Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN DEMAM BERDARAH

Disusun oleh : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Jalaluddin Ratna Kartika sari Sarifah Risqi Novamartina Tengku Isni yuli Lestari Hana dwi Isti Ningrum Umi rahmania Mulyati Siti Nur Jannah Ali Hasan Rafsanjani Joko Yunianto Siska Dwi Setianingsih Widya Aryani N. Jane Puput candrasari : 201010201113 : 201010201114 : 201010201115 : 201010201116 : 201010201117 : 201010201118 : 201010201119 :201010201120 : 201010201121 : 201010201122 : 201010201123 : 201010201124 : 201010201125 : 201010201126

PROGRAM PENDIDIKAN NERS-PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA 2013

Latar Belakang
Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) merupakan penyakit endemis di Indonesia dan sampai saat ini masih merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Penyakit Demam Berdarah disebabkan oleh infeksi virus Dengue yang akut dan ditandai dengan panas mendadak selama 2 7 hari tanpa sebab yang jelas disertai dengan manifestasi perdarahan, seperti petekie, epistaxis kadang disertai muntah darah, berak darah, kesadaran menurun, dan syock (Soegijanto, 2006). Infeksi virus dengue telah ada di Indonesia sejak abad ke-18 seperti yang dilaporkan oleh David Bylon, dokter berkebangsaan Belanda. Saat itu infeksi virus dengue menimbulkan penyakit yang dikenal sebagai penyakit demam lima hari (vijfdaagse koorts) kadang juga disebut sebagai demam sendi (knokkel koorts). Disebut demikian karena demam yang terjadi menghilang dalam 5 hari disertai dengan nyeri pada sendi, nyeri otot, dan nyeri kepala. Di Indonesia, pertama sekali dijumpai di Surabaya pada tahun 1968 dan kemudian disusul dengan daerah-daerah yang lain. Jumlah penderita menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun, dan penyakit ini banyak terjadi di kota-kota yang padat penduduknya. Akan tetapi dalam tahuntahun terakhir ini, penyakit ini juga berjangkit di daerah pedesaan.Berdasarkan penelitian di Indonesia dari tahun 1968-1995 kelompok umur yang paling sering terkena ialah 5 14 tahun walaupun saat ini makin banyak kelompok umur lebih tua menderita DBD. Saat ini jumlah kasus masih tetap tinggi rata-rata 10-25/100.000 penduduk, namun angka kematian telah menurun bermakna < 2%. Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue yang termasuk kelompok B Arthtropod Borne Virus (Arbovirus) yang sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus, famili Flaviviridae, dan mempunyai 4 jenis serotipe, yaitu : DEN-1, DEN2, DEN-3, DEN-4. Serotipe virus dengue (DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4) secara antigenik sangat mirip satu dengan lainnya, tetapi tidak dapat menghasilkan proteksi silang yang lengkap setelah terinfeksi oleh salah satu tipe. Keempat serotipe virus dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Serotipe DEN-3 merupakan serotipe yang dominan dan diasumsikan banyak yang menunjukkan manifestasi klinik yang berat.

Diagnosa keperawatan komunitas


Ketidakefektifan Koping Komunitas di Kelurahan Nogotirto, Kecamatan Gamping.

Tujuan
1 Tujuan Umum Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan komunitas tentang Demam berdarah di Nogotirto sesuai dengan masalah kesehatan yang ada berdasarkan konsep dan teori keperawatan komunitas. 2 a b c d Tujuan Khusus Mahasiswa dapat melakukan pengkajian komunitas di Nogotirto sesuai dengan masalah kesehatan yang ada. Mahasiswa dapat merumuskan masalah dan membuat prioritas masalah kesehatan di Nogotirto. Mahasiswa dapat membuat rencana asuhan keperawatan komunitas di Nogotirto. Mahasiswa dapat melaksanakan implementasi dan evaluasi keperawatan komunitas di Nogotirto. asuhan

Sasaran
Masyarakat di Kelurahan Nogotirto, Kecamatan Gamping.

Strategi
Pendidikan kesehatan tentang Demam Berdarah

Kriteria evaluasi
1 Evaluasi struktur a b c Masyarakat Kelurahan Nogotirto bersedia berpartisipasi dalam kegiatan yang akan dilaksanakan mahasiswa selama 3 bulan. Agenda dari kegiatan yang akan dilaksanakan selama 3 bulan sudah dipersiapkan sesuai jadwal yang ditargetkan. Tersedianya leaflet Demam Berdarah yang dibagi.

