Anda di halaman 1dari 4

Fungsi Substring() dan Concat() Pada SQL

Posted on 23 Agustus 2012 by Fitra Aditya

Boleh dibilang saya kurang menguasai fungsi-fungsi yang terdapat pada SQL. Maklum, pelajaran ketika masih di bangku kuliah mengenai basis data hanya sekedar konsep dan konsep yang dibumbui dengan sedikit praktik. Tapi itu bukan alasan untuk menyalahkan. Toh kita masih bisa membuka peramban web dan mencoba belajar secara otodidak. Berikut ini adalah dua fungsi pada SQL untuk memanipulasi sting. Substring() dan Concat(). Substring() digunakan untuk memecah string menjadi substring. Sebagai contoh, misalkan saya memiliki tabel barang sebagai berikut.

No

KodeBarang

1 2 3

AB0123 BC0234 CD0345

Dalam ilustrasi yang saya berikan, saya ingin mengetahui berapa jumlah barang yang kodenya berawalan AB. Perintah SQLnya pun sederhana.
1
SELECT Count(*) FROM barang WHERE Substring(KodeBarang,1,2)='AB'

Atau kita ingin mengambil kode barang tanpa dua huruf di depannya.
1
SELECT Substring(KodeBarang,3,4) FROM barang

Secara umum, penggunaan fungsi Substring() adalah Substring(nama_kolom, urutan_karakter_awal, panjang_karakter). Dimana urutan karakter dimulai dari nomor urut 1 dan panjang karakter adalah jumlah karakter yang hendak kita pecah.

Fungsi selanjutnya adalah Concat(). Kebalikan dari Substring(), fungsi ini bertujuan untuk menggabungkan beberaa string menjadi satu buah string utuh. Misalkan saya memiliki tabel kode seperti di bawah ini.

KodeHuruf

KodeAngka

AB BC CD

01234 12345 23456

Kita ingin menggabungkan langsung kedua kolom yang ada. Perintahnya adalah berikut.
1
SELECT Concat(KodeHuruf,KodeAngka) FROM kode

Atau contoh lain, kita ingin menggabungkan fungsi Substring() dan Concat().
1
SELECT Concat(KodeHuruf,Substring(KodeAngka,2,4)) FROM kode

Secara umum, penggunaan Concat() adalah Concat(string1,string2,..,stringn) Sebagai informasi tambahan, fungsi Substring() pada SQL memiliki saudara kembar, yaitu Mid(). Cara penggunaannya pun sami mawon.

Mengganti String Secara Masal Di Database MySQL


Posted in Web Development on April 9st, 2008 | (6) Comments Beberapa waktu yang lalu, saya bertanya kepada mas Jauhari tentang cara menghandle URL untuk uploaded file di WordPress. Secara default, WordPress akan menggunakan recent URL (URL web, dalam kasus saya adalah: http://local.web/) pada meta file yang diupload. Saya sedang mengerjakan sebuah website berbasis WordPress dan berencana mengisi content di localhost. Masalah yang saya temui tentu saja saat melakukan upload file, maka meta di file tersebut akan terisi: http://local.web/wp-content/uploads/. Sehingga ketika saya upload ke hosting, pasti bakalan ada masalah jika ada post yang menggunakan file tersebut. Misalnya untuk image tag <img src=..>. Ada beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Yaitu: 1. Mengisi content secara online dengan menggunakan URL yang sebenarnya. Tetapi tentu saja saya harus online. 2. Membuat virtual host dengan domain sama persis dengan yang akan digunakan. Tetapi akan menimbulkan masalah kalau saya akan mengakses web yang sebenarnya (versi lama), walaupun bisa dinyalakan atau dimatikan dengan mengedit file hosts. 3. Mengganti semua string http://local.web/ menjadi http://domain.com/ di dalam post, secara manual (Manage > Post > Edit). 4. Mengganti semua string http://local.web/ menjadi http://domain.com/ di setiap record di dalam database. Solusi yang saya pilih adalah menggunakan opsi no 4. Mengganti string di MySQL dengan metode find replace. Cara melakukakannya juga mudah. Bisa mengunakan phpMyAdmin atau console MySQL. Berikut ini perintah untuk mengganti string secara masal di database MySQL.

UPDATE nama_tabel SET nama_kolom = REPLACE(nama_kolom,"string_asal","string_pengganti")


Jika bekerja dengan WordPress, dan ingin mengupdate semua post yang memiliki string http://local.web/, berikut contoh perintah SQL-nya.

UPDATE `wp_posts` SET `post_content` = REPLACE(`post_content`,"http://local.web/","http://domain.com/")


Selesai. Tetapi saat menulis ini saya kembali berpikir ulang, dan saya pikir opsi nomer 2 lebih praktis buat saya. Tinggal memberi tanda # pada record yang menunjukkan bahwa domain.com berada di 127.0.0.1 Pilihan mana yang cocok buat Anda? Catatan tambahan:

Cara menjalankan multiple domain di komputer lokal dapat Anda baca di tulisan saya pada situsJauhari.Net

Anda mungkin juga menyukai