Anda di halaman 1dari 28

BAB I PENDAHULUAN

1. Pengertian Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian berasal dari kata Metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, dan Logos yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi Metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan Penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. Tentang istilah Penelitian banyak para sarjana yang mengemukakan pendapatnya, seperti : 2. Sejarah Penelitian a. Timbulnya Ilmu Pengetahuan Pada dasarnya ilmu pengetahuan timbul atau berasal pada kekaguman manusia terhadap yang dihadapinya baik mikrokosmos ( alam kecil ) atau makrokosmos ( alam besar ). Ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengalaman pengalaman dan pengetahuan pengetahuan dari sejumlah orang yang dipadukan secara harmonic dalam suatu bangun yang teratur. b. Timbulnya Penelitian Manusia sebagai makhluk rasional sebenarnya sudah dibekali dengan hasrat ingin tahu. Keingintahuan manusia ini sudah dapat disaksikan sejak seseorang masih kanak kanak dan akan terus berkembang secara dinamis mengikuti fase fase perkembangan kejiwaan orang tersebut. Hasrat ingin

tahu manusia akan terpuaskan bila sudah memperoleh pengetahuan mengenai apa yang dipertanyakan. c. Tugas tugas Ilmu Pengetahuan dan Penelitian 1. 2. 3. Menyandra ( Diskripsi ) Menerangkan ( Ekspansi ) Menyusun teori

4. Ramalan ( Prediksi ) 5. Pengendalian ( Kontrol ) 3. a. Pendekatan Ilmiah dan Non Ilmiah Pendekatan Ilmiah Cara ilmiah ini merupakan syarat mutlak untuk timbulnya ilmu, yang dapat diterima oleh akal dengan berfikir ilmiah. Untuk dapat berfikir ilmiah maka akan melalui tiga tahap : 1. Skeptik 2. Analitik 3. Kritik b. Pendekatan non ilmiah Pendekatan non ilmiah juga sering dilakukan manusia untuk mencari kebenaran. Cara pendekatan ilmiah itu adalah : 1. Akal sehat ( Common Sense ) 2. Prasangka 3. Otoritas ilmiah dan kewibawaan 4. Penemuan kebetulan dan coba coba 5. Pendekatan intuitif ( dorangan hati )

4 a.

Ciri ciri Kegiatan Penelitian Kegiatan penelitian dirancang dan diraihkan untuk

memecahkan suatu masalah tertentu. b. Kegiatan penelitian menekankan pada pengembangan

generalisasi, prinsip prinsip dan teori teori. c. Kegiatan penelitian berpangkal pada masalah/obyek yang dapat diobservasi. d. mapan. e. f. rasional. g. h. i. Kegiatan penelitian menuntut keahlian. Kegiatan penelitian ditandai dengan usaha obyektif dan logis. Kegiatan penelitian harus dilakukan secara cermat, teliti, dan sabar, serta memerlukan kebenaran. 5. Guna Hasil Penelitian Kegunaan penelitian antara lain sebagai berikut : a. Hasil penelitian dapat dijadikan peta yang menggambarkan tentang keadaan sesuatu obyek yang sekaligus melukiskan tentang kemampuan sumber daya. b. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana diagnosis dalam mencari sebab musabab kegagalan. c. Hasil penelitian dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijaksanaan dalam penyusunan strategi pengembangan selanjutnya. Kegiatan penelitian berkepentingan dengan penemuan baru. Prosedur kegiatan penelitian dirancang secara teliti dan Kegiatan penelitian memerlukan observasi dan deskripsi yang

d. Hasil penelitian dapat melukiskan tentang kemampuan, dalam pembiayaan baik secara kualitas maupun kuantitas.

