Anda di halaman 1dari 5

F. DATA PENGAMATAN Percobaan 1 E 4V 10V VA 4V 10V VB 3.78V 9.4V VC 3.78V 9.36V VAB 0.67V 0.67V VBC 3.5V 9.

3V VAC 3.5V 9.3V IA IR1 IR2 0.03mA

0.38mA 0.34mA

1.05mA 0.975mA 0.098mA

Percobaan 2 E 4V 10V 1/4R 0.08mA 0.208mA 1/2R 0.108mA 0.25mA 3/4R 0.16mA 0.31mA R 0.268mA 0.6mA

G. ANALISIS Tujuan dari praktikum ini adalah praktikan dapat menggunakan alat ukur dan osiloskop dengan baik serta dapat menguji/mengetes kondisi suatu komponen elektronika. Peralatan yang praktikan gunakan sedikit bermasalah terutama pada komponen dioda. Setelah praktikan ganti ke 1N4002 rangkaian normal kembali. Sebelum melakukan percobaan, praktikan melakukan kalibrasi pada multimeter untuk mendapatkan hasil yang mendekati teori. Percobaan 1: Pada mengukur Va, data yang didapatkan tidak berbeda dengan tegangan sumber. Ini disebabkan karena tegangan yang diukur langsung di bypass menuju ground. Pada saat mengukur Vb, hasil yang didapatkan sesuai dengan perkiraan. Yaitu tegangan sumber berkurang akibat komponen dioda. Selanjutnya saat Vc praktikan mendapatkan hasil yang sama seperti Tegangan Vb. Untuk arus, praktikan mengalami masalah pada merangkai rangkaian karena kami tidak terbiasa dengan menggunakan breadboard. Arus yang kami dapatkan dengan arus yang disimulasikan pada software multisim sudah hampir sama. Praktikan melakukan kesalahan pada melihat skala di multimeter sehingga hasil tidak akurat. Hal yang sama berlaku pula pada saat mencoba rangkaian di tegangan 10V.

Percobaan 2: Pada percobaan kedua, praktikan mengukur arus yang melewati rangkaian potensiometer. Pada saat sebelum pengukuran, praktikan mengalami masalah pada komponen potensiometer. Potensio meter yang praktikan gunakan dua kali terbakar sehingga waktu dalam percobaan berkurang. Setelah mengalami penyesuaian akhirnya percobaan dilakukan. Hasil dari percobaan ini menunjukan bahwa saat persentase potensiometer dinaikan. Arus yang dihasilkan bertambah. Jika dibandingkan dengan hasil dari simulasi. Arus yang didapat berbeda hingga ketelitian 0.03 hal ini disebabkan praktikan sulit mengukur persentase potensiometer sehingga hasil menjadi tidak akurat. Tetapi disini praktikan mendapati bahwa besar arus yang dihasilkan berbanding lurus dengan besar putaran pada potensiometer H. TUGAS AKHIR 1. Bandingkan hasil yang diperoleh dari eksperimen dengan yang telah diperoleh sebelumnya di tugas pendahuluan ?

a. Percobaan 1 Hasil percobaan E 4V 10V VA 4V 10V VB 3.78V 9.4V VC 3.78V 9.36V VAB 0.67V 0.67V VBC 3.5V 9.3V VAC 3.5V 9.3V IA IR1 IR2 0.03mA

0.38mA 0.34mA

1.05mA 0.975mA 0.098mA

Tugas pendahuluan E 4V 10V VA 4V 10V VB VC VAB VBC VAC IA IR1 IR2

3.514V 0 9.462V 0

0.486V 3.514V 4V 0.538V 9.462V 10V

0.387mA 0.351mA 0.035mA 1.043mA 0.946mA 0.095mA

b. Percobaan 2 Hasil percobaan

E 4V 10V

1/4R 0.08mA 0.208mA

1/2R 0.108mA 0.25mA

3/4R 0.16mA 0.31mA

R 0.268mA 0.6mA

Tugas pendahuluan E 4V 10V 1/4R 0.053mA 0.133mA 1/2R 0.08mA 0.2mA 3/4R 0.16mA 0.4mA R 0.256mA 0.6mA

2. Tentukan kesimpulan yang bisa diperoleh dari soal No. 1

Percobaan 1: Hasil teori merepresentasikan hasil pada percobaan Nilai Vab (teganganan pada dioda) pada saat pengukuran terliat tidak menentu

Percobaan 2: Semakin besar putaran potensiometer semakin besar arus yang dihasilkan

3. Toleransi dari komponen yang digunakan : Resistor 10 k : 5% (gelang emas) Resistor 100 k : 10 % (gelang perak) Tegangan Dioda :
| |

4. Bagaimana cara kerja voltmeter AC dan DC

(a) (b) Gambar 1. (a) voltmeter DC (b) voltmeter AC

Voltmeter DC menggunakan magnet permanen yang diam dengan kumparan yang bergerak, sehingga pengukuran terjadi akibat medan magnet kumparan berinteraksi dengan magnet permanen yang membuat jarum penunjuk berputar.

Voltmeter AC memiliki prinsip yang sama dengan voltmeter DC. Namun ada bagian yang ditambahnkan yaitu penyearah gelombang bridge. Hasil yang terukur pada voltmeter adalah tegangan RMS nya.

5. Apa yang dimaksud dengan kalibrasi ohm meter (me-nol-kan jarum petunjuk)? Kalibrasi ohmmeter ialah mengatur jarum penunjuk ketika ohmmeter diatur pada opsi 1 ohm, lalu kedua probe dihubungkan, setelah itu, jarum diatur hingga menunjukan angka 0 ohm. Hal ini dimaksudkan supaya ohmmeter dapat membaca nilai hambatan dengan benar.

I. KESIMPULAN Hasil pengukuran secara umum tidak jauh berbeda dengan hasil teori Hasil pengukuran dipengruhi toleransi dari komponen Teganan forward bias pada diode 1N4001 hasil pengukuran 0.6V

Potensiometer adalah komponen resistor dengan besaran yang bisa diatur Semakin besar putaran Potensiometer semakin besar arus yang dihasilkan

J. Referensi Malvino, Albert Paul. Eletronic Principles 6th Edition. Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited. 1999. http://www.allaboutcircuits.com/vol_2/chpt_12/1.html (diakses 09 Oktober 2013 pukul 16.00) http://www.electroniclab.com/Resistor (diakses 10 Oktober 2013 pukul 20.00)

Anda mungkin juga menyukai