Anda di halaman 1dari 11

1

I. PENGARUH FAKTOR IKLIM DENGAN PERTUMBUHAN TANAMAN A. 1. Pendahuluan Latar Belakang Iklim merupakan komponenen lingkungan terpenting yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Sejak awal perkecambahan biji hingga panen dibutuhkan pemahaman yang mendasar tentang iklim beserta faktor yang bekerja, karena sangat berperan menentukan keberhasilan tanaman pada tiap fase pertumbuhan. Kondisi saat ini dengan iklim yang tidak lagi dapat diprediksi (anomali cuaca), membuat para pelaku di bidang pertanian berpikir keras untuk mengantisipasi melalui berbagai penelitian tentang seberapa besar tingkat toleransi tanaman terhadap kondisi tersebut. Bagi penimba ilmu setingkat mahasiswa hal itu dijadikan dasar acuan untuk menganalisis seberapa jauh hubungan beberapa faktor iklim dengan pertumbuhan tanaman. Faktor-faktor iklim tersebut terdiri atas cahaya matahari, temperatur, curah hujan, kelembaban udara dan angin. Faktor iklim yang paling berpengaruh terhadap tanah adalah hujan. Air hujan akan mengikis bagian top soil tanah yang merupakan bagian tanah yang subur. Apabila bagian top soil dibiarkan terkikis terus menerus, maka lapisan ini akan hilang dan yang tampak adalah lapisan bagian bawahnya, yang dikenal denga sub soil. Sub soil ini merupakan lapisan di bawahnya yang kurang subur, masih mentah, di mana mikroorganismenya sudah hilang sehingga diperlukan perbaikan-perbaikan yang memakan waktu cukup lama untuk menjadi produktif kembali (antara 2-5 tahun). Suhu udara dan tanah mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman. Setiap jenis tanaman mempunyai batas suhu minimum, optimum dan maksimum yang berbeda-beda untuk setiap tingkat pertumbuhannya. Suhu udara rata-rata yang tinggi baik untuk tanaman seperti kacang tanah. Jenis tanaman yang tahan kekeringan adalah kacang tanah dan kacang hijau.

Air adalah faktor yang lebih penting dalam produksi tanaman pangan dibandingakan dengan faktor lingkungan lainnya. Tanaman pangan memperoleh persediaan air dari akar, itu sebabnya pemeliharaan kelembaban tanah merupakan faktor yang penting dalam pertanian. Jumlah air yang berlebih dalam tanah akan mengubah berbagai proses kimia dan biologis yang membatasi jumlah oksigen dan meningkatkan pembentukan senyawa yang berbahaya bagi akar tanaman. Curah hujan yang lebat dapat menggangu pembungaan dan penyerbukan. Curah hujan memegang peranan pertumbuhan dan produksi tanaman pangan. Hal ini disebabkan air sebagai pengangkut unsur hara dari tanah ke akar dan dilanjutkan ke bagian-bagian lainnya. Fotosintesis akan menurun jika 30% kandungan air dalam daun hilang, kemudian proses fotosintesis akan berhenti jika kehilangan air mencapai 60%. 2. Tujuan Praktikum Tujuan praktikum agroekosistem acara Pengaruh Faktor Iklim Terhadap Pertumbuhan Tanaman adalah mempelajari hubungan antara faktor-faktor iklim dengan pertumbuhan tanaman. B. Tinjauan Pustaka 1. Kacang Hijau Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek (60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram, atau golden gram. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan tanaman ini diklasifikasikan sebagai berikut ini. Kingdom Divisi Subdivisi Kelas Ordo Famili Genus : Plantae : Spermathophyta : Angiospermae : Dicotyldonae : Rosales : Papilionaceae : Vigna

Spesies

: Vigna radiata atau Phaseolus radiatus. Tanaman kacang hijau merupakan tanaman tropis yang