6. Manfaat Metodologi Penelitian Dengan mempelajari dan memahami metodologi penelitian maka dapat diperoleh manfaat sbb : a. skripsi. b. c. Mengetahui arti pentingnya riset. Dapat menilai hasil hasil penelitian yang sudah ada. Macam macam Penelitian : a. b. Penelitian pasif Penelitian aktif Dapat menyusun laporan/tulisan/karya ilmiah baik dalam bentuk paper,

BAB II CARA MEMPEROLEH KEBENARAN DAN LATAR BELAKANG ILMU PENGETAHUAN 1. Cara Memperolah Kebenaran a. Cara Non Ilmiah Ada beberapa cara memperoleh kebenaran dengan cara non ilmiah, yaitu : 1) Akal sehat 2) Prasangka 3) Intuisi 4) Penemuan kebetulan dan coba coba 5) Pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritis b. Cara Ilmiah Pengetahuan yang diperoleh dengan pendekatan ilmiah diperoleh melalui penelitian ilmiah dan dibangun diatas teori tertentu. 2. Teori dan Hipotesis Dalam hubungannya dengan hipotesis dalam suatu penelitian, sebuah teori adalah perumusan, sementara tentang suatu kemungkinan dalil. Teori sebagai titik permulaan di dalam arti bahwa dari situlah bersumbernya hipotesis yang akan dibuktikan. Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kenyataannya.

3. Tugas Ilmu dan Penelitian Adapun tugas tugas ilmu dan penelitian dapat disebutkan sbb : a. b. c. d. e. Tugas mengadakan deskripsi Tugas menerangkan Tugas menyusun teori Tugas prediksi Tugas pengendalian

BAB III METODE DAN JENIS PENELITIAN 1. Perkembangan Metodologi Penelitian Ilmu pengetahuan memiliki 3 sifat utama yaitu : sikap ilmiah, Metode ilmiah, dan tersusun secara sistematik dsn runtun. Untuk menjaga agar ilmu yang digeluti oleh seseorang memiliki kualitas ilmiah yang tinggi perkembangan metodologi penelitian memberikan gambaran secara periodic tentang taraf taraf seperti yang di kemukakan oleh Rammuel yang dikutip oleh Prof. Sutrisno Hadi, MA. Ia menggolongkan periode perkembangan metodologi penelitian sbb: a. b. c. d. 2. Jenis jenis Penelitian Prof. Sutrisna hadi menggolongkan penelitian menurut sudut tinjauannya : bidangnya,tempatnya, pemakaiannya, tujuannya, tarafnya, dan pendekatannya. Penggolongan macam macam penelitian tersebut disebabkan karena berbeda cirri cirri dan tujuannya satu dengan yang lain. Sedangkan langkah langkah secara prinsip boleh dikatakan tidak jauh berbeda. Cirri cirri khusus Periode trial and error Periode authority and tradition Periode speculation and argumentation Periode hypothesis and experimentation

pada masing masing penelitian itulah yang memberi warna terhadap perbedaan langkah. Penelitian dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara atau sudut pandang. Menurut pendekatan analisisnya penelitian terbagi dua macam yaitu, (a) penelitian kuantitatif (b) penelitian kuantatif. (a). Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif bersifat bebas nilai dan konteks, mempunyai banyak kasus dan subjek yang diteliti, sehingga dapat ditampilkan dalam bentuk data statistik yang berarti. Hal penting untuk dicatat di sini adalah, peneliti terpisah dari subjek yang ditelitinya. Pada hakikatnya setiap penelitian kuantitatif dalam ilmu-ilmu sosial menerapkan filosofi yang disebut deducto hipothetico verifikatif artinya, masalah penelitian dipecahkan dengan bantuan cara berpikir deduktif melalui pengajuan hipotesis yang dideduksi dari teori-teori yang bersifat universal dan umum, sehingga kesimpulan dalam bentuk hipotesis inilah yang akan diverifikasi secara empiris melalui cara berpikir induktif dengan bantuan statistika inferensial. Pengamatan kuantitatif melibatkan pengukuran tingkatan suatu ciri tertentu. Untuk menemukan sesuatu dalam pengamatan, pengamat harus mengetahui apa yang menjadi ciri sesuatu itu. Untuk itu pengamat mulai mencatat atau menghitung dari satu, dua, tiga dan seterusnya. Kemudian peneliti menyatakan bahwa penelitian kuantitatif mencakup setiap penelitian yang didasarkan atas perhitungan persentase, rata-rata dan perhitungan statistik lainnya. Dengan kata lain, penelitian kuantitatif melibatkan diri pada perhitungan atau angka atau kuantitas. Hasil analisis kuantitatif cenderung membuktikan maupun memperkuat teori-teori yang sudah ada.

