Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASA PASIEN DENGAN GLOUKOMA DI RUANG A4 RSUP Dr.

KARIADI SEMARANG

Disusun oleh : MAHMUR 1.1.1 4!"

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEMARANG POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG # $

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASA PASIEN DENGAN GLOUKOMA A. DE%INISI Glaukoma adalah suatu kelainan pada mata berupa peninggian tekanan bola mata, kerusakan pada saraf optik dan menciutnya lapang pandang.1,2,4,5 A. PEN&E'A' Penyakit yang ditandai dengan peninggian tekanan intra okuler ini disebabkan oleh1,4 : ertambahnya produksi cairan mata oleh badan ciliary erkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata atau di celah pupil '. KLASI%IKASI 1. Glaukoma primer Glaukoma sudut terbuka !erupakan sebagian besar dari glaukoma " #$-#5% & , yang meliputi kedua mata. 'imbulnya ke(adian dan kelainan berkembang secara lambat. )isebut sudut terbuka karena humor a*ueousmempunyai pintu terbuka ke (aringan trabekular. Pengaliran dihambat oleh perubahan degeneratif (aringan rabekular, saluran schleem, dan saluran yg berdekatan. Perubahan saraf optik (uga dapat ter(adi. Ge(ala a+al biasanya tidak ada, kelainan diagnose dengan peningkatan ',- dan sudut ruang anterior normal. Peningkatan tekanan dapat dihubungkan dengan nyeri mata yang timbul. 2,5 Glaukoma sudut tertutup "sudut sempit& )isebut sudut tertutup karena ruang anterior secara anatomis menyempit sehingga ris terdorong ke depan, menempel ke (ar

trabekular dan menghambat humor a*ueous mengalir ke saluran schlemm. Pergerakan iris ke depan dapat karena peningkatan tekanan .itreus, penambahan cairan di ruang posterior atau lensa yang mengeras karena usia tua. Ge(ala yang timbul dari penutupan yang tiba- tiba dan meningkatnya ',-, dapat berupa nyeri mata yang berat, penglihatan yang kabur dan terlihat hal. Penempelan iris menyebabkan dilatasi pupil, bila tidak segera ditangani akan ter(adi kebutaan dan nyeri yang hebat. 2,5 2. Glaukoma kongenital Primer atau infantil !enyertai kelainan kongenital lainnya

/. Glaukoma sekunder )apat ter(adi dari peradangan mata , perubahan pembuluh darah dan trauma . )apat mirip dengan sudut terbuka atau tertutup tergantung pada penyebab. Perubahan lensa 0elainan u.ea 'rauma bedah

4. Glaukoma absolut !erupakan stadium akhir glaukoma " sempit1 terbuka& dimana sudah ter(adi kebutaan total akibat tekanan bola mata memberikan gangguan fungsi lan(ut .Pada glaukoma absolut kornea terlihat keruh, bilik mata dangkal, papil atrofi dengan eks.asi glaukomatosa, mata keras seperti batu dan dengan rasa sakit.sering mata dengan buta ini mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah sehingga menimbulkan penyulit berupa neo.askulisasi pada iris, keadaan ini memberikan rasa sakit sekali akibat timbulnya glaukoma hemoragik.

Pengobatan glaukoma absolut dapat dengan memberikan sinar beta pada badan siliar, alkohol retrobulber atau melakukan pengangkatan bola mata karena mata telah tidak berfungsi dan memberikan rasa sakit. erdasarkan lamanya : GLAUKOMA AKUT a. )efinisi Glaukoma akut adalah penyakit mata yang disebabkan oleh tekanan intraokuler yang meningkat mendadak sangat tinggi.2,5 b. 2tiologi )apat ter(adi primer, yaitu timbul pada mata yang memiliki bakat ba+aan berupa sudut bilik mata depan yang sempit pada kedua mata, atau secara sekunder sebagai akibat penyakit mata lain. 3ang paling banyak di(umpai adalah bentuk primer, menyerang pasien usia 4$ tahun atau lebih.

