Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KOMUNITAS

PRILAKU BUANG AIR BESAR (BAB) DISEMBARANG TEMPAT

NAMA N.P.M SMTR

: : :

M. TAUFAN 011.01.2299 V_U KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN ( STIKES) MATARAM 2013

PRILAKU BUANG AIR BESAR (BAB) DISEMBARANG TEMPAT

1. Pengetahuan tentang BAB Buang air besar (biasanya disingkat menjadi BAB) atau defekasi adalah suatu tindakan atau proses makhluk hidup untuk membuang kotoran atau tinja yang padat atau setengah-padat yang berasal dari sistem pencernaan mahkluk hidup. Berbicara tentang BAB dalam proses pembuangannya sangat terkait dengan budaya yang biasa dilakukan oleh masyarakan dimasing-masing daerah dimana tempat masyarakat tersebut tinggal. Banyak masyarakat yang sudah mengerti dan BAB dijamban, tetapi tidak sedikit juga yang BAB disembarang tempat. 2. Pendapt kontra terhadap prilaku BAB disembarang tempat Saya tidak setuju dengan prilaku BAB disembarang tempat, karena selain menyebabkan pencemaran lingkungan tetapi juga menjadi faktor penyebab timbulya penyakit seperti diare dan penyakit lainnya, yang ditularkan melalui baktri/virus yang terkandung dalam tinja tersebut. Apabila budaya ini dipertahankan maka akan terjadi perkemmbangkan prilaku hidup yang tidak sehat. Tentunya hal ini akan memberikan dampak yang tidak baik terutama bagi kesehatan dan kenyamanan masyarakat itu sendiri. 3. Hubungan Metode dan teori yang digunakan dalam perubahan priaku

Teori WHO mengatakan, bahwa mengapa seseorang berperilaku, karena adanya 4 alasan pokok (determinan), yaitu : a. Pemikiran dan perasaan (thoughts and feeling) Masyarakat tidak pernah mendapatkan informasi tentang pentingnya kesehatan, sehingga, masyarakat tidak berfikir dan merasakan ada hal yang selah terhap perilaku yang mereka lakukan. b. Adanya acuan atau referensi dari seseorang atau pribadi yang dipercayai (personal reference) Masyarakat mempercayai budaya BAB disembarang tempat tidaklah menjadi masalah yang begitu serius, sehingga menjadi dorongan untuk berperilaku seperti itu. c. Sumber daya (resource)yang tersedia merupakan pendukung untuk terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat . Keterbatasan dana atau faktor ekonomi masyarakan yang kurang, sehingga masyarakat tidak mampu membuat jamban umum ataupun jamban pribadi.

d. Sosio budaya (culture) setempat biasanya sangat berpengaruh terhadap terbentuknya perilaku seseorang. Budaya yang sengat berpengaruh, karena masyarakat sudah menjadi kebiasaan untuk BAB disembarang tempat, dan menjadi kebiasaan yang secara turun temurun. Dalam masalah ini saya mencoba melakukan perubahan prilaku neggunakan pendekatan melalui promosi kesehan. Dimana Promosi kesehatan adalah Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui proses pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai dengan kondisi social budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.

Dengan promosi kesehatan diharapkan masyarakat dapat mengerti tentang pentingya kesehatan baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Sehingga masyarakat dapat merubah budaya Buang Air Besar (BAB) disembarang tempat yang dapat merugikan masyarakat itu sendiri baik dari segi lingkungan maupun status kesehatan. Dengan memberikan pemahaman yang baik tentang kesehatan diharapkan masyarakat bisa merubah budaya ini, selain itu diharapkan keinginan yang ikhlas dari masing-masing individu untuk bernian merubah prilaku yang tidak menguntunghkan tersebut. Selain merubah niat masyarakat, tentunya juga diharapkan dukungan dari pemerintah untuk kebutuhan dana pembuatan jamban umum. Dengan adanya faktor pendukung tersebut diharapkan masyarakat prilakunya berubah, untuk tidak melakukan BAB disembarang tempat karena dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan vektor penyebaran penyakit.

Anda mungkin juga menyukai