Evaluasi Proses a b c Masyarakat berperan aktif selama kegiatan yang sedang dilaksanakan. Leaflet yang dibagikan dapat membantu berlangsungnya proses penyuluhan Demam Berdarah. 75% Masyarakat hadir dan ikut berpartisipasi dalam acara penyuluhan. Masyarakat dapat mengetahui pengertian Demam Berdarah 70% Masyarakat yang hadir dapat menjawab pertanyaan yang diajukan tentang Masyarakat

Evaluasi Hasil a b

Lampiran Materi A Pengertian demam berdarah Demam berdarah dengue adalah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama B Penyebab Demam Berdarah Virus dengue yang termasuk kelompok B Arthropod Borne Virus (Arbovirus) yang sekarang dikenal sebagai genus flavivirus, familio flavivisidae dan mempunyai 4 jenis serotipe, yaitu : DEN 1 , DEN 2 , DEN 3, DEN 4. Di Indonesia pengamatan virus dengue yang dilakukan sejak tahun 1975 di beberapa Rumah Sakit menunjukkan keempat serotipe di temukan dan bersirkulasi sepanjang tahun. Serotipe DEN 3 merupakan serotipe yang dominan dan diasumsikan banyak yang menunjukkan manifestasi klinik yang berat. C Perjalanan Klinis Penyakit Demam Berdarah Virus dengue masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk dan infeksi pertama mungkin memberi gejala sebagai demam dengue. Reaksi yang amat berbeda akan tampak bila seseorang mendapat infeksi yang berulang dengan tipe virus dengue yang berlainan. Hipotesis infeksi sekunder (the secamdary heterologous infection/ the sequential infection hypothesis) menyatakan bahwa demam berdarah dengue dapat terjadi bila seseorang setelah terinfeksi dengue pertama kali mendapat infeksi berulang dengue lainnya. Re infeksi ini akan menyebabkan suatu reaksi amnestif antibodi yang akan terjadi dalam beberapa hari mengakibatkan proliferasi dan transformasi limsofit dengan menghasilkan titik tinggi antibodi Ig G antidengue. Disamping itu replikasi virus dengue terjadi juga dalam limsofit yang bertransformasi dengan akibat terdapatnya virus dalam jumlah banyak. Hal ini akan mengakibatkan terbentuknya virus kompleks antigen antibodi (virus antibody complex) yang selanjutnya akan mengakibatkan aktivasi sistem komplemen pelepasan C3a dan C5a akibat aktivasi C3 dan C5 menyebabkan permeabilitis dinding pembuluh darah intravascular ke ruang ekstravascular. Fenomena patofisiologi utama yang menentukan berat penyakit dan membedakan demam dengue dengan demam berdarah dengue ialah meningginya permeabilitas dinding kapiler karena pelepasan zat anafilaktoksin, histamin dan peningkatan dan merembesnya plasing dari ruang

serothin sert aktivasi sistim kalikrein yang berakibat

ekstravasosi

cairan

intravascular. Hal ini mengakibatkan berkurangnya volume plasma, terjadinya hipotensi, hemokonsentrasi, hipeproteinemia, efusi dan syok. Plasma merembes selama D 1 perjalanan penyakit mulai dari saat permulaan demam dan mencapai puncaknya pada saat syok Tanda dan Gejala Demam Berdarah Demam Demam tinggi yang mendadak, terus menerus berlangsung selama 2 7 hari, naik turun (demam bifosik). Kadang kadang suhu tubuh sangat tinggi sampai 40C dan dapat terjadi kejan demam. Akhir fase demam merupakan fase kritis pada demam berdarah dengue. Pada saat fase demam sudah mulai menurun dan pasien seajan sembuh hati-hati karena fase tersebut sebagai awal kejadian syok, biasanya pada hari ketiga dari demam. 2 Tanda tanda perdarahan Penyebab perdarahan pada pasien demam berdarah adalah vaskulopati, trombosipunio gangguan fungsi trombosit serta koasulasi intravasculer yang menyeluruh. Jenis perdarahan terbanyak adalah perdarahan bawah kulit seperti retekia, purpura, ekimosis dan perdarahan conjuctiva. Retekia merupakan tanda perdarahan yang sering ditemukan. Muncul pada hari pertama demam tetepai dapat pula dijumpai pada hari ke 3,4,5 demam. Perdarahan lain yaitu, epitaxis, perdarahan gusi, melena dan hematemesis. 3 Hepatomegali Pada umumnya dapat ditemukan pada permulaan penyakit bervariasi dari haya sekedar diraba sampai 2 4 cm di bawah arcus costa kanan. Derajat hepatomegali tidak sejajar dengan beratnya penyakit, namun nyeri tekan pada daerah tepi hepar berhubungan dengan adanya perdarahan. 4 Syok Pada kasus ringan dan sedang, semua tanda dan gejala klinis menghilang setelah demam turun disertai keluarnya keringat, perubahan pada denyut nadi dan tekanan darah, akral teraba dingin disertai dengan kongesti kulit. Perubahan ini memperlihatkan gejala gangguan sirkulasi, sebagai akibat dari perembasan plasma yang dapat bersifat ringan atau sementara. Pada kasus berat, keadaan umum pasien mendadak menjadi buruk setelah beberapa hari demam pada saat atau beberapa saat setelah suhu turun, antara 3 7, terdapat tanda kegagalan

sirkulasi, kulit terabab dingin dan lembab terutama pada ujung jari dan kaki, sianosis di sekitar mulut, pasien menjadi gelisah, nadi cepat, lemah kecil sampai tidak teraba. Pada saat akan terjadi syok pasien mengeluh nyeri perut. 5 1 Pemeriksaan Laboratorium Darah Pada demam berdarah dengue umum dijumpai trobositopenia (<100.000) dan hemokonsentrasi uji tourniquet yang positif merupakan pemeriksaan penting. Masa pembekuan masih dalam batas normal, tetapi masa perdarahan biasanya memanjang. Pada analisis kuantitatif ditemukan masa perdarahan biasanya memanjang. Pada analisis kuantitatif ditemukan penurunan faktor II, V, VII, IX, dan X. Pada pemeriksaan kimia darah hipoproteinemia, hiponatremia, dan hipokloremia. 2 3 4 a Urine Ditemukan albuminuria ringan Sumsum Tulang Gangguan maturasi Serologi Uji serologi memakai serum ganda. Serum yang diambil pada masa akut dan masa konvalegen menaikkan antibodi antidengue sebanyak minimal empat kali termasuk dalam uji ini pengikatan komplemen (PK), uji neutralisasi (NT) dan uji dengue blot. b Uji serologi memakai serum tunggal. Ada tidaknya atau titer tertentu antibodi antidengue uji dengue yang mengukur antibodi antidengue tanpa memandang kelas antibodinya uji Ig M antidengue yang mengukur hanya antibodi antidengue dari kelas Ig M. 6 Penatalaksanaan Demam Berdarah Pengobatan demam berdarah dengue bersifat simptomatik dan suportif yaitu pemberian cairan oral untuk mencegah dehidrasi. Apabila cairan oral tidak dapat diberikan oleh karena muntah atau nyeri perut yang berlebihan maka cairan intravenaperlu diberikan. Medikamentosa yang bersifat simptomatis :

Untuk hiperpireksia inguinal.

dapat

diberikan

kompres

es

dikepala, ketiak,

Antipiretik sebaiknya dari asetaminofen, eukinin atau dipiron. Antibiotik diberikan jika ada infeksi sekunder.

Cairan pengganti : 7 1 2 Larutan fisiologis NaCl Larutan Isotonis ringer laktat Ringer asetat Glukosa 5%

Pencegahan Demam Berdarah Memutuskan rantai penularan dengan cara : Menggunakan insektisida : Malathion (adultisida) dengan pengasapan Temephos (larvasida) dimasukkan ketempat penampungan air bersih. Tanpa Insektisida : Menguras bak mandi dan tempat penampungan air bersih minimal 1x seminggu. Menutup tempat penampungan air rapat rapat. Membersihkan halaman rumah dari kaleng-kaleng bekas, botol-botol pecah dan benda lain yang memungkinkan nyamuk bersarang.

DAFTAR PUSTAKA

Hadinegoro, Sri Rezeki H. Soegianto, Soegeng. Suroso, Thomas. Waryadi, Suharyono. TATA LAKSANA DEMAM BERDARAH DENGUE DI INDONESIA. Depkes & Kesejahteraan Sosial Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular & Penyehatan Lingkungan Hidup 2001. Hal 1 33.

2 426. 3 4 Ika.

Hendrawanto. Buku Ajar ILMU PENYAKIT DALAM Jilid I Edisi Ketiga PERSATUAN AHLI PENYAKIT DALAM INDONESIA.1996 Hal 417 Janus, Centrin net.id/ binprog.www.plasa.com.2003. Mansjoer, Arif. Triyanti, Kuspuji. Savitri, Rakhmi. Wardani, Wahyu Setiowulan, Wiwiek. KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN. Media Aesculapius FK UI Edisi ketiga Jilid I. 1999. Hal 428 433.

Anda mungkin juga menyukai