Anda di halaman 1dari 18

Pengertian Leukorea

Beberapa pengertian leukorea atau keputihan adalah sebagai berikut: 1. Leukorea (fluor albus) atau keputihan adalah pengeluaran cairan dari jalan lahir yang bukan darah. 2. Leukorea atau keputihan adalah nama gejala yang diberikan pada cairan yang keluar dari saluran genetalia wanita, yang tidak berubah. 3. Leukorea atau keputihan adalah sekret putih yang kental keluar dari vagina maupun rongga uterus !amus !edokteran". Leukorea atau keputihan yang terjadi pada wanita tidak menyebabkan kematian tetapi kesakitan , karena cairan yang keluar selalu membasahi bagian dalam dan terkadang menimbulkan iritasi, rasa gatal sehingga membuat ketidaknyamanan. Leukorea merupakan gejala awal dari in#eksi, keganasan atau tumor jinak reproduksi. $ecara alamiah wanita mengeluarkan cairan dari alat kelaminnya yang berasal dari : 1. %ransudat dinding vagina. 2. Lendir servik. 3. Lendir kelenjar bartholini dan skene.

Asal Leukorea
Leukorea atau keputihan berasal dari: 1. &ulva. 2. &agina. 3. $ervik uteri. '. !orpus uteri. (. %uba.

Vulva
$ekret dalam vulva dihasilkan oleh kelenjar) kelenjar bartholini dan skene. $ekret ini bertambah pada perangsangan, misalnya sewaktu koitus. *ika kelenjar) kelenjar tersebut meradang, oleh karena in#eksi maka sekret berubah jadi #lour.

Vagina
&agina tidak mempunyai kelenjar dan dibasahi oleh cairan transudat dan lendir dari servik. +, dalam vagina disebabkan oleh kegiatan hasil diderlein yang mengubah glukogen epitel vagina" menjadi acidum lacticium.

Servik uteri

$ekret servik yang normal bersi#at jernih, liat dan alkalis. $ekret ini dipengaruhi hormon) hormon ovarium baik kuantitas atau kualitasnya. $ekret bertambah pada in#eksi (cervicitis) yang dipermudah kejadiannya oleh robekan servik dan tumor servik.

Korpus uteri
!orpus uteri hanya menghasilkan sekret pada #ase post ovulator. $ekret bertambah pada endometritis akut, jika ada sisa plasenta polip mioma submucosa dan carcinoma.

Tuba
%uba jarang mengeluarkan #lour albus, kadang)kadang terjadi pada hydrosalpinx profluens.

Klasifikasi Leukorea
Leukorea terbagi menjadi dua yaitu: 1. Leukorea #isiologis. 2. Leukorea patologis.

Leukorea fisiologis
Leukorea #isiologis terjadi mendekati ovulasi karena rangsangan seksual", menjelang dan sesudah menstruasi atau pengaruh hormone pada kehamilan. %erdiri dari cairan yang kadang) kadang berupa mucus yang mengantongi banyak epitel dengan leukosit yang jarang. -iri) cirinya adalah: berwarna putih dan menjadi kekuningan bila kontak dengan udara karena prosesokside. tidak gatal. tidak mewarnai pakaian dalam dan tidak berbau.

Leukorea patologis
Leukorea patologis terjadi karena in#eksi vaginal, in#eksi trikomonas vaginalis, in#eksi jamur candida albicans, keganasan reproduksi ataupun adanya benda asing dalam jalan lahir. %erdapat banyak leukosit. -iri)ciri adalah: terjadi peningkatan volume membasahi celana dalam". terdapat bau yang khas. perubahan konsistensi dan warna. penyebab in#eksi %rikomoniasis, !andidiasis dan &aginosis bacterial.

Gejala Leukorea
/ejala klinis dari leukorea atau keputihan antara lain: 1. /atal, berbau, dan berbuih. 2. $ekret vagina bertambah banyak.
3. Bergumpal, campur darah 4. 0ispareunia 1 sakit pada waktu koitus.

(. 0isuria 1 rasa panas saat kencing.

Penyebab Leukorea
+enyebab keputihan atau leukorea dapat dikategorikan sebagai berikut: 1. !onstitusional. 2. !elainan endokrin.
3. 2n#eksi.

'. +enyebab lain.

Konstitusional
+enyebab leukorea atau keputihan secara konstitusional ditemukan pada keadaan anemia, ne#ritis dan pada bendungan umum decompensatio cordis, serosis, hepatitis".

Kelainan endokrin
$eperti pada #ungsional bleeding kadar estrogen tinggi". +ada kehamilan karena hidraemia dan pengaruh endokrin".

Infeksi
+enyebab leukorea atau keputihan oleh karena in#eksi antara lain:
1. &ultasi3vulvo vaginitis.

2. &aginitas kolpitis". 3. $ervivitis. '. $alpingitis

Penyebab lain
+enyebab lain leukorea atau keputihan antara lain:
1. Corpus allienum : possarium, rambut kemaluan, rambut wol, kain atau kapas. 2. 4lat) alat atau obat) obat kontrasepsi.

3. 5itula 5istula vesicovaginalis, 5istula 5ectovaginalis". 6anuaba, 2771".

Jenis Leukorea
1. !andidiasis vulvovaginalis !&&". 2. %rikomoniasis. 3. &aginosis bacterial. '. 2n#eksi genital non spesi#ik.

Kandidiasis Vulvovaginalis (KVV


!andidiasis &ulvovaginalis !&&" disebabkan oleh candida albicans atau kadang oleh candida sp atau ragi lainnya. /ejala klinisnya antara lain: gatal pada vulva dan vagina. vulva lecet. duh tubuh vagina dan dapat sampai dispareuni. $edangkan gejala lain yang mungkin timbul antara lain: eritema. dapat timbul #isura. edema. duh tubuh vagina putih seperti susu mungkin bergumpal, tidak berbau dan terdapat lesi satelit. +emeriksaan penunjang dengan sediaan apus dari duh tubuh va#ina dengan pewarnaan garam ditemukan blastospora dan pseudohi#a. sediaan basah dengan larutan !8, 17 9 ditemukan pseudohi#a dan atau blastospora. +enatalaksanaan !andidiasis &ulvovaginalis !&&" akut dengan pemberian !etokona:ole 277 mgr tablet 2 tab ; ( hari. 5lukona:ol 1(7 mgr tablet dosis tunggal. 2ntrakona:olel 177 mgr tablet 2 tab ; 3 hari.

Triko!oniasis
%rikomoniasis merupakan penyakit in#eksi yang disebabkan oleh parasit ber 5lagela %rikomonas vaginalis. /ejala klinis antara lain: 17)(7 9 asimtomatik. duh tubuh vagina berbau, dapat disertai gatal pada vagina. kadang)kadang terdapat rasa tidak enak di perut bagian bawah. $edangkan gejala lain antara lain: duh tubuh vagina dengan konsistensi bermacam)macam dari sedikit banyak dan ecer bentuk kuning kehijauan berbusa dapat terjadi pada 17337 9 wanita. vuivitis dan vaginitis. gambaran serviks strobery dapat ditemukan pada 2 9 pasien. pada (31( 9 tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan. 4dapun pemeriksaan penunjang dengan cara duh tubuh vagina dari #orniks posterior dan dilakukan pemeriksaan sediaan basah dengan larutan <a-l #isiologis. %erdapat %ricomonas &aginalis dengan pergerakan #lagella yang khas. +enatalaksanaan dengan pemberian 6etonida:ole 2 gram oral dosis tunggal atau 6etronida:ole 2 ; 7,( mg oral selama = hari.

Vaginosis ba"terial
&aginosis bacterial adalah sindrom klinis yang disebabkan oleh pergantian lactobacillus sp penghasil ,282 yang normal di dalam vagina dengan sekelompok bakteri aerob. /ejala klinis antara lain: duh tubuh vagina putih homogen, melekat pada dinding vagina dan vestibulum. p, cairan vagina > ',(. terciumnya bau amis seperti ikan pada duh tubuh vagina yang diolesi dengan larutan !8, 17 9. +emeriksaan penunjang dengan sediaan apus dengan pewarnaan gram ditemukam clue cell. +enatalaksanaan <on medikamentosa dengan cara: pasien dianjurkan untuk menghindari vaginal douching atau bahan antiseptic. konseling. $edangkan penatalaksanaan 6edikamentosa dengan pemberian obat pilihan yaitu 6etronida:ole 2 ; (77 mg 1 hari selama (3= hari. 6etronida:ole 2 gram peroral dosis tunggal. pemberian obat alternati# yaitu !lindamicin 2; 377 mg 1 hari peroral selama = hari.

Infeksi genital non spesifik


2n#eksi genital non spesi#ik adalah in#eksi saluran genital yang disebabkan oleh penyebab nonspesi#ik. 2stilah ini meliputi berbagai keadaan yaitu uretritis non spesi#ik, uretritis non gonore proktitis non spesi#ik dan in#eksi spesi#ik pada wanita. !eluhan pada wanita berupa duh tubuh vagina. perdarahan antar menstruasi. perdarahan pasca koitus. disuria bila mengenai uretra. asimptomatik. /ejalanya duh tubuh endoserviks mukopurulent. ektopia serviks disertai edema serviks rapuh, mudah berdarah. +emeriksaan penunjang dari duh tubuh

genetalia. +enatalaksanaan dengan pemberian 0oksisiklin 2 ; 177 mg 1 hr selama = hari. %erasiklin ' ; (77 mg 1 hr selama = hari. ?ratromicin ' ; (77 mg 1 hr selama = hari.

#iagnosis Lek$orea
0iagnosa sebab keputihan dapat dicari dengan cara sebagai berikut: 1. 4namnase. 2. !edaaan umum. 3. +emeriksaan dalam. '. +emeriksaan mikrobiologis dan bakteriologis, meliputi: cairan seperti susu biasanya berasal dari vagina. cairan yang liat muko purulen berasal dari servik. cairan yang purulen biasanya disebabkan gonococcus; cairan yang membuih oleh trichomonas. :at seperti keju oleh monilia biasanya gatal. cairan yang jernih terdapat pada asthenia. #lour bercampur darah terdapat pada endometritis senilis.

Penatalaksaan Lek$orea
+enatalaksanaan leukorea atau keputihan tergantung dari penyebab in#eksi seperti jamur, bakteri atau parasit. @mumnya diberikan obat)obatan untuk mengatasi keluhan dan menghentikan proses in#eksi sesuai dengan penyebabnya. 8bat)obatan yang digunakan dalam mengatasi keputihan biasanya berasal dari golongan flukonazol untuk mengatasi in#eksi candida dan golongan metronidazol untuk mengatasi in#eksi bakteri dan parasit.

Pen"ega$an Leuk$orea
Leukorea dapat dicegah dengan cara sebagai berikut:
1. 6enjaga alat kelamin tetap bersih dan kering.

2. 6enghindari pakaian ketat.


3. $eing mengganti pembalut saat datang haid. 4. 6enghindari douche mencuci1membilas" vagina dengan larutan antiseptik.

(. 6encuci alat kelamin bagian luar dengan air bersih.

%eferensi
2dhawati, -. 2711. Asuhan Kebidanan angguan !eproduksi "ada #y$ K %engan &eukore Candidiasis 'ulvovaginalis %i !uang K(A "uskesmas )a*it ($ 4kbid 6ambaAul @lum $urakarta. 2ndah 4rthanasia. 2711. "era*atan angguan +ermacam,macam Keputihan "ada -rgan !eproduksi .anita. 6anuaba, 2771. (lmu Kebidanan, "enyakit Kandungan$ *akarta: ?/6anuaba, 2B/. 277B. a*at %arurat -bstetric, inekologi %an -bstetric, inekologi )osial /ntuk "rofesi +idan. *akarta: ?/-. ,lm: 2CD)2CC.

6ansjoer, 4. 2771. Kapita )elekta Kedokteran 0ilid ( 1disi ketiga. *akarta : 6edia 4esculapius. 6isni. 2711. Asuhan Kebidanan angguan !eproduksi "ada #y$ ) %engan &eukore %i "uskesmas +anyudono$ 4kbid 6ambaAul @lum $urakarta. +rawirohardjo, $. 277B. (lmu Kandungan$ *akarata: Eayasan Bina +ustaka. +rayetni, 2771. Asuhan Kebidanan "ada (bu %engan angguan !eproduksi$ *akarta: +usdiknas 0epkes F2. %homas Fabe. 2772. 4lih bahasa dr 2da Bagus /de 6anuaba, $+8/. (lmu Kandungan.*akarta : ,ipokrates Eatim, 5, 277(. "enyakit Kandungan$ *akarta: +ustaka +opuler 8bor.

Kata Kun"i
#luor albus, #lour albus, leukorea, keputihan, penatalaksanaan keputihan, diagnosa keputihan, in#eksi genital non spesi#ik, leukorea adalah, pengertian leukorea, askeb keputihan, makalah #lour albus, #luor albus adalah, metronida:ole (77mg obat apa, diagnosis keputihan, pengobatan #luor albus, leukorea patologis, obat metronida:ole untuk keputihan, leukorea pada ibu hamil, askep keputihan, #luor albus patologis, tatalaksana keputihan, landasan teori keputihan, asuhan kebidanan gangguan reproduksi dengan keputihan, asuhan keperawatan #luor albus, !eputihan bercampur darah saat usia kandungan 33 minggu.

&L'(% AL)(S (L*(K'%*A


ole$+ Lalu )uly &atra$ady P*,#A-(L(A, Leukorea white discharge, #luor albus, keputihan" adalah nama gejala yang diberikan kepada cairan yang dikeluarkan dari alat)alat genital yang tidak berupa darah. 0alam kondisi normal, kelenjar pada serviks menghasilkan suatu cairan jernih yang keluar, bercampur dengan bakteri, sel)sel vagina yang terlepas dan sekresi dari kelenjar Bartolin. $elain itu sekret vagina juga disebabkan karena aktivitas bakteri yang hidup pada vagina yang normal. +ada perempuan, sekret vagina ini merupakan suatu hal yang alami dari tubuh untuk membersihkan diri, sebagai pelicin dan pertahanan dari berbagai in#eksi. 0alam kondisi normal, sekret vagina tersebut tampak jernih, putih keruh atau berwarna kekuningan ketika mengering pada pakaian. $ekret ini non)irritan, tidak mengganggu, tidak terdapat darah, dan memiliki p, 3,()',(. 5lora normal vagina meliputi -orinebacterium, Bacteroides, +eptostreptococcus, /ardnerella, 6obiluncuc, 6ycoplasma dan -andida spp. Lingkungan dengan p, asam memberikan #ungsi perlindungan yang dihasilkan oleh lactobacilli. 1,2"

Leukorea merupakan gejala yang paling sering dijumpai pada penderita ginekologik, adanya gejala ini diketahui penderita karena mengotori celananya. 0apat dibedakan antara leukorea yang #isiologik dan yang patologik. Leukorea #isiologik terdiri atas cairan yang kadang)kadang berupa mukus yang mengandung banyak epitel dengan leukosit yang jarang sedang pada leukorea patologik terdapat banyak leukosit. 2" +enyebab paling penting dari leukorea patologik ialah in#eksi. 0isini cairan mengandung banyak leukosit dan warnanya agak kekuning)kuningan sampai hijau, seringkali lebih kental dan berbau. Fadang vulva, vagina, serviks dan kavum uteri dapat menyebabkan leukorea patologik. pada adneksitis gejala tersebut dapat pula timbul. $elanjutnya leukorea ditemukan pada neoplasma jinak atau ganas, apabila tumor itu dengan permukaannya untuk sebagian atau seluruhnya memasuki lumen saluran alat)alat genital. 2" *PI#*.I'L'GI $ekret vagina sering tampak sebagai suatu gejala genital. +roporsi perempuan yang mengalami #lour albus bervariasi antara 1 )1(9 dan hampir seluruhnya memiliki akti#itas seksual yang akti#, tetapi jika merupakan suatu gejala penyakit dapat terjadi pada semua umur. $eringkali #luor albus merupakan indikasi suatu vaginitis, lebih jarang merupakan indikasi dari servisitis tetapi kadang kedua)duanya muncul bersamaan. 2n#eksi yang sering menyebabkan vaginitis adalah %rikomoniasis, &aginosis bacterial, dan !andidiasis. $ering penyebab nonin#eksi dari vaginitis meliputi atro#i vagina, alergi atau iritasi bahan kimia. $ervisitis sendiri disebabkan oleh /onore dan !lamidia. +revalensi dan penyebab vaginitis masih belum pasti karena sering didiagnosis dan diobati sendiri. $elain itu vaginitis seringkali asimptomatis dan dapat disebabkan lebih dari satu penyebab. 2"

*TI'L'GI 5luor albus #isiologik pada perempuan normalnya hanya ditemukan pada daerah porsio vagina. $ekret patologik biasanya terdapat pada dinding lateral dan anterior vagina. 2" 5luor albus #isiologik ditemukan pada :

a. Bayi baru lahir sampai umur kira)kira 17 hari: disini sebabnya ialah pengaruh estrogen dari plasenta terhadap uterus dan vagina janin. b. Gaktu disekitar menarche karena mulai terdapat pengaruh estrogen. Leukore disini hilang sendiri akan tetapi dapat menimbulkan keresahan pada orang tuanya. c. Ganita dewasa apabila ia dirangsang sebelum dan pada waktu koitus, disebabkan oleh pengeluaran transudasi dari dinding vagina. d. Gaktu disekitar ovulasi, dengan sekret dari kelenjar)kelenjar serviks uteri menjadi lebih encer. e. +engeluaran sekret dari kelenjar)kelenjar serviks uteri juga bertambah pada wanita dengan penyakit menahun, dengan neurosis, dan pada wanita dengan ektropion porsionis uteri. $edang #luor albus abnormal patologik" disebabkan oleh 1. 2n#eksi : ) Bakteri : /ardanerrella vaginalis, -hlamidia trachomatis, <eisseria gonorhoae, dan /onococcus 2,3" ) *amur : -andida albicans ) +roto:oa : %richomonas vaginalis ) &irus : &irus ,erpes dan human papilloma virus 2. 2ritasi : ) $perma, pelicin, kondom ) $abun cuci dan pelembut pakaian ) 0eodorant dan sabun ) -airan antiseptic untuk mandi. ) +embersih vagina.
1" 1"

) -elana yang ketat dan tidak menyerap keringat ) !ertas tisu toilet yang berwarna. 3. %umor atau jaringan abnormal lain '. 5istula 3" (. Benda asing 3" D. Fadiasi =. +enyebab lain 3" : ) +sikologi : &olvovaginitis psikosomatik ) %idak dikatehui : H 0esIuamative in#lammatory vaginitisJ

PAT'G*,*SIS 6eskipun banyak variasi warna, konsistensi, dan jumlah dari sekret vagina bisa dikatakan suatu yang normal, tetapi perubahan itu selalu diinterpretasikan penderita sebagai suatu in#eksi, khususnya disebabkan oleh jamur. Beberapa perempuan pun mempunyai sekret vagina yang banyak sekali. 0alam kondisi normal, cairan yang keluar dari vagina mengandung sekret vagina, sel)sel vagina yang terlepas dan mucus serviks, yang akan bervariasi karena umur, siklus menstruasi, kehamilan, penggunaan pil !B. 2" Lingkungan vagina yang normal ditandai adanya suatu hubungan yang dinamis antara Lactobacillus acidophilus dengan #lora endogen lain, estrogen, glikogen, p, vagina dan hasil metabolit lain. Lactobacillus acidophilus menghasilkan endogen peroksida yang toksik terhadap bakteri pathogen. !arena aksi dari estrogen pada epitel vagina, produksi glikogen, lactobacillus 0oderlein" dan produksi asam laktat yang menghasilkan p, vagina yang rendah sampai 3,B)',( dan pada level ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri lain. 2"

!andidiasis vaginalis merupakan in#eksi vagina yang disebabkan oleh -andida sp. terutama -. albicans. 2n#eksi -andida terjadi karena perubahan kondisi vagina. $el ragi akan berkompetisi dengan #lora normal sehingga terjadi kandidiasis. ,al)hal yang mempermudah pertumbuhan ragi adalah penggunaan antibiotik yang berspektrum luas, penggunaan kontrasepsi, kadar estrogen yang tinggi, kehamilan, diabetes yang tidak terkontrol, pemakaian pakaian ketat, pasangan seksual baru dan #rekuensi seksual yang tinggi. +erubahan lingkungan vagina seperti peningkatan produksi glikogen saat kehamilan atau peningkatan hormon esterogen dan progesterone karena kontrasepsi oral menyebabkan perlekatan -andida albicans pada sel epitel vagina dan merupakan media bagi prtumbuhan jamur. -andida albicans berkembang dengan baik pada lingkungan p, ()D,(. +erubahan ini bisa asimtomatis atau sampai sampai menimbulkan gejala in#eksi. +enggunaan obat
',("

immunosupresan juga menajdi #aktor predisposisi kandidiasis vaginalis.

+ada penderita dengan %rikomoniasis, perubahan kadar estrogen dan progesterone menyebabkan peningkatan p, vagina dan kadar glikogen sehingga berpotensi bagi pertumbuhan dan virulensi dari %richomonas vaginalis. 2" &aginitis sering disebabkan karena #lora normal vagina berubah karena pengaruh bakteri patogen atau adanya perubahan dari lingkungan vagina sehingga bakteri patogen itu mengalami proli#erasi. 4ntibiotik kontrasepsi, hubungan seksual, stres dan hormon dapat merubah lingkungan vagina tersebut dan memacu pertumbuhan bakteri patogen. +ada vaginosis bacterial, diyakini bahwa #aktor)#aktor itu dapat menurunkan jumlah hidrogen peroksida yang dihasilkan oleh Lactobacillus acidophilus sehingga terjadi perubahan p, dan memacu pertumbuhan /ardnerella vaginalis, 6ycoplasma hominis dan 6obiluncus yang normalnya dapat dihambat. 8rganisme ini menghasilkan produk metabolit misalnya amin, yang menaikkan p, vagina dan menyebabkan pelepasan sel)sel vagina. 4min juga merupakan penyebab timbulnya bau pada #lour albus pada vaginosis bacterial. 2" 5lour albus mungkin juga didapati pada perempuan yang menderita tuberculosis, anemia, menstruasi, in#estasi cacing yang berulang, juga pada perempuan dengan keadaan umum yang jelek , higiene yang buruk dan pada perempuan yang sering menggunakan pembersih vagina, disin#ektan yang kuat. 2"

G*JALA KLI,IS $egala perubahan yang menyangkut warna dan jumlah dari sekret vagina meerupakan suatu tanda in#eksi vagina. 2n#eksi vagina adalah sesuatu yang sering kali muncul dan sebagian besar perempuan pernah mengalaminya dan akan memberikan beberapa gejala #luor albus:1 ) !eputihan yang disertai rasa gatal, ruam kulit dan nyeri. ) $ekret vagina yang bertambah banyak ) Fasa panas saat kencing ) $ekret vagina berwarna putih dan menggumpal ) Berwarna putih kerabu)abuan atau kuning dengan bau yang menusuk &aginosis bacterial $ekret vagina yang keruh, encer, putih abu)abu hingga kekuning) kuningan dengan bau busuk atau amis. Bau semakin bertambah setelah hubungan seksual %rikomoniasis $ekret vagina biasanya sangat banyak kuning kehijauan, berbusa dan berbau amis. !andidiasis $ekret vagina menggumpal putih kental. /atal dari sedang hingga berat dan rasa terbakar kemerahan dan bengkak didaerah genital %idak ada komplikasi yang serius 2n#eksi klamidia Biasanya tidak bergejala. $ekret vagina yang berwarna kuning seperti pus. $ering kencing dan terdapat perdarahan vagina yang abnormal

P*.*%IKSAA, P*,(,JA,G +emeriksaan penunjang yang dilakukan : ) +emeriksaan darah lengkap, pemeriksaan biokimia dan urinalisis.

) !ultur urin untuk menyingkirkan in#eksi bakteri pada traktus urinarius ) $itologi vagina ) !ultur sekret vagina ) Fadiologi untuk memeriksa uterus dan pelvis ) @ltrasonogra#i @$/" abdomen ) &aginoskopi ) $itologi dan biopsy jaringan abnormal ) %es serologis untuk Brucellosis dan herpes ) +emeriksaan +, vagina. ) +enilaian swab untuk pemeriksaan dengan larutan garam #isiologis dan !8, 17 9 . ) +ulasan dengan pewarnaan gram . ) +ap smear. ) Biopsi. ) %est biru metilen. 1,3"

#IAG,'SIS 0iagnosis #luor albus ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan pemeriksaan penunjang. ) 4namnesis 3"

0itanyakan mengenai usia, metode kontrasepsi yang dipakai oleh akseptor !B kontak seksual, perilaku, jumlah, bau dan warna leukore, masa inkubasi, penyakit yang diderita, penggunaan obat antibiotik atau kortikosteroid dan keluhan)keluhan lain ) +emeriksaan 5isis dan /enital
="

2nspeksi !ulit perut bawah, rambut pubis, terutama perineum, dan anus. 2nspeksi dan palpasi genitalia eksterna. +emeriksaan spekulum untuk vagina dan serviks, pemeriksaan bimanual pelvis, palpasi kelenjar getah bening dan #emoral. ) Laboratorium
="

,asil pengukuran p, cairan vagina dapat ditentukan dengan kertas pengukur p, dan p, diatas ',( sering disebabkan oleh trichomoniasis tetapi tidak cukup spesi#ik. -airan juga dapat diperiksa dengan melarutkan sampel dengan 2 tetes larutan normal saline 7,C9 diatas objek glass dan sampel kedua di larutkan dalam !8, 179. +enutup objek glass ditutup dan diperiksa dibawah mikroskop. $el ragi atau pseudohyphae dari candida lebih mudah didapatkan pada preparat !8,. <amun kultur %. vaginalis lebih sensitive disbanding pemeriksaan mikroskopik. $ecara klinik, untuk menegakkan diagnosis vaginosis bakterial harus ada tiga dari empat kriteria sebagai berikut, yaitu: 1" adanya sel clue pada pemeriksaan mikroskopik sediaan basah, 2" adanya bau amis setelah penetesan !8, 179 pada cairan vagina, 3" duh yang homogen, kental, tipis, dan berwarna seperti susu, '" p, vagina lebih dari '.( dengan menggunakan nitra:ine paper.

P*,ATALAKSA,AA, @ntuk menghindari komplikasi yang serius dari keputihan #luor albus", sebaiknya penatalaksanaan dilakukan sedini mungkin sekaligus untuk menyingkirkan kemungkinan adanya penyebab lain seperti kanker leher rahim yang juga memberikan gejala keputihan berupa sekret encer, berwarna merah muda, coklat mengandung darah atau hitam serta berbau busuk. B"

+enatalaksanan keputihan tergantung dari penyebab in#eksi seperti jamur, bakteri atau parasit. @mumnya diberikan obat)obatan untuk mengatasi keluhan dan menghentikan proses in#eksi sesuai dengan penyebabnya. 8bat)obatan yang digunakan dalam mengatasi keputihan biasanya berasal dari golongan #lukona:ol untuk mengatasi in#eksi candida dan golongan metronida:ol untuk mengatasi in#eksi bakteri dan parasit. $ediaan obat dapat berupa sediaan oral tablet, kapsul", topikal seperti krem yang dioleskan dan uvula yang dimasukkan langsung ke dalam liang vagina. @ntuk keputihan yang ditularkan melalui hubungan seksual, terapi juga diberikan kepada pasangan seksual dan dianjurkan untuk tidak berhubungan seksual selama masih dalam pengobatan. $elain itu, dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan daerah intim sebagai tindakan pencegahan sekaligus mencegah berulangnya keputihan yaitu dengan : 1. +ola hidup sehat yaitu diet yang seimbang, olah raga rutin, istirahat cukup, hindari rokok dan alkohol serta hindari stres berkepanjangan. 2. $etia kepada pasangan. ,indari promiskuitas atau gunakan kondom untuk mencegah penularan penyakit menular seksual. 3. $elalu menjaga kebersihan daerah pribadi dengan menjaganya agar tetap kering dan tidak lembab misalnya dengan menggunakan celana dengan bahan yang menyerap keringat, hindari pemakaian celana terlalu ketat. Biasakan untuk mengganti pembalut, pantyliner pada waktunya untuk mencegah bakteri berkembang biak. '. Biasakan membasuh dengan cara yang benar tiap kali buang air yaitu dari arah depan ke belakang. (. +enggunaan cairan pembersih vagina sebaiknya tidak berlebihan karena dapat mematikan #lora normal vagina. *ika perlu, lakukan konsultasi medis dahulu sebelum menggunakan cairan pembersih vagina. D. ,indari penggunaan bedak talkum, tissue atau sabun dengan pewangi pada daerah vagina karena dapat menyebabkan iritasi. =. ,indari pemakaian barang)barang yang memudahkan penularan seperti meminjam perlengkapan mandi dsb. $edapat mungkin tidak duduk di atas kloset di G- umum atau biasakan mengelap dudukan kloset sebelum menggunakannya. B"

%ujuan pengobatan ) 6enghilangkan gejala ) 6emberantas penyebabrnya ) 6encegah terjadinya in#eksi ulang ) +asangan diikutkan dalam pengobatan 5isiologis : tidak ada pengobatan khusus, penderita diberi penerangan untuk menghilangkan kecemasannya. +atologi : %ergantung penyebabnya Berikut ini adalah pengobatan dari penyebab paling sering : 1. -andida albicans %opikal ) <istatin tablet vagina 2 ; sehari selama 2 minggu ) !lotrima:ol 19 vaginal krim 1 ; sehari selama = hari ) 6ikona:ol nitrat 29 1 ; ssehari selama = 3 1' hari $istemik ) <istatin tablet ' ; 1 tablet selama 1' hari ) !etokona:ol oral 2 ; 277 mg selama = hari ) <imora:ol 2 gram dosis tunggal ) 8rnida:ol 1,( gram dosis tunggal +asangan seksual dibawa dalam pengobatan 2. -hlamidia trachomatis
3"

) 6etronida:ole D77 mg1hari ')= hari 2llustrated o# te;tbook gynecology" ) %etrasiklin ' ; (77mg selama 17)1' hari oral ) ?ritromisin ' ; (77 mg oral selama 17)1' hari bila ) 6inosiklin dosis 1277mg di lanjutkan 2 ; 177 mg1hari selama 1'hari ) 0oksisiklin 2 ; 277 mg1hari selama 1' hari ) !otrimoksa:ole sama dengan dosis minosiklin 2 ; 2 tablet1hari selama 17 hari 3. /ardnerella vaginalis ) 6etronida:ole 2 ; (77 mg ) 6etronida:ole 2 gram dosis tunggal ) 4mpisillin ' ; (77 mg oral sehari selama = hari ) +asangan seksual diikutkan dalam pengobatan '. <eisseria gonorhoeae ) +enicillin prokain ',B juta unit im atau ) 4moksisiklin 3 gr im ) 4mpisiillin 3,( gram im atau 0itambah : ) 0oksisiklin 2 ; 177mg oral selama = hari atau ) %etrasiklin ' ; (77 mg oral selama = hari ) ?ritromisin ' ; (77 mg oral selama = hari ) %iam#enikol 3,( gram oral

) !anamisin 2 gram im ) 8#loksasin '77 mg1oral @ntuk <eisseria gonorhoeae penghasil +enisilinase ) $e#tria;on 2(7 mg im atau ) $pektinomisin 2 mg im atau ) -ipro#loksasin (77 mg oral 0itambah ) 0oksisiklin 2 ; 177 mg selama = hari atau ) %etrasiklin ' ; (77 mg oral selama = hari ) ?ritromisin ' ; (77 mg oral selama = hari (. &irus herpeks simpleks Belum ada obat yang dapat memberikan kesembuhan secara tuntas ) 4siklovir krim dioleskan ' ; sehari ) 4siklovir ( ; 277 mg oral selama ( hari ) +ovidone iododine bisa digunakan untuk mencegah timbulnya in#eksi sekunder B" D. +enyebab lain : &ulvovaginitis psikosomatik dengan pendekatan psikologi. 0esIuamative in#lammatory vaginitis diberikan antibiotik, kortikosteroid dan estrogen. 3"

P%'G,'SIS

Biasanya kondisi)kondisi yang menyebabkan #luor albus memberikan respon terhadap pengobatan dalam beberapa hari. !adang)kadang in#eksi akan berulang. 0engan perawatan kesehatan akan menentukan pengobatan yang lebih e#ekti# 2"

#A&TA% P(STAKA 1. Giknjosastro, ,, $ai#uddin, B, Fachimhadi, %rijatmo. Fadang dan Beberapa penyakit lain pada alat genital wanita in 2lmu !andungan. 1CCC. ?disi kedua , -etakan !etiga. Eayasan Bina +ustaka $arwono +rawirodihardjo : *akarta 2. 4miruddin, 0. 5luor 4lbus in +enyakit 6enular $eksual. 2773.L!i$ : *ogjakarta 3. 6anoe, 2.. 6.$. 6, Fau#, $, @smany,,. +edoman 0iagnosis dan %erapi 8bstetri dan /inekologi. 1CCC. Bagian1$65 8bstetri dn /inekologi 5akultas !edokteran @nhas F$@+ dr. Gahidin $udirohusodo : @jung pandang '. 4nindita, Giki. $anti 6artini. 277D. 5aktor Fesiko !ejadian !andidiasis vaginalis pada akseptor !B. 5akultas !esehatan 6asyarakat. @<42F. $urabaya. (. *arvis /.*. %he management o# gynaecological in#ections in 8bstetric and /ynaecology 4 -ritical 4pproach to the -linical +roblems. 1CC'. 8;#ord @niversity +ress : 8;#ord D. 6ansjoer 4, %riyanti !, $avitri, F, Gardhani,G.2, $etiowulan, G. !eputihan 2n. !apita $elekta !edokteran. ?disi ke)3. 2771. 6edia 4esculapius : *akarta =. www.google.com. $earch : &aginal discharge, candida albicans. 4vailable at #eb =, 277B B. www.medikaholistik.com. $earch : &aginitis. 4vailable at #eb =, 277B. +enelitian +arasit dan Bakteri pada 4kseptor !B dan 2bu ,amil yang 6enderita 5lour 4lbus

Anda mungkin juga menyukai