Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH PERIBADI PBL

NAMA: BASIRAH ANATI BINTI


BASARUDDIN
NIM: 10- 2009- 317
KELOMPOK: A 8
KASUS: SISTEM DIGESTIVUS
BLOK 9

DAFTAR ISI
1. KASUS.2
2. PENDAHULUAN................2
3. ORGAN PENCERNAAN (STRUKTUR MIKRO & MAKRO) ...3
4. FUNGSI SISTEM PENCERNAAN...12
5. MEKANISME PENCERNAAN.............................................13
6. ENZIM PENCERNAAN.16
7. HORMON PENCERNAAN. ..17
8. KESIMPULAN................19
9. DAFTAR PUSTAKA..20

KASUS:
Seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran berusia 19 tahun, dengan tinggi badan 150
cm dan berat badan 75 kg. Dia sangat suka makan gorengan dan cemilan berlemak, nasi
dengan sayur bersantan dan lauk yang digoreng, minum susu, es krim dan kurang suka makan
sayuran buah- buahan.

PENDAHULUAN:
Setiap hari, manusia mengkonsumsi makanan untuk memenuhi kebutuhan energy
tubuh. Setiap makanan yang diambil akan diolah sehingga zat yang terdapat padanya dapat
diserap oleh tubuh. Ini dapat dilaksanakan melalui system digestivus yang dimiliki tubuh.
Jenis makanan yang diambil dapat mempengaruhi kelancaran proses pencernaan oleh tubuh.
Selain itu, pemakanan yang baik yang dapat membantu kelancaran pencernaan dapat
menyumbang ke arah tubuh badan yang lebih sihat. Terdapat banyak penyakit yang
disebabkan oleh pemakanan, termasuklah obesitas dan diabetes mellitus type 2. Tubuh kita
mempunyai pelbagai organ, hormone dan secrete serta mekanisme yang membantu
mencernakan makanan sehingga dapat diserap untuk kegunaan tubuh badan kita.

ORGAN PENCERNAAN
-

Organ- organ pencernaan yang terlibat, atau yang termasuk dalam sistem digestivus
adalah:
1) Mulut
a. Makroskopik:1
o Terdiri dari cavum oris (vestibulum oris dan cavum oris proprium). Pada
vestibulum oris terdapat bibir (labium) dan pipi (bucca) yang dipersarafi oleh N.
Trigeminus dan N. Facialis, dan diperdarahi oleh Aa. Labiales dan V. Facialis.
Pada cavum oris proprium terdapat gigi geligi yang terletak pada processus
alveolaris yang diperdarahi a. Facialis rr. Alveolaris superiores, a. Infraorbitalis, a.
Alveolaris inferior, a. Palatine major, a. Buccalis, v. Facialis. v/ alveolaris inferior.
Terdapat palatum pada cavum oris ini,yaitu palatum durum dan palatum molle.
o Terdiri dari otot pengunyah: M. Masseter, M. Temporalis, M. Pterygoideus
laterlais dan M. Pterygoideus medialis.
o Dasar mulut dibentuk oleh 3 otot: M. Digastricus venter anterior, m.
Mylohyoideus, m. Geniohyoideus yang berfungsi untuk membuka mulut.
o Lidah (lingua) berfungsi untuk berbicara, melekat pada dasar mulut.
4

o Kelenjar- kelenjar ludah: glandula parotis yang terletak di fossa retromandibulare,


glandula submandibularis yang terletak di bawah m. Mylohyoideus dan glandula
sublingualisyang terletak di dasar rongga mulut.
b. Mikroskopik:2
o Labium oris terdiri dari 3 lapisan: area cutanea, area merah bibir, area oral
mukosa.
o Lingua (lidah) terdiri dari papilla circumvalata, papilla filiformis, papilla
fungiformis, papilla foliate dan taste buds yang terletak di jaringan epitel.
Terdapat taste pore yang merupakan canal ke dunia luar.
o Gigi terdiri dari mahkota gigi, akar gigi, leher gigi. Sementum adalah lapisan tipis
yang meliputi dentin akar gigi yang mengikat gigi pada membrane periodontal.
Gusi adalah membrane mukosa yang meliputi periosteum tulang alveolar.
2) Pharynx
a. Makroskopik:
o Pipa musculo-fascial yang contractile, bermula dari basis crania hingga esofagus
sehingga vertebra c-6. Berfungsi sebagai aliran udara dan makanan. Terbagi
kepada 3: nasopharynx (untuk pernapasan), oropharynx (untuk pencernaan),
laryngopharynx. Terdapat otot melingkar seperti M. Constrictor, dan otot
membujur seperti M. Palatopharyngeus.
b. Mikroskopik:
o Terdiri dari 3 lapisan: tunica mucosa, tela submucosa dan tunica muscularis.
Terdapat jaringan limfoid pada nasopharynx.
5

o Bagian atas tela submucosa pharyngis sangat tebal, diliputi oleh serat elastin.
3) Oesophagus
a. Makroskopik:
o Pars cervicalis: anterior (trachea, gl. Thyreoidea), posterior (vertebra cervicalis),
kanan/ kiri (A.carotis communis, N.recurrens, A. Subclavia + ductus thoracicus).
o Pars thoracalis: melalui mediastinum superius dan posterius. Anterior (trachea +
bronchus, atrium sinistra, diaphragm), posterior (dutus thoracicus, Th I-X), kiri
(arcus aorta, arteri subclavia sinistra, pleura mediastinalis sinistra), kanan (pleura
mediastinalis dextra, vena azygos).
o Pars abdominalis: melalui facies posterior lobus sinister hepatis dan diliputi
peritoneum dari omentum majus.
b. Mikroskopik:
o Terdiri dari tunika mukosa (epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Pada
lamina propria didapati kelenjar mucus tubulosa kompleks yang merupakan
perluasan kelenjar kardia), tunika submukosa (terdapat kelenjar tubulosa
kompleks yang disebut kelenjar submukosa/ oesophageal glands) dan tunika
muskularis (1/3 terdapat otot lurik, 1/3 campuran otot polos dan lurik, 1/3
seluruhnya otot polos).

Gambar 1: Traktus digestivus.


4) Gaster (lambung)
a. Makroskopik:
o Seperti huruf J dan lambung setengah terisi. Terdiri dari 3 bagian: fundus, corpus,
pylorus. Cardia terletak 3cm di sebelah kiri bidang tengah. Fundus mengisi kubah
diafragma kiri, merupakan lambung yang berbatasan dengan diafragma. Pylorus
merupakan muara distal lambung ke dalam duodenum.
b. Mikroskopik:
o Dinding lambung terdiri dari 3 lapisan: tunika mucosa, tunica submucosa, tunica
muscularis (tunica muscularis oblique, tunica muscularis longitudinalis dan tunica
muscularis circularis). Terdiri dari epitel mukosa selapis torak tanpa sel goblet,
seluruh permukaan terdapat gastric pits atau foveola gastric. Terdapat lapisan otot
tebal untuk menggiling makanan.
o Terdapat kelenjar kardia dan pylorus yang melindungi lambung dari
autodigestion, kelenjar fundus (gaster) yang merupakan simpleks bercabang dan
terdapat 4 macam sel: chief cell (pepsinogen cell), parietal cell (menghasilkan

HCl), mucous neck cell (mengandungi mucigen) dan argentafin cell (mensekresi
serotonin, histamine, gastrin dan enteroglukagon).
5) Duodenum
a. Makroskopik
o Berbentuk tapal kuda, berjalan dari pylorus ke arah belakang, 25- 28cm. Terdiri
dari pars superior duodeni, pars descendens duodeni, pars inferior duodeni dan
pars ascendens duodeni. Terdapat plica circularis (Kerkringi).
b. Mikroskopik:
o Terdapat kelenjar Brunner, kompleks tubulosa bercabang, mucus. Terdapat
glandula intestinales (Liberkuhn) dan glandula duoedenales (Brunner).
6) Pancreas
a. Makroskopik:
o Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan
duodenum (usus dua belas jari). Beberapa fungsi dari pankreas adalah mengatur
kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glucagon, pengurangan kadar gula
dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana mempercepat aliran glukosa
ke dalam sel pada tubuh, terutama otot.

b. Mikroskopik:

Di bawah mikroskop, bagian bernoda pankreas mengungkapkan dua jenis jaringan


parenkim. Kelompok dengan pewarnaan ringan, disebut pulau Langerhans, yang
menghasilkan hormon yang mendasari fungsi endokrin pankreas. Pewarnaan
gelap sel asinus berhubung ke duktus. Sel-sel asinar milik eksokrin pankreas dan
ke dalam usus mengeluarkan enzim pencernaan melalui suatu sistem saluran.

7) Hepar
a. Makroskopik:
o Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut
sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Hati manusia biasanya memiliki
berat antara 1,4-1,6 kg dan berwarna pink-cokelat, berbentuk segitiga. Ini adalah
kedua organ internal terbesar (kulit sebagai organ terbesar secara keseluruhan) dan
kelenjar terbesar dalam tubuh manusia. Hati terletak di sebelah kanan terletak di
atas perut dan kantong empedu. Hal ini terhubung ke dua pembuluh darah besar,
yang disebut arteri hati dan satu disebut vena portal. A. hepatika membawa darah
dari aorta sedangkan v. porta membawa darah yang mengandung nutrisi dicerna
dari usus kecil dan usus turun. Ini pembuluh darah kapiler membagi ke yang
kemudian menyebabkan sebuah lobulus. Setiap lobulus terdiri dari jutaan sel hati
yang sel metabolisme dasar.
b. Mikroskopik:
o

Sel-sel parenkim hati adalah hepatosit. Sel-sel poligonal bergabung satu sama lain
dalam lempeng anastomosis, dengan batas-batas yang berhadapan atau sinusoid
hepatosit berdekatan. Tampilan ultrastruktur dari hepatosit mencerminkan
fungsinya sebagai superstar metabolik, dengan retikulum endoplasma kasar dan

halus yang melimpah, dan membran Golgi. Butir glikogen dan vesikula
mengandung lipoprotein dengan densitas sangat rendah dapat segera diamati.
Hepatosit melakukan kontak dengan darah di sinusoid, yang saluran pembuluh
darah yg dpt dilembungkan berjajar dengan sel endotel sangat fenestrated dan
tempat duduknya sel Kupffer fagositik. Ruang antara endotelium dan hepatosit
disebut Ruang Disse yang mengumpulkan getah bening untuk pengiriman ke
kapiler limfatik. Sekresi empedu berasal dari permukaan hepatosit basal, yang
berkumpul di saluran yang disebut canaliculi. Aliran sekresi ini menuju pinggiran
lobulus dan ke ductules empedu dan saluran empedu interlobular, akhirnya
mengumpulkan di saluran hati luar hati. Duktus hati adalah terus-menerus dengan
saluran empedu umum, yang memberikan empedu ke duodenum. 3
8) Vesica fellea
a. Makroskopik:
o

Kantung empedu atau kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah


organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang
dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kantung
empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap - bukan karena warna
jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ
ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.
b. Mikroskopik:

kandung empedu ini memiliki lapisan epitel kolumnar sederhana ditandai dengan
wadahnya.

10

Gambar 2: Hati dan vesica fellea

9) Lien
a. Makroskopik:
o

Limpa merupakan organ limfoid terbesar dan terletak di bagian depan dan dekat
punggung rongga perut di antara diafragma dan lambung. Secara anatomis, tepi
limpa yang normal berbentuk pipih. Fungsi limpa yaitu mengakumulasi limfosit
dan makrofaga, degradasi eritrosit, tempat cadangan darah, dan sebagai organ
pertahanan terhadap infeksi partikel asing yang masuk ke dalam darah.

Limpa dibungkus oleh kapsula, yang terdiri atas dua lapisan, yaitu satu lapisan
jaringan penyokong yang tebal dan satu lapisan otot halus. Perpanjangan kapsula
ke dalam parenkim limpa disebut trabekula. Trabekula mengandung arteri, vena,
saraf, dan pembuluh limfe. Parenkim limpa disebut pulpa yang terdiri atas pulpa
merah dan pulpa putih. Pulpa merah berwarna merah gelap pada potongan limpa
segar. Pulpa merah terdiri atas sinusoid limpa. Pulpa putih tersebar dalam pulpa
merah, berbentuk oval dan berwarna putih kelabu. Pulpa putih terdiri atas
11

pariarteriolar limphoid sheats (PALS), folikel limfoid, dan zona marginal. Folikel
limfoid umumnya tersusun atas sel limfosit B, makrofaga, dan sel debri
b. Mikroskopik:
o Sel-sel pada sistem ini dikenal dengan sel imunokompeten yaitu sel yang
mampu membedakan sel tubuh dengan zat asing dan menyelenggarakan
inaktivasi atau perusakan benda-benda asing. Sel imunokompeten terdiri atas:
sel utama bergerak, yakni sel limfosit dan makrofaga, dan sel utama menetap,
yakni retikuloendotel dan sel plasma.
10) Usus halus (intestinum tenuae)
a. Makroskopik:
o

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak
di antara lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus
dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan
(ileum). Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari
pankreas dan kantung empedu. Di dalam usus penyerapan (iluem) terdapat
banyak lipatan atau lekukan yang disebut jonjot-jonjot usus (vili). Vili
berfungsi memperluas permukaan penerapan, sehingga makanan dapat
terserap sempurna.
b. Mikroskopik:4

Lapisan
Serosa

Duodenum
Normal
longitudinal dan melingkar lapisan,

Jejunum
Normal

Ileum
Normal

muskularis externa

dengan (myenteric) Plexus

sama duodenum

sama duodenum

Auerbach di antara
12

kelenjar Brunner dan plexus

Tiada kelenjar

Tiada kelenjar

submukosa Meissner's

Brunner

Brunner

normal

normal

normal

tidak ada patch PP

tidak ada PP

Peyers patch

Berisi sel goblet,

Sama seperti

Paneth cell. Villi

duodenum. Villi

panjang.

pendek.

submucosa
mukosa:
muskularis
mucosae
mukosa: lamina
propria
mukosa: epitel usus

Kolumnar sederhana
Tabel 1: Struktur mikroskopik usus halus.

11) Usus besar (intestinum crassum)


a. Makroskopik:
o Usus besar merupakan bahagian terakhir dalam sistem pencernaan. Usus besar
bermula dengan sekum dan berakhir dengan dubur (rektum); termasuk sekum
dan kolon dan dubur; mengeluarkan kelembapan dari sisa makanan yang
kemudiannya disingkirkan sebagai najis. Panjangnya lebih kurang 1.5 meter
(4.9 kaki), lebih kurang satu perlima daripada seluruh saluran usus.
b. Mikroskopik:
o

Mukosa usus besar dilapisi oleh epitel kolumnar sederhana dengan perbatasan
sikat tipis dan sel goblet. Tidak ada plicae atau vili. Crypt Lieberkhn lurus
dan tidak bercabang dan sebagian besar dilapisi dengan sel goblet. Pada dasar
crypts, sel-sel berdiferensiasi dan sel-sel endokrin yang sekarang, namun
Paneth sel biasanya tidak hadir. Lamina propria pada dasarnya sama seperti
13

dalam usus kecil: Leukosit berlimpah dan nodul limfoid terisolasi hadir dalam
jaringan ini meluas ke lapisan submukosa. Mukosa muskularis sedikit lebih
menonjol dibandingkan dengan usus kecil, dan terdiri dari lapisan yang
berbeda dalam dan luar longitudinal melingkar. Muskularis externa dari usus
besar berbeda dari usus kecil dalam lapisan longitudinal luar otot polos tidak
kontinyu, tapi dibundel menjadi tiga band longitudinal tebal, coli taeniae
(taenia = cacing).

Gambar 3: Usus besar

FUNGSI SISTEM DIGESTIVUS:5


a. penguraian makanan dari struktur kompleks diubah menjadi satuan yang lebih
kecil yang dapat dicerna.
b. absorbsi sari makanan ke dalam pembuluh darah dan limf.
c. eliminasi sisa makanan melalui rtektum dan anus.
d. mendapatkan sumber bahan untuk perbaikan, pembaharuan dan penambahan
jaringan tubuh.

14

MEKANISME PENCERNAAN:6
Pencernaan dimulai di mulut, jauh sebelum makanan mencapai lambung.
Ketika kita lihat, bau, rasa, atau bahkan membayangkan makanan lezat, kelenjar ludah
kami, yang terletak di bawah lidah, dekat dengan rahang bawah, mulai memproduksi air
liur. Aliran air liur digerakkan oleh refleks otak yang terpicu ketika kita merasakan
makanan atau berpikir tentang makan. Sebagai respon terhadap rangsangan indra, otak
mengirimkan impuls melalui saraf yang mengendalikan kelenjar ludah, mengatakan
kepada mereka untuk menyiapkan makanan.
Apabila gigi mengoyak dan memotong makanan, air liur membasahi untuk
menelan mudah. Menelan, yang disempurnakan oleh gerakan otot di lidah dan mulut,
bergerak pangan ke dalam tenggorokan atau faring. Faring, sebuah jalan untuk makanan
dan udara, adalah sekitar 5 inci (12,7 cm) lama. Sebuah flap fleksibel jaringan disebut
dengan refleks menutup katup nafas atas tenggorokan ketika kita menelan untuk
mencegah tersedak.
Dari tenggorokan, makanan berjalan menyusuri tabung otot di dada yang
disebut oesophagus. Gelombang kontraksi otot yang disebut peristaltik memaksa
makanan turun melalui kerongkongan ke perut.

15

Gambar 4: Pencernaan di mulut

Pada akhir oesophagus, sebuah cincin otot atau katup disebut sfingter yang
memungkinkan makanan untuk memasuki perut dan kemudian meremas tutup untuk
menyimpan makanan atau cairan dari mengalir kembali ke kerongkongan. Otot-otot perut
mencampur makanan dengan asam dan enzim, memecahnya menjadi jauh lebih kecil,
dipotong dan dicerna. Lingkungan asam diperlukan untuk pencernaan yang terjadi dalam
perut. Kelenjar pada lapisan lambung menghasilkan sekitar 3 liter (2,8 liter) dari jus ini
setiap hari pencernaan.

16

Gambar 5: Otot sfingter dan pencernaan di gaster

Pada waktu makanan siap meninggalkan perut, telah diproses ke dalam perut
yg menghancurkan makanan yang disebut kim. Sebuah katup disebut pilorus
membuatkan makanan terus berada di dalam perut sampai mencapai konsistensi yang
tepat untuk masuk ke dalam usus kecil. Air perut yg menghancurkan makanan kemudian
disemprotkan ke dalam usus kecil, di mana pencernaan makanan diteruskan sehingga
tubuh dapat menyerap nutrisi ke dalam aliran darah. Dinding bagian dalam dari usus kecil
ditutupi dengan jutaan mikroskopis, proyeksi jari-seperti yang disebut vili. Para vili
adalah kendaraan yang dilalui nutrisi untuk diserap ke dalam tubuh.
Hati memproduksi empedu, yang membantu tubuh menyerap lemak. Empedu
disimpan dalam kandung empedu sampai diperlukan. Pankreas menghasilkan enzim yang
membantu mencerna protein, lemak, dan karbohidrat. Hal ini juga membuat suatu zat
yang menetralisir asam lambung. Enzim-enzim dan perjalanan empedu melalui saluran
khusus (disebut saluran) langsung ke dalam usus kecil, di mana mereka membantu
pencernaan makanan. Hati juga memainkan peran penting dalam penanganan dan
pengolahan nutrisi, yang dibawa ke hati dalam darah dari usus kecil.
Pada saat makanan mencapai usus besar, kerja menyerap nutrisi hampir

17

selesai. Fungsi utama usus besar adalah untuk menghilangkan air dari materi belum
dicernakan dan bentuk limbah padat yang dapat dikeluarkan. Sekum adalah sebuah
kantong pada awal usus besar yang bergabung dengan usus kecil ke usus besar. Setelah
perjalanan melalui daerah ini, sisa yang diadakan di akhir usus besar disimpan dalam
rektum. Kemudian akan meninggalkan tubuh melalui dubur sebagai tinja bila memiliki
gerakan usus.

ENZIM PENCERNAAN:7
1)

Didalam mulut, amilase liur memecahkan pati (polisakarida), diturunkan ke maltosa

(disakarida). Ion bikarbonat dalam air liur bertindak sebagai buffer, mempertahankan pH
antara 6,5 dan 7,5.
Enzim ptialin terdapat di dalam air ludah, dihasilkan oleh kelenjar ludah. Fungsi enzim ptialin
untuk mengubah amilum (zat tepung) menjadi glukosa.
2)

Di dalam gaster, pepsinogen diubah menjadi pepsin, yang mencerna protein.

Produksi pepsinogen dirangsang oleh kehadiran gastrin dalam darah. Asam klorida (HCl)
mengkonversi pepsinogen menjadi pepsin untuk mencernakan protein kepada peptida. HCl
mempertahankan pH dalam perut sekitar 2,0. Hal ini juga melarutkan makanan dan
membunuh mikroorganisme. Mukus melindungi perut dari HCl dan pepsin. Enzim rennin
dihasilkan oleh kelenjar di dinding lambung. Fungsi enzim renin untuk mengendapkan kasein
dari air susu. Kasein merupakan protein susu, sering disebut keju. Setelah kasein diendapkan
dari air susu maka zat dalam air susu dapat dicerna.
3)

Jus pankreas mengandung natrium bikarbonat yang menetralkan bahan asam dari

lambung. Pankreas amilase mencerna pati kepada maltosa. Tripsin dan Chymotrypsin
mencerna protein kepada peptide. Seperti pepsin (diproduksi di perut), mereka spesifik untuk

18

asam amino tertentu, bukan semuanya. Oleh karena itu mereka menghasilkan peptida. Lipase
mencerna lemak kepada gliserol dan asam lemak.
*

Terdapat juga sekresi empedu yang membantu pencernaan lemak, menetralkan

kimus yang berasal dari lambung.

Gambar 6: Enzim dan secrete pencernaan.