Ciri-ciri penelitian kuantitatif: 1. Asumsi Asumsi ontologis: realitas bersifat objektif dan singular terpisah dari peneliti; peneliti independen dari yang diteliti (asumsi epistemologis), bebas nilai dan menghindarkan bias (asumsi aksiologis); formal, berdasar definisi, impersonal dan menggunakan bahasa kuantitatif (asumsi retoris); proses deduktif, sebab akibat, desain statis kategori membatasi sebelum studi, bebas konteks, generalisasi mengarah pada prediksi, eksplanasi dan pemahaman, akurasi dan reliabilitas melalui validitas dan reliabilitas (asumsi metodologis). Penelitian kuantitatif memiliki ciri khas berhubungan dengan data numerik dan bersifat obyektif. Fakta atau fenomena yang diamati memiliki realitas obyektif yang bisa diukur. Variabel-variabel penelitian dapat diidentifikasi dan interkorelasi variabel dapat diukur. Peneliti kuantitatif menggunakan sisi pandangannya untuk mempelajari subyek yang ia teliti (etik). Keunggulan penelitian kuantitatif terletak pada metodologi yang digunakan. 2. Tujuan penelitian Penelitian kuantitatif memiliki tujuan menjeneralisasi temuan penelitian sehingga dapat digunakan untuk memprediksi situasi yang sama pada populasi lain. Penelitian kuantitatif juga digunakan untuk menjelaskan hubungan sebabakibat antar variabel yang diteliti, menguji teori, mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif. 3. Pendekatan Penelitian kuantitatif dimulai dengan teori dan hipotesis. Peneliti Peneliti menggunakan teknik manipulasi dan mengkontrol variabel melalui instrumen formal untuk melihat interaksi kausalitas. Peneliti mencoba mereduksi data

menjadi susunan numerik selanjutnya ia melakukan analisis terhadap komponen penelitian (variabel). Penarikan kesimpulan secara deduksi dan menetapkan norma secara konsensus. Bahasa penelitian dikemas dalam bentuk laporan.

4.

Peran peneliti Dalam penelitian kuantitatif, peneliti secara ideal berlaku sebagai observer subyek penelitian yang tidak terpengaruh dan memihak (obyektif).

5. 6.

Pendekatan kuantitatif lebih menitikberatkan pada frekwensi tinggi Kebenaran dari hasil analisis penelitian kuantitatif bersifat nomothetik dan dapat digeneralisasi.

7.

Penelitian kuantitatif menggunakan paradgma positivistik-ilmiah. Segala sesuatu dikatakan ilmiah bila dapat diukur dan diamati secara obyektif yang mengarah kepada kepastian dan kecermatan (Sunarto, 1993: 3). Karena itu, paradigma ilmiah-positivisme melahirkan berbagai bentuk percobaan, perlakuan, pengukuran dan uji-uji statistik.

8.

Penelitian kuantitatif sering bertolak dari teori, sehingga bersifat reduksionis dan verifikatif, yakni hanya membuktikan teori (menerima atau menolak teori).

9. Penelitian kuantitatif khususnya eksperimen, dapat menggambarkan sebabakibat. Peneliti seringkali tertarik untuk mengetahui: apakah X mengakibatkan Y? atau, sejauh mana X mengakibatkanY? Jika peneliti hanya tertarik untuk mengetahui pengaruh X terhadap Y, penelitian eksperimen akan mengendalikan atau mengontrol berbagai variabel (X1, X2, X3 dan seterusnya) yang diduga akan berpengaruh terhadap Y. Kontrol dilakukan

10

sedemikian rupa bukan hanya melalui teknikteknik penelitian melainkan juga melalui analisis statistik. 10. Mengenai waktu pengumpulan dan analisis data sudah dapat dipastikan. Peneliti dapat menentukan berbagai aturan yang terkait dengan pengumpulan data; jumlah tenaga yang diperlukan; berapa lama pengumpulan data akan dilakukan; dan jenis data yang akan dikumpulkan sesuai hipotesis yang dirumuskan. Hal ini sejalan dengan instrumen yang sudah baku dan sudah dipersiapkan. Demikian halnya model analisis data, uji-uji statistik, dan penyajian data termasuk tabel-tabel yang akan dipergunakan sudah dapat ditentukan.
(b). Metode Penelitian Kuantitatif Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena social. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena social di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable dan indicator. Setiap variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan symbol symbol angka yang berbeda beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan symbol symbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif. Metode estimasi itu sendiri dilakukan berdasarkan pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas lingkupnya yang juga sering disebut sample dalam penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur dalam penelitian sebenarnya ialah bagian kecil dari populasi atau sering disebut data. Data ialah contoh nyata dari kenyataan yang dapat

11

diprediksikan ke tingkat realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif tertentu. Penelitian kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta dan menguji teori-teori yang timbul.

Ciri- ciri pokok Penelitian Kualitatif 1. Inquiry Mempelajari situasi dunia nyata secara alamiah, tidak melakukan manipulasi,; terbuka pada apapun yang timbul. 2. Inductive analysis Mendalami rincian dan kekhasan data guna menemukan kategori, dimensi, dan kesaling hubungan. 3. Holistic perspective Seluruh gejala yang dipelajari dipahami sebagai sistem yang kompleks lebih dari sekedar penjumlahan 4. Qualitative data Deskriptif terinci, kajian dilakukan secara mendalam 5. Personal contact dan insight Peneliti memounyai hubungan langsung dan bergaul erat dengan orang-orang dan situasi, gejala yang sedang dipelajari 6. Dynamic system Memperhatikan proses; menganggap perubahan bersifat konstan dan terus berlangsung baik secara individu maupun budaya secara keseluruhan 7. Unique case orientation Menganggap setaip kasus bersifat khusus dan khas 8. Context sensitivity Menempatkan temuan dalam dalam konteks sosial, historis dan waktu 9. Emphatic netrality Penelitian dilakukan secara netral agar objektif tapi bersifat empati 10. Design flexibility Design penelitiannya bersifat fleksibel, terbuka, beradaptasi sesuai perubahan yang terjadi (tidak bersifat kaku. (sumber: Patton, 1990: 40-41).

12

3. Langkah langkah Penelitian Adapun langkah langkah penelitian itu adalah sbb : a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. Menemukan, memilih, dan merumuskan masalah Menyusun latar belakang teori Menetapkan hipotesis Menetapkan variable Memilih alat pengumpul data Menyusun rancangan penelitian Menentukan sampel Mengumpulkan dan menyajikan data. Mengolah dan menganalisis data Mengambil kesimpulan Menyusun laporan Mengadakan aplikasi

13

BAB IV BEBERAPA METODE PENGUMPULAN DATA 1. Metode observasi ( Pengamatan ) a. Pengertian Pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan cara mengamati dan mencatat secara sistamatik gejala gajala yang diselidiki. Untuk mengadakan pengamatan yang baik agar memperoleh data yang representative Rummel memberikan petunjuk sbb : b. 1. Petunjuk untuk mengadakan pengamatan Memiliki pengetahuan apa yang akan diobservasi ini dimaksudkan untuk menentukan terlebih dahulu apa apa yang harus diobservasi. 2. Menyelidiki tujuan penelitian.

