didorong untuk menyusun rencana pembelajarannya sendiri. (dalam Dent dan Harden, 2001), Self directed learning adalah sesuatu proses dimana seseorang memiliki inisiatif, dengan atau tanpa bantuan orang lain, untuk menganalisis kebutuhan belajarnya sendiri, merumuskan tujuan belajarnya sendiri, mengidentifikasi sumbersumber belajar, memilih dan melaksanakan strategi belajar yang sesuai dan mengevaluasi hasil belajarnya sendiri [Knowles (1975, disitasi oleh OShea, 2003)]. [Merriam dan Caffarella (1991)] mendefinisikan SDL adalah sesuatu metode belajar di mana pelajar mempunyai tanggung jawab yang utama dalam perencanaan, pelaksanakan dan penilaian hasil belajar. SDL adalah suatu proses pembelajaran yang dimana mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk selalu belajar mandiri tanpa bantuan orang lain untuk menganalisis,memilih sumber-sumber belajarnya dan juga serta melaksanakan strategi belajarnya pribadi sekaligus mengevaluasi hasil belajarnya sendiri. Aspek vital adalah suatu tanda yang sangat penting di dalam menuju atau untuk mencapai tujuan tertentu. (kbbi) Problem Based Learning (PBL) adalah metode pendidikan yang medorong siswa untuk mengenal cara belajar dan bekerjasama dalam kelompok untuk mencari penyelesaian masalah-masalah di dunia nyata. Simulasi masalah digunakan untuk mengaktifkan keingintahuan siswa sebelum mulai mempelajari suatu subyek. PBL menyiapkan siswa untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta mampu untuk mendapatkan dan menggunakan secara tepat sumber-sumber pembelajaran (Duch, 1995). PBL merupakan pendekatan sistematik yang biasa digunakan untuk memecahkan masalah atau menjawab tantangan hidup dan karir (Barrows H.S&Kelson.A,1993). PBL adalah sebuah metode pembelajaran yang didasarkan pada prinsip bahwa masalah (problem) dapat digunakan sebagai titik awal untuk mendapatkan ataupun mengintegrasikan ilmu (knowledge) baru. Dengan demikian,masalah yang ada digunakan sebagai sarana agar anak didik dapat belajar sesuatu yang dapat menyokong keilmuan (H.S.Barrows, 1982).
Deep learning adalah suatu metode pendekatan pembelajaran dimana seorang mahasiswa harus mendalami permasalahan tersebut dengan membaca skenario keseluruhan bacaan untuk mencapai tingkat pemahaman yang lebih,kemudian kepahaman itu didiskusikan di dalam kelompok dan direfleksikan untuk selamanya karena dengan metode model ini mahasiswa akan selalu berkeinginan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dari yang sudah dia dapatkan. Self directed learning adalah sesuatu proses dimana seseorang memiliki inisiatif, dengan atau tanpa bantuan orang lain, untuk menganalisis kebutuhan belajarnya sendiri, merumuskan tujuan belajarnya sendiri, mengidentifikasi sumbersumber belajar, memilih dan melaksanakan strategi belajar yang sesuai dan mengevaluasi hasil belajarnya sendiri [Knowles (1975, disitasi oleh OShea, 2003)].
Critical thinking adalah Schafersman (1991) menyatakan bahwa berfikir kritis adalah berfikir dengan benar berdasarkan pengetahuan yang relevan dan reliable, atau cara fikir yang beralasan, relfektif, bertanggungjawab, dan mahir. Seorang yang berfikir kritis dapat menanyakan suatu hal dengan tepat, mencari informasi dengan tepat yang akan dipergunakannya untuk menyelesaikan masalah, dapat mengelola informasi tersebut dengan logis, efisien dan kreatif sehingga dia dapat membuat simpulan yang logis dan dapat memecahkan masalah yang dihadapinya dengan tepat berdasarkan analisis informasi dan pengetahuan yang dimilikinya. John Dewey, dikutip oleh Fisher (2001) menjelaskan bahwa critical thinking adalah pertimbangan yang aktif dan tepat serta berhati-hati atas keyakinan dan keilmuan untuk mendukung kesimpulan. Fisher (2001) juga mengambil pendapat Ennis, yang menyatakan bahwa critical thinking adalah kegiatan berfikir yang beralasan dan reflektif yang memfokuskan pada apa yang diyakini dan apa yang akan dilakukan. The APA Concensus Definition (dalam Facione, 1996) memberikan definisi berfikir kritis sebagai keputusan yang memiliki tujuan dan dilakukan sendiri oleh pelaku kegiatan berfikir, sebagai hasil dari kegiatan interpretasi, analisis, evaluasi dan inferensi serta penjelasan dari pertimbangan yang didasarkan pada bukti,konsep, metodologi, kriteriologi dan kontekstual, yang kemudian melandasi keputusan yang dibuat oleh orang tersebut. Facione (2004) menjelaskan bahwa sebagai cognitive skill,bagian penting dalam kegiatan berfikir kritis adalah interpretasi, analisis, evaluasi,inferensi, penjelasan dan pengaturan/pengelolaan diri.
Sumber pembelajaran adalah sesuatu yang dapat dijadikan tempat untuk bertanya atau untuk berpedoman dalam belajar. (kbbi)