Anda di halaman 1dari 37

dr.

Sabrina Septiani Purba

Puskesmas Sario Manado Agustus 2013

IDENTITAS Nama Umur / Tanggal Lahir An. H 8 thn

PASIEN

KETERANGAN

Alamat
Jenis Kelamin Agama Pendidikan Pekerjaan Status Perkawinan Kedatangan yang ke Telah diobati sebelumnya Alergi obat Riwayat Penyakit Terdahulu Sistem Pembayaran

Sario Lk. 1
Laki-laki Kristen Protestan SD Pelajar Belum Menikah Ke - 7 Ya Tidak Ada TFA, ISPA Universal Coverage Pasien datang bersama ibu pasien Diagnosa sebelumnya Tonsilofaringitis dan ISPA

Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis tanggal 19 Agustus 2013 dengan ibu pasien A. Alasan kedatangan / keluhan utama Demam B. Keluhan tambahan / lain Bercak kemerahan di seluruh tubuh , batuk

C. Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan keluhan demam sejak 3 hari sebelum datang ke puskesmas Sario. Demam dirasakan muncul secara perlahan, diseluruh tubuh pasien, dan terus menerus sepanjang hari. Ibu pasien sudah memberikan obat penurun panas, tetapi demam masih muncul setelah beberapa jam setelah pemberian obat penurun panas. Ibu pasien juga mengatakan muncul bercak kemerahan yang menyertai demam. Bercak-bercak kemerahan muncul secara mendadak di seluruh tubuh pasien. Menurut ibu pasien, bercak kemerahannya sudah mulai menghilang tetapi masih ada beberapa di tangan atau kaki. 1 minggu sebelum demam, pasien mengalami batuk berdahak dan flu. Keluhan

ini sudah berkurang.


Menurut ibu pasien, sebelumnya pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa. Riwayat imunisasi pasien lengkap di Jepang.

D. Riwayat Penyakit Dalam Keluarga Menurut ibu pasien, adik pasien ada yang mengalami keluhan serupa dan sudah berobat ke dokter. Riwayat Hipertensi dan DM di keluarga disangkal. Riwayat perawatan di rumah sakit, operasi, maupun kecelakaan disangkal.

Pemeriksaan Fisik Diagnostik


Keadaan umum dan tanda tanda vital

Kesadaran
Keadaan umum Tanda Vital

: Compos mentis
: Tampak sakit sedang

Tekanan darah Frekuensi nadi

: 110/70 mmHg : 80x/menit

Frekuensi Nafas
Suhu Berat badan

: 18x/menit
: afebris : 20 kg

Status Generalis
Kepala Mata :Konjungtiva tidak anemis kanan dan kiri, sklera tidak

ikterik kanan dan kiri, refleks cahaya positif kanan dan kiri,
pupil bulat isokor kanan dan kiri Telinga Hidung : Normotia, lapang kanan dan kiri : Bentuk normal, tidak ada deviasi septum, tidak ada sekret

Tenggorokan : Uvula letak ditengah, arkus faring simetris,

faring tidak hiperemis, Tonsil T1-T1 tidak hiperemis


Gigi- Mulut Leher : Oral hygine baik : KGB tidak teraba membesar

Thorax Inspeksi Palpasi Perkusi : Gerakan dinding dada simetris kanan sama dengan kiri : Vokal Fremitus kanan sama dengan kiri : Sonor kanan sama dengan kiri

Auskultasi : BND vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/Bunyi jantung 1 & 2 normal, murmur (-), gallop (-) Abdomen Inspeksi : Perut tampak datar

Auskultasi : Bising usus 4x/menit Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), defense muscular (-) Hepar & lien tidak teraba membesar

Perkusi

: Timpani , nyeri ketuk tidak ada

Extremitas

: akral hangat, edema tidak ada , Cap refill < 2

Status Lokalis Bentuk : Ruam berukuran milier Lokasi : Di badan, punggung, tangan, dan kaki Wujud : Ruam berwarna kecokelatan, rata dengan permukaan

kulit, tidak bersisik, tidak gatal, tidak sakit, hilang dengan


penekanan.

Data Anggota Keluarga


No
1 2

Nama
Ricky Rich Iroth Telsy Lydia Massie

Umur
36 32

Hubungan dgn pasien


Ayah Ibu

Jenis Kelamin
Pria Wanita

Pekerjaan
Wiraswasta Wiraswasta

3
4 5

Hikaru Hizkia Iroth


Airin Angelee Iroth Kisella Kaori Iroth

8
4 2

Pasien
Adik Adik

Pria
Wanita Wanita

Pelajar
-

PERUMUSAN MASALAH PASIEN


Diagnostik Holistik A. Aspek Personal Keluhan utama Harapan : Demam : Mendapat pengobatan secara tepat sehingga keluhan dapat berkurang sehingga pasien dapat beraktivitas seperti biasa

Kekhawatiran

: Pasien khawatir penyakitnya menjadi semakin berat

B.

Aspek Klinis : Morbilli

Diagnosis Kerja

Diagnosis Banding : Rubella

C.

Aspek Risiko Internal

Adik pasien mengalami keluhan yang sama terlebih dahulu.

D.

Aspek Psikososial Keluarga

Keluarga pasien menyadari pentingnya kesehatan dengan segera membawa pasien atau anggota keluarga yang sakit ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.

