Anda di halaman 1dari 37

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Urolitiasis merupakan keadaan telah terjadinya pembentukan batu dalam saluran kemih. Penyakit ini diduga telah ada sejak peradaban manusia dahulu karena ditemukan batu diantara tulang panggul kerangka mumi dari seorang berumur 16 tahun. Mumi ini diperkirakan berumur sekitar 7000 tahun. (bedah) Urolitiasis merupakan keadaan patologis yang sering terjadi dan sering

dipermasalahkan baik dari segi kejadian (insiden), etiologi, patogenesis maupun dari segi pengobatan. Urolitiasis ini disebabkan oleh multi aktor. ( management). !ejadian maupun komposisi batu penderita urolitiasis ini tidak sama diberbagai belahan bumi, ber"ariasi menurut suku bangsa dan geogra i. #alaupun demikian, untuk komposisi batu diperoleh kesan bah$a batu kalsium oksalat merupakan jenis batu yang paling banyak dijumpai. (pro il) Urolitiasis diperkirakan terjadi sekitar 10% per 100.000 penduduk &e$ 'ealend, (i )merika serikat, sekitar %*0.000 sampai 7*0.000 penduduknya menderita urolitiasis setiap tahun, dimana 1*+ terjadi pada laki, laki dan 6+ terjadi pada perempuan. (management o ). (i -erman terjadi 7*0.000 kasus per tahun, dimana %*+ diantaranya mengalami rekuren. !ejadian pada pria empat kali lebih tinggi dari pada $anita , ke.uali untuk batu amonium magnesium os at (stru"it), lebih sering terdapat pada $anita. Usia rata,rata terjadinya urolitiasis /0 sampai *0 tahun. ( pro il analisis , eau).

(i 0ndonesia urolitiasis masih menempati porsi terbesar dari jumlah pasien di klinik urologi yang merupakan salah satu dari tiga penyakit terbanyak di bidang urologi disamping in eksi saluran kemih dan pembesaran prostat benigna, namun data lengkap dari kejadian penyakit ini masih belum banyak dilaporkan. (pro il) Pada tahun %00% berdasarkan data yang dikumpulkan dari seluruh rumah sakit di 0ndonesia adalah sebesar /7.6/6 kasus baru, dengan jumlah kunjungan *1.2*2 orang. 3edangkan jumlah pasien yang dira$at adalah sebesar 12.011 orang, dengan jumlah kematian sebesar /71 orang..

Penyebab pasti pembentukan urolitiasis belum diketahui, oleh karena banyak aktor yang dilibatkan 4erbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan gangguan aliran urine, gangguan metabolik, in eksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaan keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik).. (iduga dua proses yang terlibat dalam penyakit ini yakni supersaturasi dan nukleasi. 0denti ikasi urolitiasis dapat dilakukan dengan analisis batu, sehingga jenis dan komposisi batu dapat diketahui. (alam menegakkkan diagnosa pada urolitiasis memerlukan peranan radiologi, dimana dalam beberapa tahun ini pen.itraan untuk urolitiasis meningkat seiring dengan perkembangan ke.anggihan teknologi dalam penegakkan diagnosa yang lebih baik. (ne$ and en"ol"ing). !emajuan dalam bidang urologi telah se.ara drastis mengubah tatalaksana pasien dengan batu simtomatik yang membutuhkan operasi terbuka untuk pengangkatan batu. Perkembangan terapi in"asi minimal mutakhir yaitu retrograde uteros.opi. intrarenal surgery (5053), per.utaneus nephrolitotomy (P&6), uteroskopi (U53), dan e7tra.orporeal sho.k $a"e lithotrispy (83#6) telah banyak digunakan dalam tatalaksana urolitiasis. 1.2 Batasan Masalah Makalah ini membahas mengenai de inisi, epidemiologi, klasi ikasi, etiologi, , patogenesis, gejala klinis, diagnosis, dan peranan radiologi dalam diagnosa dan penatalaksanaan urolitiasis. 1.2 Tujuan Penulisan Untuk mengetahui dan memahami de inisi, epidemiologi, klasi ikasi, etiologi, patogenesis, gejala klinis, diagnois, dan peranan radiologi dalam diagnosa dan penatalaksanaan urolitiasis. 1.4 Meto e Penulisan Metode yang dipakai adalah tinjauan kepustakaan dengan merujuk pada berbagai literatur.

1.! Man"aat Penulisan

Melalui penulisan makalah ini diharapkan akan berman aat dalam memberikan in ormasi dan pengetahuan tentang urolitiasis.

BAB II TIN#AUAN PU$TA%A

2.1 De"enisi Urolitiasis merupakan keadaan terjadinya pembentukan batu didalam sistem traktus urinarius sehingga menimbulkan mani estasi sesuai dengan derajat penyumbatan yang terjadi. 9atu penyebab urolitiasis dapat terbentuk dan berada pada ginjal, ureter, kandung kemih atau uretra. (9edah)
Batu ginjal adalah batu yang terbentuk di tubuli ginjal kemudian berada di kaliks, infundibulum, pelvis ginjal dan bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginjal dan merupakan batu slauran kemih yang paling sering terjadi (Purnomo, 2000)

2.2 Anato&i an 'isiologi


Sistem urinaria terdiri dari organ-organ yang memproduksi urine dan mengeluarkannya dari tubuh. Organ urinaria terletak di rongga retroperitoneal dan terlindung oleh organ lain yang mengelilinginya, organ urinaria terdiri atas ginjal yang memproduksi urin, ureter yang menyampaikan urin ke kandung kemih sebagai penampung urin sementara, dan uretra yang membuang urin keluar dari tubuh: (sloane, ethel. 2003. Anatomi dan isiologi. !g":jakarta# (dasar-darar urologi# (grays anatomy#

$ambar %. Sistem urinaria

a. $injal $injal merupakan organ yang berbentuk seperti ka"ang dengan sisi "ekungnya menghadap ke madial, terdapat sepasang (masing-masing satu di sebelah kanan dan kiri &ertebra# dan posisinya retroperitoneal. (dasar urologi# 'atas atas ginjal adalah &ertebra toraks kedua belas, dan batas ba(ah ginjal adalah lumbal ketiga. $injal kanan terletak sedikit lebih rendah (kurang lebih % "m# dibanding ginjal kiri, hal ini disebabkan adanya hati yang mendesak ginjal sebelah kanan. (gray anatomy ) sloane# Setiap ginjal memiliki panjang sekitar %%,2* "m, lebar * sampai +,* "m, dengan ketebalan agak lebih dari 2,* "m. 'erat ginjal pada pria de(asa ber&ariasi %2*-%+0 gram, pada (anita de(asa %%*-%** gram. Atau kurang lebih 0,,- dari berat badan. (gray anatomi )dasar2 urologi#

