Anda di halaman 1dari 2

Sejarah Tuberkulosis

Ribuan tahun yang silam, TBC diketahui sudah menyerang penduduk pada zamannya, hal ini ditunjukkan dari adanya tulang belulang peninggalan masa prasejarah di Jerman (8000 SM). Peninggalan tertua penyakit TB ditemukan di Jerman Selatan terbukti dengan adanya tulang penderita diperkirakan hidup sekitar 5000 SM pada fosil-fosil yang berasal dari tahun 2500-1000 SM. Pada penggalian arkeologis di Mesir juga ditemukan sisa-sisa tulang belakang manusia dengan tanda-tanda khas TB Tulang Belakang , kira-kira tahun 3700 SM dan mumi dari sekitar tahun 1000 SM dengan cirri-ciri khas penyakit ini. Khususnya untuk Indonesia, pada saat Candi Borobudur didirikan (abad VII), rupanya saat itu TB telah menjadi penyakit rakyat, sehingga pemahatnya mengambilnya sebagai contoh orang sakit yang bertemu Pangeran Sidharta Gautama. Orang tersebut kurus dengan bahu tertarik keatas dan tulang-tulang iganya menonjol keluar.

Deskripsi ilmiah yang paling kuno berasal dari Hippocrates (abad V SM) , oleh Hippocrates penyakit ini disebut phtisis yang dalam bahasaYunani kuno berarti mengurusnya tubuh secara progresif. Secara tepat Hippocrates menguraikan perihal gejala-gejala phtisis yakni tubuh menjadi kurus, batuk, batuk darah, panas dan diare (stadium akhir TB dengan enteritis tuberkulosa). Dianggapnya bahwa penyakit ini adalah penyakit keturunan. Hal ini mudah dimengerti karena biasanya anak-anak yang terkena TB diasuh oleh orang tua yang juga menderita penyakit yang sama. Setelah lebih dari 15 abad, Villemin (1827-1892) yang pertama kali membuktikan secara ilmiah bahwa TB adalah penyakit menular, tetapi penyebabnya masih belum diketahui. Setelah penemuan basil TB oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, teori penyakit keturunan menjadi runtuh dan semua pihak menerima bahwa TB adalah penyakit menular. Dengan ditemukannya stetoskop oleh Laennec (1819), pemeriksaan jasmani menjadi semakin penting dalam penentuan diagnosis klinis TB, jadi hampir 70 tahun sebelum penemuan Robert Koch. Dan Leannec (1819) yang pertama-tama menyatakan penyakit ini adalah suatu infeksi kronik.

Penyebab TBC adalah bakteri yang disebut Mycobacterium tuberculosis . Bakteri ini ditemukan oleh Robert Koch yang kemudian disampaikan pada Berlin Phtisiological Society pada tanggal 24 Maret tahun 1882 di Berlin. Pada tanggal tersebut dijadikan sebagai hari TBC sedunia. Penyakit ini dinamakan Tuberkulosis karena berbentuk nodul yang khas yakni Tubercele . Hampir seluruh tubuh dapat terserang oleh bakteri ini dan yang paling banyak adalah paru-paru. Kemudian Ehrlich membuktikan bahwa bakteri TB adalah gram positif dan bersifat tahan asam yang dapat terlihat pada pemeriksaan mikroskopis secara langsung dengan metode Ziehl Nielsen.

Wilhelm Rontgen kemudian pada tahun 1895 menemukan sinar X sehingga makin melengkapi sarana diagnostik TB. Dengan demikian, pada permulaan abad XX ini sebetulnya semua sarana diagnostik TB sudah tersedia lengkap dan terus menerus dipakai sampai hari ini, tetapi baru mulai tahun 1950-an ditemukan-obat-obatan yang dapat membunuh basil TB. Dengan demikian penyakit ini mulai dapat benar-benar disembuhkan secara medis.

Anda mungkin juga menyukai