Anda di halaman 1dari 3

Sejarah Indonesia (1950-1959)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Langsung ke: navigasi, cari
Artikel ini bagian dari seri

Sejarah Indonesia

Lihat pula: Garis waktu sejarah Indonesia Sejarah Nusantara


Prasejarah

Kerajaan Hindu-Buddha
Kutai (abad ke-4) Tarumanagara (358669) Sriwijaya (abad ke-7 sampai ke-11) Sailendra (abad ke-8 sampai ke-9) Kerajaan Sunda (6691579) Kerajaan Medang (7521045) Kediri (10451221) Dharmasraya (abad ke-12 sampai ke-14) Singhasari (12221292) Majapahit (12931500)

Kerajaan Islam
Kesultanan Ternate (1257sekarang) Kesultanan Malaka (14001511) Kesultanan Demak (14751548) Kesultanan Aceh (14961903) Kesultanan Banten (15261813)

Kesultanan Mataram (1500-an1700-an)

Kolonialisme bangsa Eropa


Portugis (15121850) VOC (1602-1800) Belanda (18001942)

Kemunculan Indonesia
Kebangkitan Nasional (1899-1942) Pendudukan Jepang (19421945) Revolusi nasional (19451950)

Indonesia Merdeka
Orde Lama (19501959) Demokrasi Terpimpin (19591966) Orde Baru (19661998) Era Reformasi (1998sekarang)
lbs

Era 1950-1959 adalah era di mana presiden Soekarno memerintah menggunakan konstitusi Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950. Periode ini berlangsung mulai dari 17 Agustus 1950 sampai 6 Juli 1959.

Daftar isi
[sembunyikan] 1 Latar Belakang 2 Konstituante 3 Kabinet-kabinet

4 Dekrit Presiden 5 Juli 1959

[sunting] Latar Belakang


Sebelum Republik Indonesia Serikat dinyatakan bubar, pada saat itu terjadi demo besar-besaran menuntut pembuatan suatu Negara Kesatuan. Maka melalui perjanjian antara tiga negara bagian, Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, dan Negara Sumatera Timur dihasilkan perjanjian pembentukan Negara Kesatuan pada tanggal 17 Agustus 1950.

Sejak 17 Agustus 1950, Negara Indonesia diperintah dengan menggunakan UndangUndang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950 yang menganut sistem kabinet parlementer.

[sunting] Konstituante
Konstituante diserahi tugas membuat undang-undang dasar yang baru sesuai amanat UUDS 1950. Namun sampai tahun 1959 badan ini belum juga bisa membuat konstitusi baru. Maka Presiden Soekarno menyampaikan konsepsi tentang Demokrasi Terpimpin pada DPR hasil pemilu yang berisi ide untuk kembali pada UUD 1945. Akhirnya, Soekarno mengeluarkan Dekrit 5 Juli 1959, yang membubarkan Konstituante.

[sunting] Kabinet-kabinet
Pada masa ini terjadi banyak pergantian kabinet diakibatkan situasi politik yang tidak stabil. Tercatat ada 7 kabinet pada masa ini.

1950-1951 - Kabinet Natsir 1951-1952 - Kabinet Sukiman-Suwirjo 1952-1953 - Kabinet Wilopo 1953-1955 - Kabinet Ali Sastroamidjojo I 1955-1956 - Kabinet Burhanuddin Harahap 1956-1957 - Kabinet Ali Sastroamidjojo II 1957-1959 - Kabinet Djuanda

[sunting] Dekrit Presiden 5 Juli 1959


Dekrit Presiden 5 Juli 1959 ialah dekrit yang mengakhiri masa parlementer dan digunakan kembalinya UUD 1945. Masa sesudah ini lazim disebut masa Demokrasi Terpimpin Isinya ialah: 1. Kembali berlakunya UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950 2. Pembubaran Konstituante 3. Pembentukan MPRS dan DPAS

Anda mungkin juga menyukai