Anda di halaman 1dari 6

Editor : Gamma 16

Sindrom Psikiatrik Pasca Melahirkan


Dr. Warih Andan Puspitosari, SpKJ

Klasifikasi Gangguan Suasana Perasaan pada Masa Postpartum Dibagi menjadi 3 kategori 1. Postpartum blues 30-85 % Onset minggu pertama Mood labil, kesedihan, insomnia, kecemasan

2. Non psychotic postpartum depression 10-15% Onset biasanya tersembunyi, dalam 2 atau 3 bulan pertama Mood yang depresif, kecemasan berlebihan dan insomnia

3. Puerperal psychosis 0,1-0,2% Onset biasanya dalam 2-4 minggu pertama Agitasi dan iritabilitas, mood depresi atau euforia, delusi, depersonalisasi, tingkah laku yang tidak terorganisir

Variabel Demografik Usia Status perkawinan Jumlah anak

Tingkat pendidikan Status sosial ekonomi

Etiologi 1. Variabel demografik. 2. Faktor psikososial Berperan penting Penelitian: ada kaitan gaya koping dan jenis kepribadian tertentu. Laporan: wanita yang tidak bahagia dalam perkawinan atau kurang mendapat dukungan sosial lebih sering mengalami postpartum depressive illness.

3. Riwayat penyakit Psikiatrik Ada kaitan yang jelas antara semua jenis penyakit psikiatrik postpartum dengan riwayat gangguan suasana perasaan pada wanita. 70% wanita yang pernah mengalami episode psikosis puerperalis akan mengalami episode lain pada kehamilan selanjutnya.

4. Faktor hormonal Progesteron Estrogen Kortisol Hormon tiroid

Hasil penelitian Sedikit bukti konsisten faktor domografis sebagai faktor resiko Tidak bisa ditemukan hubungan antara usia dengan resiko puerperal affective illness Tingkat depresi post partum 26 %

Gambaran Klinis dan Diagnosis Menurut DSM IV penyakit psikiatrik pospartum bisa diindikasikan adanya postpartum onset specifier. Postpartum onset specifier adalah Specifier yang muncul pada masa postpartum digunakan untuk mendiskripsikan depresi

mayor, manik atau episode manik depresif (pada gangguan depresi mayor atau gangguan afektif bipolar I atau II) DSM IV Kriteria untuk Postpartum Onset Specifier Dipastikan bila: Dengan serangan postpartum (dapat diterapkan pada depresi mayor terkini, manik, atau episode campuran pada gangguan depresi mayor, gangguan afektif bipolar I, II atau gangguan psikotik jangka pendek) Munculnya gejala dalam 4 minggu pertama setelah melahirkan

Postpartum Blues Gejala depresi ringan pada satu minggu pertama setelah melahirkan Prevalensinya 30-85% Gejala bervariasi al: diforia, mood labil, udah sedih, cemas dan sulit tidur. Gejala memuncak pada hari ke 4 atau ke 5 dan hilang spontan hari ke 10. Pada umunya ringan dan singkat Sebagian kasus tidak memberikan gambaran psikopatologis Sebagian akan berkembang menjadi depresi mayor pada wanita yang sebelumnya mengalami episode penyakit afektif.

PostpartumDepression Depresi mayor biasa dijumpai selama masa postpartum. Terdapat 10-15% kasus depresi mayor dan minor pada post partum. Sebagian besar muncul bertahap setelah 6 bulan pasca melahirkan. Pada umumnya sulit dibedakan ggn depresi mayor non psikotik yang biasa muncul kapan saja setelah melahirkan.

Psikosis Pueperalis Bentuk terberat dari penyakit psikiatri postpartum Jarang terjadi Munculnya dramatis secepat-cepatnya 48-72 jam setelah melahirkan. Sebagian besar gejala pada 3 minggu sampai -4 minggu pertama setelah melahirkan.

Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) Untuk mendeteksi adanya depresi posnatal pada ibu.

Terdiri atas 10 pertanyaan. Untuk membantu klinisi mengenali gejala dini depresi posnatal

Diagnosa Banding Hipotiroidisme Eksaserbasi dari penyakit psikitrik masa lalu Penyakit psikiatrik yang mungkin muncul pertama kali pada masa postpartum Skizofrenia atau skizoafektif Kecemasan umum

Perjalanan penyakit dan prognosis Durasi bervariasi Sering singkat dan berakhir 3 bulan Episode depresi cenderung lebih lama Lebih parah bila ada riwayat depresi mayor sebelumnya.

Perawatan Postpartum Blues Ringan dan sembuh sendiri Tidak ada perawatan khusus Perlu dukungan emosional Bila menetap lebih 2 mingguperlu konsultasi psikiatrik.

Depresi Postpartum Sedikit penelitian ttg manfaat terapi farmakologis Tidak ada data yang menyebutkan bahwa depresi postpartum harus dikelola beda degan depresi mayor non puerperalis.

Perawatan Terapi Non Farmakologis Terapi Farmakologi Rawat Inap

Terapi Non Farmakologi Psikoterapi Interpersonal Cognitive behavioral therapy

Teknik Relaksasi dengan khayalan mental mengkhayal dirinya sendiri didalam tempat yang berhubungan dengan rasa relaksasi yang menyenangkan. menghasilkan efek fisiologis yang berlawan dengan kecemasan, yaitu kecepatan denyut jantung yang lambat, peningkatan aliran darah perifer.

Terapi Farmakologik Disesuaikan dengan respon pasien. Fluoxetin - SSRIs terapi lini pertama Jenis trisiklik juga sering digunakan. Bila ada kecemasan Benzodiazepin sangat membantu: klonazepam (Klonopin), lorazepam (Ativan)

Efek pada bayi ? Anti depresan akan diekskresikan melalui ASI . Data: komplikasi ok obat trisiklik fluoxetine dan sertaline untuk bayijarang dijumpai. Efek jangka panjang, belum diketahui.

Terapi Hormonal Pada masa post partum terjadi penurunan estrogen dan progesteron yang luar biasa. Penggunaan progesteron sebagai terapi tidak didukung data yang akurat. A.J. Gregoire: terapi estrogen eksogen memberikan efek yang menguntungkan pada depresi post partumbelum jelas Pada depresi sedang-berat, pengobatan lini pertama adalah antidepresan. Psikosis Puerperalis Merupakan kegawat daruratan psikiatri Adanya hubungan yang jelas antara psikosis puerperalis dg ggn afektif bipolar Terapi yg digunakananti psikotik dan mood stabilizer Sebagian besar diterapi dengan lithium karbonat, jenis yang lain belum diketahui jelas. TKL cukup efektif.

Berapa lama pemberian terapi ?

Kontroversi Penghentian pengobatan setelah gejala hilang. Dilanjutkan sampai 1 tahun setelah melahirkan. Pengunaan mood stabilizer tetap dilanjutkan meskipun gejala aktif sudah tdk ada. Lama pemberian mood stabilizer masih kontroversi

Pencegahan Dasar profilaksi kelompok resiko. Apabila ada riwayat penyakit psikiatrik, pertimbangkan profilaksi.

Faktor Resiko Dengan riwayat a. depresi post partum b. ggn siklotimik c. depresi post partum d. depresi mayor rekuren e. depresi selama kehamilan f. dg riwayat ggn afektif bipolar I dan II g. dg riwayat psikosis puerperalis.

Anda mungkin juga menyukai