Anda di halaman 1dari 3

a belajar adalah suatu pengertian yang terdiri atas dua kata yaitu Prestasi dan kata belajar, dimana

masing-masing mempunyai arti berbeda. Prestasi belajar bany ak didefinisikan, seberapa jauh hasil yang sudah didapat siswa dalam penguasaan tugas-tugas atau materi pelajaran yang diterima dalam waktu tertentu. Pada umumnya prestasi belajar dinyatakan dalam angka atau huruf untuk membanding kan dengan satu kriteria. Prestasi belajar adalah kemampuan bagi murid dalam pen capaian berfikir yang tinggi. Harus dimiliki tiga aspek dalam prestasi belajar y aitu kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. Definisi prestasi belajar merupakan hasil yang didapat dengan baik pada seorang siswa baik dalam pendidikan atau bidang keilmuan. Siswa memperoleh prestasi bela jar dari hasil yang telah dicapai oleh siswa yang diperoleh dari proses belajar. Definisi prestasi belajar adalah hasil pencapaian yang maksimal menurut kemampu an siswa pada waktu tertentu pada sesuatu yang dipelajari, dikerjakan, dimengert i dan diterapkan. Seluruh pelaku pendidikan yaitu siswa, orang tua dan guru tentu ingin tercapainy a sebuah prestasi belajar yang baik. Prestasi belajar yang baik adalah salah sat u indikator akan keberhasilan proses belajar. Tapi kenyataannya tidak semua sisw a bisa mendapat prestasi belajar yang baik dan ada siswa yang mendapatkan presta si belajar yang buruk. Baik dan buruknya prestasi belajar yang diperoleh murid d ipengaruhi oleh berbagai faktor. Pengertian prestasi belajar bisa mempunyai arti sebagai tingkat keterkaitan sisw a di dalam proses belajar mengajar sebagai evaluasi yang dilakukan oleh pengajar . Prestasi belajar siswa adalah sebuah penilaian hasil usaha kegiatan belajar ya ng dituliskan dalam bentuk simbol angka atau huruf dan kalimat yang bisa menunju kkan hasil yang telah didapat oleh setiap murid pada periode tertentu. Dari urai an tersebut maka bisa disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah ukuran keberhasi lan aktivitas belajar siswa dalam menguasai sejumlah mata pelajaran selama perio de tertentu. - See more at: http://koffieenco.blogspot.com/2013/07/definisi-pres tasi-belajar.html#sthash.hmAhArEY.dpuf Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif) tipe Peer Teaching (Tutorial Seba ya) Cooperative Learning adalah model pembelajaran yang menuntut kerjasama antar sis wa. Cooperative Learning merupakan suatu model dimana siswa belajar dalam kelomp ok kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Dalam menyele saikan tugas kelompok,setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk mema hami suatu bahan pembelajaran. Belajar belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran (Wasis, 2002:11). salah satu jenis Cooperative Learning adalah Tutorial Sebaya atau Peer Teaching. Tipe tutorial sebaya merupakan bentuk pengembangan dari model Cooperative Learn ing. Melalui tipe ini, siswa dapat berdialog dan berinteraksi dengan sesama sisw a secara terbuka dan interaktif. Tipe tutorial sebaya adalah tipe dari model Cooperative Learning dimana siswa be lajar dalam kelompok diskusi yang beranggotakan 4-6 siswa pada setiap kelas di b awah bimbingan guru mata pelajaran dengan menggunakan tutor sebaya. Tutor sebaya adalah siswa di kelas atau kelas tertentu yang memiliki kemampuan di atas ratarata anggotanya yang memiliki tugas untuk membantu kesulitan anggota dalam memah ami materi ajar. Dengan menggunakan tipe tutor sebaya diharapkan setiap anggota lebih mudah dan leluasa dalam menyampaikan masalah yang dihadapi sehingga siswa terpacu semangatnya untuk mempelajari materi ajar dengan baik. di negara yang sudah maju, pembelajaran menggunakan siswa sebagai guru atau tuto r siswa sebaya telah belangsung dan menunjukkan keberhasilan. Dasar pemikiran te ntang tutor siswa sebaya adalah siswa yang pandai dapat memberikan bantuan kepad a siswa yang kurang pandai. Bantuan tersebut dapat dilakukan kepada teman sekela

snya di sekolah dan kepada teman sekelas diluar kelas. Menurut Waggoner (Paul Suparno, 2007: 140), beberapa keuntungan tutorial sebaya adalah sebagai berikut : a. Tutorial sebaya menghilangkan ketakutan yang disebabkan oleh perbedaan umur, status dan latar belakang antara siswa dan guru. Antar siswa lebih mudah bekerja sama dan komunikasi. b. Siswa yang betugas sebagai tutor akan mendapakan pengertian lebih dalam dan m enaikkan harga diri siswa tersebut karena mampu membantu teman. c. Pembelajaran akan lebih efektif karena siswa yang lemah akan dbantu tepat pad a kekurangannya. Dan siswa yang lemah akan dapat terus terang memberitahu tutorn ya mana yang belum jelas tanpa malu-malu. d. Tutor akan lebih sabar daripada guru dalam menjelaskan materi kepada siswa ya ng lamban dalam belajar. Tipe tutorial sebaya dapat membantu guru yang mengajar siswa banyak dan berbagi kelas. Hasil pembelajaran belum pasti baik terhadap siswa yang lemah jika siswa tersebut selalu diberi tambahan jam pelajaran sendiri. Dengan model tutorial seb aya guru dibantu banyak siswa yang pandai untuk mejelaskan kepada temannya yang kurang cepat menangkap materi (Paul Suparno, 2007:140). Disamping siswa yang pan dai, siswa yang bertugas sebagai tutor harus memiliki hubungan yang baik dengan siswa yang lain, Untuk menghidupkan suasana kompetitif, setiap kelompok harus terus dipacu untuk menjadi kelompok yang terbaik. Oleh karena itu, selain aktivitas anggota kelompo k, Tutor sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan kelompok dalam mempelaja ri materi ajar yang disajikan. Misalnya, jika di suatu kelas terdapat 46 siswa, berarti ada 9 kelompok dengan c atatan ada satu kelompok yang terdiri atas 6 siswa. Sebelum diskusi kelompok ter bentuk, tutor dipilih terlebih dahulu. Seorang tutor hendaknya memiliki kriteria : (1) memiliki kemampuan akademis di atas rata-rata siswa satu kelas; (2) mampu menjalin kerja sama dengan sesama siswa; (3) memiliki motivasi tinggi untuk mera ih prestasi akademis yang baik; (4) memiliki sikap toleransi dan tenggang rasa d engan sesama; (5) memiliki motivasi tinggi untuk menjadikan kelompok diskusinya sebagai yang terbaik; (6) bersikap rendah hati, pemberani, dan bertanggung jawab ; dan (7) suka membantu sesamanya yang mengalami kesulitan. Tutor memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: (1) memberikan tutorial kepada anggota terhadap materi ajar yang sedang dipelajari; (2) mengkoordinir p roses diskusi agar berlangsung kreatif dan dinamis; (3) menyampaikan permasalaha n kepada guru pembimbing apabila ada materi ajar yang belum dikuasai; (4) menyus un jadwal diskusi bersama anggota kelompok, baik pada saat tatap muka di kelas m aupun di luar kelas, secara rutin dan insidental untuk memecahkan masalah yang d ihadapi; (4) melaporkan perkembangan akademis kelompoknya kepada guru pembimbing pada setiap materi yang dipelajari. Peran guru dalam tipe tutor sebaya hanyalah sebagai fasilitator dan pembimbing t erbatas. Artinya, guru hanya melakukan intervensi ketika betul-betul diperlukan oleh siswa. Kondisi ini hanya belaku ketika pembelajaran di dalam kelas. Guru be rkewajiban mempersiapkan para tutor, sehingga tutor mampu memberikan penjelasan yang baik bagi anggota kelompoknya, sehingga bahan ajar dapat tersampaikan denga n baik dan tujuan pembelajaran dapat dicapai. Persiapan ini berikan diluar jam pelajaran dengan cara memberikan penjelasan pad a para tutor bahan ajar yang akan diajarkan. Disinilah peran guru sangat penting

. Keberhasilan tutor dalam memberikan penjelasan pada anggotanya bergantung pada kemampuan guru mempersiapkan para tutor sebelum proses pembelajaran di kelas be rlangsung. Seperti yang telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, bahwa peran tutor sangat lah berpengaruh dalam keberhasilan pembelajaran dalam kelompoknya, hal ini dapat dimanfaatkan guru sebagai motivasi terhadap tutor. Pemberian motivasi ini dapat berupa penghargaan tersendiri bagi tutor yang mampu memberikan kinerja yang mak simal.

Anda mungkin juga menyukai