Anda di halaman 1dari 9

Laporan Survey tgl 29 Sep 2013 Lokasi dan Tujuan Survey : 1. Tingkat kemacetan 2. Masjid At Taawun 3.

Telaga Warna 4. Happy Valley Hasil Survey : 1. Tingkat kemacetan belum terjadi jika sampai di area Ciawi sekitar jam 6-7 pagi, belum terlihat kemacetan yang panjang, ada sedikit kemacetan di pertigaan jalan masuk dan pasar. 2. Kemacetan yang panjang terjadi pada saat jalur buka dan tutup . 3. Masjid At Taawun tidak ada tempat untuk beristirahat (meletakkan pakaian, peralatan masak) karena serba terbuka, ruang tertutup dihuni oleh penjaga masjid, tidak ada tempat untuk berlatih karena sangat ramai, parkir mobil dan warung- warung. Buka selama 24 jam untuk bagian luar masjid. Disini polusi suara dan udara tidak berbeda dengan Jakarta. 4. Telaga warna, mobil bisa masuk dari perkebunan teh ciliwung dgn HTM Rp5000/mobil dan Rp3000/orang, masuk telaga warna bayar kembali Rp2000/orang. Jarak dari pintu masuk perkebunan sekitar 0.5 km. Telaga warna ada toilet dan mushola yang cukup bersih dan ada airnya. Tidak cocok sebagai tempat inap karena memang tidak ada tempat inap yg layak. Tidak jauh dari situ ada pesanggrahan milik perhutani dgn harga Rp 15.000/orang/malam. Tidak bisa di cek untuk kamar mandi dan air. Dari luar terlihat bersih dan ada pelataran parkir bisa untuk tempat latihan. Kontak person : Ibu Lilis (pegawai penjaga pintu masuk telaga warna : 081318591334. Pesanggrahan Perhutani

Murah tapi seram.

5. Saya melanjutkan survey disekitar telaga warna, ada vila milik perkebunan di lembah telaga Saat berjarak 3km melewati perkebunan teh yang indah dan berudara segar.

6. Pada waktu saya datang sedang ada jambore pramuka, lokasi nya bagus ada lapangan yang sangat luas dan ada telaga kecil yg airnya mulai kering.

7. Harga vila milik perkebunan Rp 1 juta dan Rp 2 juta, saya hub penjaga vila Ibu Yuyum ( 0819 12125265 085723261686) saya menawar harga vila, tidak bisa ditawar. Kalau mau yang murah dia tawarkan rumahnya, saya cek sbb : 8. Rumah ibu Yuyum

Harganya Rp 800.000 semalam, mau pesan makanan juga boleh, atau kambing guling. 9. Saya mendapat panggilan ghaib dari penghuni cagar agar dan penguasa Telaga Warna untuk mengunjungi rumah kecil dipuncak bukit teh yang bernama House of the Dragon (menurut mereka) tidak jauh dari rumah bu Yuyum, karena penyangga gentingnya berbentuk Naga. Genting terbuat dari kayu dan banyak yang terkelupas seperti naga yang terluka

10. Saya sempat bermeditasi di house of the dragon tidak lama datang undangan dari penghuni rumah kosong bernuansa jawa tidak jauh dari situ. Rasanya seperti kembali ke Jawa di abad pertengahan. Saya berkenalan pak Kardi dan temannya (penjaga/pekerja kebun) yang sedang memangkas tanaman the dan bertukar nomor telp. Rumah ini sudah lama ditinggalkan dan sangat angker. Saya sempat berkeliling untuk melihat bagian dalamnya. Bulu kuduk merinding. Saya merasa pernah kesini sebelumnya atau mungkin hanya dejavu.

11. Saya mengucapkan selamat berpisah pada mereka dan pak Kardi untuk .sampai bertemu kembali 12. Masih ada 1 tugas untuk check Happy Valley, BB saya sudah lowbat. 13. Dalam perjalanan turun saya mendapat 1 undangan ghaib kembali dari makam Pangeran Dita Ciptarasa di daerah Ciburial sekitar 2 km dari jalan raya. Begitu berbelok saya masuk ke sebuah kampong yang isi nya orang Arab semua bercampur dgn penduduk. Ini tempatnya pak Asraff, sepanjang jalan tertulis jual kambing dan banyak bau prengus. Anehnya jelang ke makam saya mencium bau harum. Saya sempat kehilangan jejak , dan bertanya arah, herannya penduduk sekitar situ malah tidak tahu ada makam keramat dan batu keraton. 14. Saya sampai di batu keraton, ada makam P Dita yang terkunci dan tidak ada juru kuncinya ada batu berukuran sangat besar, sebesar rumah bertingkat dan ada batu rata tempat bermeditasi.

Saya sempatkan salam dan bermeditasi di atas batu rata ditengah hari bolong sembari mempraktekkan apa yang pernah saya pelajari di Klenteng Dabogong.

15. Azan dhuhur terdengar pada saat akan kembali, ban motor saya kempes, saya berjalan pelan mencari tambal ban. Cairan tubles keluar dan tidak bisa diganti. Saya harus ganti/pakai ban dalam. 16. Saya berkordinasi bu Diana untuk lokasi Happy Valley, jalanan sudah macet panjang sekali, motor bisa menelip di sela mobil dan akhirnya saya melihat Happy Valley, berbelok kiri dan masuk dalan yang agak rusak. Saya lihat plang Vila Bebek dan terus ikuti jalan sampai di GG House. Masuk bersama saya pasangan warga negara asing, saya ambil brosur dan bertanya dimana vila yang bernama zodiac. Kembali saya bertanya di Vila Bebek. Ditunjukan sekumpulan rumah tua di depan Villa Bebek dan diberikan kontak person Ibu Yanti. Melewati kebun kosong saya bertemu bu Yanti yang sedang bicara dengan seorang anak muda. Dia bercerita tentang Happy Valley yang dulu sangat terkenal sekarang sudah tidak ada. Villa2 nya sudah rusak dan dan tidak ada biaya perbaikan, akhirnya disewakan bulanan dan tahunan. 17. Jelang sore saya tiba di Citayam, selesai sudah tugas survey saya.

18.

Anda mungkin juga menyukai