(kaasimipb 2009). menghendaki suasana panas selama hidupnya, tanaman ini dapat ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 500 meter di atas permukaan air laut. Di Jawa tanaman ini banyak ditanam di Pasuruan, Probolinggo, Mojosari, Jombang, Pekalongan, Banyumas, Jeparam Cirebon, dan Banten. Selain di Jawa, tanaman ini juga ditanam di Madura, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku (Marzuki dan Soeprapto 2004). Syarat tumbuh kacang hijau adalah tanaman yang utropis dataran rendah yang dibudidayakan pada ketinggian 500-7500 m dpl. Kacang hijau tumbuh baik pada suhu udara optimal 25-27o C. Kelembaban udara optimal 50-80%. Tanaman memerlukan cahaya lebih dari 10 jam/hari. Curah hujan optimal untuk budidaya 50-200mm/bulan. Jenis tanah yang dianjurkan adalah ultisol, latosol, dan lahan sawah menjelang penanaman padi musim kemarau. Keasaman tanah optimal, yaitu pH antara 5,8-6,5 (Anonim 2010). Kelembaban udara ,kondisi lembab menyebabkan banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang diuapkan.Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel-sel dengan demikian sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum sehingga bertambah besar (Srikini,2007). Pada saat kelembaban tinggi, evaporasi terjadi secara lambat, kehilangan panas terbatas dan dengan demikian mempengaruhi keseimbangan termal ternak. (Chantalakhana dan Skunmun 2002). Tanaman kacang hijau menghedaki tanah yang tidak terlalu berat, artinya tidak terlalu banyak mengandung tanah liat.Tandah dengan kandungan bahan organik tinggi sangatdisukai oleh tanaman kacang hijau. Tanah berpasir pun dapat digunakan untuk pertumbuhan kacang hijau asalkan kandungan air tanahnya tetap terjaga dengan baik (Purwono dan Hartono 2005).

Faktor iklim yang paling berpengaruh terhadap tanah adalah hujan. Air hujan akan mengikis bagian top soil tanah yang merupakan bagian tanah yang subur. Apabila bagian top soil dibiarkan terkikis terus menerus, maka lapisan ini akan hilang dan yang tampak adalah lapisan bagian bawahnya, yang dikenal denga sub soil. Sub soil ini merupakan lapisan di bawahnya yang kurang subur, masih mentah, di mana mikroorganismenya sudah hilang sehingga diperlukan perbaikan-perbaikan yang memakan waktu cukup lama untuk menjadi produktif kembali (antara 2-5 tahun) (Ypawiro 2007). 2. Kedelai Pada awalnya, kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja dan Soja max. Namun pada tahun 1948 telah disepakati bahwa nama botani yang dapat diterima dalam istilah ilmiah, yaitu Glycine max (L.) Merill. Klasifikasi tanaman kedelai sebagai berikut : Divisio Classis Ordo Familia Genus Species: : Spermatophyta : Dicotyledoneae : Rosales : Papilionaceae : Glycine Glycine max (L.) Merill

(Anonim 2010). Tanaman kedelai sebagian besar tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan subtropis. Sebagai barometer iklim yang cocok bagi kedelai adalah bila cocok bagi tanaman jagung. Bahkan daya tahan kedelai lebih baik daripada jagung. Iklim kering lebih disukai tanaman kedelai dibandingkan iklim lembab. Tanaman kedelai dapat tumbuh baik di daerah yang memiliki curah hujan sekitar 100-400 mm/bulan. Sedangkan untuk mendapatkan hasil optimal, tanaman kedelai membutuhkan curah hujan antara 100-200 mm/bulan. Suhu yang dikehendaki tanaman kedelai antara 21-340C, akan tetapi suhu optimum bagi pertumbuhan tanaman kedelai 23270C. Pada proses perkecambahan benih kedelai memerlukan suhu yang

cocok sekitar 300C. Saat panen kedelai yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik dari pada musim hujan, karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan pengeringan hasil (Anonim 2011). System pengakaran terdiri dua macam, yaitu akar tunggang dan akar sekunder (serabut) yang tumbuh dari akar tunggang. Selain itu, kedelai juga seing kali membentuk akar adventif yang tumbuh dari bagianbawah hipokotil. Pada umumnya akar adventif terjadi karena cekaman tertentu, misalnya kadar air tanah yang terlalu tiggi (Adisatwanto 2005) Kedelai (Glycine max) sudah dibudidayakan sejak 1500 tahun SM dan baru masuk Indonesia, terutama Jawa sekitar tahun 1750. Kedelai paling baik ditanam di ladang dan persawahan antara musim kemarau dan musim hujan. Sedang rata-rata curah hujan tiap tahun yang cocok bagi kedelai adalah kurang dari 200 mm dengan jumlah bulan kering 3-6 bulan dan hari hujan berkisar antara 95-122 hari selama setahun. Kedelai mempunyai perawakan kecil dan tinggi batangnya dapat mencapai 75 cm. Bentuk daunnya bulat telur dengan kedua ujungnya membentuk sudut lancip dan bersusun tiga menyebar (kanan - kiri - depan) dalam satu untaian ranting yang menghubungkan batang pohon. Kedelai berbuah polong yang berisi biji-biji. Menurut varitasnya ada kedelai yang berwarna putih dan hitam. Baik kulit luar buah polong maupun batang pohonnya mempunyai bulu-bulu yang kasar berwarna coklat. Untuk budidaya tanaman kedelai di pulau Jawa yang paling baik adalah pada ketinggian tanah kurang dari 500 m di atas permukaan laut (Anonim 2000). C. Metode Pratikum 1. Waktu dan Tempat Praktikum Praktikum agroekosistem acara Pengaruh Faktor Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman dilaksanakan pada hari Senin tanggal 10 Oktober 10 Desember 2011 pukul. Bertempat di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.