c. 4aktor Predisposisi Pada bentuk primer, faktor predisposisinya berupa pemakaian obat-obatan midriatik, berdiam lama di tempat gelap, dan gangguan emosional. entuk sekunder sering disebabkan hifema, luksasi1subluksasi lensa, katarak intumesen atau katarak hipermatur, u.eitis dengan suklusio1oklusio pupil dan iris bombe, atau pasca pembedahan intraokuler. d. !anifestasi klinik 1&. !ata terasa sangat sakit. 5asa sakit ini mengenai sekitar mata dan daerah belakang kepala . 2&. 6kibat rasa sakit yang berat terdapat ge(ala gastrointestinal berupa mual dan muntah , kadang-kadang dapat mengaburkan ge(ala glaukoma akut. /&. 'a(am penglihatan sangat menurun. 4&. 'erdapat halo atau pelangi di sekitar lampu yang dilihat.

5&. 0on(ungti.a bulbi kemotik atau edema dengan in(eksi siliar. 7&. 2dema kornea berat sehingga kornea terlihat keruh. 8&. ilik mata depan sangat dangkal dengan efek tyndal yang positif, akibat timbulnya reaksi radang u.ea. 9&. Pupil lebar dengan reaksi terhadap sinar yang lambat. #&. Pemeriksaan funduskopi sukar dilakukan karena terdapat kekeruhan media penglihatan. 1$&. 'ekanan bola mata sangat tinggi. 11&. 'ekanan bola mata antara dua serangan dapat sangat normal. e. Pemeriksaan Penun(ang Pengukuran dengan tonometri :chiot; menun(ukkan peningkatan tekanan. Perimetri, Gonioskopi, dan 'onografi dilakukan setelah edema kornea menghilang. f. Penatalaksanaan Penderita dira+at dan dipersiapkan untuk operasi. )ie.aluasi tekanan intraokuler "',-& dan keadaan mata. ila ',- tetap tidak turun, lakukan operasi segera. :ebelumnya berikan infus manitol 2$% /$$-5$$ ml, 7$ tetes1menit. <enis operasi, iridektomi atau filtrasi, ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaab gonoskopi setelah pengobatan medikamentosa.

#. GLAUKOMA KRONIK a. )efinisi Glaukoma kronik adalah penyakit mata dengan ge(ala peningkatan tekanan bola mata sehingga ter(adi kerusakan anatomi dan fungsi mata yang permanen. b. 2tiologi 0eturunan dalam keluarga, diabetes melitus, arteriosklerosis, pemakaian kortikosteroid (angka pan(ang, miopia tinggi dan progresif.

c. !anifestasi klinik Ge(ala-ge(ala ter(adi akibat peningkatan tekanan bola mata. Penyakit berkembang secara lambat namun pasti. Penampilan bola mata seperti normal dan sebagian tidak mempunyai keluhan pada stadium dini. Pada stadium lan(ut keluhannya berupa pasien sering menabrak karena pandangan gelap, lebih kabur, lapang pandang sempit, hingga kebutaan permanen. d. Pemeriksaan Penun(ang Pemeriksaan tekanan bola mata dengan palpasi dan tonometri menun(ukkan peningkatan. =ilai dianggap abnormal 21-25 mm>g dan dianggap patologik diatas 25 mm>g. Pada funduskopi ditemukan cekungan papil men(adi lebih lebar dan dalam, dinding cekungan bergaung, +arna memucat, dan terdapat perdarahan papil. Pemeriksaan lapang pandang menun(ukkan lapang pandang menyempit, depresi bagian nasal, tangga 5onne, atau skotoma busur. e. Penatalaksanaan Pasien diminta datang teratur 7 bulan sekali, dinilai tekanan bola mata dan lapang pandang. ila lapang pandang semakin memburuk,meskipun hasil pengukuran tekanan bola mata dalam batas normal, terapi ditingkatkan. )ian(urkan berolahraga dan minum harus sedikit-sedikit. (. ASUHAN KEPERAWATAN 1&. Pengka(ian a& 6kti.itas 1 ,stirahat penglihatan. b& !akanan 1 ?airan c& =eurosensori : : !ual, muntah "glaukoma akut& : sehubungan dengan gangguan Perubahan akti.itas biasanya 1 hobi

Gangguan penglihatan "kabur1tidak (elas&, sinar terang menyebabkan silau dengan kehilangan bertahap penglihatan perifer, kesulitan memfokuskan ker(a dengan dekat1merasa di ruang gelap "katarak&. Penglihatan bera+an1kabur, tampak lingkaran cahaya1pelangi sekitar sinar, kehilangan penglihatan perifer, fotofobia"glaukoma akut&. Perubahan kacamata1pengobatan tidak memperbaiki penglihatan. 'anda Peningkatan air mata. d& =yeri 1 0enyamanan : 0etidaknyamanan ringan1mata berair "glaukoma kronis& =yeri tiba-tiba1berat menetap atau tekanan pada dan sekitar mata, sakit kepala "glaukoma akut&. e& Penyuluhan 1 Pembela(aran 5i+ayat keluarga glaukoma, )!, gangguan sistem .askuler. 5i+ayat stres, alergi, gangguan .asomotor "contoh: peningkatan tekanan .ena&, ketidakseimbangan endokrin. 'erpa(an pada radiasi, steroid1toksisitas fenotia;in. 2&. Pemeriksaan )iagnostik "1& 0artu mata :nellen1mesin 'elebinokular "tes keta(aman penglihatan dan sentral penglihatan& : !ungkin terganggu dengan kerusakan kornea, lensa, a*uous atau .itreus humor, kesalahan refraksi, atau penyakit syaraf atau penglihatan ke retina atau (alan optik. "2& @apang penglihatan glaukoma. "/& Pengukuran tonografi mm>g& : !engka(i intraokuler "',-& "normal 12-25 : Penurunan mungkin disebabkan ?:A, massa tumor pada hipofisis1otak, karotis atau patologis arteri serebral atau : Papil menyempit dan merah1mata keras dengan kornea bera+an.

"4& Pengukuran gonioskopi sudut tertutup glaukoma. "5& 'es Pro.okatif

:!embantu membedakan sudut terbuka dari :digunakan dalam menentukan tipe glaukoma

(ika ',- normal atau hanya meningkat ringan. "7& Pemeriksaan oftalmoskopi:!engka(i struktur internal okuler, mencatat atrofi lempeng optik, papiledema, perdarahan retina, dan mikroaneurisma. "8& )arah lengkap, @2) "9& 20G, kolesterol aterosklerosisi,P60. "#& 'es 'oleransi Glukosa '. Priori)*s Ke+er*,*)*n "1& !encegah penyimpangan penglihatan lebih lan(ut. "2& !eningkatkan penglihatan. "/& !encegah komplikasi. "4& !emberikan informasi tentang proses penyakit1prognosis dan kebutuhan pengobatan. (. Tu-u*n Pe.ul*n/*n "1& Penglihatan dipertahankan pada tingkat sebaik mungkin. "2& Pasien mengatasi situasi dengan tindakan positif. "/& 0omplikasi dicegah1minimal. "4& Proses penyakit1prognosis dan program terapi dipahami. D. Di*/nos* Ke+er*,*)*n a. Gangguan sensori perseptual:penglihatan b.d gangguan penerimaanBgangguan status organ ditandai dengan kehilangan lapang pandang progresif. 0riteria >asil: Pasien akan berpartisipasi dalam program pengobatan adaptasi terhadap perubahan1penurunan keta(aman :menentukan adanya )!. :!enun(ukkan anemia sistemik1infeksi. serum, dan pemeriksaan lipid: !emastikan

Pasien akan mempertahankan lapang keta(aman penglihatan tanpa kehilangan lebih lan(ut. :

,nter.ensi -

Pastikan dera(at1tipe kehilangan penglihatan )orong mengekspresikan perasaan tentang kehilangan1kemungkinan kehilangan penglihatan 'un(ukkan pemberian tetes mata, contoh menghitung tetesan, menikuti (ad+al, tidak salah dosis @akukan tindakan untuk membantu pasien menangani keterbatasan penglihatan, contoh, kurangi kekacauan,atur perabot, ingatkan memutar kepala ke sub(ek yang terlihatB perbaiki sinar suram dan masalah penglihatan malam.

