Laporan kasus
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. P
Jenis Kelamin : perempuan
Usia
: 69 Tahun
Alamat
:Purworejo
Status
: menikah
Perkerjaan : Ibu rumah tangga
anamnasis
Keluhan utama
Nyeri perut kanan atas.
Keluhan penyakit sekarang
Nyeri perut kanan atas sejak 5 hari lalu, nyeri
menjalar ke perut bagian bawah dan kadang kadang
sampai ke bagian punggung. Nyeri hilang timbul.
Nyeri seperti ditusuk-tusuk. Keluhan ini sudah
dirasakan sejak 10 tahun lalu. BAB normal, BAK
lancar, muntah(+), dan Mual(-). Keluhan sudah
diobati dipuskesmas namun belum membaik.
anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah merasakan keluhan yang serupa
sebelumnya.
Diabetes Mellitus (-), Hipertensi (-), dan Jantung
(-).
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga tidak ada yang memiliki keluhan yang
sama
Riwayat keluarga tidak ada penyakit kronis seperti
diabetes mellitus, hipertensi, dan jantung
anamnesis
Riwayat personal sosial
Jarang olahraga
Merokok(-), minum alkohol(-)
Kebiasaan makan sedikit.
Pemeriksaan fisik
KU : baik, compos mentis, GCS E4V5M6
Vital Sign : TD = 120/70 mmHg
RR = 18x/menit
N = 88x/menit
T = 36,9C
Kepala : pupil isokor 3 mm/3mm, CA (-/-) SI (-/-)
Leher : benjolan(-), dapat digerakkan
Thorax : wheezing (-/-) RB (-/-) simetris (+/+)
vesikuler (+/+), sonor (+/+), vocal fremitus(+/+)
Pemeriksaan penunjang
Darah rutin otomatis
HB:11,8 g/dl(L)
Leukosit: 14.300/UL(H)
hematrokrit: 33 %(L)
Eritrosit :3.800.000/UL
Trombosit: 288.000/UL
Netrofil: 81,4%(H)
Limfosit: 9,50 % (L)
Monosit : 6,90%
Eosinofil: 1,70% (L)
Basofil : 0,50%
Ureum:28
Creatinin: 0.83
Diagnosis
cholelithiasis
Tindakan
kolesistektomi
KOLELITIASIS
kolelitiasis
Ada 3 tipe batu empedu:
1. Batu empedu kolesterol
. Batu ini terjadi jika konsentrsi kolesterol didalam cairan empedu
tinggi, akan terjadi pengendapan lama kelamaan akan menjadi
batu
. Batu berbentuk soliter atau mutipel, permukaan licin, bulat,
berduri dan ada yang seperti buah murbel
2. Batu empedu pigmen
.Ada pengendapan bilirubin tak terkonjunggasi disaluran empdu
.Batu berbentuk tidak teratur, kecil-kecil, dapat bejumlah
banyak, warna coklat, kemerahan, hitam sampai berbentuk
lumpur atau tanah yang rapuh
Pathofisiologi :
Perubahan metabolisme yang disebabkan oleh perubahan
susunan empedu. Perubahan susunan empedu mungkin
merupakan faktor yang paling penting pada pembentukan
batu empedu. Kolesterol yang berlebihan akan mengendap
dalam kandung empedu.
2. Statis empedu. Stasis empedu dalam kandung empedu dapat
mengakibatkan supersaturasi progresif, perubahan susunan
kimia dan pengendapan unsur tersebut. Gangguan kontraksi
kandung empedu dapat menyebabkan stasis. Faktor
hormonal khususnya selama kehamilan dapat dikaitkan
dengan perlambatan pengosongan kandung empedu dan
merupakan insiden yang tinggi pada kelompok ini.
1.
Lanjutan..
3. Infeksi kandung empedu. infeksi bakteri dalam
saluran empedu dapat memegang peranan sebagian
pada pembentukan batu dengan meningkatkan
deskuamasi seluler dan pembentukan mukus. Mukus
meningkatkan viskositas dan unsur seluler sebagai
pusat presipitasi. Infeksi lebih sering sebagai akibat
pembentukan batu empedu dibanding infeksi yang
menyebabkan pembentukan batu
3. Fatty (gemuk)
Orang dengan Body Mass Index (BMI) tinggi,
mempunyai resiko lebih tinggi untuk terjadi batu
empedu. Ini dikarenakan dengan tingginya BMI
maka kadar kolesterol dalam kandung empedu pun
tinggi, dan juga mengurasi garam empedu serta
mengurangi
kontraksi/pengosongan
kandung
empedu
Gambaran klinis
Nyeri didaerah epigastrium, kuadran kanan atas
atau prekordium
Berlangsung >15 menit dan kadang kadang baru
hilang beberapa jam
Penyebaran nyeri dapat ke punggung bagian tenga,
skapula atau ke puncak bahu disetai mual dan
muntah
Pada pemeriksaan fisik abdomen ada tanda murphy
sign
Pemeriksaan penunjang
USG
Pemeriksaan standar kolelitiasis untuk menegakkan diagnosis.
Kebenaranya mencapai 95 %
Gambaran akustic shadow pada batu empedu, doble layer jika
terjadi edeme dinding vecica felea.
Endoscopic Retrograde choledocho pancreaticography (ERCP)
bertujuan untuk melihat kandung empedu, tiga cabang saluran
empedu melalui ductus duodenum.
PTC (perkutaneus transhepatik cholengiografi)
Pemberian cairan kontras untuk menentukan adanya batu dan
cairan pankreas.
penatalaksanaan
Pencegahan primer
Menjaga kebersihan makanan, menurunkan kadar
kolesterol dengan mengurangi asupan lemak jenuh.
Minum 8 gelas air setiap hari untuk menjaga kadar air
yang tepat dari cairan empdu.
2. Pencegahan sekunder
Non bedah
.Disolusi medis. Harus memenuhi kriteria terpi non
operatif yaitu batu kolesterol < 20 mm dan jumlah
batu kurang dari 4 batu, fungsi kandung empedu baik
1.
Lanjutan...
Endoscopi retrograde cholangio pancreatography
Terapi bedah
Kolesistektomi terbuka. Merupakan standar terbaik untuk
penanganan pasien dengan kolelitiasis simtomatik. Indikasi
paling umum untuk kolesistektomi adalah kolil biliaris
rekuren diikuti oleh kolesistisis akut
Kolesistektomi laparoskopik. Kandung empedu diangkat
melalui selang yang dimasukkan lewat syatan kecil di
dinding perut. Indikasi pembedahan batu adalah bila
simtomatik adanya keluhan bilier yang mengganggu atau
semakin berat.kelibihan yang diperoleh dengan teknik ini
luka operasi kecil (2-10 mm) sehingga nyeri pasca bedah
minimal.
Terima kasih