Anda di halaman 1dari 48

PENGENALAN PROBLEM-BASED LEARNING/ PBL

Eko Mindarsih

Latar belakang inovasi pendidikan kesehatan


Perkembangan IPTEK globalisasi

Perkembangan teknologi komunikasi

Daya saing yang tinggi

Perubahan persepsi dan sikap Masyarakat terhadap Nilai-nilai kesehatan

SDM handal bermutu Tinggi, tangguh, kreatif, Mandiri, inovatif, daya Penalaran tinggi

DEFINISI PBL
PBL adalah suatu metoda pembelajaran dimana mahasiswa sejak awal dihadapkan pada suatu masalah , kemudian diikuti oleh proses pencarian informasi yang bersifat student-centered (Harsono, 2004). PBL adalah sebuah metode pengajaran yang memberi kesempatan bagi para mahasiswa untuk bisa belajar bagaimana belajar dan agar mampu bekerja sama dalam suatu kelompok untuk memecahkan masalah (Amin & Eng, 2003)

Sejarah PBL
Diperkenalkan pertama kali oleh Universitas McMaster Kanada th 1969 Selanjutnya : Universitas Maastrich Belanda Universitas Newcastle Australia

Model Pembelajaran Masalah

Berdasarkan

Tidak dirancang untuk membantu dosen/guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada mahasiswa. Membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, keterampilan intelektual, dan belajar berbagai peran orang dewasa dengan terlibat dalam pengalaman nyata/simulasi

PBL (Problem Based Learning) Ciri:


Mengorientasikan siswa kepada masalah autentik Berfokus pada keterkaitan antar disiplin Penyelidikan autentik Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya

Karakteristik PBL
Menghindari pembelajaran terisolasi dan berpusat pada guru Menciptakan pembelajaran interdisiplin, berpusat pada siswa dalam jangka waktu lama Terintegrasi dengan dunia nyata dan pengalaman praktis Mengajarkan kepada siswa untuk mampu menerapkan apa yang mereka pelajari di sekolah dalam kehidupannya yang panjang

Karakteristik PBL
Pembelajaran berpusat pada siswa. Pembelajaran terjadi pada kelompok kecil. Guru berperan sebagai tutor dan pembimbing. Masalah diformulasikan untuk memfokuskan dan merangsang pembelajaran Masalah adalah kenderaan untuk pengembangan keterampilan pemecahan masalah. Informasi baru diperoleh lewat belajar mandiri.

Kapan PBL digunakan?


Bila mengajarkan keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah Bila melatih pemodelan Peranan Orang Dewasa Bila melatih siswa menjadi pebelajar yang otonom (mandiri)

PBL bertujuan mengembangkan


Pengetahuan - dasar-dasar materi sesuai konteks Keterampilan penalaran ilmiah, berpikir kritis, berpikir tingkat tinggi melek informasi, keterampilan pengaturan diri, belajar sepanjang hayat Sikap - kerjasama, keterampilan interpersonal, meniru peran orang dewasa
10

Di samping itu PBL (Problem Based Learning)


Bertujuan: Melatih peran orang dewasa, Melatih mahasiswa berpikir tingkat tinggi dan pemecahan masalah, Melatih mahasiswa menjadi pebelajar yang mandiri (self regulated learning)

11

Peran guru/dosen dalam PBL


Mengajukan masalah otentik/mengorientasikan siswa/mahasiswa kepada masalah Memfasilitasi/membimbing penyelidikan (Scaffolding) pada saat Pengamatan/eksperimen Memfasilitasi dialog antara siswa Mendukung belajar siswa

12

Berdasarkan Masalah

Terintegrasi

Sinambung

Berpusat pada Siswa

Strategi strategi Problem-Based Learning


13

Mengapa menggunakan PBL


Meningkat pendidikan untuk semua siswa Mengubah pola mengajar dari memberitahu ke melakukan Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan minat dan membuat keputusan sendiri Memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi tentang bagaimana mereka akan menemukan jawaban pertanyaan atau memecahkan masalah

14

Memungkinkan siswa melek teknologi Melengkapi siswa dengan keterampilan dan rasa percaya diri untuk sukses pada kompetisi global Mengajarkan inti kurikulum dengan cara interdisiplin
15

Perbedaan antara sistem konvensional dan PBL


KONVENSIONAL PBL Pengajar : Pengajar : berperan sebagai expert Berperan sebagai bekerja terisolasi memberi kuliah Mengorganisasikan content ke dalam SAP berdasarkan konteks disiplin

fasilitator, pemandu, colearner, mentor atau konsultan profesional Bekerja dalam tim interdisipliner Menekankan motivasi pada mahasiswa melalui masalah