2. Alat dan Bahan a. Alat : 1) Pot plastik atau Polibag diameter 30 cm 2) Thermometer 3) Light meter 4) Hygrometer 5) Meteran 6) Timbangan analitik b. Bahan : 1) Biji kacang hijau dan biji kedelai 2) Tanah/media tanam 3. Cara Kerja a.Menyediakan pot plastik diameter 30 cm atau polibag sejumlah 2 buah, isi masing-masing polibag dengan tanah/ media tanam yang telah disiapkan. b. Memilih biji Kedelaidan biji kacang tanah yang baik c.Menanam 2 biji kacang hijau dan 2 biji kedelai pada setiap pot yang telah terisi tanah dan setelah satu minggu pada setiap pot disisakan satu tanaman yang baik. d. Meletakkan pot yang telah ditanami di dalam rumah kaca. e.Menyiram tanaman tiap hari sampai tanaman berumur 8 minggu. f. Pengamatan : Mengukur tinggi tanaman tiap seminggu sekali. Mengukur panjang dan lebar daun seluruh tanaman setelah panen. Menimbang berat daun, berat batang dan berat akar setelah panen dan dalam keadaan kering konstan, kemudian ditimbang dengan timbangan analitik. g. Mengukur suhu, kelembaban dan intensitas cahaya pada pagi hari (09.00) dan siang hari (13.00) selama pertumbuhan berlangsung.

D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan 1. Hasil Pengamatan Tabel 1.1 Tinggi Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata) dan Kedelai (Glycine max) Tinggi Tanaman Minggu ke (cm) 1 2 3 4 5 6 7 8 Jenis Tanaman (cm) Kacang hijau 12,8 23,3 31,8 40,8 46,8 54,7 56,6 61,3 Kedelai 8,7 15,9 21,8 31,2 41,8 51,2 61,1 70,1 Suhu (0C) 40,86 36,00 34,50 36,01 33,67 42,80 39,70 39,00 Kelembaban (%) 48,00 35,00 43,50 41,00 44,33 40,00 40,00 67,75 IRM (fc) 749,14 1165,00 417,00 4432,00 730,00 4106,00 4305,70 4892,25

Sumber: DataRekapan

Gambar 1.1 Grafik Hubungan Faktor Iklim dengan Pertumbuhan Tinggi Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata) dan Kedelai (Glycine max) 2. Pembahasan Berdasarkan tabel 1.1 dapat diketahui pertumbuhan tanaman kacang hijau yang ditempatkan di rumah kaca pada minggu pertama dengan suhu rata-rata 40,86oC, kelembaban rata-rata 48,00% dan intensitas

cahaya matahari rata-rata sebesar 749,14 fc menghasilkan pertumbuhan tingginya 12,8 cm. Minggu kedua tingginya mencapai 23,3 cm dengan rata-rata suhu 360C, kelembaban 35 % dan intensitas cahaya 1165 fc. Minggu ketiga mencapai 31,8 cm pada rata-rata suhu 34,5 0C, kelembaban 43,5 % dan intensitas cahaya 417 fc. Minggu keempat pada rata-rata suhu 36,010C, kelembaban 41 %, dan intensitas cahaya 4432 fc pertumbuhan tingginya mencapai 40,8 cm. Minggu kelima pada rata-rata suhu 33,67 0C, kelembaban 44,33%, dan intensitas cahaya 730 fc tinggi mencapai 46,8 cm. Minggu keenam tinggi mencapai 54,7 cm pada suhu rata-rata 42,80C, kelembaban rata-rata 40 %, dan intensitas cahaya 4106 fc. Minggu ketujuh pertumbuhan tinggi mencapai 56,6 cm pada rata-rata suhu 39,7 0C, kelembaban 40 %, dan intensitas cahaya 4305,7 fc. Sedangkan pada minggu kedelapan rata-rata suhu 390C, kelembaban 67,75%, dan intensitas cahaya 4892,25 fc pertumbuhan tinggi tanaman kacang hijau 61,3 cm. Pada pertumbuhan tanaman kedelai yang ditempatkan di rumah kaca pada minggu pertama dengan suhu rata-rata 40,86 oC, kelembaban rata-rata 48,00% dan intensitas cahaya matahari rata-rata sebesar 749,14 fc menghasilkan pertumbuhan tingginya 8,7 cm. Minggu kedua tingginya mencapai 15,9 cm dengan rata-rata suhu 360C, kelembaban 35 % dan intensitas cahaya 1165 fc. Minggu ketiga mencapai 21,8 cm pada rata-rata suhu 34,50C, kelembaban 43,5 % dan intensitas cahaya 417 fc. Minggu keempat pada rata-rata suhu 36,010C, kelembaban 41 %, dan intensitas cahaya 4432 fc pertumbuhan tingginya mencapai 31,2 cm. Minggu kelima pada rata-rata suhu 33,670C, kelembaban 44,33%, dan intensitas cahaya 730 fc tinggi mencapai 41,8 cm. Minggu keenam tinggi mencapai 51,2 cm pada suhu rata-rata 42,80C, kelembaban rata-rata 40 %, dan intensitas cahaya 4106 fc. Minggu ketujuh pertumbuhan tinggi mencapai 61,1 cm pada rata-rata suhu 39,70C, kelembaban 40 %, dan intensitas cahaya 4305,7 fc. Sedangkan pada minggu kedelapan rata-rata suhu 390C, kelembaban 67,75%, dan intensitas cahaya 4892,25 fc pertumbuhan tinggi tanaman kacang hijau 70,1 cm.