3. Menentukan cara untuk mencatat hasil observasi penelitian harus memilih cara mana yang paling efektif dan efisien. 4. Membatasi macam tingkat kategori secara tegas. 5. Berlaku sangat cermat dan sangat kritis. 6. Mencatat tiap gejala secara terpisah. 7. Mengetahui sebaik baiknya alat alat pencatatan dan cara penggunaannya sebelum observasi dilakukan. c. Jenis Observasi

14

Didalam penelitian jenis teknik observasi yang lazim digunakan adalah : Observasi Partisipan, Observasi sistematik, Observasi eksperimental. d. Alat alat Obsevasi Pada dasarnya macam alat observasi adalah sbb : Anecdotal record, catatan berkala, Check lists, Rating scale, Mechanical devices. 2. Metode Kuesener ( Angket ) a. Pengertian Metode kuesener adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. c. Tujuan Tujuan dilakukan angket atau kuisener untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian dan memperoleh informasi mengenai suatu masalah secara rentak. 3. Metode Interview ( wawancara ) a. Pengertian Wawancra adalah proses Tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi informasi atau keterangan keterangan. b. Tujuan Wawancara Tujuan wawancara ialah untuk mengumpulkan informasi dan bukannya untuk merubah ataupun mempengaruhi pendapat responden.

15

BAB V MASALAH TOPIK, SAMPLING DAN VARIABEL 1. a. masalah ) b. c. d. e. Obtainable Data ( mendapatkan data, berlaku ) Significance of Topic ( maksud, berarti ) Interested Topic ( menarik minat ) Mengembangkan Problematik Hal hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topic Manageble Topic ( mempunyai kesanggupan, menguasai pokok

2. Pengertian Populasi, Sampel dan Sampling. Dalam hubungan populasi dan sampel Prof. SutrisnoHadi, MA menjelaskan bahwa sampel adalah sebagian individu yang diselidiki dari keseluruhan individu penelitian. Sedangkan populasi adalah semua nilai dari obyek yang lengkap.Dan sampling adalah data data sampel yang sudah dikumpulkan. 3. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah kondisi kondisi yang dimanipulasikan, dikontrol, diobservasi oleh peneliti dlam penelitian. a. macam Variabel Macam

16

Menurut fungsinya variabel penelitian dapat dibedakan menjadi Variabel tergantung, variabel bebas, varibel intervening, variabel moderator, variabel kendali, dan variabel rambang. Sedangkan menurut datanya variabel penelitian dapat dibedakan menjadi variabel nominal, variabel ordinal, variabel interval dan variabel rasio.

BAB VI PERENCANAAN PENELITIAN 1. Perencanaan Penelitian meliputi : a. b. c. d. e. f. g. h. Pemilihan Persoalan Penentuan ruang lingkup penelitian dibedakan Pemeriksaan tulisan Perumusan kerangka teoretis Penentuan konsep konsep Perumusan hipotesis Pemilihan metode penelitian Perencanaan sampling

17

BAB VII PENGOLAHAN DATA, ANALISIS DATA SERTA PENYAJIAN HASIL PENELITIAN 1. Pengolahan Data Kegiatan kegiatan dalam mengolah data : a. b. c. Editing Koding Tabulasi

2. Analisis Data Setelah data yang dikumpulkan telah di edit, di coded dan telah diikhtisarkan dalam table, maka selanjutkan adalah analisis terhadap hasil hasil yang telah deperolah.Teknik analisis data dalam penelitian, dibagi menjadi dua, yaitu teknik analisis data diskriptifdan teknik analisis data inferensial. Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukanmelalui statistika deskritif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian. Temasuk dalam teknik analisis