Perbedaan antara sistem konvensional dan PBL

KONVENSIONAL
Mahasiswa : Pasif, seperti tong kosong Bekerja dalam situasi terisolasi Menyerap, menyalin, mengingat, dan mengulang informasi untuk tugas khusus Kegiatan belajar individualistik dan kompetitif Mencari hasil yang bagus dalam ujian

PBL
Mahasiswa : Aktif, belajar mandiri Berinteraksi dengan fakultas Belajar dalam suasana kolaboratif dan suportif Belajar merangkai pertanyaan, menyusun masalah, mengeksplorasi alternatif, membuat keputusan yang efektif Mengidentifikasi, menganalisis,memecahkan masalah dengan prior knowledge bukan recall

ISTILAH-ISTILAH DALAM PEMBELAJARAN KBK METODE PBL

BLOK MODUL SKENARIO TUTORIAL-TUTOR SKILLS LAB-INSTRUKTUR PRAKTIKUM

BLOK
Suatu periode waktu (biasanya beberapa minggu) dalam masa pembelajaran mahasiswa dan biasanya memiliki satu tema central. Tema central adalah hasil integrasi berbagai disiplin ilmu Kegiatan dalam suatu blok : Tutorial, belajar mandiri, praktikum, kuliah pakar, skills lab, dll

MODUL
Modul adalah bahan pemandu mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan dalam satu blok. Isi Modul : Skenario-skenario yang harus didiskusikan Jadwal-jadwal kegiatan pendukung (kuliah tatap muka, praktikum, sklls lab, dll)

Sumber belajar dalam PBL


Perpustakaan Internet Pakar Kuliah tatap muka Praktikum Skills lab dll

Tutorial sebagai sarana intervensi (fasilitasi dan mediasi)


Latihan

Kuliah

Tutorial

Belajar mandiri

Praktikum

TUTORIAL DALAM PBL

TUTOR

PROSES TUTORIAL : METODE SEVEN JUMP


LANG AKTIFITAS KAH 1 Klarifikasi istilah WAKTU Pertemuan pertama

2
3 4 5

Menetapkan masalah
Curah pendapat penjelasan msl Menyusun penjelasan masalah Merumuskan tuj pembljran

6
7

Mengumpulkan informasi
Berbagi informasi

Antara pertemuan 1-2 Pertemuan kedua

LANGKAH 1. CLARIFY UNFAMILIAR TERMS

Klarifikasi terminologi/ istilah serta konsep yang belum diketahui/ dipahami yang terdapat di dalam skenario
Mahasiswa mengidentifikasi kata-kata yang artinya kurang jelas Anggota lain mencoba mendefinisikan kata atau nama yang oleh kelompok masih diperdebatkan ditulis di papan tulis

LANGKAH 2. DEFINE THE PROBLEM(S) menetapkan masalah.


Sesi terbuka untuk mengutarakan dan menampung pendapat tentang masalah yang terdapat pada step 1 Tutor mendorong seluruh anggota untuk memberi kontribusi dalam diskusi Sangat mungkin ada perbedaan perspektif dalam menilai masalah Membandingkan dan mengelompokkan pendapat akan meluaskan horison intelektual Catatlah seluruh issue yang dijelaskan oleh kelompok

LANGKAH 3. BRAINSTRORM POSSIBLE HYPOTHESIS OR EXPLANATION (curah pendapat penjelasan masalah)

Mahasiswa mencoba membuat formulasi dan perbandingan tentang kemungkinan yang sesuai dengan hipotesis mereka Diskusi tetap dalam tingkat hipotesis, tidak terlalu cepat masuk ke hal-hal yang rinci Hipotesis sebagai dasar pemikiran tanpa asumsi benar/salah, atau sebagai langkah awal untuk mencari informasi lebih lanjut Catatlah seluruh hipotesis yang ada

LANGKAH 4. ARRANGE EXPLANATION INTO A TENTATIF SOLUTION (menyusun penjelasan masalah)

Mendiskusikan, membuat kritik terhadap penjelasan yang diajukan oleh setiap anggota kelompok Mencoba untuk membuat deskripsi tentang masalah yang sedang didiskusikan

LANGKAH 5. DEFINE LEARNING OBJECTIVES (merumuskan tujuan pembelajaran) Kelompok menyusun inti tujuan belajar Tutor mendorong mahasiswa agar inti tujuan belajar menjadi lebih fokus, tidak terlalu lebar atau superfisial serta dapat diselesaikan dalam waktu yang tersedia

LANGKAH 6. INFORMATION GATHERING AND PRIVATE STUDY (Mengumpulkan informasi) Setiap mahasiswa mencari informasi lebih lanjut yang berkaitan dengan pokok bahasan (yang telah ditetapkan pada langkah ke-5), meliputi :
Penelusuran pustaka Konsultasi pakar Internet Melihat VCD/ Video Mendengarkan kaset, dll

LANGKAH 7. SHARE THE RESULT OF INFORMATION GATHERING AND PRIVATE STUDY (berbagi informasi)

