Anda di halaman 1dari 4

Nama NRI Prodi

: Ni Putu Megasari : 111015020 : Farmasi

SPEKTROFOTOMETRI Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks, menggunakan berbagai macam energi. Kalorimeter merupakan pengukur warna , yang berarti bahwa dalam kalorimeter sinar yang digunakan ialah sinar di daerah tampak , sebaliknya spektrofotometri tidak terbatas pada penggunaan sinar di daerah tampak, tetapi juga sinar UV dan sinar IM. Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombamg spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor fototube. Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Sedangkan pengukuran menggunakan spektrofotometer ini, metoda yang digunakan sering disebut dengan spektrofotometri. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam dari absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang gelombangdan dialirkan oleh suatu perkam untuk menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda. Spectrofotometer (AAS) Spektrofotometer serapan atom merupakan alat untuk menganalisa unsur-unsur logam dan semi logam dalam jumlah renik (trace) . Prinsip kerja dari AAS adalah adanya interaksi antara energi (sinar) dan materi (atom). Jumlah radiasi yang terserap tergantung pada jumlah atom-atom bebas yang terlibat dan kemampuannya untuk menyerap radias. Bagian-bagian AAS 1. Sumber sinar 2. Sistem pengatoman (Atomizer) 3. Monokromator 4. Detektor 5. Sistem pembacaan Cara Kerja AAS 1. Sumber sinar yang berupa tabung katoda berongga (Hollow Chatode Lamp) menghasilkan sinar monokromatis yang mempunyai beberapa garis resonansi

2. Sampel diubah fasenya dari larutan menjadi uap atom bebas di dalam atomizer dengan nyala api yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar dengan oksigen 3. Monokromator akan mengisolasi salah satu garis resonansi yang sesuai dengan sampel dari beberapa garis resonansi yang berasal dari sumber sinar 4. Energi sinar dari monokromator akan diubah menjadi energi listrik dalam detektor 5. Energi listrik dari detektor inilah yang akan menggerakkan jarum dan mengeluarkan grafik 6. Sistem pembacaan akan menampilkan data yang dapat dibaca dari grafik Penggunaan AAS Menentukan konsentrasi/ kadar debu atau partikulat yang mengandung logamlogam berat seperti Pb, Cd, As, Sb, Zn, Cr dan Tl (Tellurium) yang keluar dari cerobong pabrik Skema Cara Kerja AAS

Gambar AAS Gambar AAS

Mengukur Konsentrasi Alat, Bahan dan Cara Kerja 1. Alat a) Tabung reaksi b) Rak tabung reaksi c) Pipet d) Gelas Ukur e) Pengaduk f) Spektrofometer 2. Bahan a) Reagen A ( Larutan Na2 Co3 dalam NaOH ) b) Reagen B ( Larutan Cu So4 dalam aquades ) c) Reagen C ( Larutan k-tartat dalam aquades ) d) Reagen D ( Larutan A:B:C=20:1:1 ) e) Reagen E ( Larutan folin ciocalteau dalam aquades ) f) Larutan standart BSA g) Sampel jagung h) Sampel kedelai i) Aquades Cara kerja a. Perlakuan pada larutan standart 1) Membuat larutan standart dengan konsentrasi 0; 0,06; 0,12; 0,18 ; 0,24 ; 0,30 2) Diambil larutan standart dari masing-masing konsentrasi 3) Ditambahkan air sampai dengan 1ml kedalam masing-masing Larutan standart tersebut 4) Ditambahkan 1ml reagen D kedalam masing-masing larutan 5) Digojog 15 menit didiamkan selama 45 menit 6) Diukur absorbasi dari masing-masing larutan pada masing-masing pada 540 nm 7) Dibuat grafik regresi liniernya b. Perlakuan pada sample jagung dan kedelai 1) Diambil 1ml sampel damasukkan kedalam tabung reaksi 2) Ditambah 1 ml reagen D, digojog dibiarkan 15 menit 3) Ditambah reagen E, digojog 15 menit dibiarkan 45 menit 4) Diukur absorbansinya pada panjang gelombang 540 nm 5) Dibuat kurva standart dengan cara larutan standart BSA diperlukan pada konsentrasi 0; 0,06 ; 0,12 ; 0,18 ; 0,24 dan 0,30 6) Dibuat kurva regresi liniernya 7) Dihitung kadar Protein dalam larutan sampel

Pembahasan Disetiap larutan HCL mulai dari 1,0M; 1,2M; 1.4M; 1,6M; 1,8M; 2,0M, dan apabila di setiap larutan dimasukkan pita Mg 2cm akan bereaksi, semua itu karena pita tersebut bereaksi dan laju reaksinya dipengaruhi oleh: teori tumbukan, konsentrasi, luas permukaan sentuhan, dan katalisator. Pada luas permukaan sentuhan dijelaskan bahwa semakin luas permukaan zat padat semakin banyak tempat terjadinya tumbukan antar partikel zat yang bereaksi. Demikian juga dengan katalisator, yakni suatu zat yang dapat mempercepat laju reaksi tanpa dirinya mengalami perubahan yang kekal dalam hal ini terjadi katalisator homogen. Kecepatan reaksi atau laju reaksi merupakan berkurangnya jumlah pereaksi untuk setiap satuan waktu atau bertambahnya jumlah hasil reaksi untuk setiap satuan waktu.

Kesimpulan a. Pembuatan kurva standar dari larutan standar juga digunakan untuk menentukan kadar protein sampel. b. Dari data konsentrasi larutan BSA diperoleh persamaan garis regresi : Y = 0,0465 + 0,854X c. Kadar protein tertinggi untuk sampel pada percobaan ini adalah jagung.

Anda mungkin juga menyukai