By:Endang.M/01.208.5646
Edema Wajah membulat dan sembab Pandangan mata sayu Rambut tipis, kemerahan spt warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa sakit,rontok - Perubahan status mental: apatis & rewel
4
- Minimal pada kedua punggung kaki, bersifat pitting edema - Derajat edema: + Pada tangan & kaki ++ Tungkai & lengan +++ Seluruh tubuh (wajah & perut) Derajat edema utk menentukan jumlah cairan yang diberikan
5
KWASHIORKOR (lanjutan)
- Pembesaran hati - Otot mengecil (hipotrofi) - Kelainan kulit berupa bercak merah muda yg meluas & berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas (crazy pavement dermatosis) - Sering disertai: peny. infeksi (umumnya akut), anemia, dan diare
edema rambut kemerahan, mudah dicabut kurang aktif, rewel/cengeng pengurusan otot crazy pavement dermatosis
Kwashiorkor
2. MARASMUS
- Tampak sangat kurus, hingga seperti tulang terbungkus kulit - Wajah seperti orang tua - Cengeng, rewel - Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (~pakai celana longgar-baggy pants)
10
MARASMUS (lanjutan)
- Perut umumnya cekung - Iga gambang - Sering disertai: penyakit infeksi (umumnya kronis berulang) dan diare
11
Marasmus
wajah seperti orang tua kulit terlihat longgar tulang rusuk tampak terlihat jelas kulit paha berkeriput terlihat tulang belakang lebih menonjol dan kulit di pantat berkeriput ( baggy pant )
12
Marasmus
13
Marasmus
14
3. MARASMIK - KWASHIORKOR
Gambaran klinik merupakan campuran dari beberapa gejala klinik Kwashiorkor dan Marasmus dengan BB/TB <-3 SD disertai edema yang tidak mencolok
15
MARASMIK - KWASHIORKOR
16
1. Kekurangan Vitamin A 2. Anemia (Kekurangan Fe, Cu, Vit. B12, Asam Folat) 3. Stomatitis (kekurangan vit. B, vit. C) 4. Kelainan pada kulit, gangguan pertumbuhan (kekurangan Zn) 5. Beri-beri (kekurangan vitamin B1)
17
KLASIFIKASI XEROFTALMIA
Xn Rabun Senja
X1 (Dryness of conjunctiva/ kekeringan konjungtiva), terdiri dari: X1a Kekeringan pada konjungtiva (Dryness X1b Bercak putih seperti busa sabun/keju pada sisi mata luar (bitot spot)
18
of conjunctiva)
X1a
Bitot spot
Foam-like substance
20
21
X3a
Corneal ulcer < 1/3
23
X3b
Ulkus kornea > 1/3
Keratomalacea
24
Corneal scar
25
ANEMIA
Kadar Hb dibawah normal Kadar Hb normal: 6 bulan 5 tahun 6 tahun 11 tahun 12 tahun 13 tahun : 11 g/ dl : 11, 5 g/ dl : 12 g/ dl
Tanda-tanda klinis: - daya tahan terhadap penyakit menurun - mudah lelah - pucat (mata, telapak tangan)
(Sumber: indicators for assessing iron deficiency and strategies for its prevention, WHO, UNICEF, UNU, 1998)
26
ANEMIA (lanjutan)
Anemia kekurangan Fe (zat besi)
Fe (zat besi): - Kofaktor enzim pada metabolisme Karbohidrat, lemak dan protein. - Pertumbuhan, transpor oksigen dan kekebalan.
27
ANEMIA (lanjutan)
Anemia kekurangan Cu (Copper) Cu: pertumbuhan, kekebalan, homeopoesis, metabolisme glukosa dan lemak, kofaktor enzim Defisiensi Cu: - Absorpsi zat besi turun - Zat besi tidak dapat dimanfaatkan dengan baik oleh sel darah merah. - Pengeluaran cadangan zat besi meningkat - Anemia hipokromik dan netropenia
28
ANEMIA (lanjutan)
Anemia kekurangan vitamin B12 (Kobalamin)
Defisiensi B12:
glositis atrofik (lidah yang halus & mengkilap) stomatitis (sudut mulut retak-retak) mual, muntah, diare bergantian dgn konstipasi getah lambung tidak ada (achlorhydria & achylia gastrica) - anemia makrositik hiperkromis
29
ANEMIA (lanjutan)
Anemia kekurangan asam folat Defisiensi asam folat: - perubahan pada eritrosit - anemia makrositik megaloblastik - perubahan mukosa gastro-intestinum - diare
(Ilmu Gizi Klinis pada Anak, FKUI, 1990, Prof. DR.dr.Solihin Pudjiadi, DSAK)
30
ANEMIA
31
32
34
35
TANDA-TANDAPENYAKIT PENYERTA
1. 2. 3. 4. 5.
36
37
Dehydration
Turgor :
38
39
- uji tuberkulin positif (>10 mm) - gambaran foto rontgen mendukung TB - reaksi kemerahan yang cepat (3-7 hari) setelah imunisasi BCG - batuk-batuk > 3 minggu - hambatan pertumbuhan
40
sakit/ demam lama/ berulang tanpa sebab jelas - pembesaran kelenjar limfe
41
Demam (teraba panas, suhu >37,5 C) Renjatan (shock) Kaku kuduk atau kejang Kesulitan bernafas Kuning (ikterik) Perdarahan Sediaan darah tebal (+) malaria
43
MALARIA (lanjutan)
Tanda-tanda bahaya: tidak dapat makan/ minum tidak sadar kejang muntah berulang sangat lemah (tidak dapat duduk/ berdiri)
(Pedoman Tatalaksana Kasus Malaria di Indonesia, Ditjen Pemberantasan Peny. Menular & Penyehatan Lingkungan, Depkes RI, 2005)
44
TANDA-TANDA PENYAKIT PENYERTA (lanjutan) 5. Pneumonia a. Pernafasan cepat dan tarikan dinding dada: - < 2 bulan : > 60 x/menit - 2 bulan 12 bulan : 50 x/menit - > 12 bulan 5 tahun : 40 x/menit b. Batuk atau kesulitan bernafas
(Sumber: MTBS, WHO)
45