Anda di halaman 1dari 69

BAB I DOKTRIN ISLAM

Definisi Islam

Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT. kepada Nabi Muhammad saw. untuk mengatur hubungan manusia dengan Allah, dengan dirinya dan dengan sesamanya. 3 Definisi ini diambil dari beberapa nas, baik alQuran maupun Hadits. Definisi itu sendiri merupakan deskripsi realitas yang bersifat Jmi (komprehensif) dan Mni (protektif). rtinya, definisi itu harus menyeluruh meliputi seluruh aspek yang dideskripsikan, dan memproteksi sifatsifat di luar substansi yang dideskripsikan. Inilah gambaran mengenai definisi yang benar. !atasan Islam sebagai agama yang diturunkan oleh Allah SWT! telah memproteksi agama yang tidak diturunkan oleh llah "#$. Ini meliputi agama apa pun yang tidak diturunkan oleh llah "#$, baik Hindu, !udha, %onghu&u, "intoisme ataupun yang lain. "edangkan batasan kepada Nabi Muhammad saw.! telah memproteksi agama lain selain agama yang diturunkan kepada 'abi (uhammad sa)., baik agama yang diturunkan kepada 'abi (usa, Isa maupun yang lain, apakah %risten, *ahudi ataupun agama-agama 'abi dan +asul yang lain. (engenai batasan yang mengatur hubungan manusia dengan Allah,

dengan dirinya dan dengan sesamanya! merupakan deskripsi yang komprehensif meliputi seluruh aspek, mulai dari urusan dunia sampai akhirat, baik yang menyangkut dosa, pahala, surga, neraka maupun akidah, ibadah, ekonomi, sosial, politik, budaya, pendidikan dan sebagainya. "emuanya ini di,elaskan oleh nas-nas syara, antara lainSesungguhnya agama "yang diridhai# di sisi Allah hanyalah $slam.! (#$%$ A&' I()*+, -.).

! "

yat ini men,elaskan kedudukan Islam sebagai agama sama)i yang diturunkan oleh llah kepada manusia. 'amun ketika llah men,elaskan sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah $slam! berarti bah)a agama lain, yang pernah diturunkan oleh llah tidak diakui setelah diturunkannya Islam. .engertian ini dikuatkan oleh firman llah "#$ yang menyatakan-

5 6 7 5 6 1 2 3 4 1 2 2 849 2 ? = ! 0> " 5 6 1 < 9 :;

/ 0 5 6 0 @ A 7

%ari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agama kamu, dan telah Aku &ukupkan untuk

kamu nikmat'(u, serta Aku ridhai $slam sebagai agama kamu.! (#$%$ A&BM*'CDE, F). yat ini men,elaskan, bah)a hanya Islamlah satu-satunya agama yang diridhai oleh llah "#$, sementara yang lain tidak. Ini bisa difahami dari ma)h*m mukhla)ah lafad/- Aku ridhai! yang merupakan kata ker,a sifat- Aku ridhai $slam sebagai agama kamu! yang berarti- Aku tidak meridhai selain $slam sebagai agama kamu.! Ma)h*m ini diperkuat oleh nas berikut ini-

H @ A 7 ! " J L G 9 0K ; I :L IN R / 9 P J M G G Q O @S J !

Siapa sa+a yang men&ari selain $slam sebagai agama, sekali'kali tidak akan diterima "agama itu# darinya, dan di akhirat dia termasuk orang' orang yang merugi.! (#$%$ A&' I()*+, TU). yat ini dengan ,elas menyebutkan lafad/$slm sebagai ,in (agama), sedangkan lafad/ yang sama- $slm tidak pernah digunakan sekali pun oleh al-Quran untuk menyebut nama agamaagama 'abi sebelumnya. %alaupun disebutkan ,uga dengan ungkapan yang tidak ,elas. (isalnya-

@ 0 @ Y X 0V 0V 9 9 3 W 4 @2 4 @= Z /=

[ < \ I 9 G 00
Sesungguhnya (ami telah mewahyukan kepadamu "Muhammad# sama seperti yang telah (ami wahyukan kepada Nuh dan nabi'nabi setelahnya.! (#$%$ A+BN'%*], -^F).

(emudian (ami wahyukan kepadamu "Muhammad# untuk mengikuti -millah $brahim yang lurus.! (#$%$ A+BNDE&, -cF).

0 @ a G ` I 8 0V 9 _ 4W 45 A 0 @b V J 5 0O \

%edua ayat di atas- (ami telah mewahyukan kepadamu "Muhammad# sama seperti yang telah (ami wahyukan kepada Nuh.! adalah ayat yang bermakna umum, di mana ungkapan- (ami telah mewahyukan! bisa meliputi akidah, yaitu a,aran tawhid dan syariah, yaitu sistem, ,uga bisa meliputi salah satu ataupun keduanya sekaligus. Demikian ,uga ungkapan- Mengikuti -millah $brahim! ,uga bermakna umum, yang bisa meliputi dua hal, yaitu akidah dan syariah. 'amun ,ika kedua-duanya inilah yang dimaksudkan, yakni akidah dan syariahnya sekaligus, tentu maknanya akan bertentangan dengan nas yang muhkamt-

d 6 @e J A < 9 5 @ A @g e M G 6 G a f
.ntuk masing'masing "ummat# di antara kamu, (ami telah tetapkan aturan dan syariatnya sendiri'sendiri.! (#$%$ A&BM*'CDE, hT).

%arena itu, pengertian yang tepat serta tidak bertentangan dengan nas yang lain adalah- (ami telah mewahyukan prinsip tauhid yang sama dengan apa yang (ami wahyukan kepada Nuh.! termasuk makna -millah $brahim adalahMengikuti prinsip tauhid $brahim yang lurus.! (eskipun dalam masalah syariatnya berbeda. lasannya karena- Masing'masing telah kami tetapkan aturan dan syariatnya sendiri'sendiri.! i#$%$ A&BM*'CDE, hTj. dapun pernyataan yang menggunakan ungkapan- Aslamtu Maa Sulaymn i#$%$ A+B ND(&, hhj yang dinyatakan oleh !al0is sama sekali tidak menun,ukkan, bah)a !al0is telah memeluk agama Islam, atau agama 'abi "ulaym1n adalah Islam. $etapi makna ayat tersebut adalahAku tunduk kepada Sulaymn dan agamanya.! "ebab, tidak ada /arinah (indikasi) yang men,elaskan maksud tersebut. ntara lain tidak ada lafad/- $slm! dan ,in! yang disebutkan dalam konteks ayat tersebut sebagai istilah untuk agama 'abi "ulaym1n, sekalipun lafad/- Aslamtu adalah satu akar kata dengan lafad/- $slm.

lasannya, karena tidak selamanya lafad/ yang asalnya satu akar kata maknanya sama. 2ontoh lafad/- Jamaa dengan lafad/- Jim ,elas maknanya berbeda. Jamaa artinya mengumpulkan, sedangkan Jim artinya bersetubuh. .adahal keduanya adalah satu akar kata yang mengikuti )a/an yang sama. Disamping itu lafad/- Asalama bisa diartikan- Tunduk dan patuh3 sebagaimana makna bahasanya. Ini termasuk lafad/- Muslim dan Muslimin. lasan lain adalah, bah)a pembahasan apakah agama 'abi terdahulu Islam atau tidak sebenarnya merupakan pembahasan akidah yang di,elaskan oleh al-Quran sebagai kisah (/ashas#, yang men&eritakan sesuatu yang realitasnya tidak ada pada saat ini. (aka, untuk membuktikannya hanya bisa dilakukan melalui nas yang /athi, sementara tidak ada satu pun nas /athi yang men,elaskan pengertian seperti ini. %e&uali dengan teks yang umum- Aslamtu, Muslim0n dan Muslim dan sebagainya. Disamping ,uga karena tidak disertai /ar0nah (indikasi) yang bisa men,elaskan pengertian syarinya, sehingga nas-nas tersebut tidak bisa diartikan dengan maksud memeluk agama Islam.
4. ntara Islam dan %ekufuran

"etelah Islam diturunkan, maka agama yang lain dinyatakan tidak sah, ditolak dan tidak diridhai.

$entu merupakan kekufuran bagi siapa pun umat (uhammad yang memeluknya. Ini ,elas nampak dari sikap marahnya +asulullah sa). ketika menemukan 5mar bin al-%hatt1b memba)a sobekan $aurat. #aktu itu beliau menyatakan-

Apa "yang kamu bawa# ini, bukankah aku telah membawa "al'(itb# yang +elas dan +ernih1 (alau seandainya saudaraku Musa as. hidup pada 2amanku, tentu beliau tidak akan susah'susah lagi, ke&uali mengikutiku.! (v$)$ AE(DC CD+ D&B BDww*) CD)' x*y')).6 Hal yang sama ,uga ditegaskan oleh nas alQuran dan Hadits 'abi sa). 7irman llah-

O / @p A 0N = o @G 0 \ @g n5 \ m 4 l k qa s 0V 4 : 9 ! X! / < @r : @G G 74 Q 3? u: @I 8 t

0 @ A @~ 6 W z =49 \@ @; | } G { @ A 2 6 0g G G 0 \ @2 9 @; { 0
,an kami turunkan (itab ini kepadamu "Muhammad# dengan membawa kebenaran untuk membenarkan kitab yang diturunkan

kepadanya dan mengalahkannya.! (#$%$ A&B M*'CDE, hTj$ 8afad/- Muhayminan -alayh dalam ayat tersebut mempunyai makna- Musaythiran -alayh (mengalahkan), yang berarti bah)a al-Quran diturunkan untuk menghapus a,aran sebelumnya. (aka, ketika ada di antara a,aran sebelumnya yang diterima tentu karena dinyatakan oleh sumber Islam, bukan sebagai a,aran 'abi dan ummat sebelumnya. Inilah yang di,adikan alasan ulama mengenai kedudukan Islam sebagai penghapus (an'nsikh) agama-agama 'abi sebelumnya. "edangkan mengenai kekafiran orang-orang *ahudi dan 'asrani, al-Quran dengan ,elas menyatakan-

9Sungguh telah men+adi ka)ir orang'orang yang menyatakan, bahwa Allah adalah al'Masih, $sa putra Maryam.: i#$%$ A&BM*'CDE, cj$

@~ 3 / J / N l O b 5 2 0 \ J G

@~ 3 _@ J / N l b a Z _ _

9Sungguh telah men+adi ka)ir orang'orang yang menyatakan, bahwa Allah adalah tiga dalam satu.: i#$%$ A&BM*'CDE, Fj$

9 7 ~@ /g 0 1 \ J z 9 2 ~@ 0 \ ? 1 @ \ 5 W O 5 @p / / / g g L ~ O M 3 I~ / 5 9J 8@~ G l g b ~ L X= 4 /6
9,an orang'orang 3ahudi mengatakan, bahwa .2ayr adalah putra Allah. 4rang Nasrani mengatakan, bahwa al'Masih adalah putra Allah. ,emikianlah pernyataan mereka dengan mulutnya, menyerupai orang'orang ka)ir sebelumnya. Allah mengutuk mereka. 5agaimana mereka bisa berpaling dari kebenaran.: i#$%$ ABTDyDE, Fj$

9Tidaklah orang'orang ka)ir dari kalangan Ahli (itab "3ahudi dan Nasrani# dan orang'orang musyrik pernah mau meninggalkan agamanya,

3 M 4 9J G l O b 6 5 b G 2 X; V 6 J 06 03 9 @; { a 0 I 5 0 8 8 g

sehingga sampai kepada mereka keterangan yang nyata.: i#$%$ A&BBD'+DE, -j$ Disamping itu, +asulullah sa). bersabda-

J 5 @3 G ! I 3J 6 I~ A If ; k X; A ? V \ @ 9 \ 4/ l J Z I Z ? Q u5 7 5 V J d > e M 4 ; Q O } G` G@e 5O X; V 4/ 9 84J V | u[ b / ; < 2 \@ J


9(amu pasti akan mengikuti tuntunan orang' orang sebelum kamu se+engkal demi se+engkal, sehasta demi sehasta sampai salah seorang dari mereka masuk lubang biawak pun kamu pasti akan mengikutinya.: iv$)$ v*'( CD)' Iy+ D&B Ayy*%j$^

Iy+ D&BAyy*% sahabat yang ,uga saudara sepupu 'abi sa). yang dikenal sebagai ahli tafsir dan fi0ih pernah mengatakan95agaimana mungkin kamu bisa bertanya kepada Ahli (itab mengenai suatu perkara, sedangkan kitab kamu yang diturunkan kepada 6asulullah saw. ini lebih baru. 5a&alah itu sa+a, dan tidak perlu ditambah'tambah.:;

Hadits di atas menyatakan &elaan (d2amm) yang tegas, yang berarti haram hukumnya mengambil dan mengikuti gaya hidup (li)e style) orang kafir, sekaligus menun,ukkan bah)a Islam mempunyai gaya hidup yang unik. "edangkan pernyataan Ibn al- bb1s tersebut men,elaskan kelengkapan kandungan al-Quran, sehingga sumber lain selain Islam (al-Quran) tidak diperlukan lagi. %eduanya membuktikan, bah)a Islam berbeda dengan yang lain, yang sekaligus membuktikan bah)a selain Islam adalah kekufuran. Dengan demikian selain Islam adalah kufur, baik dari segi agama maupun mabda. Ini merupakan kenyataan yang tidak dapat dinafikan lagi. "emuanya dapat disebut kufur ketika bertentangan dengan Islam. "ebab dokrin Islam ini merupakan dokrin yang tegas, ,elas dan bisa dibuktikan argumentasinya se&ara /athi. <ika melihat agama-agama lain di dunia ini seperti Hindu, %risten, !udha dan sebagainya, maka kita akan menemukan bah)a semuanya hanya memberikan solusi kepada pemeluknya dalam masalah yang berkaitan dengan urusan dunia se&ara parsial. <elasnya agama-agama yang disebutkan di atas hanya memberikan penyelesaian dalam urusan ibadah dan moral sa,a, tetapi untuk mengatur urusan kehidupan

pemeluknya sehari-hari diserahkan kepada mereka. .ada sisi lain, mabda7 kufur yang ada di dunia saat ini, baik %apitalisme maupun "osialisme%omunisme, hanya mengatur urusan dunia sa,a= %apitalisme dan "osialisme hanya mengatur urusan dunia, di mana dimensi kerohanian penganutnya terpaksa harus diselesaikan melalui agama, di luar mabda7 yang dianutnya. Demikian halnya dengan *ahudi, %risten, Hindu, !udha, %onghu&u dan sebagainya hanya mengatur urusan akhirat dan spiritual sa,a sedangkan masalah kehidupan dunia pengikutnya diserahkan kepada mereka sendiri. (aka, dalam urusan dunia mereka ada yang mengambil %apitalisme dan ada ,uga yang mengambil "osialisme. kibatnya ada yang men,adi ateis dan meninggalkan agamanya. Inilah krisis yang dialami oleh agama dan mabda7 lain di luar Islam. "ementara Islam se&ara /athi telah menga,arkan konsep spiritual (r*hiyyah), yang berkaitan dengan akidah dan hukum-hukum ibadah seperti shalat, puasa, /akat, ha,i dan ,ihad, sehingga siapa pun yang mengingkari seluruhnya ataupun hanya sebagian sa,a, sama artinya telah kafir. "ama seperti ketika Islam se&ara /athi telah menetapkan sanksi (hud*d, +inyah, ta20r atau mukhla)t), atau hukum-hukum sosial, seperti ke)a,iban ber,ilbab, keharaman ber/ina, ataupun

hukum-hukum dalam masalah ekonomi seperti keharaman riba, men&uri, ,udi serta sanksi atas seluruh tindakan tersebut, ataupun seperti hukumhukum dalam urusan politik, seperti ke)a,iban adanya imam, baiat dan sebagainya, maka siapa sa,a yang menolak sebagian atau seluruhnya, orang tersebut telah men,adi kafir.> %esimpulan ini diperkuat oleh beberapa nas, antara lain-

H @ A 7 ! " J L G 9 0K ; I IN M G
Siapa sa+a yang mengambil selain $slam sebagai agama, maka tidak akan pernah diterima.! i#$% A&'BI()*+, TUj$ "ebagaimana yang dinyatakan di atas, se&ara lebih rin&i ayat tersebut bisa diraikan, antara lain, bah)a lafad/- 8a 9an 3u/abala Minhu! adalah /ar0nah (indikasi) mendalam maknanya (bal0gh), yang menun,ukkan tidak diterimanya agama orang kafir yang ,elas-,elas kafir (ku)ran ha/0/iyan) karena tidak memeluk Islam sebagai agama, seperti hli %itab, baik *ahudi maupun 'asrani, atau musyrik seperti para pengikut agama lain selain *ahudi dan 'asrani. tau memeluk mabda7 lain selain Islam, baik %apitalisme maupun "osialisme, ataupun orang yang terlihat memeluk

Islam, namun pemikiran, perasaan dan gaya hidupnya tidak berlandaskan Islam. *ang oleh Iy+ Ayy*% disebut ku)ran d*na ku)rin, ketika men,elaskan tafsir surat al-(1idah. Dengan demikian semuanya ter&akup di dalam ayat tersebut. "ebab, pengertian lafad/- :hayra al'$slm adalah semua a,aran di luar Islam, baik agama maupun mabda7. !egitu pula lafad/- ,0nan (agama) dalam pengertian yang dikehendaki oleh llah adalah tuntunan hidup yang meliputi urusan dunia dan akhirat, spiritual dan politik yang tidak hanya mengurusi urusan akhirat sa,a. Disamping itu, lafad/ tersebut merupakan isim nakirah, yang mempunyai makna umum (mubham), yang men&akup seluruh pengertian agama, baik dalam )ilayah spiritual maupun politik, alias mabda7. llah "#$ di dalam ayat lain, ,uga telah menegaskan-