18

data statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, frekuensi, perhitungan mean, median atau modus. Sementara itu teknik analisis data inferensial dilakukan dengan statistik inferensial, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Ciri analisis data inferensial adalah digunakannya rumus statistik tertentu (misalnya uji t, uji F, dan lain sebagainya). Hasil dari perhitungan rumus statistik inilah yang menjadi dasar pembuatan generalisasi dari sampel bagi populasi. Dengan demikian, statistik inferensial berfungsi untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel bagi populasi. Sesuai dengan fungsi tersebut maka statistik inferensial cocok untuk penelitian sampel. Contoh : Sebuah item yang memenuhi kriteria Likert dengan lima kategori respon, yaitu sangat setuju yang diberi skor 5; setuju diberi skor 4; ragu-ragu diberi skor 3; tidak setuju diberi skor 2; dan sangat tidak setuju diberi skor 1. Item tersebut dijawab oleh 100 orang responden. Untuk kepentingan analisis data, peneliti kemudian bermaksud menaikkan tingkat pengukuran ordinal menjadi interval. Langkah kerja MSI: Perhatikan banyaknya (frekuensi) responden yang menjawab atau memberikan respon terhadap alternatif jawaban yang tersedia. Misalnya: Frekuensi yang memilih jawaban sangat setuju = 25 orang; frekuensi yang memilih jawaban setuju = 17 orang; frekuensi yang memilih jawaban ragu-ragu = 34 orang; frekuensi yang memilih jawaban tidak setuju = 19 orang; dan frekuensi yang memilih jawaban sangat tidak setuju = 5 orang.

19

Bagi setiap bilangan pada frekuensi oleh banyaknya responden (yaitu n = 100). Berdasarkan langkah pertama diperoleh proporsi sebagai berikut: Proporsi jawaban Sangat Setuju : 25/100 = 0,25 Proporsi jawaban Setuju : 17/100 = 0,17 Proporsi jawaban Ragu-ragu : 34/100 = 0,34 Proporsi jawaban Tidak Setuju: 19/100 =0,19 Proporsi jawaban Sangat Tidak Setuju : 5/100 = 0,05 Jumlahkan proporsi secara beruntun sehingga diperoleh proporsi kumulatif (PK) berikut : Pk1 = 0,25 Pk2 = 0,25 + 0,17 = 0,42 Pk3 = 0,42 + 0,34 = 0,76 Pk4 = 0,76 + 0,19 = 0,95 Pk5 = 0,95 + 0,05 =

Menentukan nilai Z untuk setiap kategori. Sebelum menentukan nilai Z, perlu kita ketahui bahwa karakteristik kurva normal baku yang dikembangkan oleh Karl Gauss ini memiliki karakteristik: (a) kurvanya simetris, (b) kurvanya selalu di atas sumbu x atau berasimtut sumbu x (mendekati sumbu datar x atau memotong

20

sumbu x pada x = ~), dan (c) luas kurva normal adalah luas antara kurva normal dengan sumbu datarnya yaitu sama dengan 1 satuan luas, yang terentang dari min tak terhingga (- ~) sampai dgn plus tak terhingga (+ ~). Kurva Normal Baku

Perlu diperhatikan bahwa tanda plus dan minus dalam gambar selain merupakan tanda aljabar juga merupakan tanda arah. Tanda plus menandakan daerah kurva berada di sebalah kanan, yang dibatasi oleh garis simetris dan plus tak terhingga (+ ~). Sementara tanda min menandakan daerah kurva berada di sebelah kiri, yang dibatasi oleh garis simetris dan min tak terhingga (- ~). Berdasarkan keterangan di atas, terutama berkaitan dengan karakteristik kurva normal yang simetris, maka dapat diketahui bahwa luas kurva normal dari garis simetris ke plus tak terhingga (+ ~) adalah 0,5 satuan luas, dan luas kurva normal dari garis simetris ke min tak terhingga (- ~) juga sama yaitu 0,5 satuan luas, yang apabila dijumlahkan menjadi satu satuan luas.

3.

Bentuk Laporan Berdasarkan siapa pembaca dari hasil penelitian tersebut, maka laporan hasil penelitian dibagi menjadi tiga macam yaitu :

21

a. b. c. 4.

Laporan teknis komprehensif atau kaporan ilmiah berat Artikel hasil penelitian atau laporan ilmiah ringan Laporan popeler ringan Materi Laporan Isi atau materi laporan merupakan buah pikiran penulis yang diperolah

dari hasil penelitiannya. Didalam menuangkan tulisan dalam bentuk laporan diperlukan syarat- syarat analitis, konsisten, dan ilmiah.

