Anda di halaman 1dari 5

Nama NIM

: Rahmat Amin : J1B113009

Program Studi : Kimia

KLASIFIKASI TUMBUHAN

Klasifikasi tumbuhan adalah pembentukan kelompok-kelompok dari seluruh tumbuhan yang ada di bumi ini hingga dapat disusun takson-takson secara teratur mengikuti suatu hierarki. Taksonomi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari penelusuran, penyimpanan contoh, pemerian, pengenalan (identifikasi), pengelompokan (klasifikasi), dan penamaan tumbuhan. Klasifikasi Kingdom Plantae : 1. Tumbuhan lumut / Bryophyta. Lumut mempunyai bagian-bagian tubuh yang menyerupai akar, batang, dan daun. Akar tetapi, bagian-bagian itu sebenarnya bukan akar, batang, dan daun sejati. Bagian yang menyerupai akar disebut rizoid. Rizoid berupa benang-benang halus. Bagian ini berguna untuk menganbil air dan mineral. Tumbuhan lumut mempunyai klorofil sehingga berwarna hijau. Ciri-ciri tumbuhan lumut : - Merupakan tumbuhan peralihan antara thallophyta dan kormophyta - Akar, batang dan daun masih sederhana - Tidak memiliki jaringan pengangkut ( xylem dan floem ) - Habitat di tempat lembab Reproduksi lumut : - Mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan antara fase sporofit dan fase gametofit - Fase gametofit adalah tumbuhan lumut, menghasilkan gamet, lebih dominan dan hidupnya lebih lama - Tumbuhan lumut sel-selnya haploid, sebab tumbuh langsung dari spora - Fase sporofit adalah sporogonium, menghasilkan spora, hidupnya tidak lama - Sporogonium sel-selnya diploid, sebab tumbuh dari zygot - Mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan antara fase sporofit dan fase gametofit - Fase gametofit adalah tumbuhan lumut, menghasilkan gamet, lebih dominan dan hidupnya lebih lama - Tumbuhan lumut sel-selnya haploid, sebab tumbuh langsung dari spora - Fase sporofit adalah sporogonium, menghasilkan spora, hidupnya tidak lama - Sporogonium sel-selnya diploid, sebab tumbuh dari zygot

Divisio dibagi beberapa kelas : a. Musci (lumut daun) Disebut lumut daun karena pada jenis lumut ini telah ditemukan daun meskipun ukurannya masih kecil. Lumut daun merupakan jenis lumut yang banyak dijumpai sehingga paling banyak dikenal. Lumut daun selalu tumbuh berkelompok di tempat-tempat yang lembab atau tempat dengan sedikit air. Contoh lumut daun adalah Sphagnum dan Polytrichum. b. Hepaticae (lumut hati) Lumut hati atau Hepaticae dapat bereproduksi secara seksual dengan peleburan gamet jantan dan betina, secara aseksual dengan pembentukan gemmae. Tubuh lumut hati terdiri atas lembaran yang ujung-ujungnya terbelah. Lumut hati tumbuh di tempat-tempat basah atau di hutan yang terdapat di pegunungan. Contoh lumut hati adalah Marchantia, Riccia, dan Pellia. c. Anthocerotaceae (lumut tanduk) Disebut sebagai lumut tanduk karena morfologi sporofitnya mirip seperti tanduk hewan. Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporifitnya berupa kapsul memanjang. Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas. Hidup di tepi sungai, danau, atau sepanjang selokan. Reproduksi seperti lumut hati. Contohnya Anthocerros sp Peran Tumbuhan Lumut dalam Kehidupan : Dalam ekosistem yang masih alami, lumut merupakan tumbuhan perintis karena dapat melapukkan batuan sehingga dapat ditempati oleh tumbuhan yang lain. Lumut dapat menyerap air yang berlebih, sehingga dapat mencegah terjadinya banjir. Lumut jenis Marchantia polymorpha dapat digunakan sebagai obat radang hati. Lumut Sphagnum dapat dijadikan sebagai bahan pengganti kapas. Alga / Ganggang. Alga (jamak Algae) adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki "organ" seperti yang dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya). Karena itu, alga pernah digolongkan pula sebagai tumbuhan bertalus.

a. b. c. d.

Alga dibagi dalam beberapa kelas: Chlorophyta: Ganggang Hijau Chrysophyta: Ganggang Keemasan Phaeophyta: Ganggang Pirang/Coklat Rhodophyta: Ganggang Merah

2. Tumbuhan paku / Pteridophyta. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling sederhana. Terdapat lapisan pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ reproduksi, sistem transpor internal, hidup di tempat yang lembap. Spora tumbuhan paku dibentuk dalam kotak spora . Kumpulan sporangium disebut sorus. Sorus muda sering dilindungi oleh selaput yang disebut indusium. Ciri-ciri : - Bersel banyak - Merupakan tumbuhan kormus, memiliki akar, batang dan daun sejati - Akar serabut, batang berbentuk rhizoma, daun beranekaragam - Macam daun : tropofil, sporofil, troposporofil - Daun muda umumnya menggulung - Memiliki jaringan pengangkut ( xylem dan floem ) - Habitat di tempat lembab Pengelompokan tumbuhan paku : 1. Psilophytinae 2. Lycopodinae 3. Equisetinae 4. Filicinae Reproduksi tumbuhan paku : Mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan antara fase sporofit dan fase gametofit Fase gametofit adalah protalium, menghasilkan gamet, hidupnya tidak lama Protalium sel-selnya haploid, sebab tumbuh langsung dari spora Fase sporofit adalah tumbuhan paku, menghasilkan spora, dominan, hidupnya lebih lama daripada gametofit Tumbuhan paku sel-selnya diploid, sebab tumbuh dari zygot

3. Tumbuhan biji / Spermatophyta. Spermatophyta (tumbuhan berbiji) memiliki ciri-ciri antara lain: makroskopis dengan ketinggian bervariasi, bentuk tubuhnya bervariasi, cara hidup fotoautotrof, habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang

mengapung di air (teratai), mempunyai pembuluh floem dan xilem, reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi). Ciri-ciri tumbuhan berbiji : - Merupakan tumbuhan kormus, memiliki akar, batang dan daun sejati - Menghasilkan biji sebagai alat reproduksi generatif Tumbuhan biji dibedakan menjadi dua golongan yaitu: 1. Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) Pteridospermae (Paku Biji) Kelas Pteridospermae merupakan peralihan dari tumbuhan paku (Pteridophyta) ke Gymnospermae. Tumbuhan kelas ini sudah punah. Cycadinae Cycadinae meliputi kira-kira 100 spesies yang sebagian besar menyerupai pohon palma, agak berkayu, tidak bercabang, akar tunggang, batang memanjang, serta berdaun majemuk dan terdapat di ujung batang. Tumbuhan ini berbungan uniseksual (berkelamin tunggal), misalnya pakis haji (Cycas rumphii). Ginkgoinae Anggota kelas ini tinggal satu spesies yaitu Ginkgo biloba (pohon rambut dara cina). Ketinggian pohon ini dapat mencapai 28-30m. pohon ini dapat digunakan sebagai tanaman hias dan biasa ditanam di tengah kota karena tanaman ini tahan terhadap udara tercemar. Daun Ginkgo biloba seperti kipas, kulit buahnya tebal dan lunak. Tumbuhan jenis ini banyak tumbuh di negara Amerika Serikat dan Inggris. Gnetinae Kelas ini dianggap memiliki perkembangan evolusi paling tinggi karena memiliki bunga sederhana. Tumbuhan ini ada yang berumah satu dan ada yang berumah dua, serta berdaun tunggal dengan tulang menyirip. Contoh tumbuhan kelas Gnetinae adalah belinjo (Gnetum gnemon). Selain Gnetum gnemon terdapat tumbuhan Welwitschia mirabilis yang termasuk anggota kelas Gnetinae. Coniferinae Kelas ini meliputi kira-kira 600 spesies dan didominasi pinus yang meliputi lebih dari 80 spesies. Kebanyakan memiliki daun yang selalu hijau (evergreen). Tumbuhan ini tersebar luas, tetapi terutama di daerah dingin dan dataran tinggi. Tumbuhan ini berumah satu (biseksual). Bagian tumbuhan yang bermanfaat, misalnya kayu pinus (Pinus merkusii) berguna untuk pembuatan kertas serta korek api dan getah dammar (Agathis alba) untuk pembuatan cat. Selain itu, tanaman Abies balsamea dapat digunakan sebagian bahan balsam. 2. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae). Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) adalah tumbuhan biji yang letak bijinya tertutup oleh daun buah. Angiospermae sudah memiliki organ yang

berkembang sempurna sehingga dianggap sebagai golongan tumbuhan dengan tingkat perkembangan evolusi tinggi, dan angiospermae merupakan tumbuhan berbunga sejati Monocotyledoneae Berasal dari kata mono yang berarti satu atau tunggal dan kotiledonae yang artinya keping biji. Jadi, tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang hanya memiliki satu keping atau daun biji. Tumbuhan ini memiliki perakaran serabut dan secara umum tumbuhan ini tidak bercabang. Daun yang dimiliki memiliki tulang daun sejajar ataupun melengkung. Bagian-bagian bunga yang dimiliki berjumlah kelipatan tiga. Secara anatomi, baik pada bagian batang ataupun akar tidak akan dijumpai kambium, sehingga pada tumbuhan monokotil hanya mengalami pertumbuhan memanjang saja, tumbuhan monokotil memiliki berkas pembuluh angkut yang tersebar dan tidak teratur. Dicotyledoneae Pada biji dikotil akan didapatkan dua keping atau daun biji. Itulah ciri pokok dari tumbuhan dikotil. Selain itu, secara umum pada batang tumbuhan dikotil didapatkan cabang, serta memiliki sistem perakaran tunggang. Tumbuhan dikotil memiliki sistem tulang daun menyirip atau menjari. Baik di dalam akar ataupun batang akan dijumpai adanya kambium yang memiliki fungsi untuk pertumbuhan. Selain tumbuh memanjang, tumbuhan dikotil juga mengalami pertumbuhan membesar atau melebar, dikarenakan aktivitas kambium. Berkas pembuluh angkut xylem dan floem tersusun teratur dalam satu lingkaran

Anda mungkin juga menyukai