E. Derajat Fungsional 2 (pasien dapat melakukan kegiatan sehari-hari namun terbatas)

PLANNING PENATALAKSANAAN SECARA HOLISTIK


No. 1. Aspek Aspek personal Rencana Penatalaksanaan Evaluasi Keluhan, Kekhawatiran dan harapan pasien Edukasi Menjelaskan mengenai penyakit Morbilli/campak, penyebab, gejala dan faktor pencetusnya. Evaluasi Pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan fisik umum

Aspek Klinik Diagnosa Kerja: Morbilli Diagnosa Banding : Rubella

Edukasi Menjelaskan tentang tanda-tanda campak semakin memburuk dan tindakan yang harus diambil.

Terapi Paracetamol 3 x Bedak salicyl

MORBILLI

DEFINISI
Penyakit infesi virus akut, menular yang ditandai dengan 3 stadium yaitu: 1. Stadium kataral 2. Stadium erupsi 3. Stadium konvalesensi.

ETIOLOGI
Virus morbili, famili Paramyxoviridae. Penularan melalui droplet dan kontak langsung dengan penderita.

Pasien sangat menular 1-2 hari sebelum gejala


timbul sampai 4 hari setelah timbul rash.

EPIDEMIOLOGI
Merupakan KLB di Indonesia pada tahun 1998-1999

Biasa timbul pada masa anak kekebalan seumur hidup.


Angka kematian tertinggi : anak < 2 tahun Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang pernah menderita morbili kekebalan pasif ( 4-6 bulan ). Bila wanita menderita morbili saat hamil 1 / 2 bulan 50 % abortus. Bila menderita morbili pada trimester 1, 2 atau 3 mungkin akan melahirkan anak dgn cacat bawaan atau BBLR atau lahir mati atau meninggal 1 th kemudian.

PATOGENESIS
VIRUS
DROPLET REPLIKASI 3 HARI

Viremia I PEMBULUH DARAH


REPLIKASI 4-5 HARI

SEL EPITEL TRAKTUS RESPIRATORIUS

GEJALA KLINIS MENJADI LEBIH BERAT + EKSANTEMA KULIT

Viremia II

JARINGAN (LIMFOID TONSIL,PARU,LIMPA)

GEJALA KLINIS
Masa inkubasi 10-20 hari. Terbagi atas 3 stadium :
1. Stadium kataral ( prodormal ) 4-5 hari. Panas, malaise, batuk , fotofobia, konjungtivitis, koriza. Bercak Koplik timbul pada awal stadium erupsi,24 jam

sebelum enantema, lokasi mukosa bucalis berhadapan


dengan molar bawah, warna putih kelabu dikelilingi eritema sebesar ujung jarum ( patognomonik )

Bercak koplik

2.

Stadium erupsi Flu-like syndrome bertambah parah Timbul enantema ( titik merah di palatum durum atau mole ). Terjadi eritema makulo-papula disertai suhu badan meningkat. Mula mula muncul di belakang telinga, di bagian atas lateral tengkuk , sepanjang rambut dan bagian belakang bawa. Gatal, muka bengkak. Ruam mencapai anggota badan pada hari ke 3 dan menghilang menurut urutan kejadiannya. Terdapat pembesaran kelenjar getah bening di sudut mandibula dan daerah leher belakang. Tidak jarang disertai diare dan muntah

3. Stadium konvalesensi ( penyembuhan )

Erupsi berkurang meninggalkan bekas bewarna lebih


tua ( hiperpigmentasi ) patognomonik Suhu menurun , kecuali ada komplikasi.

LABORATORIUM
Lymphopenia

Neutropenia
Hemmaglutination inhibition test antibodi

spesifik ( 1-3 hari setelah timbul rash )


Enzyme immunoassay (EIA) lebih sensitif dan

mudah untuk mengukur kadar IgM spesifik ( 1-2 hari


sesudah timbul rash )

DIAGNOSIS BANDING
German measles
Tidak ada bercak koplik.
Ada pembesaran kelenjar daerah suboksipital,

servikal posterior, belakang telinga.

Eksantema subitum
Ruam timbul bila suhu badan normal.

KOMPLIKASI
Pada penyakit morbili imunitas tubuh menurun sehingga memudahkan komplikasi sekunder seperti pneumonia, ensefalitis

Bronkopneumonia Otitis media akut

PENGOBATAN
Simptomatik :
Antipiretik, Sedativum, Obat batuk

Pengobatan segera terhadap komplikasi :


Pneumonia dan OMA antibiotik Ensefalitis memerlukan perawatan intensif

Vitamin A dosis tinggi : dosis tunggal , mengurangi mortalitas dan


morbiditas.
50,000 IU : anak 1 - 6 bulan,

100,000 IU : anak 7 12 bulan


200,000 IU : anak > 1 th

PENCEGAHAN
Imunisasi aktif
Live attenuated measles vaccine
Diberikan secara subcutan 0.5 ml , umur 9 bulan. Diberikan sebagai vaksin morbili saja atau sebagai vaksin measles ,

mumps, rubella ( MMR ).


Vaksinasi jangan dilakukan pada :
Menderita ISPA, disertai demam > 38 0C Riwayat kejang demam Defisiensi imunologik Dalam terapi kortikosteroid.

PROGNOSIS
Morbili merupakan self limiting disease dan berlangsung 7 10 hari bila tanpa disertai komplikasi baik Baik bila keadaan umumnya baik Buruk bila keadaan umumnya buruk ( infeksi kronis )

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai