juga untuk memenuhi lingkungan eksternal yaitu, panas dan dingin, dll. Hal ini dapat
dipahami sebagai ENERGI VITAL atau PRANA dalam sistem ini merupakan bagian tak
terpisahkan dari keberadaan kita dan telah menjadi satu kesatuan dengan darah.
Shi dalam bahasa China atau Ketsu dalam bahasa Jepang digunakan untuk mewakili sistem
sirkulasi darah lengkap. Tujuan dari teknik Tao adalah menjaga keharmonisan antara Qi/Ki
dan Shi/Ketsu untuk menyembuhkan penyakit dan memelihara kesehatan. Swaiso adalah
teknik untuk mencapai tujuan itu. Swaiso memungkinkan Qi/Ki mengalir normal dalam tubuh
untuk mendorong arus sirkulasi, dan menciptakan kondisi alami dalam tubuh.
Qi/Ki sering digambarkan sebagai tenaga PANAS dalam tubuh manusia. Tubuh manusia dapat
dikomparasikan dengan sebuah mesin mobil. Bahan bakar menguap dan menghasilkan tenaga
panas kimiawi yang kemudian diubah menjadi tenaga panas mekanik. Karena gesekan
sebagian energi tetap menjadi tenaga panas dalam mekanisme tersebut.
Fisiologi manusia yang unik bahkan lebih rumit dibandingkan proses mekanisme dari sebuah
mesin mobil. Jantung, otak, paru-paru, sirkulasi darah, bereaksi terhadap lingkungan luar dan
mengkonsumsi sejumlah kalori. Tenaga Panas ini berasal dari makanan yang dikonsumsi
kemudian dicerna dan berasimilasi serta mengalami proses perubahan kimia tertentu seperti
halnya bahan bakar dalam mesin.
Proses ini menggabungkan molekul oksigen dan glukosa yang telah diserap dari makanan ke
dalam darah menjadi tenaga panas. Dengan demikian, Qi/Ki tidak terpisah dari Shi/Ketsu
(Darah darah yang dimaksud disini bukan tetesan darah secara terpisah namun lebih kepada
proses dinamis yang berhubungan dengan aktifitas darah dan termasuk proses psikologis di
dalamnya).
DARAH menghantarkan ENERGI
ENERGI menghantarkan DARAH
Jadi, Qi/Ki-Shi/Ketsu mentransfer oksigen yang dihirup oleh paru-paru serta gizi yang
diserap dari sistem pencernaan ke setiap dan semua sel di seluruh tubuh dan memungkinkan
terjadinya oksidasi dan menghasilkan tenaga panas, dan pada saat yang sama menghilangkan
Qi/Ki Jahat atau energi negatif yaitu zat-zat berbahaya yang terjadi saat sirkulasi Qi/KiShi/Ketsu yang terhambat -dalam pengobatan China dikenal sebagai timbulnya beratus-ratus
macam penyakit.
Swaiso adalah metode untuk menerapkan Qi/Ki-Shi/Ketsu pada setiap sel dan saraf dari
empat ujung jari kita untuk terbebas dari berbagai macam penyakit dan menjaga kesehatan
yang selalu memancar.
Tujuan Swaiso adalah untuk mencegah Qi/Ki dari terperangkap dan tersisa di tubuh sebagai
KETEGANGAN atau PENYEMPITAN. Dengan demikian kesadaran yang jernih akan
muncul dan dengan pola pikir yang jelas dan natural diharapkan pandangan yang realistis
tentang kehidupan juga dapat muncul, ketegangan hilang dan masa depan dapat dilihat
dengan keriangan, inilah metode untuk penyembuhan serta juga kesehatan.
Swaiso dapat dilakukan tanpa bimbingan khusus dari seorang ahli dan setiap orang dapat
melakukannya dengan benar. Sangat mudah, hanya perlu sedikit usaha, bahkan bagi mereka
yang biasanya enggan untuk melakukan olah raga.
Swaiso juga sangat efektif untuk Stress Management dan membantu dalam mengatasi
masalah stres termasuk di dalamnya depresi, kecemasan dan masalah hubungan inter
personal. Melakukan Swaiso menjadi sangat relevan pada masa kini karena sebagian besar
orang menjalani hidup penuh dengan tekanan dan menderita berbagai masalah kesehatan
karena pekerjaan dan gaya hidup mereka (pekerjaan yang monoton, tipikal pekerja kerah
putih). Swaiso juga meningkatkan konsentrasi, memori, daya kreativitas, intuisi dan kinerja.
Swaiso sangat efektif untuk menyingkirkan dari emosi negatif, sikap dan kebiasaan yang
tidak bermanfaat.
Swaiso membawa harmoni dalam pola pernafasan (saat menghirup dan menghela nafas
keluar). Ketika ayunan lengan Anda berirama maka nafas Anda juga menjadi berirama,
proses yang diperlukan untuk relaksasi, kesehatan dan kesejahteraan hati. Selanjutnya,
bagaimana teknik pernafasan dalam Swaiso? Pada Swaiso pernafasan terbagi atas tiga bagian,
yaitu: menghirup napas, jeda, dan menghembuskan nafas. Jika diibaratkan segitiga, segitiga
ini adalah segitiga sama sisi seperti terlihat pada gambar di bawah:
Sisi A adalah saat menghirup nafas. Sisi B adalah jeda, yaitu menyimpan napas di SeikaTanden. Sisi C adalah saat menghela nafas kembali.
Semua bagian tersebut memerlukan waktu yang sama, yang lamanya dapat Anda tentukan
sendiri. Jika sekali rotasi pernafasan memakan waktu 12 detik, masing-masing sisi memakan
waktu 4 detik yaitu menghirup 4 detik, jeda 4 detik, menghela 4 detik. Apabila seseorang
hanya mampu melakukannya 9 detik, berarti masing-masing sisi hanya memakan waktu 3
detik. Tidak ada standar lamanya waktu karena tergantung kemampuan masing-masing
individu yang melakukannya. Umumnya, pada awal latihan, tenggang waktu menghirup,
menahan, dan menghela nafas cukup berpedoman pada segitiga ini. Yang perlu digarisbawahi
adalah menghirup udara harus dilakukan secara perlahan-lahan dan panjang sampai hidung
tak mampu menghirup nafas lagi -tidak boleh tergesa-gesa atau terputus-putus. Bagi
penyandang sinusitis, nafas dapat dihela kembali melalui mulut, bukan melalui hidung. Saat
mulai menghirup nafas, tariklah dalam-dalam dan lembut, gunakan daya imajinasi.
Bayangkanlah mengambil dari suatu titik yang jauhnya tidak terhingga. Lihat udara itu
datang perlahan-lahan menghampiri dari semesta alam. Saat menghirupnya, rasakanlah udara
segar itu memasuki tubuh dengan sejuk. Rasakan pula irama musik yang terdapat dalam
tubuh, seperti irama denyut jantung, denyut nadi, dan darah yang mengalir ke seluruh tubuh.
Rasakanlah ketenangan dan keheningan itu. Hela nafas ke udara secara perlahan-lahan, yang
tentu penuh dengan sisa muatan CO2. Bayangkan membuangnya ke tempat yang sangat jauh.
Saat Anda terus mengayunkan lengan Anda pada kecepatan tertentu, nafas menjadi berirama
dan membawa perasaan bahwa Anda telah membuang seluruh energi negatif yang ada pada
setiap ayunan lengan (saat telapak tangan begerak jauh ke belakang). Sebuah tahap baru
muncul dimana saat pikiran Anda telah mencapai Pikiran Bawah Sadar Anda yang sangat
kuat dan mampu menjalankan perintah-perintah yang diterimanya. Sekarang kekuatan pikiran
bawah sadar Anda mulai bekerja untuk membantu Anda, menyingkirkan dari semua yang
Anda telah putuskan untuk membuangnya.
Ketika Anda melakukan Swaiso berarti Anda telah mengaktifkan Chakra. Anus harus
dikontraksikan (digerakkan) seperti dalam olah Ashwani Mudra pada yoga dan juga
memfokuskan tubuh pada Seika-Tanden (Navak Chakra) letaknya dibawah pusat/pusar, oleh
karena itu, prana (Qi/Ki) akan bergerak ke atas melalui chakra dan menyeimbangkan aliran
energi dalam chakra, yang akan membawa perubahan fisiologis dan psikologis untuk
mencapai keadaan seimbang pada tubuh. Selain itu Swaiso juga dianggap sebagai Meditasi
Dinamis dan Anda akan mendapatkan semua manfaat meditasi.
Hal-hal penting yang harus diingat dalam melakukan Swaiso adalah proses
pentransformasian dari
Bagian Tubuh Atas -Penuh, Bagian Tubuh Bawah -Kosong
menjadi
ditegangkan sedang bagian tubuh atas tetap santai. Bagian tubuh bawah adalah bagian
pinggang, pantat ke bawah sampai dengan tumit.
2. Bagian tubuh atas sepenuhnya rileks. Usahakan bahu jangan tegang dan ayun lengan
secara alami.
3. Rasakan tarikan gravitasi di bagian bawah tubuh, dan pada saat yang sama kendurkan
tubuh bagian atas, berdiri dengan telapak kaki menempel tanah/lantai dan rasakan
tarikan yang kuat di bawahnya. Bertelanjang kaki lebih baik.
4. Biarkan pikiran Anda untuk tenang. Jangan biarkan pikiran mengembara. Jaga pikiran
dan mental Anda untuk tetap menghitung jumlah ayunan.
5. Jaga punggung tetap lurus.
6. Jaga lengan agar rileks.
7. Cobalah untuk menggerakkan anus.
8. Fokus Anda harus tetap pada Seika-Tanden (Seika-Tanden terletak sekitar 3 inchi
atau8 cm dibawah pusar).
9. Biarkan tumit tetap di tanah/lantai seolah-olah tumit Anda layaknya batu-batu yang
berat dan ingat untuk selalu mencengkram tanah seolah-olah jari-jari kaki menggali
ke dalamnya.
10. Saat Anda mengayunkan lengan jaga agar telapak tangan Anda tetap menghadap ke
bawah, sedangkan pandangan jauh ke depan.
11. Sewaktu Anda mengayunkan lengan dapat dengan menggunakan tenaga ataupun
dengan ayunan ringan, namun dalam kedua hal tersebut, proporsi kekuatan di tangan
dan kaki harus selalu tetap 3 berbanding 7. Jadi, ketika Anda menggunakan kekuatan
pada lengan, Anda juga harus menyeimbangkannya dengan kekuatan (energi) pada
kaki. Inilah arti dari bagian tubuh atas 3 dan bagian bawah tubuh 7. Juga penting
untuk diingat bahwa jika kaki dalam keadaan santai keseimbangan akan tetap bagian
tubuh atas -penuh, dan bagian bawah tubuh -kosong dan Swaiso menjadi tidak ada
gunanya, karena itu sambil mengayunkan lengan, jaga agar bagian tubuh bawah
(pantat, paha, lutut, otot betis dan kaki) tetap keras dan tegang, dengan begitu setelah
melakukan sejumlah ayunan yang Anda kehendaki dapat tercapai apa yang disebut
dengan bagian tubuh atas -kosong, dan bagian bawah tubuh -penuh.
12. Perlu diingat! Dalam berlatih Swaiso ada baiknya untuk sesekali mengubah arah
berdiri Anda. Pertama, lebih baik untuk mulai mengayunkan lengan dengan
menghadap ke arah timur, lakukan misalnya 100 ayunan kemudian pindah ke selatan
dan melakukan 100 ayunan, lalu ke barat melakukan 100 ayunan dan akhirnya ke
utara 100 ayunan juga, sehingga sekali putaran tercapai 400 ayunan. Demikian pula
saat melakukan ayunan sebayak 250 kali ke setiap arah sehingga mencapai total 1.000
ayunan. Dengan demikian, Anda menerima energi-energi kosmis melalui telapak
tangan (palm chakra) yang berasal dari empat arah mata angin yaitu Timur
Denyut nadi melemah dan jumlah kalori dalam sistem tidak cukup. Kekuatan
mengeliminasi kehilangan kekuatan dan proses eliminasi terganggu.
Dengan melakukan Swaiso nafsu makan, meningkat dan darah segar mulai mengalir.
Dengan menggerakkan otot-otot di bahu, rasa berat dan kekakuan menghilang.
Gerakan naik dan turun dari diafragma menjadi lebih aktif dan menciptakan Do-Ki
(Qi/Ki aktif) antara perut dan usus. Do-ki di antara ginjal memiliki efek menenangkan.
Dan ketika memasuki darah hal itu menghasilkan kalori. Hal ini juga membantu untuk
mempertahankan dan meningkatkan Qi/Ki-Shi/Ketsu dan membantu fungsi
metabolisme.
SIROSIS
Masao Hayashima menyebutkan, banyak kasus sirosis dapat disembuhkan, Namun harus
diingat, jika infeksi telah parah dan perut mulai membengkak, maka hal itu sudah terlambat
dan ber-Swaiso-pun tidak akan membantu.
PENYAKIT MATA
Swaiso meningkatkan penglihatan dan juga mengobati katarak dan penyakit mata lainnya.
PENYAKIT GINJAL
Swaiso juga efektif untuk mengobati penyakit ginjal serta penyakit hati karena kedua hal
tersebut berhubungan dengan Qi/Ki-Shi/Ketsu.
PENYAKIT HATI
Swaiso meningkatkan Sistem Kardiovaskular dan membantu dalam penyakit jantung.
Seseorang dengan liver yang lemah akan merasakan rmanfaat untuk menggabungkan Swaiso
dengan pengobatan lain. Masao Hayashima juga melaporkan bahwa dari pengalaman
pribadinya Swaiso ini cukup efektif untuk mengobati neurosis, tekanan darah tinggi dan
rendah, diabetes, arthrites dan telah banyak orang disembuhkan dengan Swaiso.
PSIKIATRI
Maosao Hayashima juga telah melaporkan sukses mengobati orang yang menderita neurosis
dan psikosis.
MASALAH NAPAS & ASMA
R.K. Dham di Institut Kesehatan & Kosmik Harmony Bangalore telah melaporkan bahwa
banyak orang dengan masalah asma telah mendapatkan manfaat yang baik setelah secara
teratur berlatih Swaiso.
KESIMPULAN
Dari uraian di atas, dapat dilihat Swaiso tidak dapat dikatakan sebagai Olah raga bagi
PEMALAS! Melainkan olah raga bagi mereka yang terbatas waktu, kesempatan dan tempat.
Olah raga ini memang tidak perlu bimbingan seorang Master/Ahli tapi menuntut konsentrasi
dan disiplin yang tinggi dan pengetahuan yang cukup untuk melakukannya. Sehingga apa
yang dilakukan tidak menjadi sia-sia.
Harap meluangkan 5 sampai 20 menit dalam satu sesi atau lebih dalam sehari dan nikmati
kesehatan yang selalu memancar dari dalam diri Anda.
Ingat selalu prinsip bagian tubuh atas 3 dan bagian bawah tubuh 7 yaitu, bagian bawah
diperkuat dan bagian atas tetap rileks selama latihan untuk mencapai yang terbaik dari
harmonisasi Qi/Ki-Shi/Ketsu untuk mencapai hasil terbaik yang diinginkan.
Sumber: Dari berbagai sumber
Disarikan kembali oleh Fajar Wisesa