Anda di halaman 1dari 15

BAB I TINJAUAN PUSTAKA

HEMATURIA(1,2,3)
Hematuria adalah keadaan abnormal dengan ditemukannya sel darah merah dalam urin. Ada 2 macam hematuria, yaitu hematuria mikroskopis dan hematuria makroskopis ( gross hematuria). Dikatakan hematuria makroskopis bila sedikitnya terdapat 1 cc darah per liter urin sedangkan hematuria mikroskopis bila pada pemeriksaan mikroskop ditemukan sel darah merah 3 atau lebih per lapang pandang besar urin yang disentrifugasi. Hematuria makroskopis dapat ter adi karena ada gangguan ! kerusakan pada gin al atau kandung kemih. "ika kerusakannya pada gin al akan tampak urin yang ber#arna coklat sedangkan ika kerusakannya pada kandung kemih akan tampak urin yang ber#arna merah ! pink. $ila ditemukan hematuria tentu dokter ingin mengetahui apakah hematuria itu menetap!persisten atau sementara!transien. %ntuk menentukan hal ini diperlukan e&aluasi pemeriksaan urin beberapa hari. 'elain itu perlu diketahui pula apakah yang ter adi hematuria initial, hematuria total, atau hematuria terminal. Hal ini akan membantu dokter memperkirakan struktur anatomi yang mengalami kerusakan hingga menyebabkan hematuria. Hematuria initial berarti darah keluar di a#al miksi( kemungkinan kerusakannya di uretra Hematuria total berarti darah keluar selama proses miksi( kemungkinan kerusakannya di &esika urinaria, ureter, atau ren Hematuria terminal berarti darah keluar di akhir miksi( kemungkinan kerusakannya di leher &esika urinaria. Hematuria dapat ter adi disertai dengan ! tanpa rasa sakit. Hematuria yang timbul tanpa rasa sakit (ge ala lain) disebut hematuria asimptomatik. Hematuria yang timbul disertai dengan rasa sakit saat miksi (ge ala lain) disebut hematuria simptomatik.

Hematuria uga harus dibedakan apakah palsu atau murni. Hematuri palsu bisa ter adi karena pemakaian obat)obatan (rifampicin, fenoftalein) atau *at)*at lain (creatinin, porfirin, hemoglobin, myoglobin)( sifatnya totally dan asimptomatik. Hematuria murni ter adi ika memang ada gangguan pada saluran kemih ! penyakit lain yang mendasari( sifatnya + totally dan simptomatik. Hematuria tidak berbahaya sepan ang tidak menyebabkan perdarahan hebat, tetapi etiologi hematuria harus ditegakkan untuk penanganan lebih lan ut. ,tiologi hematuria antara lain sbb .angguan masa pembekuan darah / perdarahan .angguan &askular gin al 0enyakit parenkim gin al $atu gin al 1umor 1rauma 0ost operasi 2bat)obatan Sickle cell disease! penyakit sel sabit Dll

DYSURIA(1,2,3)
Dysuria adalah rasa nyeri ! + nyaman (sensasi panas) saat miksi. Hal ini dapat disebabkan karena adanya infeksi (33) atau batu urin.

0enyebaran nyeri -

Macam-macam dysu !a 1. berdasarkan saat muncul initial total terminal - permulaan miksi - selama berlangung miksi - akhir dari miksi

2. berdasarkan penyebab trauma infeksi obstruksi

P "s#s B# $#m!%(&)
4ikturisi atau berkemih yaitu proses pengosongan kandung kemih yang diatur oleh dua mekanisme - refleks berkemih dan kontrol &olunter. 5efleks berkemih apabila reseptor)reseptor

regang didalam dinding kandung kemih terangsang. 6andung kemih seorang de#asa dapat menampung samapi 278)988ml sebelum tegangan di dindingnya mulai meningkat untuk mengatifkan reseptor regang. 'emakin besar peregangan melebihi amabang ini, semakin besar tingka pengaktifan reseptor. 'erat)serat aferen dari reseptor regang memba#a impuls ke korda spinilis dan , melalui anatarneuron, merangsang saraf parasimpatis yang ber alan ke kandung kemih dan meghambat neuron motorik yang mempersarafi sfter eksterna. 'timulasi parasimpatis pada kandung kemih menyebabkannya berkontraksi. 0erubahan se#aktu pada kandung kemih berkontraksi menarik sfringter interna terbuka. 'ecara simultan, sfringter eksterna melemas karena neuron)neuron motoriknya dihambat.

'a())ua(-'a())ua( Saa* B# $#m!%(3)


Didapatkan keluhan)keluhan saat berkemih dikarenakan adanya lesi)lesi pada tractus urinarius, yaitu tidak lancar berhenti tiba)tiba - obstuksi pancaran kecil dan deras- stenosis inkontinensia - pada de#asa tua, penyakit yang harus tirah baring lama frekuensi meningkat- hipertrofi prostat &olume kecil - fibrosisper anyang)anyangan - hipertrofi prostat, gangguan neurologi, otot)otot tidak stabil

P#m# !$saa( +!s!$(&)


P#m# !$saa( '!(,a:nspeksi - mencari pembesaran pada daerah pinggang atau abdomen sebelah atas hal ini bertu uan untuk menentukan apakah adanya hidronefrosis atau tumor didaerah retrtoperitonium. 0alpasi - dilakukan secara bimanual, yaitu dengan menggunakan dua tangan. 1angan kiri diletakkan disudut costo&ertebre untuk mengakat gin al keatas sedangkan tangan kanan meraba gin al dari depan (ballottement)

0erkusi - diketok pada costo&ertebre dan bila terdapat pembesaran din al karena hidronefrosis atau tumor akan terasa nyeri Auskultasi - untuk mengetahui ada tidaknya bruir di ateri renalis P#m# !$saa( .#s!$a U !(a !a :nspeksi - diperhatikan adanya massa atau aringan parut bekas irisan operasi disupra simfisis. 0alapasi - dapat dipalpasi bila terisi penuh 0ekusi - untuk menentukan batas)batas &esica urinaria P#m# !$saa( '#(!*a-!a E$s*# (a :nspeksi - mencari kelainan pada penis!uretra , misal mikropenis, makropenis, hipospadia, dan lain)lain. 0alpasi - bila ter adi srtiktura uretra anterior yang berat menyebabkan fibrosis corpus spongiosum yang teraba disebelah &entral penis berupa aringan keras (spongio fibrosis)

P#m# !$saa( T a(s-um!(as! a*au D!a/"("s$"0! (&)


0emeriksaan penera#angan dilakukan pada tempat yang gelap dan menyinari skrotum dengan cahaya terang. "ika isi skrotum tampak menera#ang berarti isi cairan kistus dikatakan sebagai transluminasi positif atau diafonoskopi positif.

P#m# !$saa( 1"-"$ Du2u (R#c*a- T"uc%# )(&)


Adalah memasukkan ari telun uk yang telah diberi pelicin kedalam lubang dubur. 0emeriksaan ini menimbulkan sakit dan menyebabkan kontraksi sfringter ani sehingga dapat menyulitkan pemerikasaan. ;ang dinilai 1. tonus sfringter ani dan refleks bulbo)ka&ernosa ($<5) 2. mencari kemungkinan adanya massa didalam lumen rektum 3. menilai keadaan prostat.

0enilaian refleks bulboka&ernosus dilakukan dengan cara merasakan adanya refleks epitan pada sfrinter ani pada ari akibat rangsangan sakit yang kita berikan pada glans penis atau klitoris. 0ada #anita yang aktif se=ual selain pemeriksaan colok dubur, perlu uga diperiksa colok &agina guna melihat kemungkinan adanya kelainan didalam alat kelamin #anita, anatar lain - massa di ser&iks, darah di &agina atau massa di buli)buli.

P#m# !$saa( P#(u(,a() 3a2" a*" !um(&)


1. %rinalisis 4akroskopis i. >olume ii. ?arna iii. 6ekeruhan i&. $au &. pH &i. $erat "enis 4ikroskopis o 'edimen - lekosit, eritrosit, silinder, epitel o $akteriologis - kuman penyebab o 6imia#i - protein 2. Darah - %erum, 6reatinin, ,lektrolit, 1rombosit, Hb, Ht, @eukosit, ,ritrosit, .lukosa

P#m# !$saa( P#(u(,a() Rad!"-")!(&)


1. Aoto 0olos Abdomen ;ang harus diperhatikan adalah bayangan, besar(ukuran), dan posisi kedua gin al. Dapat pula dilihat kalsifikasi dalam kista dan tumor, batu radioopak, dan perkapuran dalam gin al. 2. 0ielografi :ntra&ena (0:>)

0emeriksaan 0:> memerlukan persiapan, yaitu malam sebelum pemeriksaan kastor oil (catharsis) atau laksans untuk membersihkan kolon dari feses yang menutupi gin al. %ntuk mengetahui kelainan kongenital, infeksi menahun gin al, tumor gin al, urolith, trauma abdomen, @$0 lama.

BAB II PEMBAHASAN KASUS


Id#(*!*as Pas!#( Bama %sia Agama 'tatus Alamat 0eker aan - 1n. Anu - 9C th - :slam - 6a#in dengan anak 3 - "l. @amcar B8.2 5t3!5#9 Desa @ima, 0antai 4akmur, $ekasi. - 0en ahit pakaian adi di pabrik <ikarang

Masa-a% Pas!#( .angguan kencing sebetulnya sudah terasa D E bulan A#alnya berupa rasa tak enak! menggan al di pangkal penis dan selangkangan, yang disangkanya sebagai akibat terlalu lama duduk setiap harinya. 'ebulan terakhir ini diperhatikan kencingnya makin sering (setiap 3)9 am), terasa agak sakit dan sering terasa panas saat kencing. ;ang dirasa paling menggaggu, sering ter adi saat sedang kencing tiba)tiba terhenti dan sakit, spontan ditarik)tarik penisnya, ternyata kencingnya lancar lagi. 'uatu ketika saat kencingnya tiba)tiba terhenti, tanpa senga au kakinya ditumpangkan ke atas, kencing lancar lagi. 6arena kesibukannya dan sering pulang lembur, belum sempat berobat, namun sekarang disempatkannya karena akhir kencingnya merah darah dan sakit sekali.

1idak pernah demam ! sakit pinggang berat! kencing nanah! cedera panggul maupun selangkangan.

Masa-a% ya() 0# (a% d!a-am! 0ernah D setahun lalu saat kencing di FurinoirG ( amban kencing) melihat satu batu kecil atuh bersama air kencingnya. 1idak pernah menderita kencing manis (H)! darah tinggi(H)!penyakit berat lainnya $elum pernah berobat "arang sekali minum obat kecuali sekali)sekali obat flu dan amu. 6esukaan makanan - pete, engkol, kacang, durian, kopi, tidak minum minuman keras, rokok tidak banyak.

6eadaan umum Badi 55 Denyut antung 1D 1emperatur 0alpasi 0<D ()),

- $aik

- E8=!menit (B) - 29=!menit (B) - dbn - 198!C8 mmHg - tidak diperiksa - $uli)buli tidak teraba, uretra tidak teraba batu, 2,% tenang - 0rostat D 2=1 cm, tepi atas bisa teraba, kenyal, licin, mobil, nodus ! pengerasan B1 ()), @ain)lain tidak ada kelainan. '1 :!d ()).

@ab - Darah rutin

- Hb Ht

I 13 g!d@ (12,8)19,8 g!d@) I 98J (98)9KJ)

,ritrosit @eukosit 1rombosit 6imia darah - %reum <reatinin As.%rat

I 9,E uta!u@ (9,E)E,2 uta!u@) I L288!u@ (7888)18888!u@) I 287.888!u@ (178.888)988.888!u@) I 38 mg!d@ (8)3K mg!d@) I 1,9 mg!d@ (8,L)1,7 mg!d@) I E,C mg!d@ (2,7)C,8 mg!d@)

%rinalisis

- 6uning agak keruh pH $" 0rotein .lukosa $ilirubin 6eton 'edimen eritrosit I E,8 I 1,88K I ()) I ()) I ()) I ()) I 27)28)38!@0$ 'edimen @eikosit 1orak 6ristal oksalat ,pitel $akteri I 17)28)28!@0$ I ()) I (D) I (D) I (D)

5adiologi 0emeriksaan lain

- $B2 tanpa persiapan - gambar terlampir - tidak ada sarana

10

Dokter puskesmas membuat diagnosis ker a, member pen elasa pada penderita dan membuat surat ru ukan ke 5'%D $ekasi ( araknya cukup auh). D!a)("s!s K# ,a U(*u$ Pas!#( I(!4 $atu &esica urinaria - karena hasil urinalisis pada pasien ini ditemukan adanya kristal oksalat yang diakibatkan oleh kebiasaan memakan makanan seperti- pete, engkol, kopi, durian dan kacang. 'elain itu, setahun yang lalu pasien melihat adanya batu yang keluar bersama urinnya. D!a)("s!s Ba(d!()4 $erdasarkan anamnesis dan pemeriksaan penun ang seperti $B2, maka disimpulkan tidak ada diagnosis banding. 0en elasan yang diberikan oleh dokter 0uskesmas berkaitan dengan diru uknya pasien ke 5'%D bah#a, pasien diberitahukan tentang penyakit apa yang dideritanya beserta kemungkinan penatalaksanaan yang dilakukan. Dikarenakan sarana dan prasarana di 0uskesmas yang tidak lengkap, sehingga penatalaksanaan dari diagnosis ker a dokter puskesmas hanya bisa dilakukan di 5umah 'akit besar . 2leh karena itu pasien tersebut sebaiknya diru uk ke 5'%D. 0en elasan yang diberikan oleh dokter 0uskesmas agar pasien yakin perlunya berobat ke 5'%D bah#a, pasien diberitahukan tentang bahaya dan komplikasi yang dapat timbul apabila tidak dilakukan terapi dan pengobatan yang adekuat. Dan untuk memastikan diagnaosis ker a yang benar perlu dilakukan rekam medik ulang seperti anamnesis, pemeriksaan fisik (generalisata maupun lokal), dan pemeriksaan penun ang. 'ebaiknya, dokter 0uskesmas memberikan terapi sementara karena arak dari rumah pasien ke 5'%D auh. 6arena kemungkinan batu dibentuk dari pH yang asam, maka perlu diberikan natrium bikarbonat atau sitrat sebagai alkalinasi untuk mengurangi asam pada urin. Diberikan uga analgetik (esterkolin, golongan pira*olon dan golongan oksikam) oral atau in eksi untuk mengurangi rasa nyeri se#aktu miksi dan antibiotik bersepktrum luas (tetrasiklin, kloramfenikol) karena sesuai dari hasil pemeriksaan urinalisis terdapat bakteriuria. $atu yang telah dikelurakan pasca operasi harus dilakukan analisis batu untuk mengetahui komposisi (kalsium oksalat, kalsium fosfat, asam urat, magnesium)fosfat, =anthyn,

11

dan sistin) yang terakndung dalam batu tersebut sehingga didapatkan etiologi, faktor pembentukan dan untuk terapi atau pencegahan. 6A'%' - 6eesokan harinya penderita datang ke 5'%D $ekasi. Dokter %rolog yang menangani penderita tersebut segera melengkapi pemeriksaan dan mempersiapkan tindakan bedah.

P#m# !$saa( Ya() D!-a$u$a( U(*u$ P# s!0a( B#da%(5,6)


1. anamnesis tambahan a. 5i#ayat penyakit keluarga b. 5i#ayat penyakit dahulu -D4, "antung, Hipertensi, gangguan homestasis c. 5i#ayat pengobatan d. 6eadaan sosial ekonomi 2. pemeriksaan fisik a. 'tatus general penampilan) b. 'tatus lokal 3. 0emeriksaan 0enun ang a. 0emeriksaan laboratorium Darah - Hb. Ht. ,ritrosit, 1rombosit, @eukosit, ureum, kreatinin, asam urat, '.21, '.01, .lukosa, homeosatsis darah %rin - 4akroskopis (&olume, #arna, kekeruhan, pH, berat enis, bau), 4ikroskopis (sedimen, bakteriologis, protein, kristal) b. 0emeriksaan 5adiologi Aoto 1horaks ,6. $B2):>0 - untuk melihat anatomi, fungsi gin al, komplikasi, tetapi tes alergi kontras terlebih dahulu. %'. &esica urinaria
12

tanda

&ital

(suhu, denyut

nadi,

tekanan

darah,

pernapasan), keadaan umum (kesan sakit, tingkat kesadaran , cara duduk, - 0enis, preputsium, orifium uretra eksternum, 'krotum,

0rostat, >esica urinaria.

9.

45: %rogram - mendeteksi batu radiolusent dan lokasi batu 'istoskopi

:nformed <onsent

Diagnosis akhir &esikolitiasis (opaM, N 3cm, tunggal), dengan sistisis kronis, uretra tidak ada penyempitan, tidak ada penyulit, ataupun kontra indikasi tindakan bedah. 1idakan bedah yang dilakukan dengan persetu uan pasien adalah >esikolitotomi. ;aitu, tindakan bedah terbuka untuk batu &esica urianaria. P#(y#2a2 P#m#2#(*u$a( Ba*u(3) 1. pH Dalam suasana asam akan terbentuk batu - kalsium oksalat, kristal asam urat, sistin Dalam suasan basa akan terbentuk batu - triple fosfat dan kalsium fosfat

2. peningktan pembentukan kristaloid yaitu urin pekat yang disebabkan karena dehidrasi dan mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak oksalat. 3. menurunnya aliran darah dalam urin yaitu terbentuk stasis 9. menurunnya inhibotor pembentukan batu karena 0emeriksaan 0enun ang

T!(da$a( S#-a(,u*(ya 4elakukan urinalisis ulang untuk mengetahui kadar lekosit, bakteri di dalam urin setelah terapi sementara. Dengan demikian dapat diketahui keberhasilan terapi sementara tersebut. Dan uga dari hasil urinalisis dapat diketahui resisten antibiotik.

13

K"m0-!$as!(1,2,3)
'eandainya penderita tidak datang ke 5'%D karena takut operasi, kemungkinan komplikasi yang akan ter adi yaitua. 6arena urin yang dikeluarkan sedikit maka ter adi penumpukan sisa urin di &esica urinaria. Hal ini menyebabkan mudahnya infeksi berulang. sehingga menimbulkan sistitis kronik yang makin parah yang akan mengakibatkan pielonefritis. 'erta karena gin al terus memproduksikan urin dan ditambah penumpukan urin menyebabkan hidronefrosis. b. 2bstruksi pada &esica urinaria mengakibatkan hipertrofi &esica urinaria (musculus detrusor) yang meningkatkan tekanan didalamnya mengakibatkan pelebaran urter dan pyelum sehingga atrofi dan gagal gin al. c. 0endarahan, infeksi, ruptur, dan keganasan (tumor)

P#(c#)a%a((1,2) $erdasarkan hasil pemeriksaan urin diketahui penyebab pembentukan batu yaitu kadar oksalat yang tinggi akibat mengkonsumsi makanan yang tinggi oksalat seperti pete, engkol, durian, kopi. 2leh karena itu untuk pencegahan harus dihindari atau dikurangi. Dan harus banyak minum air putih.

14

DA+TAR PUSTAKA

1. 'udoyo A?, 'etiyohadi $, Al#i :, 'imadibrata 4, 'etiati '. $uku A ar :lmu 0enyakit Dalam. "ilid :. ,disi :>. "akarta - ,.<, 288E( hal. 71L O 71K. 2. Asdie AH. Harrrison - 0rinsip)prinsip ilmu penyakit dalam. >olume 3. ,disi 13. "akarta - ,.<, 2888( hal.1913)CC. 3. 0rice ', ?ilson @4. 0atofisiologi - 6onsep 6linis 0roses)proses 0enyakit. >olume 2. ,disi E. "akarta - ,.<, 288E( hal. KCL. 9. 0urnomo $$. Dasar)dasar %rologi. "akarta - <> 'agung 'eto, 2881( hal. 1K O C. 7. 'choltmei er 5", 'chroder AB.%rologi. "akarta - ,.<, 1CC1( hal.EL O C. E. ' amsuhida at 5, De "ong ?. $uku A ar :lmu $edah. ,disi 2. "akarta- ,.<, 2887( hal. L33)K8L.

15

Anda mungkin juga menyukai