5. Organisasi Laporan Yang dimaksud dengan organisasi laporan adalah bagaimana meletakkan tulisan antara lain deftar isi, daftar table, daftar gambar, daftar lampiran, catatan kaki, daftar bacaan, dan sebagainya. Secara umum bentuk dari laporan adalah sbb : I. II. III. 6. Bagian Pembukuan Bagian Analisis Analisis Data Penyusunan Usul Proyek Penelitian b. c. d. e. f. g. h. Judul Penelitian Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Kerangka Pemikiran Hipotesis Tujuan dan Kegunaan Penelitian Metode Penelitian

22

BAB VIII KERANGKA PENELITIAN 1. Kerangka Penelitian :

Bab I Pendahuluan Paparan tentang apa yang menjadi masalah dengan latar belakangnya 1. Latar belakang : diskripsi masalah, data awal yang mendukung adanya masalah dan akar timbulnya masalah. Mengapa dan apa yang mendorong peneliti memilih topik penelitian ini. 2. Rumuskan masalah secara jelas, singkat, termasuk konsep-konsep yang digunakan, masalah dibatasi, bagian mana yang digarap, mengapa bagian itu yang diambil, dan gambarkan pentingnya masalah: sumbangannya terhadap perkembangan ilmu, kegunaan praktis (bila ada), hubungan dengan penelitian lain Kegunaan yang lebih umum. 3. Tujuan penelitian 4. Manfaat penelitian

Bab II Landasan Teori

23

Paparan tentang kerangka acuan atau objek yang sudah digunakan dalam memecahkan masalah. Gambarkan konsep-konsep yang digunakan, pendekatan yang digunakan, gambarkan teori-teori yang pernah ada yang berkaitan dengan masalah yang digarap, mengemukakan asumsi-asumsi dasar sebagai landasan berpikir, dan kemukakan hipotesis bila ada. Umumnya dikemukakan dalam bagian kerangka teoritis atau landasan teori atau teori.

Bab III Metode Penelitian Paparan mengenai apa yang dilakukan dalam suatu penelitian (langkah-langkah) yang dilakukan sebelum melakukan suatu penelitian dan dikemas dalam bagian metode penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Jawaban terhadap pertanyaan apa yang dikemukakan umumnya dikemukakan dalam bagian temuan atau hasil. Hasil-hasil penelitian harus mampu berfungsi sebagai alat pembuktian.

Bab V Kesimpulan dan Saran Kesimpulan, sebagai pernyataan singkat yang mengungkapkan hasil penyelidikan secara menyeluruh. Saran, sebagai pernyataan yang bertujuan untuk penyempurnaan hasil akhir penyelidikan. Kesimpulan memuat hasil sesuai dengan tujuan penelitian, penulis harus dapat menjelaskan kepentingan akan temuannya, bukan merupakan pengulangan yang telah dibahas pada bagian pembahasan, harus menceritakan pada pembaca mengapa temuan

24

ini penting, dan bagaimana temuan ini berkontribusikan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penelitian apa yang harus dilakukan kemudian.

Bab VI Abstrak Abstrak adalah suatu bagian uraian yang sangat singkat, jarang lebih panjang dari enam atau delapan baris, bertujuan untuk menerangkan kepada pembaca-pembaca aspek-aspek mana yang tercakup dalam se-buah uraian tanpa berusaha mengatakan apa yang dibicarakan mengenai aspek-aspek itu. Bab VII Referensi : kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka

Kutipan. Pembuatan skripsi dan karya ilmiah mengharuskan para penulis mencari sumber informasi ilmiah yang diperlukan untuk penulisan tersebut. Pengetahuan ilmiah yang dikutip dari seseorang dipergunakan untuk berbagai tujuan sesuai dengan argumentasi yang diajukan, misalnya untuk mendukung pernyataan penulis atau mendefinisikan sesuatu. Kutipan-kutipan tersebut dapat berbentuk "kutipan langsung" atau "kutipan tidak langsung". Kutipan langsung yang pendek dimasukkan dalam teks atau tubuh skripsi dengan menggunakan tanda kutip