Berdasarkan grafik 1.1 menunjukan garis pertumbuhan yang dilihat dari tinggi tanaman menunjukan pertumbuhan tanaman kacang hijau pada minggu ke-1 hingga minggu ke-6 lebih tinggi dari pertumbuhan tanaman kedelai. Tapi pada minggu ke-6 hingga ke-8 pertumbuhan tinggi kacang hijau lebih rendah dari kedelai. Hal ini terjadi karena tanaman tersebut dipengaruhi oleh tinggi suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya. Suhu merangsang proses fotosintesis, meningkatkan pertumbuhan tanaman dan produktivitas tanpa diikuti peningkatan kebutuhan air. Suhu berkorelasi positif dengan radiasi matahari. Tinggi rendahnya suhu disekitar tanaman ditentukan oleh intensitas matahari dan distribusi cahaya dalam tajuk. Peningkatan suhu sampai titik optimum akan diikuti oleh peningkatan proses pembukaan stomata, laju transpirasi, laju penyerapan air dan nutrisi, fotosintesis dan respirasi. Namun suhu yang melewati batas titik optimum akan terhambat dalam proses-proses fisiologi tanaman tersebut. E. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan a. Kedua faktor tanaman yaitu suhu dan intensitas cahaya sangat penting bagi kelangsungan pertumbuhan tanaman. b. Tanaman kcang hijau pertumbuhan tinggi di awal lebih cepat dari kedelai namun pada minggu keenam hingga minggu kedelapan pertumbuhan tingginya lebih cepat. c. Makin tinggi intensitas cahaya makin banyak energi yang terbentuk, sehingga mempercepat fotosintesis. d. Namun, intensitas cahaya yang terlalu tinggi juga akan merusak klorofil dan mengurangi kecepatan fotosintesis. 2. Saran a. Tanaman kedelai diletakan pada tepat yang memiliki intensitas cahaya lebih tinggi dari tanaman kacang hijau. b. Tanaman kedelai dan kacang hijau sebaiknya ditanam pada suhu sekitar 300C keatas.

10

c. Kelembaban sekitar 40 % baik untuk tanaman kacang hijau dan kedelai.

11

Daftar Pustaka Adisarwanto,T., 2005. Kedelai. Penebar Swadana. Jakarta. Anonim. 2000. Tanaman Obat. http://www.iptek.net.id/. Diakses pada tanggal 15 November 2011 Anonim,. 2010. Budidaya Kacang Hijau. http://www.deptan.go.id/. Diakses pada tanggal 15 November 2011 Anonim. 2011. Kedelai. http://id.wikipedia.org/. Diakses pada tanggal 15 November 2011 Anonym. 2011. Kedelai. http://warintek.bantulkab.go.id/. Diakses pada tanggal 15 November 2011 Chantalakhana C and P Skunmun. 2002. Sustainable Smallholder Animal Systems in the Tropic. Kasetsart University Press. Kaasimipb. 2009. Kacang Hijau. http://kaasimipb.wordpress.com/. Diakses pada tanggal 15 November 2011 Marzuki, H.A., dan H.S. Soeprapto. 2004. Bertanaman Kacang Hijau. Penebar Swadaya. Jakarta. Purwonodan R. Hartono, 2005. Kacang Hijau, Penebar Swadaya, Jakarta.Sarkini, 2007.Biologi untuk SMA kelas XI. Jakarta :Erlangga

Anda mungkin juga menyukai