Anda di halaman 1dari 20

Karsinoma Mammae pada Kehamilan

Anggun Valensia M 0961050145

Introduksi
Kanker Payudara yang terjadi pada kehamilan dan 1 tahun setelah kelahiran. Kanker payudara memperlihatkan proliferasi keganasan sel epitel yang membatasi duktus atau lobus mamae Data epidemiologi mengenai faktor resiko untuk kanker payudara behubungan dengan kondisi hormonal sebagai faktor yang berkontribusi untuk terjadinya kanker payudara dengan estrogen sebagai faktor risiko utama.

Epidemiologi
Di Amerika, insiden kanker payudara 92 kasus baru per 100.000 penduduk wanita dengan mortalitas 27 per 100.000 Di Indonesia kanker payudara menduduki tempat no.2 Penelitian (Haagensen) kanker payudara lebih sering terjadi di kuadran lateral atas kemudian sentral (sub-areolar). Payudara sebelah kiri lebih sering terkena dibandingkan dengan sebelah kanan

Epidemiologi
0,2% sampai 2,6% kanker payudara terjadi selama kehamilan Insiden dari PABC (pregnancy associated breast cancer) 1:3000 sampai 1:10.000

Etiologi
Idiopatik Faktor resiko - Hormon - Usia - Virogen - Radiasi pada daerah dada - Diet gizi

Anatomi

Fisiologi
Ciri seksual sekunder; Sekresi susu. Mamae mengalami tiga macam pertumbuhan yang dipengaruhi hormon
Mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa fertilitas, sampai ke klimakterium, dan menopause Perubahan sesuai dengan daur haid Pada masa hamil dan menyusui

Patogenesis
Estrogen merangsang pembentukan faktor pertumbuhan oleh sel epitel payudara normal dan oleh sel kanker. Dihipotesiskan bahwa reseptor estrogen dan progesteron berinteraksi dengan transforming growth factor alfa (berkaitan dengan faktor pertumbuhan epitel), platelet-derived growthfactor, dan faktor pertumbuhan fibroblas mekanisme autokrin perkembangan tumor.

Patogenesis
Faktor genetik ,mutasi BRCA1 atau BRCA2 Selama kehamilan, jumlah sel epitel mamme meningkat secara massif, proliferasi sel epitel ini disertai dengan peningkatan angiogenesis dan jumlah sel stromal serta perubahan dalam matriks ekstraseluler. Sel induk yang terdapat mutasi genetik --> jumlah sel-sel meningkat, berpotensi dalam perubahan genetik tambahan dan seleksi klonal karena peningkatan jumlah sel.

Gejala Klinis
Massa tumor, benjolan pada mamae yang tidak nyeri. Umumnya lesi soliter, konsistensi agak keras, batas tidak tegas, permukaan tidak licin, mobilitas kurang (pada stadium lanjut dapat terfiksasi ke dinding toraks). Massa cenderung membesar bertahap, dalam beberapa bulan bertambah besar secara jelas

Gejala Kinis
Tanda lesung Perubahan kulit jeruk (peau dorange) Nodul satelit Invasi, ulserasi kulit Perubahan inflamatorik Perubahan papila mamae
Retraksi, distorsi papila mamae Sekret papilar (umumnya sanguineus Perubahan eksematoid: spesifik dari kanker eksematoid (penyakit Paget)

Gejala klinis

Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan setelah menstruasi, kurang lebih 1 minggu dari hari pertama menstruasi. Inspeksi: simetris payudara kiri-kanan; kelainan papila; letak dan bentuknya; ukuran; ada tidaknya benjolan tumor; perubahan patologik kulit Palpasi : Penderita berbaring ,Lakukan palpasi dengan falang distal dan medial, jari 2,3, dan 4. Lihat apakah keluar sekret pada areola mamae dan papila mamae. Menetapkan keadaan tumor
Lokasi tumor menurut kuadran di payudara / terletak di daerah sentral; ukuran tumor; konsistensi; batas tumor; mobilitas tumor

Memeriksa kelenjar getah bening regional : Aksila, Supra dan infra klavikuler (konsistensi, jumlah, fiksasi satu sama lain.)

Pemeriksaan Penunjang
Mammografi USG MRI

Pentalaksanaan
Bedah (Trimester I ) Kemoterapi (akhir trimester II, timester III) Radioterapi (setelah melahirkan) Terapi Homonal (setelah melahirkan)

Prognosis
Staging (TNM) Semakin dini semakin baik prognosisnya - Stadium I: 5-10 tahun 90-80% - Stadium II: 70-50% - Stadium III: 20-11% - Stadium IV: 0% - Untuk stadium 0 ( in situ) 96,2% Jenis histopatologi keganasan Karsinoma in situ: mempunyai prognosis yang baik dibandingkan dengan karsinoma yang sudah invasif.

Tabel Prognosis
Tingkat penyebaran secara klinik I T1 N0 M0 (kecil, terbatas pada mammae) II T2 N1 M0 (tumor lebih besar, kelenjar terhinggapi tetapi bebas dari sekitarnya) III T0-2 N2 M0 T3 N1-2 M0 (kanker lanjut dan penyebaran ke kelenjar lanjut, tetapi semuanya terbatas di lokoregional) Ketahanan hidup lima tahun (%) 85 65

40

IV T (semua) N(semua) M1 (tersebar di luar lokoregional)

10

Lokoregional dimaksudkan untuk daerah yang meliputi struktur dan organ tumor primer, serta pembuluh limf, daerah saluran limf dan kelenjar limf dari struktur atau organ yang bersangkutan.

Prognosis
3 dari 4 penelitian menyatakan tidak ada perbedaan prognosis pada pasien kanker payudara dengan kehamilan dibandingkan dengan pasien yang tidak hamil dan 1 penelitian menunjukan bahwa prognosis pasien kanker payudara dengan kehamilan lebih baik daripada yang tidak dengan kehamilan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai