ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH
DI PANTI WREDHA PUCANG GADING SEMARANG Disusun Oleh : Bintara Bayu Aji 1.1.!"#! PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEMARANG POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG !!$ INFEKSI SALURAN KEMIH P%n&%rtian Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah yang dipakai untuk menyatakan adanya infasi mikroorganisme pada saluran kemih. Istilah : 1. Asymptomatic Significant acteriuria (AS) ialah !acteriuria yang !ermakna tanpa disertai ge"ala. #. acterial $ystitis adalah syndrome yang terdiri dari : a. Sedikit %aktu kencing. !. Sering kencing (siang maupun malam). &. A!acterial $ystitis ('rethra Syndrom) adalah syndrom yang terdiri dari : a. Sedikit %aktu kencing. !. Sering kencing tanpa disertai !akteri di dalam kandung kemih. Eti'('&i (enye!a! ter!anyak ISK adalah )ram*negatif termasuk !akteri yang !iasanya menghuni usus yang kemudian naik ke sistem saluran kemih. Dari gram negatif ternyata +. $oli menduduki tempat teratas, yang kemudian diikuti oleh (roteus, Kle!siela, +ntero!acter, dan (seudomonas. -enis $occus )ram*positif le!ih "arang se!agai penye!a! ISK sedangkan +nterococcus dan Stapilococcus aureus sering ditemukan pada pasien dengan !atu saluran kemih, lelaki usia lan"ut dengan hipertrophi prostat atau pada pasien yang menggunakan kateter. ila ditemukan S. aureus dalam urin harus dicurigai adanya infeksi hematogen dari gin"al. Demikian "uga dengan pseudomonas aeroginosa dapat menginfeksi saluran kemih dari "alur hematogan dan pada kira*kira #./ pasien dengan tipoid dapat diisolasi salmonilla pada urin. akteri lain yang dapat menye!a!kan ISK melalui "alan hematogen ialah !rusela, nokardia, aktinormises, dan myco!acterium tu!erkolosae. 0irus sering "uga ditemukan dalam urintanpa ge"ala ISK akut. Adeno1irua tipe 11 dan 1# diduga se!agai penye!a! sistitis hemoragik. Sistitis hemoragik dapat "uga dise!a!kan oleh Scistosoma hemato!ium yang termasuk golongan cacing pipih. Kandida merupakan "amur yang paling sering menye!a!kan ISK terutama pada pasien dengan kateter, pasien D2 atau yang mendapat pengo!atan dengan anti!iotik spktrum luas. Pat'&%n%)i) 2asuknya mikroorgaisme dalam saluran kemih dapat melalui : (enye!a! endogen yaitu kontak langsung dari tempat infeksi terdekat. 3ematogen 4imfogen +ksodan se!agai aki!at pemakaian alat !erupa kateter atau sistoskopi. Dua "alur utama ter"adinya ISK ialah 3ematogen dan Asending, tetapi dari kedua cara ini asendinglah yang paling sering ter"adi. G%ja(a K(ini) )e"ala klinis ISK tidak khas dan !ahkan pada se!agian pasien tanpa ge"ala. )e"ala yang sering ditemukan ialah disuria, polaki suria, dan terdesak kencing yang !iasanya ter"adi !ersamaan. 5yeri supra pu!ik dan daerah pel1is. (olikisuria ter"adi aki!at daerah kandung kemih tidak dapat menampung urin le!ih dari .66 ml karena mukosa yang meradang sehingga sering kencing. Stranguria yaitu kencing yang susah dan disertai ke"ang otot pinggang yang sering ditemukan pada sistitis akut. 7enesmus ialah nyeri dengan keinginan mengosongkan kandung kemih meskipun telah kosong. 5okturia adalah cenderung sering kencing pada malam hari aki!at kapasitas kandungkemih menurun. Sering "uga ditemukan enuresis nokturnal sekunder yaitu ngompol pada orang de%asa, prostatismus yaitu kesulitan memulai kencing dan kurang deras arus kencing. 5yeri urethra, kolo8ik ureter dan gin"al. )e"ala klinis ISK sesuai dengan !agian kemih yang terinfeksi se!agai !erikut : 1. (ada ISK !agian !a%ah, keluhan pasien !iasanya !erupa rasa sakit atau panas di urethra se%aktu kencing dengan air kemih sedikit*sedikit serta rasa tidak enak di daerah supra pu!ik. #. (ada ISK !agian atas dapat ditemukan ge"ala sakit kepala, malaise, mual, muntah, demam, menggigil, rasa tidak enak, atau nyeri pinggang. P%*%ri+)aan Dia&n')ti+ 1. 'rinalisis a. 4eukosuria !. 3ematuria #. akteriologis a. 2ikroskopis !. iakan !akteri &. 7es kimia%i 9. 7es (lat*$elup (Dip*slide) .. (emeriksaan radiologist dan pemeriksaan lainnya. Pat,-ay) Dia&n')a K%.%ra-atan 1. 5yeri akut !:d peningkatan frekuensi: dorongan kontraksi uretral #. +liminasi urine : peru!ahan !:d iritasi uretral &. Kekurangan 1olume cairan : resiko tinggi terhadap !:d nousea 1omitus sekunder terhadap iritasi saraf a!dominal 2akanan terkontaminasi salmonella 2ulut 3$4 (lam!ung) 3idup usus terutama plag peyer kuman mengeluarkan endotoksin akteiema primer 7idak hidup Difogosit mati 7ak difogosit !akteriema sekunder (em!uluh darah kapiler (rocesia 7idak pada kulit hiperemi urethra peradangan peningkatan frekuensi:dorongan kontraksi uretral Depresi saraf perifer 5yeri 3ipotalamus menekan termoreguler cepat lelah 3ipertermi intoleransi aktifitas 'reter Iritasi ureteral Oliguria reinterakasi a!dominal O!strusi 2ual*muntah Kekurangan 1olume cairan : resiko tinggi terhadap (eru!ahan eliminasi urin F'+u) Int%r/%n)i 1. 5yeri akut !:d peningkatan frekuensi: dorongan kontraksi uretral 7u"uan : 5yeri klien !erkurang setelah dilakukan tindakan kepera%atan selama & ; #9 "am, dengan kriteria hasil : 2elaporkan nyeri hilang dengan spasme terkontrol 7ampak relaks, mampu tidur:istirahat dengan tepat 2enun"ukkan perilaku mengontrol nyeri Inter1ensi : a. $atat lokasi, lama intensitas, dan penye!aran. (erhatikan tanda non1er!al, contoh peningkatan 7D dan nadi, gelisah, merintih, menggelepar. <asional : 2em!antu menge1aluasi tempat o!struksi. 5yeri panggul sering menye!ar ke punggung, lipat paha, genitalia, sehu!ungan dengan praksimitas saraf pleksus dan pem!uluh darah yang menyuplai area lain. 5yeri ti!a*ti!a dan he!at dapat mencetuskan ketakutan, gelisah, dan ansietas !erat. !. An"urkan melakukan tindakan untuk kenyamanan, contoh pi"atan punggung, lakukan istirahat. <asional : 2eningkatkan relaksasi, menurunkan tegangan otot, dan meningkatkan koping. c. antu dan dorong penggunaan napas !erfokus, !im!ingan ima"inasi, dan aktifitas terapeutik. <asional : 2engara"kan kem!ali perhatian dan mem!antu dalam relaksasi otot. #. +liminasi urine : peru!ahan !:d iritasi uretral 7u"uan : +liminasi urine kem!ali seperti !iasa setelah dilakukan tindakan kepera%atan selama & ; #9 "am, dengan kriteria hasil : erkemih dengan "umlah normal dan pola !iasanya. 7ak mengalami tanda o!struksi. Inter1ensi : a. A%asi pemasukan dan pengeluaran dan karakteristik urine. <asional : 2em!erikan informasi tentang fungsi gin"al dan adanya komplikasi, contoh infeksi dan perdarahan. (erdarahan dapat mengindikasikan npeningkatan o!struksi dan iritasi ureter. !. 7entukan pola !erkemih klien dan perhatikan 1ariasi. <asional : Kalkulus dapat menye!a!kan eksita!ilitas saraf, yang menye!a!kan sensasi ke!utuhan !erkemih segera. iasanya frekuensi atau urgensi meningkat !ila kalkulus mendekati pertemuan uretro1esikal. c. Dorong peningkatan masukan cairan. <asional : (eningkatan hidrasi mem!ilas !akteri, darah dan de!ris. d. Selidiki keluhan kandung kemih penuh= palpasi untuk distensi suprapu!ik. (erhatikan penurunan keluaran urine, adanya edema perior!ital:tergantung. <asional : <etensi urine dapat ter"adi, menye!a!kan distensi "aringan (kandung kemih:gin"al) dan resiko infeksi, gagal gin"al. Da0tar Pu)ta+a ar!ara $. 4ong (1>>?). Konsep Medikal Bedah 2: 0olume 1. $. 0 2os!y $ompany St. 4ouis. 'SA $arpenito, 4ynda -ual, <5. 2. S. 5 (#666). Diagnosa Kepeawatan: +disi Kedelapan. (ener"emah @asum Asin, (ener!it !uku Kedokteran +)$, -akarta $arpenito, 4ynda -ual. (A>>B). Diagnosa Keperawatan:uku Saku: +disi Kedelapan. (ener"emah @asin Asin, (ener!it uku Kedokteran +)$, -akarta -ohn )i!son. Diagnosa Gejala Klinis Penyakit: @ayasan +ssentra 2edika, @ogyakarta 2ansyoer Arif, dll. (1>>>). Kapita Selekta Kedokteran: +disi &, CK'4, 2edika Aesculapius, -akarta 5oer, S"arfullah (rof. Dr. 3. 2 (1>>?). Ilmu Penyakit Dalam: +disi III. alai (ener!it CK'4. -akarta Doenges, 2arylinn +. et al. (1>>>). Rencana suhan Keperawatan ! Pedoman "ntuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, +disi &, Alih !ahasa I 2ade Kariasa. -akarta. +)$.