0olaborasi obat sesuai dengan indikasi kehilangan penglihatan ditandai dengan

b. 6nsietas b. d faktor fisilogis, perubahan status kesehatan, adanya nyeri, kemungkinan1kenyataan hidup. 0riteria >asil: Pasien tampak rileks dan melaporkan ansitas menurun sampai tingkat dapat diatasi. Pasien menun(ukkan ketrampilan pemecahan masalah Pasien menggunakan sumber secara efektif 0a(i tingkat ansitas, dera(at pengalaman nyeri1timbul=ya ge(ala tibatiba dan pengetahuan kondisi saat ini. erikan informasi yang akurat dan (u(ur. )iskusikan kemungkinan bah+a penga+asan dan pengobatan mencegah kehilangan penglihatan tambahan. ketakutan, ragu-ragu, menyatakan masalah tentang perubahan ke(adian

,nter.ensi :

)orong pasien untuk mengakui masalah dan mengekspresikan perasaan. ,dentifikasi sumber1orang yang menolong.

c. 0urang pengetahuan "kebutuhan bela(ar& tentang kondisi, prognosis, dan pengobatan b.d kurang terpa(an1tak mengenal sumber, kurang mengingat, salah interpretasi, ditandai dengan Bpertanyaan, pernyataan salah persepsi, tak akurat mengikuti instruksi, ter(adi komplikasi yang dapat dicegah. 0riteri >asil: Pasien menyatakan pemahaman kondisi, prognosis, dan pengobatan. !engidentifikasi hubungan antar ge(ala1tanda dengan proses penyakit !elakukan prosedur dengan benar dan men(elaskan alasan tindakan. )iskusikan perlunya menggunakan identifikasi, contoh Gelang Caspada-!edik 'un(ukkan tehnik yang benar pemberian tetes mata. ,;inkan pasien mengulang tindakan. 0a(i pentingnya mempertahankan (ad+al obat, contoh tetes mata. )iskusikan obat yang harus dihindari, contoh midriatik, kelebihan pemakaian steroid topikal. ,dentifikasi dll. )orong pasien membuat perubahan yang perlu untuk pola hidup )orong menghindari akti.itas,seperti mengangkat berat1mendorong, menggunakan ba(u ketat dan sempit. )iskusikan pertimbangan diet, cairan adekuat dan makanan berserat. 'ekankan pemeriksaan rutin. 6n(urkan anggota keluarga memeriksa secara teratur tanda - tanda glaukoma. efek samping1reaksi merugikan dari pengobatan "penurunan nafsu makan, mual1muntah, kelemahan, (antung tak teratur

,nter.ensi :

)64'65 PD:'606 1. arbara ? @ong."1##7&.Perawatan Medikal Bedah ( Suatu Pendekatan Proses Keperawatan ). andung : 3ayasan ,6P0 Pa(a(aran andung 2. ,lyas :idharta." 1##9 &.Penuntun ,lmu Penyakit !ata. ?et. 5. <akarta : Penerbit 40D, /. )arling A.> E 'horpe !.5."2$$1&. Perawatan Mata.3ogyakarta : yayasan 2ssentia !edica dan 6ndi 3ogyakarta 4. FFF,"2$$2&.Glaukoma.Understanding Glaucoma. http11+++.lighthouse .org 1 resourcesGglaucoma.htm 5. FFF, "2$$1&.Glaukoma. Glaukoma Research Foundation. http:11 +++. Glaucoma.org1learn.htm 7. )oenges,!. !oorhouse,!4, Geissler 6?." 1### &. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan !an Pendokumentasian Perawatan Pasien. <akarta : 2G? alai

Anda mungkin juga menyukai