Catatan kaki atau notasi ilmiah cukup penting untuk diperhatikan dalam menulis karya ilmiah. Notasi ilmiah adalah catatan pendek untuk mengetahui sumber informsi ihniah yang dikutip dalam suatu karya ilmiah.[i] Karena catatan tersebut diletakkan di bagian bawah halaman maka sering disebut catatan kaki atau footnote. Catatan kaki tidak hanya digunakan untuk mengetahui dan mendalami sumber informasi tetapi juga untuk memberikan catatan tambahan tentang suatu informasi dalam penulisan ilmiah tanpa mengganggu keseluruhan penulisan tersebut. catatan kaki mencakup: (1) nama penulis, (2) judul tulisan, (3) tempat pener-bitan, (4) nama penerbit, (5) tahun penerbitan, (6) halaman yang dikutip.

25

Daftar pustaka dapat berupa buku, jurnal, majalah, media masa, kertas kerja, ensiklopedi, internet, dan bahan penerbitan lain (termasuk komunikasi pribadi). Fungsi daftar pustaka: (a) Sebagai alat untuk melihat kembali sumber asli oleh ilmuwan lain, sehingga ilmuwan lain dapat melihat benar atau tidaknya pengutipan pernyataan di dalam bahan pustaka yang digunakan atau bahkan dapat digunakan sebagai alat untuk melihat perkembangan ilmu. (b) Untuk mengetahui lebih jauh tentang sumber acuan yang terdapat dalam sebuah catatan kaki. (c) Untuk melihat cakupan keilmuan seluruh isi tulisan ilmiah sebagai indikator mutu isinya, dengan catatan bahwa semakin terspesialisasi bahan pustaka yang digunakan maka semakin tinggi nilai tulisan ilmiah. (d) Untuk mengetahui dampak ilmiah dari tulisan ilmiah.

Tata aturan penulisan daftar pustaka: (a) Penulisan daftar pustaka disusun secara alfabetis, dari A -Z, dengan patokan pada huruf pertama dari nama keluarga atau marga penulis. (b) Penulisan nama orang Indonesia yang lebih dari satu kata, adalah kata kedua dianggap sebagai nama keluarga dengan disertai tanda-baca koma (,) diikuti singkatan kata pertama dan diakhiri dengan tanda titik (.).

(Catatan: apabila suatu bahan pustaka tidak terinformasi penulisnya, maka nama penulis tidak boleh ditulis dengan Anonim). (c) Setelah nama pengarang, berikutnya ditulis tahun penerbitan bahan pustaka dan diakhiri dengan tanda titik. (d) Setelah tahun terbit bahan pustaka, berikutnya ditulis judul bahan pustaka yang diketik miring diakhiri dengan tanda titik (.). (e) Setelah nama bahan pustaka, selanjutnya ditulis (1) nama penerbit untuk bahan pustaka berupa buku, dan (2) nama jurnal beserta volume, nomor, tahun terbit, dan halaman bahan pustaka yang dibaca untuk artikel ilmiah yang diterbitkan dalam bentuk jurnal. (f) Bagian terakhir adalah nama kota dari alamat

26

penerbit untuk bahan pustaka berupa buku. (g) Apabila nama penulis dari bahan pustaka yang dirujuk lebih dari satu, maka penulis ke-2 dan ke-3 urutan kata namanya tetap seperti nama aslinya hanya kata pertama dan/atau kedua disingkat.

BAB IX PERANAN STATISTIK DALAM PENELITIAN Walaupun peranan statistik itu paling besar adalah dalam pengujian hipotesis, namun sebenarnya statistik juga berperanan dalam langkah langkah yang lain. Peranan peranan itu adalah seperti berikut ini : 1. Peranan Statistika Dalam Penyusunan Model Teoretis 2. Peranan Statistika Dalam Perumusan Hipotesis 3. Peranan Statistika Dalam Pengembangan Alat Pengambil Data 4. Peranan Statistika Dalam Penyusunan Rancangan Penelitian 5. Peranan Statistika Dalam Penentuan Sampel Penelitian 6. Peranan Statistika Dalam Pengolahan dan Analisis Data

27

28

Anda mungkin juga menyukai