Anda di halaman 1dari 15

a.

Beban gempa arah memanjang jembatan (arah-x)


Modulus elastis beton,




5.2.1. Perencanaan Plat Lantai Jembatan
a. Mutu bahan Plat lantai
Perhitungan plat atau slab lantai jembatan dihitung dengan metode plat 1-arah.
Dimensi struktur jembatan yang perlu diketahui dalam perencanaan desain plat antara
lain :
1). tebal lapisan aspal + overlay ( ta ) = 0,15 meter ,
2). tebal genangan air hujan ( th ) hingga = 0,1 meter ,
3). Lebar trotoar ( b
2
) = 1,5 meter.
4). Panjang bentang (l) = 5 meter.
5). Lebar plat = 10 meter
Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 5.2 dibawah ini.


Gambar 5.2 Data geometri plat

b. Pembebanan Plat Lantai
Untuk mendesain struktur plat lantai maka harus diketahui momen-momen yang
terjadi pada plat tersebut. Momen-momen tersebut dipengaruhi oleh beban atau gaya yang
bekerja pada plat lantai. Beban-beban yang bekerja pada plat lantai yaitu sebagai berikut.
A. Beban Tetap (Permanent Action)

B. Beban Lalu Lintas
5 Beban Truk (T)
Beban Truk T merupakan beban hidup dari kendaraan truk yang mempunyai beban
roda ganda sebesar 25 kN di roda depan dan beban 112,5 kN di roda belakang. Beban
truk ini merupakan beban titik pada plat lantai, sehingga dalam perhitungan momen
78
pengaruh maksimum diambil pada tengah bentang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar berikut.

Gambar 5.4 Pembebanan beban truk T

Menurut B.RSNI T-02-2005, faktor dinamis untuk pembebanan truk diambil FBD =
30%. Dari persamaan 3.34 besarnya beban truk adalah
T
depan
= (1+FBD) x T
= (1+30%) x 50 = 65 kN
T
belakang
= (1+FBD) x T
= (1+30%) x 225 = 292,5 kN
65 kN 292,5 kN 292,5 kN
5 m
2,5 m 2,5 m 2,5 m
5 m
5 m
5 m 5 m

Gambar 5.5 Pembebanan beban truk T pada plat lantai

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.
q = 63 kN/m
p = 480,2 kN

Gambar 5.7 Beban jalur D pada plat lantai

6 Gaya Rem (TB)
TB
5 m
z=1,8 m
x
TTBA

Gambar 5.8 Beban rem pada plat lantai

Maka dipakai nilai gaya rem diambil yang terbesar, T
TB
= 200 kN.
Beban rem pada plat lantai didapat dari persamaan 3.35 sebagai berikut :


Dalam persamaan ini diketahui :
6.2 Lengan terhadap permukaan lantai jembatan ; z = 1,80 m,
6.3 Jarak antara roda kendaraan ; x = 5 m,


= 72 kN
T
TBA
= (4.7 x 1,8)/5 = 1,692 kNm



q= 7,5 kN/m
5 m

Gambar 5.10 Intensitas beban merata pejalan kaki pada plat




Analisis yang digunakan dalam perencanaan Jembatan Kali Elo ini untuk menghitung
gaya gempa bumi adalah dengan analisa statis ekuivalen. Beban rencana gempa minimum
diperoleh dari rumus berikut.
T
EQ
= K
h
.I . W
T

dimana:
K
h
= C S
dengan pengertian :
T
EQ
: Gaya geser dasar total dalam arah yang ditinjau (kN)
K
h
: Koefisien beban gempa horisontal
C : Koefisien geser dasar untuk daerah , waktu dan kondisi setempat yang sesuai
I : Faktor kepentingan
S : Faktor tipe bangunan
W
T
: Berat total nominal bangunan yang mempengaruhi percepatan gempa,
diambil sebagai beban mati ditambah beban mati tambahan (kN)
Koefisien geser dasar C diperoleh dari Gambar 3.13 dan sesuai dengan daerah gempa,
fleksibilitas tanah dibawah permukaan dan waktu getar bangunan. Gambar 3.12 digunakan
untuk menentukan pembagian daerah.
Waktu dasar getaran jembatan yang digunakan untuk menghitung geser dasar harus
dihitung dari analisa yang meninjau seluruh elemen bangunan yang memberikan kekakuan
dan fleksibilitas dari sistem fondasi. Untuk bangunan yang mempunyai satu derajat
kebebasan yang sederhana, rumus berikut bisa digunakan:


Keterangan :
T : waktu getar dalam detik untuk freebody pilar dengan derajat kebebasan
tunggal pada jembatan bentang sederhana
g : percepatan gravitasi (m/dt2)
W
TP
: berat total nominal bangunan atas termasuk beban mati tambahan ditambah
setengah berat dari pilar (bila perlu dipertimbangkan) (kN)
Kp : kekakuan gabungan sebagai gaya horisontal yang diperlukan untuk
menimbulkan satu satuan lendutan pada bagian atas pilar (kN/m)
P
MS
: berat sendiri (kN)
P
MA
: berat mati tambahan (kN)
Ec : modulus elastisitas beton (kPa)
Ic : momen inersia (m
4
)
h : tinggi struktur (m)


