Anda di halaman 1dari 11

DR.

Khasan Effendy

PENGEMBANGAN ORGANISASI
Moratorium dan Morbidtarium Pemekaran

CV. Indra Prahasta Bandung

ii

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Effendy, Khasan

PENGEMBANGAN ORGANISASI
Moratorium dan Morbidtarium Pemekaran. - Ed.1., Cet.1.-

Bandung : CV. Indra Prahasta, 2009 165 hlm. 21 cm ISBN : 978-979-9329-28-8

Pengembangan Organisasi

I. Judul

Hak Cipta 2009, pada penulis Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi Buku ini dengan cara apapun, termasuk dengan cara Penggunaan mesin fotokopi, tanpa izin sah dari penerbit

Cetakan Pertama, April 2009

iii

Dr. Khasan Effendy PENGEMBANGAN ORGANISASI


Moratorium dan Morbidtarium Pemekaran

Editor : Dra.Rochayati Effendy, M.Pd

Hak Penerbitan pada CV.Indra Prahasta, Bandung

Desain cover oleh Warly BW Setting & Lay Out : Muchsin

CV. Indra Prahasta Jl. Yupiter Utama Blok G.II No.46 Margahayu Raya Bandung 40286 Telp./Fax. (022) 7535320

iv

KATA PENGANTAR

Organisasi seperti halnya dengan living organic, muncul, tumbuh, berkembang bahkan tenggelam. Dalam posisi itu typical settle organizations yang agresif dan berkembang harus peka dan kedap terhadap tuntutan dan perubahan sesuai dengan harapan baru yang dapat memperbaiki sistem organisasi baik individu sebagai anggota organisasi, sistem nilai maupun kesehatan organisasi. Pengembangan organisasi dipengaruhi dua faktor utama, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu adanya kemauan bagi pelaku organisasi baik unsur staf, unsur pimpinan bahkan pemilik organisasi owner yang memiliki kemauan untuk berubah. Sedangkan faktor eksternal merupakan kondisi lingkungan di mana organisasi itu berada, baik dalam lingkup sempit maupun dalam lingkup yang lebih luas. Ada kelaziman bahwa faktor eksternal tersebut melakukan tekanan-tekanan pada owner agar melakukan perubahanperubahan. Untuk itu faktor eksternal sering diisi oleh kelompok-kelompok berkepentingan, masyarakat, bahkan user dari organisasi. Jika kita pertemukan kedua faktor itu, maka lahirlah kekuatan untuk merubah dan mengembangkan sebuah organisasi. Sejalan dengan itu, kondisi empirik menunjukkan bahwa pengembangan organisasi dapat dimulai pada organisasi yang sedang sakit, atau organisasi yang berkembang dengan pesat yang memerlukan daya jangkau lebih luas untuk memudahkan koordinasi dan pelayanan yang cepat. Kondisi tersebut dapat dilihat dari tekanan untuk melakukan pengembangan v

organisasi dalam wujud Moratorium dan Morbidtarium Pemekaran. Mereka menuntut agar pelayanan dapat terlaksana secara efektif dan efesien walaupun cost cukup tinggi untuk memekarkan sebuah wilayah dan kita sadari bahwa pertimbangan pemekaran disyaratkan pada luas wilayah, potensi wilayah, jumlah penduduk, pertimbangan politik, dan pertimbangan lainnya. Dari sekian pertimbangan itu yang paling dominan adalah pertimbangan politik. Lihat pemekaran daerah yang di luar Jawa termasuk Papua dan ironisnya pemekaran sebuah wilayah belum pernah dalam sejarah setelah dimekarkan dibatalkan kembali atau digabungkan dengan daerah induknya. Kondisi tersebut disadari bahwa modus pengembangan organisasi yang diwujudkan dalam pemekaran daerah itu, dilakukan secara sistemik dari daerah yang besar, baru dimekarkan pada daerah yang kecil. Sasaran pemekaran biasanya adalah provinsi, kabupaten atau kota-kecamatan, selanjutnya desa. Melalui prosedur pemekaran yang digariskan secara normatif seperti halnya pemekaran kabupaten dan provinsi dengan undang-undang dan kecamatan-desa melalui Peraturan Daerah, terus bergulir seiring dengan tuntutan perubahan. Ide dan gagasan buku ini mengungkap tentang essensi pengembangan organisasi yang diwujudkan dalam praktek pemekaran dan restrukturisasi. Untuk itu masukan dan saran yang bersifat konstruktif sangat diperlukan untuk memperkaya khasanah dan perbaikan di masa datang.

vi

Bandung, April, 2009

vii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................... ii DAFTAR ISI ........................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN ................................................... 1

BAB II ORGANISASI DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI ............................................................. 6 A. Organisasi ................................................................ 6 B. Teori Pengembangan Organisasi Haynes ............... 10 C. Teori Pengembangan Organisasi Albrecht.............. 12 D. Teori Pengembangan Organisasi McGill ............... 14 BAB III DIMENSI PENGEMBANGAN ORGANISASI 22 A. Dimensi Struktural ................................................. 22 B. Dimensi Prosedural ................................................ 24 C. Dimensi Budaya ..................................................... 30 viii

D. Pendekatan Kepribadian dalam Konteks Budaya . . 36

BAB IV RESTRUKTURISASI ORGANISASI PERANGKAT DAERAH .............................................42 A. Konsep Restrukturisasi .......................................... 42 B. Perspektif Organisasi Pemerintah Daerah ............. 49 C. Perkembangan Restrukturisasi Organisasi Perangkat Daerah ......................................................... 50

BAB V PEMEKARAN ....................................................... 70 A. Esensi Pemekaran .................................................. 70 B. Kriteria dan Prosedur Pemekaran .......................... 74 C. Mekanisme Rencana Kabupaten atau Kota ........... 77 D. Mekanisme Pemekaran Desa ................................. 82

BAB VI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMEKARAN DESA ................................................ 86 A. Teori-teori Implementasi Kebijakan Edward III ....86 B. Teori Implementasi Kebijakan Cheema dan

ix

Rondonelli .................................................................... 90 C. Teori Implementasi Kebijakan Teori Jones ............94 D. Faktor-faktor Implementasi Kebijakan Pemekaran Kasus Pemekaran Desa Domyong Babakan Cirebon ......................................................................... 98 1. Kondisi Lingkungan ........................................ 103 2. Hubungan Inter-organisasi ............................. 114 3. Ketersediaan Sumber Daya ............................. 122 4. Karakteristik Implementor .............................. 131 5. Isi Kebijakan Pemekaran Desa ........................ 137 6. Kontrol Sosial .................................................. 140

BAB VII MORATORIUM DAN MORBIDTARIUM PEMEKARAN ........................................................ 147 A. Moratorium Pemekaran ........................................ 147 B. Morbidtarium Pemekaran ..................................... 152

DAFTAR PUSTAKA ......................................................... 158

Indeks ...................................................................... 163

xi

Anda mungkin juga menyukai