Struktur di sekitar ginjal $injal dibungkus oleh jaringan ibrus tipis dan mengkilat yang disebut kapsula ibrosa (true "apsule# ginjal dan di luar kapsul ini terdapat jaringan lemak perirenal. .isebelah kranial ginjal terdapat kelenjar anak ginjal atau glandula adrenal atau supra renal yang ber(arna kuning. /elenjar adrenal bersama-sama ginjal dan jaringan lemak perirenal dibungkus oleh asia gerota. 0asia ini ber ungsi sebagai barier yang menghambat meluasnya perdarahan dari parenkim ginjal serta men"egah ekstra&asasi pada saat trauma ginjal.selain itu asia gerota juga dapat sebagai barrier dalam

menghambat penyebaran in eksi atau menghambat metastasis tumor ginjal ke organ lain di sekitarnya. .i luar asie gerota terdapat jaringan lemak retroperitoneal atau disebut jaringan lemak pararenal. (dasar urologi# .isebelah posterior ginjal dilindungi oleh otot-otot punggung yang tebal serta tulang rusuk ke 12 dan 122. Sedangkan disebelah anterior dilindungi oleh organ-organ intraperitoneal. $injal kanan dikelilingi oleh hepar, kolon, dan duodenum, sedangkan ginjal kiri dikelilingi oleh lien, lambung, jejenum, dan kolon. (dasar urologi#

Struktur ginjal Se"ara anatomis ginjal terbagi menjadi 2 bagian yaitu korteks dan medula ginjal. .idalam korteks terdapat berjuta-juta ne ron sedangkan di dalam medula banyak terdapat duktuli ginjal. 3e ron adalah unit ungsiona terke"il dari ginjal yang terdiri atas tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distalis, dan duktus kolegentes. (dasar urologi# 4edula ginjal terbagi menjadi menjadi beberapa massa jaringan berbentuk keru"ut yang disebut piramida ginjal. .asar dari setiap piramida dimulai pada perbatasan korteks dan medula serta berakhir di papila, yang menonjol ke dalam ruang pel&is ginjal, yaitu sambungan dari ujung ureter bagian atas yang membentuk "orong. 'atas luar pel&is terbagi menjadi kantong-kantong dengan ujung terbuka yang disebut kalises mayor, yang meluas ke ba(ah terbagi menjadi kalises minor, yang mengumpulkan urin dari tubulus setiap papila. 4ukosa sistem pel&ikalises terdiri atas epitel transisional dan dindingnya terdiri atas otot polos yang mampu berkontraksi untuk mengalirkan urine sampai ke ureter. (dasar2 urologi ) guyton isiologi#

$ambar 2. Anatomi ginjal .arah yang memba(a hasil metebolisme tubuh di iltrasi di dalam glomeruli kemudian di tubuli ginjal, beberapa 5at yang masih diperlukan tubuh mengalami reabsobsi dan 5at-5at hasil sisa metabolisme mengalami sekresi bersama air membentuk urine. Setiap hari tidak kurang %60 liter "airan tubuh di iltrasi di glomeruli dan menghasilkan urine %-2 liter. 7rin yang terbentuk di dalam ne ron disalurkan melalui piramida ke sistem pel&ikalises ginjal untuk kemudian disalurkan kedalam ureter. (dasar urologi# 8askularisasi ginjal $injal mendapatkan aliran darah dari arteri renalis yang merupakan "abang langsung dari aorta abnominalis, sedangkan darah &ena dialirkan melalui &ena renalis yang bermuara ke dalam &ena "a&a in erior, sistem arteri ginjal adalah end arteries yaitu arteri yang tidak mempunyai anastomosis dengan "abang-"abang dari arteri lain, sehingga jika terdapat kerusakan pada salah satu "abang arteri ini, berakibat timbulnya iskemia9nekrosis pada daerah yang diperdarahi. (dasar urologi# 0ungsi ginjal (dasar urologi ) guyton# 'erbagai ungsi ginjal dalam homeostasis:

%. 2. 3. ,. *. <. +. 6. =.

!ksresi produk sisa metabolik dan bahkan kimia asing :engaturan keseimbangan air dan elektrolit (4engontrol eksresi hormon-hormon aldosteron dan A.; (anti diuretik hormone## :engaturan osmoalitas "airan tubuh dan konsentrasi elektrolit :engaturan tekanan arteri :engaturan keseimbangan asam-basa Sekresi, metabolisme, dan eksresi homon $lukoneogenesis 4engatur metabolisme ion kalisum dan &itamin . 4enghasilkan hormon antara lain: eritropoetin, yang berperan dalam pembentukan sel darah merah. >enin yang berperan dalam mengatur tekanan darah, serta hormon prostaglandin.

$ambar 3. 3e ron $injal b. 7reter 7reter adalah organ yang berbentuk tabung ke"il yang ber ungsi mengalirkan urine dari pielum ginjal ke dalam buli-buli. :ada orang de(asa panjangnya kurang lebih 2*-30 "m. .indingnya terdiri atas 3 lapisan, yaitu lapisan terluar adalah ibrosa, di tengah adalah muskularis longitudinal ke arah dalam dan otot polos sirkular ke arah luar, dan lapisan terdalam adalah epitelium mukosa yang mensekresi selaput mukus pelindung. ?apisan otot dapat melakukan gerakan peristaltik (berkontraksi# guna mengeluarkan urine ke buli-buli. (gray ) sloane#

$ambar ,. Anatomi ureter @ika karena sesuatu sebab terjadi sumbatan pada aliran urine, terjadi kontraksi otot polos yang berlebihan yang bertujuan untuk mendorong9mengeluarkan sumbatan itu dari saluran kemih, kontaksi itu dirasakan sebagai nyari kolik yang datang se"ara berkala, sesuai dengan irama peristaltik ureter. (dasar urologi# Sepanjang perjalanan ureter dari pielum menuju buli-buli, se"ara anatomis terdapat beberapa tempat yang ukuran diameternya relati lebih sempit dari pada tempat lain, sehingga batu atau benda-benda lain yang berasal dari ginjal seringkali tersangkut ditempat itu. Aempat-tempat penyempitan itu antara lain adalah: %. :ada perabatasan antara pel&is renalis dan ureter atau pel&i ureter jun"tion 2. Aempat ureter menyilang arteri iliaka di ronggo pel&is 3. :ada saat ureter masuk ke &esika urinaria dalam posisi miring dan berada di dalam otot &esika urinaria (intramural# /eadaan ini dapat men"egah terjadinya aliran balik urine dari &esika urinria ke ureter atau re luks &esiko-ureter pada saat buli-buli berkontaksi. (dasar urologi# 7ntuk kepentingan radiologi dan kepentingan pembedahan, ureter dibagi menjadi dua bagiah, yaitu ureter pars abdominalis, yaiu yang berada dari pel&is renalis sampai menyilang &asa ilika, dan ureter pars pel&ika, yaitu mulai dari persilangan dengan &sa ilika sampai masuk buli-buli. (gray anatomi ) dasar urologi# .isamping itu se"ara radiologis ureter dibagi dalam tiga bagian, yaitu : %. 2. 3. 7reter %93 proksimal mulai dari pel&is renalis sampai batas atas sakrum, 7reter %93 medial mulai dari batas atas sakrum sampai pada batas ba(ah sakrum 7reter %93 distal mulai batas ba(ah sakrum sampai masuk ke &esika urinaria.

". 8esi"a urinaria

8esi"a urinaria adalah organ berongga yang terdiri atas 3 lapis otot detrusor yang saling beranyaman. .isebelah dalam otat longitudinal, ditengah otot sirkuler, dan paling luar merupakan otot longitudinal. 4ukosa &esika urinaria terdiri atas sel B sel transisional yang sama seperti mukosa-mukosa pel&is renalis, ureter dan uretra posterior. :ada dasar &esika urinaria kedua muara ureter dan meatus uretra internum membentuk suatu segitiga yang disebut trigonum &esika urinaria. Se"ara anatomik bentuk &esika urinaria terdiri atas 3 permukaan, yaitu : %. 2. 3. :ermukaan superior yang berbatasan dengan ronggo peritoneum .ua permukaan in erolateral :ermukaan superior. :ermukaan superior merupakan lokus minoris (daerah terlemah# dinding &esika urinaria. 8esika urinaria ber ungsi menampung urine dari ureter dan kemudian mengeluarkannya melalui uretra dalam mekanisme miksi. .alam menampung urine, &esika urinaria mempunyai kapasitas maksimal, yang &olumenya untuk orang de(asa kurang lebih adalah 300-,*0 ml: sedangkan kapasitas buli-buli pada anak menurut ormula dari ko adalah:

/apasitas &esika urinaria C (umur (tahun# ) 2# D 30 m?

:ada saat kosong, &esika urinaria terletak di belakang sim isis pubis dan pada saat penuh berada diatas sim isis pubis sehingga dapat dipalpasi dan diperkusi. 8esika urinaria yang terisi penuh memberikan rangsangan pada sara a eren dan menyebabkan

akti&asi pusat miksi di medula spinalis segmen sakral S2-,. ;al ini akan menyebabkan kontraksi otot detrusor, terbukanya leher &esika urinaria, dan relaksasi s ingter uretra sehingga terjai proses miksi.

,. 7retra 7retra merupakan tabung yang menyalurkan urine ke luar dari &esika urinaria melalui proses miksi. Se"ara anatomis uretra dibagi menjadi 2 bagian yaitu uretra posterior dan uretra anterior. :ada pria, organ ini ber ungsi juga dalam menyalurkan "airan mani. 7retra diperlengkapi dengan s ingter uretra interna yang terletak perbatasan &esika urinaria uretra, serta s ingter eksterna yang terletak pada perbatasan uretra anterior dan uretra posterior. S ingter uretra interna terdiri atas otot polos yang dipersara i oleh sistem simpatik sehingga pada saat &esika urinaria penuh, s ingter terbukan. S ingter uretra eksterna terdiri atas otot bergaris dipersara i oleh sistem somatik yang dapat diperintahkan sesuai dengan keinginan seseorang, pada saat miksi s ingter ini terbuka dan tertutup pda saat menahan miksi. :anjang uretra (anita kurang lebih 3-* "m, sedangkan uretra pria de(asa kurang lebih 23-2* "m. :erbedaan panjang inilah yang menyebabkan keluhan hambatan pengeluaran urine lebih sering ada pria. 7retra posterior pada pria terdiri atas uretra pars prostatia yaitu bagian uretra yang dilingkupi oleh kelenjar prostat,dan uretra pars membranesa. .i bagian posterior lumen uretra prostatika, terdapa suatu tonjolan &erumontanum, dan disebelah proksimal dan distal dari &erumontanum ini terdapat krista uretralis. 'agian akhir dari &as de erens yaitu kedua dukus ejakularis terdapat di pinggir kiri dan kanan &erumontanum, sedangkan sekresi kelenjar prostat bermuara di dalam duktus prostatikus yang tersebar di uretra prostatik. 7retra anterior adalah bagian uretra yang dibungkus oleh korpus spongiosum penis. 7retra anterior penis terdiri atas pars bulbosa, pars penularis, ossa na&ukularis dan meatus uretra eksterna. .i dalam lumen uretra anterior terdapat beberapa muara kelenjar yang ber ungsi dalam proses reproduksi, yaitu kelenjar "o(peri berada dalam dia raga urogenitalis dan bermuara di uretra pars bulbosa, serta kelenjar ?ittre yaitu kelenjar parauretralis yang bermuara di uretra pars pendularis.

:anjang

uretra

(anita

kurang dari , "m dengan diameter 6 mm. 'erasa diba(ah sim isis pubis dan bermuara uretra adalah /urang medial s ingter yang bermuara kelenjar lebih uretra, uretra terdiri disebelah kelenjar Skene. sepertiga terdapat eksterna atas otot anterior &agina. .i dalam periuretra, diantaranya

bergaris. Aonus otot s ingter uretra eksterna dan tonus otot ?e&ator ani ber ungsi mempertahankan agar urine tetap berada di dalam &esika urinaria pada saat perasaan ingin miksi. 4iksi terjadi jika tekanan intra&esika melebihi tekanan intrauretra akibat kontraksi otot detrusor, dan relaksasi s ingter uretra eksterna.

2.( E)i e&iologi Urolitiasis adalah permasalahan global yang dipengaruhi oleh geogra i, budaya, dan ras. Pre"alensi urolitiasis meningkat se.ara progresi pada negara industri, dan negara berkembang sama disebabkan oleh kondisi sosial dan ekonomi. sekitar 1,% juta per tahun

penduduk amerika , dimana 1:+ terdiri dari laki, laki dan 6+ perempuan akan mengalami urolitiasis, dengan kemungkinan rekuren sebesar *0+ terjadi dalam *,10 tahun kemudian dan 7*+ terjadi kurang dari %0 tahun. Penelitian terbaru memperlihatkan peningkatan se.ara keseluruhan dari pre"alensi tersebut maupun proporsi kejadian pada perempuan dengan urolitiasis pada usia lanjut. Peningkatan pre"alensi dari urolitiasis berdampak signi ikan terhadap sistem kesehatan yang menyebabkan peningkatan biaya pengobatan dan angka kesakitan yang dihubungkan dengan komplikasi seperti in eksi dan penyakit gagal ginjal kronik. (i 0ndonesia sampai saat ini angka kejadian 93! yang sesungguhnya belum diketahui, diperkirakan 170.000 kasus per tahun -umlah penderita baru saluran kemih di sub bagian urologi bagian bedah 5umah 3akit ;ipto Mangunkusumo periode -anuari 122: < (esember %00* yaitu sebesar 10%1 pasien, dengan jenis kelamin 62:(67+) laki,laki dan //:(/%,*+) $anita. (i -akarta dilaporkan /:,2+ kasus urologi adalah batu saluran kemih. (ata rekam medis 53 (r. !ariadi diketahui bah$a kasus batu saluran kemih menunjukkan peningkatan dari /%,1+ dari kasus urologi pada tahun %00/ menjadi /*,:+ dari kasus urologi pada tahun %00: dan meningkat menjadi /2,1+ pada tahun %00*. )nalisis jenis 93! di 3emarang didapatkan paling banyak batu !alsium yaitu !alium =ksalat (*6,/+), !alsium >os at 2,%+, 9atu 3tru"it 1%,*+, 9atu Urat *,*+ dan sisanya .ampuran. (!ariadi)

2.4 Etiologi 4erbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan gangguan aliran urin, gangguan metabolik, in eksi saluran kemih, dehidrasi, dan keadaan,keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik). 1. 0diopatik %. ?angguan aliran air kemih a. >imosis b. 3triktur meatus .. @ipertro i prostat d. 5e luks "esiko uretral

e. Ureterokele . !onstriksi hubungan ureteropel"ik /. ?angguan metabolisme a. @iperparatiroidisme b. @iperurisemia .. @iperkalsuria(ekskresi kalsium urin lebih besar dari : mgAkgAhari) :. 0n eksi saluran kemih oleh mikroorganisme berdaya membuat urease (proteus mirabilis) *. (ehidrasi a. !urang minum, suhu lingkungan tinggi 6. 9enda asing a. >ragmen kateter, telur sistosoma 7. -aringan mati (nekrosis papil) 1. Multi aktor a. )nak di negara berkembang b. Penderita multitrauma .. (iet tinggi purin, oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya penyakit batu saluran kemih. 9anyak teori yang menerangkan proses pembentukan batu di saluran kemih tetapi hingga kini masih belum jelas teori mana yang paling benar. beberapa teori pembentukan batu adalah B 1. 4eori nukleasi 9atu terbentuk didalam urine karena adanya inti batu (nukleus). Partikel, partikel yang berada dalam larutan yang kele$at jenuh (supersaturated) akan mengendap didalam nukleus itu sehingga akhirnya membentuk batu.0nti batu dapat berupa kristal atau benda asing di saluran kemih

%. 4eori matriks Matriks organik terdiri atas serumAprotein urine (albumin,globulin dan mukoprotein) merupakan kerangka tempat diendapkannya kristal,kristal batu.

/. 4eori penghambat kristalisasi Urine orang normal mengandung Cat,Cat penghambat pembentuk kristal, antara lain B magnesium, sitrat, piro os at, mukoprotein dan beberapa peptida. -ika kadar salah satu ataubeberapa Cat itu berkurang akan memudahkan terbentuknya batu di dalam saluran kemih. 4abel 1B 8tiologi Urolitiasis

2.! )atogenesis Pembentukan batu saluran kemih memerlukan keadaan supersaturasi. 0nhibitor pembentukan batu dijumpai dalam air kemih normal. 9atu kalsium oksalat dengan inhibitor sitrat dan glikoprotein. 9eberapa promoter( reaktan) dapat mema.u pembentukan batu seperti asam urat, dan mema.u batu kalsium oksalat. )ksi reaktan dan inhibitor belum diketahui sepenuhnya. )da dugaan proses ini berperan dalam pembentukan a$al dan nukleasi kristal, progresi dan agregatasi kristal. Misalnya penambahan sitrart dalam kompleks kalsium dapat men.egah agregatasi kristal kalsium oksalat dan mungkin dapat mengurangi resiko agregatasi kristal dalam saluran kemih

9atu ginjal dapat berbentuk bila dijumpai satu atau beberapa aktor pembentuk kristal kalsium dan menimbulkan agregasi pembentukan batu. 3ubjek normal dapat mengeksresikan nukleus kristal ke.il. Proses pembentukan batu dimungkinkan dengan ke.enderungan ekskresi agregat kristal yang lebih besar dan kemungkinan sebagai kristal kalsium oksalat dalam air kemih Proses perubahan kristal yang terbentuk tubulus manjadi batu masih belum sejelas proses pembuangan kristal melalui aliran air kemih yang banyak. (iperkirakan bah$a agregasi kristal menjadi .ukup besar sehingga tertinggal dan biasanya ditimbun pada duktus kolektikus akhir. 3elanjutnya se.ara perlahan timbunannya akan membesar. Pengendapan ini diperkirakan timbul pada bagian sel epitel yang mengalami lesi. !elainan ini kemungkinan disebabkan oleh kristal sendiri. 3ekitar %0+ pasien batu ginjal merupakan batu kalsium merupakan batu kalsium dan kebanyakan terdiri dari kalsium oksalat atau agak jarang kalsium os at.

7sia @enis kelamin

:ro esi dan mentalisme

/onstitusi nutrisi

4usim dan ras

keturunan

/elainan mor ologi

$angguan aliran kemih

2n eksi saluran kemih

/elainan metabolik

0aktor genetik

!kskresi bahan pembentuk batu meningkat

!kskresi inhibitor kristal menurun

:erubahan isiko-kimia(i supersaturasi

/elainan kristaluria, agregasi kristal, pertumbuhan kristal

2.* %lasi"ikasi an +ejala %linis 9atu saluran kemih umumnya mengandung unsur B kalsium oksalat atau kalsium os at, asam urat, magnesium,amonium, os at (map), 7antin dan sistin. (ata mengena ikandunganAkomposisi Cat yang terdapat pada batu sangat penting untuk usaha pen.egahan terhadap kemungkinan timbulnya batu residi . !lasi ikasi menurut jenis batu, terbagi atas :
a. 9atu !alsium

9atu ini paling banyak ditemui,yaitu kurang lebih 70,10+ dari seluruh batusaluran kemih. kandungan batu jenis ini terdiri atas kalsium oksalat, kalsium os at atau.ampuran dari kedua unsur itu. aktor terjadinya batu kalsium adalah :
,

@iperkalsiuria B adalah kadar kalsium dalam urine lebih besar dari %*0,/00 mgAhari.menurut pak (1276) terdapat / ma.am penyebab terjadinya hiperkalsiuri, antara lain B
o

@iperkalsiuria absorptif yang terjadi karena adanya peningkatan absorpsi kalsium melalui usus. @iperkalsiuria renal terjadi karena reabsorpsikalsium melalui tubulus ginjal. adanya gangguan kemampuan

@iperkalsiuri resorptif / puasa terjadi karena adanya peningkatan resorpsi kalsium tulang, yang banyak terjadi pada tumor paratiroid atauhiperparatiroidisme primer hiperoksaluria B adalah ekskresi oksalat urine yang melebihi :* gAhari. !eadaan ini banyak dijumpai pada pasien yang mengalami gangguan pada usussehabis menjalani pembedahan usus dan pasien yang banyak mengkonsumsi makanan yang kaya akan oksalat, diantaranya adalah B teh, kopi instan, minuman so t drink,kokoa, arbei, jeruk sitrun, dan sayuran ber$arna hijau terutama bayam. @iperurikosuria B adalah kadar asam urat didalam urine yang melebihi 1*0mgAhari. asam urat yang berlebihan dalam urine bertindak sebagai inti batu ataunidus untuk terbentuknya batu kalsium oksalat. sumber asam urat di dalam urineberasal dari makanan yang banyak mengandung purinAasam urat maupun berasal darimetabolisme endogen.

@ipositraturia yaitu di dalam urine sitrat akan bereaksi dengan kalsium membentuk kalsium sitrat,sehingga menghalangi ikatan kalsium dengan oksalat atau os at. karena itu sitratdapat bertindak sebagai penghambat pembentukan batu kalsium. hipositraturia dapatterjadi karena B penyakit asidosis tubuli ginjal, atau renal tubular a.idosis, sindrom malabsorpsi, atau pemakaian diuretik golongan tiaCide dalam jangka $aktu lama

@ipomagnesuria 3eperti halnya pada sitrat, magnesium bertindak sebagai penghambat timbulnya batukalsium, karena di dalam urine magnesium akan bereaksi dengan oksalat menjadimagnesium oksalat sehingga men.egah ikatan kalsium dengan oksalat.

b. 9atu stru"it disebut juga sebagai batu in eksi karena terbentuknya batu ini disebabkan

oleh adanya in eksi saluran kemih. !uman penyebab in eksi ini adalah kuman golongan peme.ah urea atau urea splitter yang dapat menghasilkan enCim ureasedan merubah urine menjadi bersuasana basa melalui hidrolisis urea menjadi amoniak. 3uasana ini yang memudahkan garam,garam magnesium, amonium, os at dan karbonat membentuk batu magnesium amonium os at (map) dan karbonat apatit. karena terdiriatas / kation (.a, Mg dan &@:) batu ini dikenal sebagai triple phosphate. !uman,kuman yang termasuk peme.ah urea adalah B proteus spp, klebsiella,enteroba.ter, pseudomonas, dan sta ilokokus.

". 9atu urat

9atu asam urat merupakan *,10+ dari seluruh batu saluran kemih.9atu inibanyak diderita oleh pasien,pasien penderita gout, penyakit mieloproli erati , pasien yang mendapatkan terapi antikanker, dan yang banyak menggunakan obat urikosurik diantaranya adalah sul inpiraCone, thiaCide dan salisilat, kegemukan, peminum alkoholdan diet tinggi protein mempunyai peluang yang lebih besar untuk mendapatkan penyakit ini. >aktor yang menyebabkan terbentuknya batu asam urat adalah B
, , ,

urine yang terlalu asam (ph urine D 6) "olume urine yang jumlahnya sedikit (D% lAhari) atau dehidrasi. @iperurikosurik

d. 9atu jenis lain

9atu sistin, batu 7antin, batu triamteren dan batu silikat sangat jarang dijumpai di0ndonesia

4anda dan gejala penyakit batu saluran kemih ditentukan oleh letaknya, besarnya, dan mor ologinya. #alaupun demikian, penyakit ini mempunyai tanda umum , yaitu hematuria, baik hematuria nyata maupun mikroskopik. 3elain itu, bila disertai in eksi saluran kemih, dapat juga ditemukan kelainan endapan urin, bahkan mungkin demam atau tanda sistemik lain.

a. 9atu pel"is ginjal 9atu pielum didapatkan dalam bentuk yang sederhana sehingga hanya menempati bagian pel"is, tetapi dapat juga tumbuh mengikuti bentuk susunan pel"iokaliks sehingga ber.abang menyerupai tanduk rusa. !adang batu hanya terdapat pada satu kaliks. 9atu pel"is ginjal dapat bermani estasi tanpa gejala sampai dengan gejala berat. Umumnya batu saluran kemih merupakan akibat obstruksi aliran kemih dan in eksi. &yeri di daerah pinggang dapat dalam bentuk pegal hingga kolik atau nyeri yang terus menerus dan hebat karena adanya pielone rosis. Pada pemeriksaan isik mungkin kelainan sama sekali tidak ada, sampai mungkin terabanya ginjal yang membesar akibat adanya hidrone rosis. &yeri dapat berupa nyeri tekan atau ketok pada daerah arkus kosta pada sisi ginjal yang terkena. 3esuai dengan gangguan yang terjadi, batu ginjal yang terletak dipel"is dapat menyebabkan terjadinya hidrone rosis, sedangkan batu kaliks pada umumnya tidak memberikan kelainan isik.

4abel % B Pielolitiasis, gejala dan tandanya , , , , , , , , 4idak ada gejala atau tanda &yeri pinggang sisi atau sudut kosto"ertebral @ematuria makroskopik atau mikroskopik Pielone ritis atau sistitis Pernah mengeluarkan batu ke.il ketika ken.ing &yeri tekan kosto"ertebral 9atu tampak pada pemeriksan pen.itraan ?angguan aal ginjal

b. 9atu Ureter )natomi ureter mempunyai beberapa tempat penyempitan yang memungkinkan batu ureter terhenti. !arena peristaltik, akan terjadi gejala kolik, yakni nyeri yasng hilang timbul

!olik

3erangan nyeri MualA muntah !egelisahan

, , ,

&yeri alih ke regio inguinal Perut kembung (ileus paralitik) @ematuria

disertai perasaan mual dengan atau tanpa muntah dengan nyeri alih ke alat kelamin luar dan daerah inguinal. 3elama batu bertahan ditempat yang menyumbat, selama itu kolik akan berulang, ulang sampai batu bergeser dan memberi kesempatan urin untuk le$at. 9atu ureter mungkin dapat le$at sampai ke kandung kemih, batu ureter juga bisa sampai ke kandung kemih dan kemudian berupa nidus menjadi batu kandung kemih yang besar. 9atu juga bisa tetap tinggal diureter sambil menyumbat dan menyebabkan obstruksi kronik dengan hidroureter yang mungkin asimptomatik. 4idak jarang etrjadi hematuria yang didahului oleh serangan kolik. 9ila keadaan obstruksi terus berlangsung, lanjutan dari kelainan yang dapat terjadi berupa hidrone rosis dengan atau tanpa pielone ritis sehingga menimbulkan gambaran in eksi umum

4abel / B Ureterolitiasis, gejala dan tandanya

.. !andung kemih !arena batu menghalangi aliran kemih akibat penutupan leher kandung kemih, aliran yang mula, mual lan.ar se.ara tiba, tiba akan terhenti dan menetes disertai dengan nyeri. Pada anak, nyeri menyebabkan anak bersangkutan menarik penisnya sehingga tidak jarang dilihat penis yang agak panjang. 9ila pada saat sakit tersebut penderita berubah posisi, suatu saat air kemih akan dapat keluar karena letak batu sudah berpindah. 9ila selanjutnya terjadi in eksi yang sekunder, selain nyeri, se$aktu miksi juga terdapat nyeri menetap suprapubik.

d. 9atu Uretra 9atu uretra umumnya merupakan batu yang berasal dari ureter atau kandung kemih yang oleh aliran kemih se$aktu miksi terba$a uretra, tetapi mtersangkut ditempat yang agak lebar ini adalah pars prostatika, bagian permulaan pars bulbosa dan di osa na"ikular. 9ukan tidak mungkin didapatkan ditempat lain ?ejala yang ditimbulkan mumnya miksi tiba, tiba terhenti, menjadi menetes dan nyeri. Penyulitnya dapat berupa di"ertikulum abses, istel proksimal dan uremia karena obstruksi urin.

2., Diagnosa 9atu yang berada pada sistem saluran kemih dapat memperlihatkan keadaan kolik renal yang akut atau suatu proses penyakit kronis yang berdasarkan mikroskopis terdapat hematuria, terjadinya in eksi dari sistem kemih atau gagal ginjal. !olik renal berbeda dengan nyeri akut abdomen. (imana terjadi se.ara klasik berupa nyeri alih pada alat kelamin luar dan daerah inguinal. )danya keluhan mual dan muntah. (iagnosa kerja sebelumnya harus di tunjang dengan a. )namnesis !eluhan yang sering dikeluhkan oleh pasien B 1) &yeri kolik yg disebabkan akti"itas peristaltik otot polos sistem kaliks ataupun ureter meningkat karena usaha pengeluaran batu 2) 9isa juga ditemukan nyeri non kolik apabila terjadi peregangan kapsul ginjal dan terjadi hidrone rose 3) 9atu yang terdapat di distal ureter dirasakan oleh pasien saat ken.ing atau sering ken.ing 4) @ematuria juga sering dikeluhkan oleh pasien akibat trauma pada saluran kemih yang diakibatkan batu )danya ri$ayat yang berhubungan dengan peningkatan aktor resiko B 1) Pernah mengalami penyakit akibat sumbatan batu sebelumnya atau adanya ri$ayat keluarga yang mempunyai keluhan yang sama %) (iet (tinggi garam dan o7alat) /) !onsumsi .airan yang tidak men.ukupi kebutuhan tubuh :) =bat, obatan *) Penyakit lainnya (seperti gout, diabetes, 09() 6) 0mobilisasi 7) =perasi saluran kemih atau digesti" (sumber 3M-) b. Pemeriksaan isik !eluhan yang disampaikan pasien tergantung pada letak batu, besar batu dan penyulit yang telah terjadi. Pada pemeriksaan isik mungkin didapatkanB 1) -ika terdapat demam juga di ikirkan adanya urosepsis %) &yeri ketok di daerah kosto,"ertebra anamnesa dan klinis yang memperlihatkan kemungkinan aktor resiko terbentuknya batu.diantaranya B

/) 4eraba ginjal pada sisi yang sakit akibat hidrone rosis :) (itemukan tanda,tanda gagal ginjal, retensi urine dan jika disertai in eksi didapatkan demamAmenggigil.

.. Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan laboratorium a. Pemeriksaan sedimen urine menunjukan adanya lekosit, hematuria dan dijumpai kristal,kristal pembentuk batu. Pemeriksaan kultur urine mungkin menunjukkan adanya adanya pertumbuhan kuman peme.ah urea. b. Pemeriksaan aal ginjal bertujuan men.ari kemungkinan terjadinya penurunan ungsi ginjal dan untuk mempersipkan pasien menjalani pemeriksaan oto P0E. Perlu juga diperiksa kadar elektrolit yang diduga sebagai penyebab timbulnya batu salran kemih (kadar kalsium, oksalat, os at maupun urat dalam darah dan urine). %. Pen.itraan 5adiogra i diperlukan untuk B a. Menegakan diagnosis pasti b. Mengetahui letak batu dan ukuran dari batu .. Untuk memprediksi tindakan medis apa yang harus dilakukan /. )nalisa komposisi batu (11 uro) Pada setiap pasien seharusnya dilakukan analisis batu. )nalisis ulangan diindikasikan ketika terjadi banyak perubahan pada komposisi urin karena pengobatan, kebiasaan diet, lingkungan atau penyakit. =bser"asi dari komposisi batu dilakukan berdasarkan B F Gualitati"e .ystine test (.ontohnya sodium nitroprusside test, 9randHs test, or any other .ystine test). F 9a.teriuriaAurine .ulture (in the .ase o a positi"e .ulture, ask or urease,produ.ing mi.roorganisms). F (emonstration o .rystals o stru"ite or .ystine upon mi.ros.opi. e7amination o the urinary sediment. F 3erum urate (in .ases $here a uri. a.id or urate stone is a possible alternati"e).

F Urine p@ (sedikit pasien dengan uri. a.id stones dan lebih banyak in e.tion stones).

Peranan Pen-itraan )a a Urolitiasis (iagnosa klinis seharusnya di dukung oleh prosedur pen.itraan yang sesuai. @al ini akan banyak membantu untuk pendekatan atau penting jika ada penatalaksanaan lain yang harus dipertimbangkan bagi pasien dengan demam dan satu ginjal dan ketika diagnosa batu masih meragukan. Pen.itraan berperan sebagai B (3M-) 1. Pemastian diagnosis klinis %. Menilai lokasi batu, memastikan ukuran dan densitas batu /. Penatalaksanaan selanjutnya (iagnosis semua pasien dengan simptom batu di traktus urinarius membutuhkan teknik pen.itraan yang dapat mendukung. Pada kasus nyeri kolik akut, e7.retory urography (intra"enous pyelography , 0EP) merupakan gold standar. 9eberapa tahun ini, pemeriksaan .omputed tomography (;4) telah diperkenalkan sebagai alternati yang .epat dalam diagnosa dan bebas kontras. (?uidlines)

Pada kasus tertentu, in ormasi tambahan mengenai ungsi ginjal mungkin diperoleh dengan mengkombinasikan ;4 dengan pemakainan kontras. !euntungan dari ;4 adalah memperlihatkan batu uri. a.id dan batu 7anthine yang terlihat radiolusen pada oto polos. !euntungan lainnya dari pen.itraan non kontras adalah menyeimbangkan terhadap resiko radiasi dosis tinggi yang diberikan ketika pemeriksaan ;4. 3ebuah metode alternati dan banyak digunakan untuk menge"aluasi pasien dengan nyeri pinggang akut dengan oto polos kidneys, ureters dan bladder (!U9) yang dikombinasi dengan ultrasonography. )da pengalaman yang memperlihatkan bah$a % metode tersebut .ukup untuk menegakkan diagnosis dari batu saluran kemih. Pemeriksaan khusus dilakukan pada kasus tertentu diantaranya retrograde pyelography, antegrade pyelography and s.intigraphy. (?uidlines) 4abel B !arakteristik gambaran radiogra i batu saluran kemih 5adio opak !alsium oksalat dihidrat !alsium oksalat mono hidrat !alsium os at Poor radio opak Magnesium ammonium os at )petite ;ystine 5adiolu.ent )sam urat )mmonium urat Ianthin %,1 dihidro7yadenin (rug stone

;hart illustrates .ommonly o..urring urinary tra.t stones and des.ribes their salient eatures. !U9 J kidney, ureter, bladder. (60/ ull)

Aabel 2.3. 4odalitas >adiologi dalam .iagnosis 'atu Saluran /emih%0 Modalitas 7S$ Sensitivita s (%) %= Spesifisit as (%) =+ Kelebihan Aerjangkau 'aik untuk melihat hidrone rosis Aidak meradiasi '3O ,*-*= +%-++ Aerjangkau dan murah .igunakan sebagai pemeriksaan a(al /urang baik untuk melihat batu di ureter media dan batu radiolusen Kekurangan /urang baik dalam &isualisasi batu ureter

28:

<,-6+

=2-=,

Aerjangkau 4emberikan in ormasi yang adekuat tentang batu (lokasi, radiodensitas, E ukuran#, anatomi, dan ungsi kedua ginjal

/ualitas ber&ariasi

oto

'utuh persiapan dan penggunaan kontras

FA kontras

non- =*-%00

=,-=<

:aling de initi dan spesi ik Aidak menunjukkan derajat obstruksi dengan jelas 4emberikan in ormasi tentang kondisi selain sistem genitourinari

4ahal dan terjangkau

kurang

Aidak mengukur ungsi ginjal

FA-urogra i dengan kontras

%00

%00

:aling sensiti dan spesi ik, dengan menge&aluasi ungsi ginjal

4ahal dan terjangkau

kurang

Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan 9&=, ultrasonogra i, ;4, 3.an dan pemeriksaan dengan radionuklir. a. 9&= 9&= merupakan pemeriksaan oto polos abdomen dengan persiapan adalah oto skrining untuk pemeriksaan kelainan,kelainan urologi. 9&= dapat menentukan besar, ma.am dan lokasi batu radio,opaKue. 9atu,batu jenis kalsium oksalat dan kalsium os at bersi at radio, opaKue dan paling sering dijumpai diantara batu jenis lain, sedangkan batu asam urat bersi at radiolusen. 9&= mempunyai sensiti itas antara ::+,77+ dalam diaagnosa urolithiasis dan 9&= dapat membedakan antara batu radiolusen dan radioopak dan juga untuk perbandingan dalam ollo$ up.

b.

0EP 0ntra"enous Pyelography (0EP)

Pielogra i 0ntra Eena (P0E) atau intravenous Pyelography .I/P0 atau dikenal dengan Intra Venous Urography atau urogra i merupakan suatu tipe I,ray yang dapat menggambarkan keadaan system urinaria melalui bahan kontras radio,opak. Pen.itraan ini dapat menunjukkan adanya kelainan anatomi dan kelainan ungsi ginjal. 9ahan kontras yang dipakai biasanya adalah jodium dengan dosis /00 mgAkg berat badan atau 1 mlAkg berat badan (sediaan komersial). Pada menit,menit pertama tampak kontras mengisi glomeruli dan tubuli ginjal sehingga terlihat pen.itraan dari parenkim (ne rogram) ginjal. >ase ini disebut sebagai ase ne rogram. 3elanjutnya kontras akan mengisi system pel"ikalises pada ase pielogram. Perlu di$aspadai bah$a pemberian bahan kontras se.ara intra"ena dapat menimbulkan reaksi alergi berupa urtikaria, syok ana ilaktik, sampai timbulnya laringospasmus. (isamping itu oto P0E tidak boleh dikerjakan pada pasien gagal ginjal, karena pada keadaan ini bahan kontras tidak dapat diekskresi oleh ginjal dan menyebabkan kerusakan ginjal yang lebih parah karena bersi at ne rotoksik..

0ndikasi 0EP

&yeri pinggang @ematuria >reKuen.y (sering miksi) (ysuria 3uspe.ted renal .al.ulus 4umor ginjal

!ontras yang digunakan ;onray (Meglumine iothalamat 60+) Urogra in 60 (76mg+) Urogra in 60,70 mg+

5isiko pemeriksaan 5isiko paparan radiasi sangat rendah Paparan radiasi selama kehamilan dapat menyebabkan ke.a.atan (apat menyebabkan alergi terhadap kontras (apat menyebabkan gagal ginjal, terutama jika pasien mengkonsumsi glu.ophage (obat diabetik) !omplikasi lain yang berkaitan dengan kontras.

>aktor, aktor yang mempengaruhi hasil pemerisaan >e.es atau udara di .olon )liran darah yang sedikit ke ginjal 9arium disaluran .erna dari prosedur sebelumnya.

Persiapan Pemeriksaan ureum kreatinin (kreatinin maksimum %) Malam sebelum pemeriksaan pasien diberi laksansia untuk membersihkan kolon dari eses yang menutupi daerah ginjal Pasien tidak diberi minum mulai jam %%.00 malam sebelum pemeriksaan untuk mendapatkan keadaan dehidrasi ringan.

!eesokan harinya pasien puasa, mengurangi bi.ara dan merokok (untuk menghindari gangguan udara usus saat pemeriksaan) Pada bayi dan anak diberi minum yang mengandung karbonat untuk mendistensikan lambung dengan gas Pada pasien ra$at inap dapat dilakukan la"ement 3kin test subkutan.

Pelaksanaan Pasien diminta mengosongkan kandung kemih (ilakukan oto 9&= 0njeksi kontras 0E ( setelah .ek tensi dan .ek alergi), beberapa saat dapat terjadi lushing, rasa asin di lidah, sakit kepala ringan, gatal, mualAmuntah. (iambil oto pada menit ke,*, 1*. /0, dan :*.

Ta1el 2 Taha)an Pe&1a-aan 'oto PI/ Menit 0 * 1* /0 60 Uraian >oto Polos Perut Melihat ungsi ekskresi ginjal. Pada ginjal normal system pel"ikaliseal sudah tampak !ontras sudah mengisi ureter dan buli,buli >oto dalam keadaan berdiri, dimaksudkan untuk menilai kemungkinan terdapat perubahan posisi ginjal (ren mobilis) Melihat keseluruhan anatomi saluran kemih, antara lainB illing de e.t,hidrone rosis, double system, atau kelainan lain. Pada buli,buli diperhatikan adanya identasi prostat, trabekulasi, penebalan otot detrusor, dan sakulasi buli,buli. Menilai sisa kontras (residu urine) dan di"ertikel pada buli,buli.

Pas.a miksi

.. U3? (Ultrasonogra i) Ultrasonogra i merupakan teknik imaging dengan menggunakan gelombang suara (ultrasound). ?elombang suara ultrasound memiliki rekuensi lebih dari %0.000 @C, tapi yang diman aatkan dalam teknik ultrasonogra i (kedokteran) hanya gelombang suara dengan rekuensi 1,10 M@C. U3? merupakan prosedur primer. U3? termasuk pemeriksaan yang aman (tanpa radiasi) sehingga bisa dilakukan berkali, kali. U3? dapat membedakan antara massa padat (hiperekoik) dengan massa kistus (hipoekoik), sedangkan batu non opak yang tidak dapat dideteksi dengan oto rontgen akan terdeteksi oleh U3? sebagai echoic shadow. U3? dpat mendeteksi adanya batu di kaliks, pel"is, pyelo,ureteri. jun.tion dan "esikoureter jun.tion dan juga dapat melihat pelebaran sistem traktur urinarius bagian atas. Untuk batu ginjal yang berukuran L*mm, ultrasound memiliki sensiti itas 2*+ dan dengan spesi itas hampir 100+, sedangkan nuntuk batu yang lain, sensi"itas dan spesi itasnya berkurangmenjadi masing, masing 71+ dan /1+. 0ndikasi B , , , , , , , , !olik renal atau ureter 3uspek masa pada ginjal (ginjal yang besar) ?injal yang tidak ber ungsi pada urogra i @ematuria 0n eksi kemih yang rekuren 4rauma 3uspek penyakit polikistik Pireksia dengan penyebab yang tidak diketahui atau komplikasi pas.abedah

, ,

?agal ginjal dengan penyebab yang tidak diketahui 3kistosomiasis

Persiapan B , , , , Persiapan pasien, tidak ada persiapan yang diperlukan, jika yang diperiksa adalah kandung kemih pasien harus minum air terlebih dahulu. Posisi pasien, pemeriksaan U3? dimulai dengan pasien berbaring pada bagian punggungnya (telentang). =leskan jeli pada abdomen kanan atas. Pemilihan transduser, untuk orang de$asa digunakan transduser kur"ilnier /,* M@C. Untuk anak,anak atau orang de$asa kurus, gunakan transduser * M@C. Penyetelan gain yang benar, pemeriksaan dimulai dengan meletakkan transduser pada abdomen kanan atas. )rahkan berkas ultrasound se.ara menyudut, jika diperlukan dan atau gain untuk mendapatkan gambar U3? parenkim ginjal yang paling jelas.

4eknik skening B ?injal kanan dapat dilihat paling jelas dengan menggunakan hepar sebagai jendela akustik sementara pasien tidur telentang. 3kening selalu dilakukan dalam keadaan inspirasi dalam yang ditahan. 3uruh pasien menarik napas dalam dan menahannya. -angan lupa untuk menyuruh pasien rileks dan berna as kembali se.ara normal. Pemeriksaan U3? dimulai dengan skening longitudinal pada daerah abdomen kanan atas dan kemudian diikuti dengan skening tran"ersal. 3elanjutnya putar tubuh pasien ke posisi dekubitus lateral kiri untuk melihat ginjal kanan dalam pandangan koronal ini. Untuk melihat ginjal yang kiri, oleskan jeli pada abdomen kiri atas. 6akukan skening ginjal kiri dengan urutan yang sama. -ika ginjal kiri tidak dapat dilihat (karena adanya gas yang berlebihan dalam usus, .oba dengan posisi dekubitus kanan) ?as dalam usus dapat pula dipindahkan jika pasien minum / atau : gelas air. ?injal kiri kemudian dapat dilihat le$at lambung yang berisi .airan sementara pasien berada dalam posisi telentang. -ika ginjal belum dapat dilihat dengan .ukup jelas, lakukan skening le$at ruang sela iga, suruh pasien berputar ke dalam posisi telungkup dan oleskan jeli pada daerah renal kiri dan kanan. 6akukan skening longitudinal dan tran"ersal pada kedua daerah ginjal. !etika melakukan skening, bagian ginjal berikut ini harus dikenali B

a. !apsula renalis. 9agian tampak sebagai garis yang terang, tidak terputus,putus dan ekogenik di sekeliling ginjal. b. !orteks. !orteks renalis tampak kurang ekogenik dibandingkan hepar tetapi lebih ekogenik daripada piramis renalis di dekatnya. .. Medula renalis. 9agian ini mengandung pirams renalis yang hipoekoik sehingga tidak boleh dikelirukan dengan kista pada ginjal. d. 3inus renalis. (lemak, sistem .olle.ting dan pembuluh darah pada hilus). 3inus renalis merupakan bagian ginjal yang paling dalam dan memiliki ekogenositas yang paling besar. e. Ureter. Ureter yang normal tidak selalu terlihat. Ureter harus di.ari di tempat saluran ini meninggalkan ginjal di daerah hilus. Ureter bisa tunggal atau multipel dan a.apkali terlihat dalam proyeksi koronal. . Pembuluh arteri dan "ena renalis. Pembuluh darah ini paling jelas terlihat di daerah hilus. )rteri dan "ena renalis bisa multipel dan memasuki ginjal pada berbagai le"el.

a)

b)

.)

d)

e)

?ambar (a) Normal kidney, longitudinal plane. (b) Normal kidney, transverse plane. (c)
Doppler study of intra-renal vessels. (d) Normal renal artery seen through the kidney. There is a normal low-resistance waveform. (e) Normal right renal artery and vein seen from an anterior approach (in a very thin patient)

9atu ginjal 3tasis urin merupakan predisposisi pembentukan kalkulus atau batu. U3? dapat digunakan untuk mendeteksi aktor anatomi dan ba$aan penyebab stasis seperti di"ertikula pel"i.aly.eal, pel"iureteri. jungtion obstruksi, ginjal polikistik dan ginjal ektopik. &amun, sebagian besar terjadi pada sistem yang normal. U3? akurat untuk mendeteksi batu ginjal, terutama jika yang berukuran dari * mm. U3? sukar untuk mendeteksi kalkuli ureter, karena gas usus di atasnya, ke.uali kalkuli dalam ureter distal, di mana kandung kemih penuh bertindak sebagai akustik $indo$ (lihat bagian ureter ba$ah). Pada U3? , kalkuli tampak e.hogeni., dengan bayangan bersih. -ika batu berukuran kurang dari * mm, akustik shado$ posterior mungkin tidak hadir. 3ebuah korteks e.hogeni. dapat men.egah "isualisasi kalkuli. 9atu matriks murni yang tidak mengandung kalsium akan mun.ul sebagai massa jaringan lunak.

d. ;4, 3.an ;4 3.an tanpa kontras merupakan pen.itraan yang akurat. &amun pemeriksaan ini mahal dan tidak tersedia pada setiap daerah. )lternati yang digunakan adalah U3? !U9 yang seharusnya dipertimbangkan.

?ambar B ;4 3.an normal

Pe&akaian %ontras 2 a. )lergi 4erhadap Media !ontras (?uidline) (iperlukan perhatian pemakaian kontras terhadap pasien yang diketahui mengalami reaksi alergi atau yang punya resikoB F 3elalu gunakan medium kontras lo$,mole.ular non,ioni. F 9erikan kortikosteroid diantara 1%, % jam sebelum menyuntikkan kontras, seperti prednison /0 mg F Penatalaksanaan ini dapat dikombinasi dnegan anti histamin intramukular seperti .lemastine % mg, berikan 1 jam sebelum kontras dimasukkan. b. Met ormin .+ui line0 Pemakaian met ormin dapat meningkatkan asidosis pada penggunaan kontras. 0ni komplikasi yang disebabkan oleh retensi dimetilhylbiguanide. !adang, kadang, asidosis laktat makan nilai serum dihubungkan dengan angka kematian yang tinggi dan dibutuhkan perhatian ketika penggunaan kontras pada pasien ini.3ebagai penilaian ungsi ginjal kreatini harus normal saat penggunaan met ormin. !ontras dapat diberikan ketika penggunaan met ormin dihentikan :1 jam sebelum pemeriksaan radiologi. .. 5edu.ed renal un.tion .+ui line0 Penggunaan medium kontras intra"ena dapat mengurangi per usi ginjal dan bere ek to7i. pada sel tubulus. 4erjadinya "asokonstriksi dari arteriol glomerulus dapat menurunkan glomerular iltration 5ate (?>5) dan meningkatkan resistensi "askular ginjal. Perhatian khusus terhadap penggunaan kontras ini harus dilakukan ketika tidak ada pemeriksaan alternati dengan menilai aktor resiko seperti peningkatan serum kreatinin,

dehidrasi, usia lanjut, diabeter, gagal jantung. @indari penyuntikan ulang media kontras dalam inter"al ke.il dari :1, 7% jam. d. @ipertiroid tanpa pengobatan .+ui line0 Pasien yang di.urigai hipertiroid le"el 43@ sebaiknyadinilai sebelum menggunakan kontras. 3eharusnya kontras tidak diberikan ke.uali pasien telah diobati dengan tepat.

4abel B

4erapi

Anda mungkin juga menyukai