9. Ambivalen mengenai indepensi (bebas tp butuh perlindungan) 10. Tidak suka arahan orang lain 11. Mencemaskan hal2 yg belum diketahui 12. Cenderung berkelompok 13. Moody 14. Amat loyal kepada teman 15. Mudah jatuh cinta 16. dll
5. Muncul kesadaran pentingnya hubungan dengan lawan jenis 6. Pertanyaan yg muncul tidak hanya siapa saya tp juga siapa akan jadinya saya nanti
4.Pertanyaan mengenai terapi harus dijawab secara lansung dan jujur. 5.Jangan memberikan nasihat bila tidak diminta. 6.Penekanan pada pengembangan konsep diri. 7.Konfrontasi harus dilakukan secara positif, selalu memberikan remaja kesempatan untuk menyelamatkan muka
Tujuan Assesment???
Sumardi & Sunaryo (2006), menyebutkan tujuan assesmen sebagai berikut : Memperoleh data yang relevan, objektif, akurat dan komprehensif tentang kondisi anak saat ini Mengetahui profil anak secara utuh terutama permasalahan dan hambatan belajar yang dihadapi, potensi yang dimiliki, kebutuhan-kebutuhan khususnya, serta daya dukung lingkungan yang dibutuhkan anak Menentukan layanan yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan khususnya dan memonitor kemampuannya.
Asesmen psikologi memiliki rentang cakupan yang sangat luas. Dalam asesmen psikologi yaitu mengintegrasi informasi dari berbagai sumber. Asesmen membantu seseorang dalam mendapatkan gambaran tentang karakteristik potensi dari segi kemampuan dan dari segi kesanggupan dirinya
Perkembangan Optimal
Konselor
Proses Pemberian Bantuan 1. Bimbingan 2. konseling
Konseli
Pemahaman Individu
Wawasan/Pengetahuan/T eori
Perkembangan Individu
Colllecting Data
Tehnik Tes
Teknik Non Tes 1. Observasi 2. Wawancara 3. Angket 4. Sosiometri 5. Studi kasus 6. Studi dokumentasi
Data Individu
1. Sumber data 2. Jenis data
Jenis Data
1.Data Primer 2.Data Sekunder
Prediction
tes diberikan untuk mengukur kemampuan, prestasi dan atau karakteristik yang lain akan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang dimaksud adalah yang menyangkut perkiraan tentang seberapa baik individu tersebut dalam berkembang pada waktu yang akan datang
Selection tes digunakan oleh institusi dan organisasi tertentu untuk menerima atau menolak sejumlah individu yang mengikuti tes. Hasil tes tersebut dijadikan sebagai acuan atau pertimbangan dalam menentukan keputusan apakah individu tersebut memenuhi kriteria untuk diterima atau tidak. Classification tes ini dilakukan dengan maksud untuk melakukan klasifikasi atau pemilihan individu untuk menempati suatu kelompok tertentu yang sesuai dengan bakat dan kemampuannya
Evaluation tes-tes yang berfungsi untuk menilai atau mengevaluasi suatu program, metoda, treatmen atau sejenisnya. Tujuannya adalah untuk menentukan seberapa besar tingkat keberhasilan yang telah dicapai dalam suatu tahapan tertentu
Prinsip-Prinsip Testing
1. Penilaian haruslah dilakukan bagi kepentingan individua
2. Penilaian tidak dicapai pada jumlah dan derajat kebutuhan yang sama, pada tiap-tiap orang pada waktu yang sama pula 3. Tidak ada metode pemilihan tes tunggal dan prosedur yang sama pada tiap-tiap situasi.
4. Praktek penilaian mencakup antara belajar individu dan lingkungan mereka
5. Penilaian membantu Individu secara bersama-sama. Tidak terpisah-pisah pada tahap-tahapnya. 6. Mengakui keterbatasan pengukuran penilaian 7. Tujuan dasar penilaian untuk meningkatkan pemahaman diri dn pengambilan keputusan 8. Data penilaian harus dijaga, diadminstrasikan dan diamankan dengan baik
4. Tes Proyektif Scr umum dibagi 2 bgn, yaitu tes proyektif yg brsifat verbal & non verbal Verbal: EPPS, SSCT,MMPI,Kuder,SOV dan lainnya NonVerbal: TAT,CAT NonVerbal (berupa goresan tangan): Tes Grafis, Tes Wartegg, Bender Gestalt NonVerbal (berupa bercak tinta): Tes Rorschach
Rorschach
TAT