Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

Kolelithiasis adalah penyakit batu empedu yang dapat ditemukan di dalam


kandung empedu atau di dalam saluran empedu, atau pada kedua-duanya.
Nama lainnya adalah batu empedu,  gallstones, atau biliary calculus.
Batu kandung empedu telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu dan
pada abad ke 17 telah dicurigai sebagai penyebab penyakit pada
manusia. Batu empedu merupakan
 penyakit yang pada awalnya sering ditemukan di negara Barat dan
jarang di negara berkembang. Tetapi dengan membaiknya keadaan
sosial ekonomi,
 perubahan menu diet ala Barat serta perbaikan sarana diagnosis
khususnya ultrasonograi, pre!alensi penyakit empedu di negara
berkembang termasuk "ndonesia cenderung meningkat. #i $merika %erikat,
terdapat lebih dari &' juta orang dengan batu empedu dan dari hasil
otopsi menunjukkan angka kejadian
 batu empedu paling sedikit &'( pada wanita dan )( pada laki-laki diatas
umur 
*' tahun.  +1
#ikenal tiga jenis batu empedu yaitu batu kolesterol, batu
 batu bilirubin, yang terdiri dari kalsium bilirubinat dan batu campur
)'( batu empedu adalah batu kolesterol, tetapi angka kejadian batu pigmen semakin meningkat akhir-akhir ini. %ebaliknya di $sia Timur, lebih
en dibanding dengan batu kolesterol.
BAB II
LAPORAN
KASUS

2.1 Identitas Pasien


 Nama  Ny. %

enis Kelamin  /erempuan


0mur   7 ta hun
 No. 23  1-'4-&1-51
%uku  $ceh

$gama  "s lam


$lamat  $ceh B esar  
Tanggal 3asuk 6%  1 3ei &'15
Tanggal /emeriksaan  1* uni &'15

2.2 Anamnesis

Keluhan Utama
 Nyeri perut kanan atas

Keluhan Tambahan
3ual, muntah

Ria!at Pen!a"it Se"a#an$


/asien datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas sejak 1
bulan dengan durasi 8 1' menit setiap kali nyeri. Nyeri dirasakan tembus
hingga ke punggung. %elain itu pasien juga mengeluhkan mual dan
muntah. /asien mengeluh muntah setiap kali makan. 6iwayat
demam tidak ada. /asien tidak mengeluhkan adanya B$K berwarna
seperti teh pekat dan tidak ada keluhan B$B berwarna dempul.

Ria!at Pen$$unaan Obat


/asien belum pernah mengkonsumsi obat
sebelumnya.
Ria!at Pen!a"it Dahulu
- /asien belum pernah mengeluhkan hal yang sama sebelumnya
- 6iwayat #3 sejak tahun &''*
- 6iwayat hipertensi sejak 1' tahun yang lalu

Ria!at Pen!a"it Kelua#$a


Tidak ada keluarga pasien yang mengeluhkan hal yang sama dengan
 pasien.

Ria!at Kebiasaan S%sial


/asien mengaku sehari-hari mengkonsumsi makanan berlemak dan
 jarang berolahraga.

2.& Peme#i"saan
'isi" Status P#esent
Keadaan u mum  s akit s edang
Kesadaran  c ompos m entis
Tekanan arah 1 m:g
# 5'94' m
;rekuensi nadi  )' k ali9menit
;rekuensi pernapasan  1)
kali9menit Temperatur  5,7 '2

Status (ene#al
a. Kulit
<arna  kuning langsat
Turgor  kembali cepat
aringan parut  tidak ada
%ianosis  tidak ada
"kterik  tidak ada
/ucat  t idak a da

b. Ke)ala
Bentuk  normocephali
6ambut  hitam, sukar dicabut, distribusi merata
<ajah  simetris
3ata  konjungti!a palpebra inerior pucat +-9-, sklera ikterik
+-9-,
mata cekung +-9-, pupil isokor ϕ mm9mm, releks
cahaya
langsung +=9=, releks cahaya tidak langsung +=9=
Telinga  normotia, sekret +-9-
:idung  napas cuping hidung +-9-, sekret +-9-

*. +ulut
Bibir  bibir kering +-, mukosa bibir lembab, sianosis +-
>idah  lidah kotor +-
Tonsil  T19T1, hiperemis +-
;aring  hiperemis +-

d. Lehe#
K?B  tidak ada pembesaran, nyeri
tekan +- Kelenjar tiroid tidak ada pembesaran
T@  6-&cm:&A

e. Th%#a"s
Pa#u
"nspeksi  simetris saat statis dan dinamis

/alpasi  %; kanan  %; kiri, nyeri tekan +-


/erkusi  sonor di kedua lapangan paru
$uskultasi  !esikuler +=9=, rhonki +-9-, wheeCing +-9-

,antun$
"nspeksi  ictus cordis tidak terlihat
/alpasi  ictrus cordis teraba di "2% @ linea midkla!ikula
sinistra
$uskultasi  B "D B"", reguler +=, bising +-

-. Abd%men
"nspeksi  simetris, distensi +=
/alpasi  nyeri tekan +=, organomegali +-
/erkusi  timpani, shifting dullness +-

$uskultasi  peristaltik  kali9menit, kesan normal


$. (enitalia
Tidak diperiksa

i. E"st#emitas

Su)e#i%# In-e#i%#
Penilaian
Kanan Ki#i Kanan Ki#i
/ucat Tidak a da Tidak a Tidak a da Tidak a da
da
%ianosis Tidak a da Tidak a Tidak a da Tidak a da
da
Edema Tidak a da Tidak a Tidak a da Tidak a da
da

BAB III
kolesistektomi secara kon!ensional ataupun dengan cara laparoskopi.
Batu empedu yang terjepit di duktus sistikus, di muara duktus sistikus
pada duktus koledokus, dapat menekan duktus koledokus atau duktus
hepatikus komunis sehingga mengakibatkan obstruksi +sindroma 3iriCCi. Batu
ini harus dikeluarkan dengan cara operasi. Bila tidak dikeluarkan akan
menyebabkan obstruksi dengan
 penyulit seperti kolangitis atau sepsis dan ikterus obstrukti yang bisa
mengakibatkan gagal hati atau sirosis bilier. +1'

Anda mungkin juga menyukai