Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT Unilever Indonesia Tbk.

Tahun 2011

1. PER = 34.45 kali Interpretasi : Harga pasar per lembar saham PT Unilever adalah 34.45 kali dari earning per share (EPS) yang dihasilkan perusahaan. Dari segi investor, PER sebesar 34.45 dapat dikatakan tinggi. Perusahaan dikatakan mempunyai prospek tumbuh yang tinggi apabila memiliki PER yang tinggi. Namun, PER yang terlalu tinggi tidak menarik karena harga saham mungkin tidak akan naik lagi, berarti kemungkinan memperoleh capital gain akan lebih kecil. Dengan demikian, PT Unilever memiliki prospek tumbuh yang tinggi.

2. PBV = 38.97 kali Interpretasi : Harga pasar per lembar saham PT Unilever adalah 38.97 kali dari nilai ekuitas per saham yang dimiliki perusahaan.

3. Dividend Payout = not available Interpretasi : Tidak ada pendapatan yang dibayarkan sebagai dividen kepada investor. Dari segi investor, tidak adanya pendapatan yang dibayarkan sebagai dividen memungkinkan bagian keuntungan tersebut telah diinvestasikan ke perusahaan menjadi laba ditahan. Perusahaan yang mempunyai prospek tumbuh yang tinggi cenderung memiliki pembayaran dividen yang rendah. Dengan demikian, PT Unilever memiliki prospek tumbuh yang tinggi.

4. Dividend Yield = not available Interpretasi : Tidak ada bagian dari harga pasar saham yang akan dibagikan kepada investor Dari segi investor, biasanya perusahaan yang mempunyai prospek pertumbuhan yang tinggi akan mempunyai dividen yield yang rendah, karena sebagian besar akan diinvestasikan kembali dan juga karena PER PT Unilever yang tinggi mengakibatkakn dividen yield kecil. Dengan demikian, PT Unilever memiliki prospek tumbuh yang tinggi.

5. Current Ratio = 0.69 kali Interpretasi : Setiap Rp 1 hutang lancar, dijamin oleh Rp 0.69 oleh aktiva lancar Dari segi kreditor, current ratio 0.69 dianggap kurang baik karena kurang dari 2. Dikatakan kurang baik karena apabila aset lancar perusahaan mengalami penurunan, maka jumlah aset lancarnya tersebut tidak mampu menutupi jumlah utang lancarnya.

6. Debt to Equity = 1.85 kali Interpretasi : Setiap Rp 1 modal sendiri, sebesar Rp 1.85 menjadi jaminan utang Dari segi investor, Debt to Equity yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya dari modal sendiri.

7. Leverage Ratio = 0.65 kali Interpretasi : Setiap Rp 1 modal sendiri, sebesar Rp 0.65 merupakan dana pinjaman dari kreditor Dari segi kreditor, semakin tinggi Leverage rasio menunjukkan semakin tinggi pula tingkat keamanan dari para kreditor.

8. Gross Profit Margin = 0.51 kali Interpretasi : Setiap Rp 1 penjualan perusahaan, terdapat Rp 0.51 laba kotor yang dihasilkan. Dari segi investor, Gross Profit Margin 0.51 dikatakan tinggi. Gross Profit Margin yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan yang tinggi dalam menghasilkan laba pada tingkat penjualan tertentu. Dengan demikian, PT Unilever memiliki kemampuan menghasilkan laba yang tinggi.

9. Operating Profit Margin = 0.23 kali Interpretasi : Setiap Rp 1 penjualan perusahaan, menghasilkan Rp 0.23 laba operasi Dari segi investor, Operating Profit Margin 0.23 dikatakan tinggi. Semakin tinggi tingkat Operating Profit Margin, pengendalian seluruh biaya semakin baik, manajemen dapat menjaga tingkat penjualan dan mengendalikan biayanya. Dengan demikian, PT Unilever memiliki kemampuan untuk mengendalikan biaya perusahaan.

10. Net Profit Margin = 0.18 kali Interpretasi : Setiap Rp 1 penjualan perusahaan, mampu menghasilkan laba Rp 0.18 Dari segi investor, Net Profit Margin 0.18 dikatakan tinggi. Semakin tinggi tingkat Net Profit Margin, menunjukkan semakin tinggi laba bersih yang diperoleh perusahaan dan akan semakin tinggi pula keuntungan investor. Dari segi kreditor, Net Profit yang tinggi menunjukkan bahwa laba yang diperoleh perusahaan tinggi sehingga perusahaan akan mampu membayar hutangnya.

11. Inventory Turnover = 6.32 kali Interpretasi : Setiap item dari persediaan akan terjual habis dan diganti kembali atau berputar sebanyak 6.32 kali (dibulatkan = 6 kali) dalam satu tahun. Berarti persediaan tersebut digunakan rata-rata selama 60 hari (360 hari : 6 kali). Dari segi investor, Inventory Turnover 6.32 dikatakan tinggi. Perputaran persediaan yang tinggi berarti semakin kecil jumlah pembelian setiap kali membeli, berarti perusahaan tidak memiliki persediaan secara berlebihan, keuntungannya semakin tinggi, berarti kondisinya lebih baik. Dengan demikian, PT Unilever memiliki tingkat keuntungan yang semakin tinggi.

12. Total Assets Turnover = 2.24 kali Interpretasi : Setiap item yang terjual menunjukkan tingkat efektivitas penggunaan seluruh aset perusahaan. Dari segi investor, rasio yang tinggi merupakan indikasi bahwa peusahaan beroperasi pada volume yang memadai bagi kapasitas investasinya.

13. ROI = 39.73% Interpretasi : Setiap Rp 1 aset perusahaan, mampu menghasilkan laba sebesar Rp 0.3973 Dari segi investor, ROI 39.73 dikatakan tinggi. ROI yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen aset yang dilakukan perusahaan. Dengan demikian, PT Unilever memiliki manajemen aset yang baik.

14. ROE = 113.13% Interpretasi : Setiap Rp 1 modal saham, mampu menghasilkan laba sebesar Rp 1,1313 Dari segi investor, ROI 39.73 dikatakan tinggi. ROI yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen aset yang dilakukan perusahaan. Dengan demikian, PT Unilever memiliki manajemen aset yang baik.

Anda mungkin juga menyukai