Waktu getar yang dialami jembatan dihitung dengan persamaan :
T = 2 x x
( )
(

gxKp
W
TP

Waktu getar arah-x :
[


]
[

]
Tx = 0,0527 detik
Waktu getar arah-y :
[


]
[

]
Ty = 0,0045 detik
Untuk koefisien gempa dasar C didapat dari gambar grafik respon gempa dibawah ini.
Berdasarkan data hasil penyelidikan tanah (terlampir) yang dihubungkan dengan Tabel
Kondisi tanah untuk koefisien geser dasar dalam RSNI T-02-2005, diketahui bahwa tanah di
lokasi Jembatan Kali Elo termasuk tanah sedang.

Gambar 5.21 Respon spektrum gempa Wilayah 3 arah-x

Untuk memanjang arah-x Tanah termasuk jenis tanah sedang dan waktu getar T
x
= 0,0527
detik, ditarik garis linier dengan grafik didapat nilai koefisien gempa dasar C
x
= 0,18. Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 5.21 diatas.

Gambar 5.22 Respon spektrum gempa Wilayah 3 arah-y
Tx
Ty
Untuk memanjang arah-y Tanah termasuk jenis tanah sedang dan waktu getar T
x
= 0,0045
detik, ditarik garis linier dengan grafik didapat nilai koefisien gempa dasar C
y
= 0,18. Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 5.22 diatas.
Dengan demikian dapat diketahui nilai koefisien beban gempa horizontal (K
h
). Faktor
tipe bangunan Jembatan Kali Elo termasuk jembatan beton bertulang yang daktail maka, S =
1,0.
K
h
arah-x = C
x
. S
= 0,18 . 1
= 0,18
K
h
arah-y = C
y
. S
= 0,18 . 1
= 0,18
Faktor kepentingan Jembatan Kali Elo termasuk tipe jembatan permanen dimana masih
terdapat rute alternatif, maka nilai I = 1,0. Gaya geser dasar total dapat dihitung dengan
persamaan:
T
EQ
= K
h
.I . W
T
maka:
T
EQ arah-x
= 0,18 . 1,0 . W
T

= 0,18 W
T
kN
T
EQ arah-y
= 0,18 . 1,0 . W
T

= 0,18 W
T
kN
Jumlah joint = 30 joint
Jumlah titik joint yang ditinjau sebagai beban gempa struktur arah y sebanyak 30 titik.
Sehingga besar gaya gempa per titik joint yaitu :
T
EQ arah-x
= 0,18 . 38243,81 = 6883,8858 kN
Wt =
30
38423,81
= 1280,794 kN
T
EQ arah-x
= T
EQ arah-y
=

0,18 . 1280,794 = 230,543 kN




1. Berat Nominal Bangunan
Berat nominal bangunan adalah jumlah seluruh berat bangunan berupa beban mati seperti plat
lantai, dinding kolom, dan plat lengkung serta bagian-bagian pelengkap jembatan ditambah
dengan beban mati tambahan. Besarnya berat jembatan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.2 Berat struktur Jembatan Kali Elo
Tipe
Tebal
(m)
Lebar
(m)
Tinggi/
panjang(m)
Berat Vol.
(kN/m
3
)
Jumlah
Berat
(kN)
I. Pelat Lantai
Pelat lantai 0,5 9,25 5 24 16 8880
II. Pilar Kolom
Pilar 1 0,6 7 1,5 24 3
453,6
Pilar 2 0,6 7 1,9631 24 4
791,5219
Pilar 3 0,6 7 3,1596 24 4
1273,951
Pilar 4 0,6 7 5,2564 24 4
2119,38
Pilar 5 0,6 7 8,6608 24 4
3492,035
Pilar 6 0,6 7 14,5 24 2
2923,2
III. Pelat Lengkung
Lengkung 1 0,7 7 4,0267 24 4 1894,16
Lengkung 2 0,7 7 4,1751 24 4 1963,967
Lengkung 3 0,7 7 4,5162 24 4 2124,42
Lengkung 4 0,7 7 5,2526 24 4 2470,823
Lengkung 5 0,7 7 7,078 24 4 3329,491
Berat total struktur atas 31716,55

Dengan panjang jembatan = 80 meter, maka:
Berat = ((Q
MS
+ Q
MA
+ BTR + Q
TP
)
.
L
t
) + BGT
= ((9,6946 + 18,83 + 43,3125 + 6) x 80) + 480,2
= 6707,168 kN




Selanjutnya kita akan membuat grafik spektrum respon hubungan periode (T) dengan spektra
percepatan (Sa). Dimana :
a. Untuk periode lebih kecil dari T
0
, spektrum respons percepatan, S
a
didapatkan dari
persamaan berikut :
S
a
=
|
|
.
|

\
|
+
0
6 . 0 4 . 0
T
T
S
DS
(3.1)
b. Untuk periode lebih besar atau sama dengan T
0
, dan lebih kecil atau sama dengan T
S
,
spektrum respons percepatan, S
a
adalah sama dengan S
DS
.
c. Untuk periode lebih besar dari T
S
, spektrum respons percepatan, S
a
didapatkan dari
persamaan berikut :
S
a
=
T
S
D1
(3.2)
d. Untuk Periode T
0
= 0, spektrum respons percepatan, S
a
didapatkan dari persamaan
berikut :
S
a
= 0,4 S
DS
(3.3)

1. Saat T = 0
Nilai Sa = 0,4 S
DS

= 0,4 0,64 = 0,256
2. Saat T = T
0
dan T = T
S

Nilai Sa = S
DS

= 0,64
3. Saat T > T
S
, misal diambil T = 1 dtk
Nilai Sa = S
D1
/T

= 0,4267/1
= 0,4267
a. Periode Getar Fundamental Bangunan (T)
T = 0,0466 Htot
0,9
= 0,0466 14,5
0,9

= 0,5171 dtk plot ke grafik Spektrum Respon didapat Sa=0,64


Gambar Error! No text of specified style in document..1 Grafik Spektrum Respon


b. Gaya Geser Dasar
Menentukan periode pendek dan panjang dari peta

Gambar 5.xx Koefisien Crs (untuk periode pendek, 0,2 dt)

Nilai Crs (periode pendek) dari peta adalah 1 1,05 dalam perencanaan gedung ini
digunakan Crs (periode pendek) = 1,0

0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
00000000000000000000000000000000000000000000000000000
S
A

T
SA
SA

Gambar xx Koefisien Cr1 (untuk periode panjang, 1,0 dt)

Nilai Crs (periode panjang) dari peta adalah 0,95 1,0 dalam perencanaan gedung
ini digunakan Crs (periode panjang) = 1,0
S
DS
* = S
DS
Crs(pendek)
= 0,64 1
= 0,64
S
D1
* = S
D1
Crs(panjang)
= 0,4267 1
= 0,4267
e. Menentukan faktor keutamaan bangunan (I)
Berdasarkan Tabel 32 RSNIT-02-2005, untuk faktor kepentingan jembatan seperti
yang disajikan dalam Tabel 5.xx dibawah ini, diambil faktor kepentingan Jembatan
Kali Elo sebesar 1,0.
Tabel 5.xxFaktor kepentingan jembatan


f. Menentukan faktor reduksi gempa (R)
Berdasarkan tabel 9 dalam SNI 03-1726-2012, ditentukan koefisien modifikasi
respon, R seperti yang ditampilkan dalam Tabel 5.xx berikut. Karena Magelang
termasuk dalam wilayah gempa 3, maka digunakan sistem Rangka Beton Pemikul
Momen Menengah dengan nilai R = 5.





Tabel 5.xx Faktor R, C
d
, dan untuk sistem penahan gaya



g. Menghitung nilai Cs
1. Cs = S
DS
I / R
= 0,64 1,0 / 5,0
= 0,128
2. Cs (upperbound) = (S
D1
* / T) (I / R)
= (0,4267 / 0,51715) (1,0 / 5,0)
= 0,16501
3. Cs (lowerbound) = 0,044 S
DS
* I
= 0,044 0,4267 1,0
= 0,02816
Cs(upperbound) > Cs > Cs (lowerbound), sehingga :
4. Cs pakai = Cs (upperbound)
= 0,16501
h. Menghitung beban geser nominal (V)
Berat total bangunan arah Y (Wty) = 871,8058 ton. Vy dapat dihitung menggunakan
rumus :
Vy = Cs pakai Wtt
= 0,16501 871,8058
= 82,6130 ton
Berat total bangunan (Wt) = 31561,11 kN. Vx dapat dihitung menggunakan rumus :
Vy = Cs pakai Wt
= 0,16501 31561,11
= 5207,8987 kN

Beban Statik Equivalen (Fi)
Besarnya beban statik equivalen sangat bergantung pada daerah (wilayah) kita
mendirikan bangunan dan jenis tanah yang ada di sana. Makin lunak keras maka makin besar
nilai Fi nya. Nilai beban statik equivalen (Fi) dapat dihitung dengan persamaan :
Fi = V
Hi Wi
k

E
k
Wi.Hi
.
...................................................................(3.4)
Dimana :
Fi = beban statik equivalen (ton)
Wi = berat total bangunan (ton)
Hi = tinggi bangunan perlantai (m)
k = nilai k tergantung nili T, jika T 0,5 maka k = 1, T2 maka k = 2.
Jika diantaranya maka diinterpolasi.


a. Arah Y dan X
Nilai T = 1,289; karena nilai T yang kita dapat berada di antara 0,5 dan 2 (0,5 T 2)
maka untuk mendapatkan nilai k kita harus memakai interpolasi. Dariinterpolasi kita
dapat nilai k = 1.,2995 Sebagai contoh perhitungan kita cari nilai Fi pada lantai 10.
F10 = Vy
H W
k
xlantai

E
k
10 10
Wi.Hi
.

=
6130 , 82
4707,819
2995 , 51 , 33 094 , 49

Anda mungkin juga menyukai