Anda di halaman 1dari 24

Ekspresi Kinerja Lalu-Lintas

Arus Kecepatan Kepadatan

Arus (Flow), q

Arus adalah jumlah kendaraan dalam satuan mobil penumpang (smp) yang melalui suatu potongan melintang jalan dalam satuan waktu tertentu. Analisis V/C biasa memakai smp/jam. LHRT (lalu-lintas harian rata-rata tahunan) dinyatakan dalam smp/hari. DHV (design hourly volume) biasa memakai smp/jam.

Kendaraan Ringan
Kota/Antar-Kota: Kendaraan bermotor roda 4 berjarak gandar 2-3 m, meliputi kendaraan penumpang, oplet, bus mikro, pick-up dan truk mikro pada sistem klasifikasi Bina Marga.

Sepeda Motor
Kota/Antar-Kota: Sepeda motor beroda 2 atau 3, meliputi sepeda motor dan kendaraan roda 3 pada sistem klasifikasi Bina Marga.

Kendaraan Tidak Bermotor


Kota/Antar-Kota: Kendaraan beroda bertenaga manusia atau hewan, termasuk sepeda becak, kereta kuda dan kereta dorong pada sistem klasifikasi Bina Marga. Menurut IHCM (1997) kendaraan jenis ini tidak akan diperhitungkan dalam arus, tapi merupakan elemen pereduksi kapasitas

Kendaraan Berat (Kota)


Kendaraan bermotor berjarak gandar 3,5 m, umumnya beroda lebih dari 4, meliputi bus, truk 2 gandar, truk 3 gandar dan truk gandeng pada sistem klasifikasi Bina Marga

Kendaraan Berat (Antar-Kota)

Medium Heavy Vehicle (MHV): Kendaraan bermotor berjarak gandar 3,5-5 m, meliputi bus kecil truk 2 gandar beroda 6 pada sistem klasifikasi Bina Marga. Truk Besar (TB): Truk 3 gandar dan truk gandeng dengan jarak gandar pertama ke kandar ke 2 < 3,5 m. Bus Besar (BB): Bus 2 atau 3 gandar berjarak antar gandar 5-6 m

Satuan Mobil Penumpang (smp)


Suatu ukuran yang menunjukkan ruang jalan yang dipergunakan oleh suatu jenis kendaraan serta kemampuan manuver kendaraan tersebut. smp mobil penumpang = 1 smp sepeda motor < 1 smp truk/bus > 1

Beberapa Jenis Konfigurasi Lajur


2/2 UD: 4/2 UD: 4/2 D:

2/1:

UD: undivided (tak terbagi)


D : divided (terbagi)

Nilai smp pada Jalan Kota


Jenis Jalan: Jalan Tak Terbagi Arus LL Total 2 Arah (kendaraan/jam) KB 2 lajur-2 arah tak terbagi (2/2 UD) 4 lajur-2 arah tak terbagi (4/2 UD) <1800 >1800 <3700 >3700 1,30 1,20 1,30 1,20 smp SM Lebar Jalur, Wc (m) <6 >6 0,50 0,40 0,35 0,25 0,40 0,25

Jenis Jalan: Arus LL per Lajur Jalan 1 Arah dan Jalan Terbagi (kendaraan/jam) 2 lajur-1 arah (2/1) dan <1050 4 lajur-2 arah terbagi (4/2 D) >1050 3 lajur-1 arah (3/1) dan <1100 6 lajur-2 arah terbagi (6/2 D) >1100

smp KB SM 1,30 0,40 1,20 0,25 1,30 0,40 1,20 0,25

PR: Jelaskan makna tabel di atas

Nilai smp pada Jalan Antar-Kota 2 Lajur-2 Arah Tidak Terbagi (2/2 UD)
Jenis Arus LL Total 2 Arah smp Alinyemen (kendaraan/jam) MHV BB TB SM Lebar Jalur, Wc (m) <6 6-8 >8 <800 1,2 1,2 1,8 0,8 0,6 0,4 800-1349 1,8 1,8 2,7 1,2 0,9 0,6 Datar 1350-1899 1,5 1,6 2,5 0,9 0,7 0,5 >1900 1,3 1,5 2,5 0,9 0,7 0,5 <650 1,8 1,6 5,2 0,7 0,5 0,3 650-1099 2,4 2,5 5,0 1,0 0,8 0,5 Bukit 1100-1599 2,0 2,0 4,0 0,8 0,6 0,4 >1600 1,7 1,7 3,2 0,5 0,4 0,3 <450 3,5 2,5 6,0 0,6 0,4 0,2 450-899 3,0 3,2 5,5 0,9 0,7 0,4 Gunung 900-1349 2,5 2,5 5,0 0,7 0,5 0,3 >1350 1,9 2,2 4,0 0,5 0,4 0,3

PR: Jelaskan makna tabel di atas

Nilai smp pada Jalan Antar-Kota 4 Lajur-2 Arah (4/2)


Jenis Arus LL (kendaraan/jam) smp Alinyemen Jalan Terbagi Jalan MHV BB TB per Arah Tak Terbagi <1000 <1700 1,2 1,2 1,8 0,8 1000-1799 1700-3249 1,8 1,8 2,7 1,2 Datar 1800-2149 3250-3949 1,5 1,6 2,5 0,9 >2150 >3950 1,3 1,5 2,5 0,9 <750 <1350 1,8 1,6 5,2 0,7 750-1399 1350-2499 2,4 2,5 5,0 1,0 Bukit 1400-1749 2500-3149 2,0 2,0 4,0 0,8 >1750 >3150 1,7 1,7 3,2 0,5 <550 <1000 3,5 2,5 6,0 0,6 550-1099 1000-1999 3,0 3,2 5,5 0,9 Gunung 1100-1499 2000-2699 2,5 2,5 5,0 0,7 >1500 >2700 1,9 2,2 4,0 0,5

PR: Jelaskan makna tabel di atas

Hubungan Arus (q) dengan Mean Headway (h)


N N 1 1 q N N 1 T h hi hi N i1 i 1

1 Karena qi maka: hi
q 1 1 N 1 N i 1 qi

Volume (V) vs Kapasitas (C)

Volume biasanya digunakan untuk menyatakan arus dalam smp/jam. Arus dalam smp per satuan waktu yang kurang dari 1 jam, misalnya per 5 menit atau 15 menit digunakan untuk mengukur variabilitas (PHF). Kapasitas adalah arus maksimum per satuan waktu yang dapat melewati suatu potongan melintang jalan dalam kondisi tertentu.
PR: Dapatkah nilai V/C melampaui 1? Jelaskan!

Menghitung Peak Hour Factor (PHF)


7.00-7.15 200 smp 7.15-7.30 200 smp 7.30-7.45 200 smp 7.00-7.15 7.15-7.30 7.30-7.45 0 smp 200 smp 0 smp

7.45-8.00 200 smp


Total 7-8 PHF = 800 smp
800/(200x4)=1

7.45-8.00
Total 7-8 PHF =

0 smp
200 smp
200/(200x4)=0,25

Paling Merata

Paling Tdk Merata

PR: Buatlah contoh perhitungan PHF yang <1 dan >0,25

Lalu-Lintas Harian Rata-Rata Tahunan (LHRT)


LHRT = Arus LL dalam setahun/365 Biasa digunakan untuk menunjukkan tingkat penting suatu ruas jalan yang tercermin dari satusnya dalam hirarki jalan. Merupakan salah satu ukuran yang dipertimbangkan dalam investasi jalan.

Design Hourly Volume (DHV)

DHV adalah besaran yang dipergunakan dalam perancangan bagian-bagian dalam jaringan jalan DHV biasanya menggunakan nilai pada titik belok kurva hourly volume (biasanya dalam %LHRT) vs ranking besarnya hourly volume yang diuurutkan dari 1 s/d 8760 (365x24) Bila DHV adalah hourly volume ranking 30 maka DHV disebut terjadi pada volume jam ke 30. Default value untuk DHV menurut IHCM 1997 adalah 9% LHRT (kota) & 11% LHRT (antarkota)

Kecepatan (Speed),

Kecepatan adalah jarak yang ditempuh suatu kendaraan per satuan waktu. Biasanya dinyatakan dalam m/detik atau km/jam. Kecepatan setempat (spot speed) adalah ukuran kecepatan sesaat di lokasi tertentu pada suatu ruas jalan. Pengetahuan mengenai karakteristik spot speed berguna untuk penentuan aturan LL yang tepat, perancangan perbaikan keselamatan, perancangan geometrik

Jenis Mean Spot Speed


Kecepatan rata-rata waktu, t (time mean speed) adalah rata-rata aritmatik kecepatan kendaraan yang melintasi suatu titik selama rentang waktu tertentu (Rumus 1). Kecepatan rata-rata waktu, s (space mean speed) adalah rata-rata aritmatik kecepatan kendaraan yang berada pada rentang jarak tertentu pada waktu tertentu). Bila yang diukur t untuk mendapatkan s digunakan rata-rata harmonik (Rumus 2)

Rata-Rata Aritmatik dan Harmonik


1 N t i N i 1

(Rumus 1)
(Rumus 2)

1 1 1 N i 1 i
N

t = Kecepatan rata-rata waktu (km/jam) s = Kecepatan rata-rata ruang (km/jam)


N = Jumlah pengamatan

i = Kecepatan setempat ke i (km/jam)

Hubungan antara dan t dan s


s2 t s s t2 (pendekatan) s t t

s2 = variansi kecepatan ruang t2 = variansi kecepatan waktu

Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif Kecepatan Setempat


100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 0 20 40 60 80 100 Kecepatan (Km/Jam)

Frekuensi Relatif Kumulatif (%)

Kepadatan=Kerapatan=Konsentrasi (Density), k
Kepadatan adalah jumlah kendaraan (atau smp) yang berada di lokasi jalan pada jarak tertentu pada saat tertentu dalam kendaraan/km atau smp/km.

Hubungan Arus-Kecepatan-Kepadatan

Anda mungkin juga menyukai