Kegiatan dilakukan beberapa hari sesudah pertemuan pertama :


Setiap mahasiswa melaporkan hasil studinya Seluruh informasi (tentang masalah yang didiskusikan) diintegrasikan dalam bentuk penjelasan yang komprehensif) Kelompok membuat analisis yang lengkap tentang masalah yang ada

TUTORIAL YANG EFEKTIF


Kelompok yang efektif : Kohesif, motivasi tinggi, saling membantu antar individu, dan dengan kebersamaan belajar yang tinggi memahami tugas yang harus diselesaikan dan berusaha menyelesaikan tugas dengan semangat (Sefton, 2001)

TUTORIAL YANG EFEKTIF


Atmosfer diskusi : akrab dan diwarnai humor Diskusi bersifat terbuka tetapi terarah dan konstruktif Kesulitan yang ada bukan untuk diabaikan melainkan diselesaikan atau dicairkan dengan penuh toleransi dan saling pengertian (Sefton, 2001)

TUTORIAL YANG EFEKTIF


Setiap anggota kelompok bangga akan kelompoknya yang berhasil dalam tugasnya Para mahasiswa ingin mengetahui tutorial berikutnya dan menggunakan waktu senggangnya untuk mencari informasi lebih lanjut Kelompok yang baik akan berpengaruh terhadap tutor sehingga tutor tidak berkeinginan memberi kuliah saat tutorial (Sefton, 2001)

TUTORIAL YANG EFEKTIF


Seluruh anggota kelompok saling menghormati pendapat anggota kelompok tetapi tetap bersikap kritis Diskusi berlangsung secara kooperatif dan bukan kompetitif Anggota kelompok yang pendiam didorong untuk aktif berpartisipasi, anggota yang dominan diminta mengurangi dominasinya Setiap anggota kelompok dibantu untuk tidak mengalami stres personal (Sefton, 2001)

TUTORIAL YANG EFEKTIF


Peran individu dalam kelompok bergantian: ketua, sekretaris, maupun peran lainnya atas persetujuan bersama Apabila tutor datang terlambat, kelompok tetap melangsungkan proses diskusi sebagaimana biasanya

Semua berperan dalam tutorial


Sebaiknya semua tahu dan melaksanakan perannya masing-masing dengan efektif maka tutorial akan berjalan dengan lancar dan berguna dalam mencapai tujuan belajar

Peran tutor
Fasilitator Pendengar Profesional Pencatat/ evaluator

Karakteristik tutor
Sabar Rendah hati Bersahabat Ramah, empati Responsif Fleksibel Tepat waktu Bertanggung jawab

Peran ketua kelompok


Memimpin jalannya tutorial Mengajak seluruh anggota untuk berpartisipasi aktif Mempertahankan dinamika kelompok yang positif Time keeper Memastikan kelompok melaksanakan tugas Memastikan penulis bekerja cermat

Tugas Ketua kelompok


Menyiapkan/ membuka Melaksanakan struktur diskusi Menyimpulkan Memberi pertanyaan Menstimulasi Memformulasi kembali Menutup

Menyiapkan
Menentukan tujuan pembelajarn Memikirkan kesulitan dalam materi pembelajaran Memperkirakan kontribusi yang diharapkan Membaca tugas baru Membuat agenda pertemuan

Menjalankan struktur diskusi


Mempresentasikan agenda Menjelaskan kerangka kerja Memberi pertanyaan Menhubungkan masukan-masukan Menyeleksi masukan yang relevan

Menentukan inti sari diskusi Menyampaikan dengan tepat Jika diperlukan, meminta anggota kelompok untuk menyimpulkan Menstimulasi Memberi pertanyaan Menstimulasi anggota kelompok maupun isi diskusi

Menyimpulkan

Memberi pertanyaan
Membuat pertanyaan yang : Jelas, mengarah pada satu topik Waktu bertanya tepat Membuat formulasi kembali Klarifikasi dan penjelasan informasi Menjelaskan informasi penting dalam katakatanya sendiri Waktu tepat

Menutup diskusi
Menyimpulkan dengan tepat Mengulangi persetujuan yang telah dibuat Menyediakan kesempatan untuk evaluasi

Peran penulis
Mencatat pendapat dan usulan anggota kelompok Membantu mengurutkan pendapat anggota Sebagai partisipan aktif dalam diskusi Mencatat sumber belajar yang digunakan dalam diskusi

Peran anggota kelompok


Mengikuti urutan/ langkah proses tutorial Berpartisipasi aktif dalam diskusi Membagi pendapat teman Memperhatikan dan menghargai pendapat teman lain Mengajukan pertanyaan Mencermati seluruh tujuan belajar, dan aktif mencari sumber belajar

Yang melakukan penilaian?


Bisa : Tutor Teman dalam kelompok Penilaian diri sendiri

Anda mungkin juga menyukai