J 5 z X /2 =4 l g 4 8 5 0 z z G G 9 \ / o W =4 @G =4 @2 /2 I~ X 4 9 ; J 3@} W @ 9 /K ~ m 0 6 \ 9J 4 @ 4 9J J b G 9 \ A t > 5 4 A 0< p g

Tidakkah kamu melihat orang'orang yang mengira dirinya beriman kepada apa sa+a yang diturunkan kepadamu serta apa yang diturunkan sebelummu1 Mereka ingin berhukum kepada -Taghut, sedangkan mereka diperintahkan agar menolaknya. Sesungguhnya syaitan ingin menyesatkan mereka dengan kesesatan yang se+auh'+auhnya.! (#$% A+BN'%*], ^). !erhukum kepada Tgh*t pengertiannya adalah berhukum kepada selain hukum llah, yaitu selain hukum-hukum yang tertuang dalam al-%it1b dan as-"unnah. yat di atas ,elas menge&am orang yang mengganti hukum llah dengan yang lain. Inilah yang dimaksud dengan berhukum Tgh*t dalam konteks ini.? <uga firman llah-

4 I a 0 O @ / 5 L G 9 6} @ 2 / ~ / Z / 4 V G A 6V N
Apakah hukum +ahiliyah yang mereka ambil1 ,an hukum siapakah yang lebih baik dari hukum Allah bagi orang'orang yang beriman1! (#$% A&B M*'CDE, U).

(aka semua nas di atas menun,ukkan dengan ,elas, bah)a selain a,aran Islam adalah kufur, baik a,aran spiritual, seperti *ahudi, 'asrani, Hindu, !udha, maupun a,aran politik, seperti %apitalisme, "osialisme dan %omunisme. Dengan demikian, status kekufuran tersebut bisa diklasifikasikan men,adi dua;. ,ari segi agama< %ekufuran dalam hal ini dapat dibagi men,adi dua., yaitu- (4) kufur Ahli (itab, yang meliputi *ahudi dan 'asrani, dan (@) kufur Musyrik, yang meliputi agama selain agama *ahudi dan 'asrani, baik Hindu, !udha, %onghu&u, "intoisme maupun yang lain.4A =. ,ari segi mabda7< %ekufuran dalam hal ini meliputi seluruh mabda7 lain selain Islam, baik %apitalisme maupun "osialisme.44 (aka, kedudukan a,aran tersebut adalah sama. rtinya samasama kufur. "ementara pemeluknya dinyatakan kafir, baik hanya memeluk sebagian dari kedua a,aran (politik dan spiritual) tersebut, ataupun se&ara total. Dengan demikian kedudukannya sama, yaitu sama-sama kafir.4@ Disamping hukumnya haram memeluk agama dan mabda7 lain, selain Islam, ,uga diharamkan menerapkan dan mengemban agama dan mabda7 tersebut. Inilah pandangan Islam yang ,elas, tegas dan bisa dipertanggung,a)abkan se&ara akademis dan rasional di hadapan llah.

@. ntara Islam dan (ohamadenisme

!atasan Islam sebagai Agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad saw.! berusaha untuk dimanipulasi oleh Brientalis H. .+. CI!!.43 Ini berangkat dari asumsi, bah)a di dalam Islam, Hadits yang merupakan pernyataan (/awl), perbuatan ()i-l) dan diam yang menun,ukkan pengakuan (ta/rir) 'abi sa). merupakan salah satu sumber a,aran Islam yang fundamental, selain aI-Quran itu sendiri. %arena Hadits merupakan pernyataan, perbuatan dan ta/rir 'abi sa)., maka dapat disimpulkan, bah)a (uhammad sa). bukan hanya 'abi yang menyampaikan a,aran, melainkan ,uga pendiri Islam. Dari sinilah kemudian lahir istilah Mohammadenism yang dalam bahasa rab bisa diter,emahkan dengan Muhammadiyah, yang artinya adalah paham atau a,aran yang didirikan oleh (uhammad. (ohammadenisme digunakan karena (uhammadlah pendirinya. %laim yang nisbat'nya disandarkan kepada 'abi sa). Cagasan (ohammadenisme ini sama dengan konsep relatiDisme ma/hab. rtinya, ,ika orang Islam telah mengenal makna %ana)iyah, