Anda di halaman 1dari 32

KONSELING REMAJA

I. Siapa itu remaja??

II. Karakteristik Remaja


He mistrusts his guide and averse to control..... He is neither child or man, and he speaks like neither (boyd)

A. Karakteristik remaja awal


1. Meragukan diri sendiri (inferioritas) 2. Pelupa 3. Kutub senang dan tidak senang berbeda sangat tajam 4. Sangat berorientasi pd teman sebaya 5. Sadar-diri (self-conscious) & sangat memperhatikan perkembangan fisik 6. Gelisah, mempunyai banyak energi yg tdk terkendali 7. Bosan dengan rutinitas 8. Banyak lelucon yang menyakitkan

9. Ambivalen mengenai indepensi (bebas tp butuh perlindungan) 10. Tidak suka arahan orang lain 11. Mencemaskan hal2 yg belum diketahui 12. Cenderung berkelompok 13. Moody 14. Amat loyal kepada teman 15. Mudah jatuh cinta 16. dll

B. KARAKTERISTIK REMAJA TENGAH


1. Perpindahan keterikatan, dari keluarga kepada lingkungan sosial yg lebih luas 2. Bertambahnya aliensi dng orang tua karena cara perpakain, penampilan, batas waktu malam, dll 3. Ada perubahan pandangan thd diri sendiri dari sesuatu yang luar biasa menjadi sesuatu yg lebih umum. 4. Mulai memahami adanya perbedaan individu

5. Muncul kesadaran pentingnya hubungan dengan lawan jenis 6. Pertanyaan yg muncul tidak hanya siapa saya tp juga siapa akan jadinya saya nanti

C. Karakteristik remaja akhir


Remaja lebih mandiri dibanding anak2 tp masih tergantung secara emosional pd orang tua. Pengaruh teman sebaya sangat kuat Hubungan interpersonal, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah atau konflik sangat menguntungkan Konseling kelompok biasanya lebih berhasil untuk mengungkapkan perasaan dan masalahnya dibanding konseling individual Lebih mudah bila remaja merujuk dirinya sendiri untuk konseling

II. Konseling pd Remaja yg Efektif


Rabichow & Sklansky (1980) 1.Pertemuan harus ditandai dengan ekspresi senang saat bertemu dengan remaja 2.Karena kebanyakan remaja merasa tidak difahami oleh orang dewasa, sasaran pertama adalah membentuk hubungan yang dilandasi rasa percaya dengan cara mendengarkan, menunjukkan respek, dan kehangatan, empati dan jujur 3.Sejak awal konselor harus menyampaikan adanya harapan untuk tercapainya kepuasan pd remaja

4.Pertanyaan mengenai terapi harus dijawab secara lansung dan jujur. 5.Jangan memberikan nasihat bila tidak diminta. 6.Penekanan pada pengembangan konsep diri. 7.Konfrontasi harus dilakukan secara positif, selalu memberikan remaja kesempatan untuk menyelamatkan muka

Assesment dalam Konseling

Apa itu Assesment???


penilaian terhadap diri individu guna pemberian pelayanan bimbingan dan konseling agar sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan masalah konseli proses mengumpulkan, menginterpretasikan, dan mensintesiskan informasi dengan tujuan untuk membuat keputusan Suatu penilaian yang komprehensif dan melibatkan anggota tim untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan yang mana hasil keputusannya dapat digunakan untuk layanan pendidikan

Tujuan Assesment???
Sumardi & Sunaryo (2006), menyebutkan tujuan assesmen sebagai berikut : Memperoleh data yang relevan, objektif, akurat dan komprehensif tentang kondisi anak saat ini Mengetahui profil anak secara utuh terutama permasalahan dan hambatan belajar yang dihadapi, potensi yang dimiliki, kebutuhan-kebutuhan khususnya, serta daya dukung lingkungan yang dibutuhkan anak Menentukan layanan yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan khususnya dan memonitor kemampuannya.

Apa fungsi assessment???


Pengumpulan data dalam layanan konseling pada siswa yang bermasalah (klien)merupakan hal yang mutlak, menunjang keberhasilan layanan Data yang akurat sangat berpengaruh terhadap ketepatan mendiagnosis menunjang keefektifan dalam terapi.
konselor dituntut memiliki kemampuan assessment didalam upaya memahami induvidu baik dengan teknik tes maupun non tes

Asesmen psikologi memiliki rentang cakupan yang sangat luas. Dalam asesmen psikologi yaitu mengintegrasi informasi dari berbagai sumber. Asesmen membantu seseorang dalam mendapatkan gambaran tentang karakteristik potensi dari segi kemampuan dan dari segi kesanggupan dirinya

Bagaimana Asesmen Psikologi dilakukan???

Perkembangan Optimal

Konselor
Proses Pemberian Bantuan 1. Bimbingan 2. konseling

Konseli

Pemahaman Individu

Wawasan/Pengetahuan/T eori

Perkembangan Individu

Colllecting Data

Tehnik Tes
Teknik Non Tes 1. Observasi 2. Wawancara 3. Angket 4. Sosiometri 5. Studi kasus 6. Studi dokumentasi

Data Individu
1. Sumber data 2. Jenis data

Data Indv. 1. Lengkap 2. Akurat 3. Sistematis

Jenis Data
1.Data Primer 2.Data Sekunder

Contoh data secara khusus

Fungsi Data Tes


Secara umum: 1. dengan alat tes kita dapat mengambil data tentang in the light (kehidupan batin= pikiran, emosi, minat) dan ciri-ciri yang nampak secara umum yaitu karakteristik dan kemampuan sosialnya. 2. Dengan alat tes dapat membandingkan persamaan dan perbedaan, tetapi tidak dapat menjaring kehidupan batin keduanya.

Menurut Cronbach dalam Shertzer & Stone (1981; 239-240)

Prediction
tes diberikan untuk mengukur kemampuan, prestasi dan atau karakteristik yang lain akan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang dimaksud adalah yang menyangkut perkiraan tentang seberapa baik individu tersebut dalam berkembang pada waktu yang akan datang

Selection tes digunakan oleh institusi dan organisasi tertentu untuk menerima atau menolak sejumlah individu yang mengikuti tes. Hasil tes tersebut dijadikan sebagai acuan atau pertimbangan dalam menentukan keputusan apakah individu tersebut memenuhi kriteria untuk diterima atau tidak. Classification tes ini dilakukan dengan maksud untuk melakukan klasifikasi atau pemilihan individu untuk menempati suatu kelompok tertentu yang sesuai dengan bakat dan kemampuannya

Evaluation tes-tes yang berfungsi untuk menilai atau mengevaluasi suatu program, metoda, treatmen atau sejenisnya. Tujuannya adalah untuk menentukan seberapa besar tingkat keberhasilan yang telah dicapai dalam suatu tahapan tertentu

Prinsip-Prinsip Testing
1. Penilaian haruslah dilakukan bagi kepentingan individua

2. Penilaian tidak dicapai pada jumlah dan derajat kebutuhan yang sama, pada tiap-tiap orang pada waktu yang sama pula 3. Tidak ada metode pemilihan tes tunggal dan prosedur yang sama pada tiap-tiap situasi.
4. Praktek penilaian mencakup antara belajar individu dan lingkungan mereka

5. Penilaian membantu Individu secara bersama-sama. Tidak terpisah-pisah pada tahap-tahapnya. 6. Mengakui keterbatasan pengukuran penilaian 7. Tujuan dasar penilaian untuk meningkatkan pemahaman diri dn pengambilan keputusan 8. Data penilaian harus dijaga, diadminstrasikan dan diamankan dengan baik

Tes-tes yang Lazim Digunakan dalam Bidang Konseling


1.Tes Inteligensi. Tes Binet WISC (Wechler Intelligence Scale for Children) WAIS (Weghsler Adult Inteligence Scale)

Tes Bakat Diferensial / Diffemtial Aptitude Tests (DAT)


a) b) c) d) e) f) Berfikir verbal (verbal reasoning) Kemampuan numerik (numerical ability) Berfikir abstrak (abstract reasoning) Berfikir mekanik (mechanical reasoning) Relasi ruang(space relations) Kecepatan dan ketelitian klerikal (clericalspeed and accuracy) g) Pemakaian bahasa I (language usage I) h) Pemakaian bahasa II (language using II)

3. Tes Minat Jabatan


StrongVocational Interest(SVI) Self-directed Search (SOS) Career Occupational Preference System (COPS)

4. Tes Proyektif Scr umum dibagi 2 bgn, yaitu tes proyektif yg brsifat verbal & non verbal Verbal: EPPS, SSCT,MMPI,Kuder,SOV dan lainnya NonVerbal: TAT,CAT NonVerbal (berupa goresan tangan): Tes Grafis, Tes Wartegg, Bender Gestalt NonVerbal (berupa bercak tinta): Tes Rorschach

Rorschach

TAT

Anda mungkin juga menyukai