HORMON PENCERNAAN:8
19

Setidaknya ada lima hormon yang membantu dan mengatur sistem pencernaan pada
mamalia.
1) Gastrin - adalah di perut dan merangsang kelenjar lambung untuk mensekresikan
pepsinogen (bentuk tidak aktif dari enzim pepsin) dan asam klorida. Sekresi gastrin
dirangsang oleh makanan yang tiba di lambung. Sekresi ini dihambat oleh pH rendah.
2) Secretin - dalam duodenum dan mensinyal sekresi bikarbonat natrium dalam pankreas dan
merangsang sekresi empedu di hati. Hormon ini berespon terhadap keasaman air perut yg
menghancurkan makanan tersebut.
3) Cholecystokinin (CCK) - dalam duodenum dan merangsang pelepasan enzim pencernaan
dalam pankreas dan merangsang pengosongan kantung empedu dalam empedu. Hormon ini
disekresi sebagai tanggapan terhadap lemak dalam perut yg menghancurkan makanan.
4) Peptida penghambat lambung (GIP) - dalam duodenum dan menurunkan lilitan perut,
maka memperlambat pengosongan dalam lambung. Fungsi lain adalah untuk merangsang
sekresi insulin.
5) Motilin - dalam duodenum dan meningkatkan migrasi komponen kompleks myoelectric
pada motilitas gastrointestinal dan merangsang produksi pepsin.
6) Incretin- adalah nama golongan hormon yang disekresi pada saluran pencernaan yang
menjadi stimulator sekresi hormon insulin selain stimulasi yang terjadi setelah penyerapan
nutrisi yang menyebabkan peningkatan rasio gula darah. Inkretin juga memperlambat laju
penyerapan zat nutrisi ke dalam sirkulasi darah, menekan sekresi glukagon dari sel alfa. Dari
beberapa molekul hormon yang tersekresi, terdapat dua inkretin yang utama yaitu GLP-1 dan
GIP. Keduanya dengan cepat digradasi oleh enzim DPP-4 segera setelah sekresi.

20

KESIMPULAN

Sistem pencernaan merupakan system yang penting untuk tubuh badan kita karena
tanpanya, tubuh badan kita tidak dapat memperoleh nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk
melakukan pelbagai proses metabolisme. Organ- organ pencernaan saling berkesinambungan
untuk membantu pencernaan. Enzim dan hormone serta secrete lain salur pencernaan
membantu melancarkan lagi proses pencernaan agar makanan lebih mudah untuk diserap ke
dalam tubuh. Pengabaian gaya pemakanan yang sehat boleh mengganggu proses pencernaan,
sekali gus mengganggu kesehatan tubuh.

21

DAFTAR PUSTAKA

1. Frank HN. Atlas of human anatomy. 4th edition. USA: Saunders Elsevier Inc., 2006
2. Rand S. Basic human anatomy. Dartmouth medical school. 2009. Diunduh dari
http://www.dartmouth.edu/~humananatomy/figures/chapter_22/22-3.HTM, 20 Julai
2010.
3. Ronald B. Histology of the liver. Diunduh dari
http://www.vivo.colostate.edu/hbooks/pathphys/digestion/liver/histology.html, 26
Julai 2010.
22

4. Anthony LM. Junquieras basic histology text & atlas. 12th edition. Singapore: Mc
Graw Hill; 2010.
5. Arthur S. Digestive system. October 20, 2008. Diunduh dari http://digestivesystem.emedtv.com/digestive-system/digestive-system.html, 26 Julai 2010.
6. Lauralee S. Human physiology from cells to system. 7th edition. Canada: Brooks/Cole
Cengage Learning; 2010.
7. Digestive enzymes. 22 April 2008. Diunduh dari
http://au.lifestyle.yahoo.com/health/reference/20082008/digestiveenzymes/index.html, 26 Julai 2010.
8. Hormones involved in digestion. Diunduh dari
http://faculty.clintoncc.suny.edu/faculty/michael.gregory/files/bio%20102/bio
%20102%20lectures/digestive%20system/digestive%20system.htm, 26 Julai 2010.

23

Anda mungkin juga menyukai

  • Case Ujian Leny
    Case Ujian Leny
    Dokumen15 halaman
    Case Ujian Leny
    huseikha
    Belum ada peringkat
  • Brochure Rehlah
    Brochure Rehlah
    Dokumen2 halaman
    Brochure Rehlah
    mushroom best
    Belum ada peringkat
  • Makalah Ulkus Kornea
    Makalah Ulkus Kornea
    Dokumen22 halaman
    Makalah Ulkus Kornea
    mushroom best
    Belum ada peringkat
  • Brochure Rehlah
    Brochure Rehlah
    Dokumen2 halaman
    Brochure Rehlah
    mushroom best
    Belum ada peringkat
  • Surat Kematian
    Surat Kematian
    Dokumen27 halaman
    Surat Kematian
    mushroom best
    Belum ada peringkat
  • Jiwa
    Jiwa
    Dokumen20 halaman
    Jiwa
    mushroom best
    Belum ada peringkat
  • Imah Urolit
    Imah Urolit
    Dokumen21 halaman
    Imah Urolit
    mushroom best
    Belum ada peringkat
  • KUESIONER PENELITIANnnn
    KUESIONER PENELITIANnnn
    Dokumen2 halaman
    KUESIONER PENELITIANnnn
    mushroom best
    Belum ada peringkat
  • Lampiran III
    Lampiran III
    Dokumen11 halaman
    Lampiran III
    mushroom best
    Belum ada peringkat
  • Ppok 2
    Ppok 2
    Dokumen42 halaman
    Ppok 2
    mushroom best
    Belum ada peringkat
  • NAPZA
    NAPZA
    Dokumen44 halaman
    NAPZA
    mushroom best
    Belum ada peringkat
  • Riskesdas
    Riskesdas
    Dokumen8 halaman
    Riskesdas
    mushroom best
    Belum ada peringkat
  • Inneke Koreksi TB Paru
    Inneke Koreksi TB Paru
    Dokumen11 halaman
    Inneke Koreksi TB Paru
    mushroom best
    Belum ada peringkat
  • Konjuctivitis
    Konjuctivitis
    Dokumen21 halaman
    Konjuctivitis
    mushroom best
    Belum ada peringkat
  • Diagnosis Banding GNA
    Diagnosis Banding GNA
    Dokumen12 halaman
    Diagnosis Banding GNA
    mushroom best
    Belum ada peringkat
  • Kes Kecil
    Kes Kecil
    Dokumen14 halaman
    Kes Kecil
    mushroom best
    Belum ada peringkat
  • Per Banding An Tes Ishihara Dan Sensitivitas
    Per Banding An Tes Ishihara Dan Sensitivitas
    Dokumen7 halaman
    Per Banding An Tes Ishihara Dan Sensitivitas
    chipmo
    Belum ada peringkat
  • Malaria
    Malaria
    Dokumen30 halaman
    Malaria
    mushroom best
    Belum ada peringkat
  • Thalassemia
    Thalassemia
    Dokumen39 halaman
    Thalassemia
    mushroom best
    Belum ada peringkat
  • Cairan Otak
    Cairan Otak
    Dokumen75 halaman
    Cairan Otak
    Emily Akman
    Belum ada peringkat
  • IPD Kasus Kecil
    IPD Kasus Kecil
    Dokumen26 halaman
    IPD Kasus Kecil
    mushroom best
    Belum ada peringkat
  • Diagnosis Banding GNA
    Diagnosis Banding GNA
    Dokumen12 halaman
    Diagnosis Banding GNA
    mushroom best
    Belum ada peringkat
  • Referat Sinusitis
    Referat Sinusitis
    Dokumen45 halaman
    Referat Sinusitis
    Ida Wulan
    100% (3)
  • Sistem Pencernaan
    Sistem Pencernaan
    Dokumen9 halaman
    Sistem Pencernaan
    Okky Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • Dakwatuna - HAB
    Dakwatuna - HAB
    Dokumen22 halaman
    Dakwatuna - HAB
    Ida Khairina Kamaruddin
    Belum ada peringkat
  • Kavas 2
    Kavas 2
    Dokumen37 halaman
    Kavas 2
    mushroom best
    Belum ada peringkat
  • Kejahatan Seksual
    Kejahatan Seksual
    Dokumen17 halaman
    Kejahatan Seksual
    Hartanto Lie
    Belum ada peringkat