PENDAHULUAN
Kecelakaan lalu lintas merupakan keadaan yang serius
dan menjadi masalah utama baik di negara maju maupun di negara berkembang
Menurut WHO, kecelakaan lalu lintas menelan
Definisi
Kecelakaan lalu lintas
suatu kejadian dimana sebuah kendaraan bermotor
bertabrakan dengan benda lain ( kendaraan lainnya, pejalan kaki, hewan, bangunan di sekitar jalan, dsb.) yang dapat menyebabkan luka-luka, kerusakan harta benda dan bahkan kematian.
Klasifikasi
Menurut jenis kendaraan yang digunakan: Motor-vehicle-traffic accident : setiap kecelakan kendaraan bermotor di jalan raya Non-motor-vehicle-traffic accident : setiap kecelakaan yang terjadi di jalan raya, yang melibatkan pemakai jalan untuk transportasi atau mengadakan perjalanan, dengan kendaraan yang bukan merupakan kendaraan bermotor
Berdasarkan Pasal 229 Undang-Undang No.29 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, kecelakaan lalu lintas digolongkan atas :
Kecelakaan lalu lintas ringan
: kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan kendaraan dan atau barang. Kecelakaan lalu lintas sedang :kecelakaan yang mengakibatkan luka ringan dan kerusakan kendaraan dan atau barang. Kecelakaan lalu lintas berat : Kecelakaan yang dapat mengakibatkan korban meninggal dunia atau luka berat.
Insidensi
Korban kecelakaan lalu lintas di Aceh mencapai 800
jiwa per tahunnya dengan jumlah korban jiwa sepanjang tahun 2008-2009:
1.235 orang meninggal dunia 1753 orang luka berat, dan 2550 luka ringan
Etiologi
Terdapat 4 faktor utama yang menyebabkan
terjadinya kecelakaan lalu lintas, antara lain: 1. Faktor manusia 2. Faktor kendaraan 3. Faktor jalan 4. Faktor lingkungan
masuknya benda keras ke dalam kabin, seperti kayu, tongkat, dan lain-lain
Kematian karena kendaraan bermotor dapat dibagi menjadi empat kategori ( tergantung dari arah terjadinya benturan pada kendaraan) :
Terguling (rollover )
Arah depan
Perlukaan dapat dalam bentuk fraktur dasar tengkorak, dan Patah leher (baik hiperfleksi maupun hiperekstensi),fractur transversal pada sternum/iga,cedera pada jantung(contusio, laserasi,/pin rupture), fraktur pergelangan tangan, ataupun lengan, fraktur patella, dll.
Arah samping
Perlukaan hampir sama dengan tabrakan dari arah depan, termasuk robeknya aorta dan fraktura basis kranii.
Arah belakang
Perlukaan yang paling sering adalah whiplash injury pada leher Tabrakan dari arah ini sangat jarang menimbulkan perlukaan yang menyebabkan kematian Bentuk yang paling mematikan(lethal) Sebagian besar tubuh hancur karena terlempar/terpotong dan korban dpt mengalami traumatic asphyxia
Terguling
Berdasarkan organ, trauma yg paling sering ditemukan pada kecelakaan lalu lintas, sbb :
1. Trauma kepala
2. Fraktur(patah tulang)
3.Trauma dada
telah habis terbakar, atau sampai termutilasi. menentukan sebab kematian dan apakah kematian disebabkan dari kesalahan atau kecacatan sarana transportasi menentukan seberapa luas luka yang diterima mengidentifikasi faktor-faktor yang berperan yang dapat menyebabkan kecelakaan
Aspek Medikolegal
Sehubungan dengan pemeriksaan terhadap korban
kecelakaan lalu lintas, dokter akan diminta untuk menganalisa hal-hal sebagai berikut :
Apa penyebab kematian korban? Apakah ini murni merupakan kecelakaan lalu lintas atau
suatu tindakan pembunuhan/ bunuh diri? Bagaimana kondisi korban saat kecelakaan (apakah korban dalam keadaan mabuk, atau memakai narkotika, atau dalam keadaan sadar )?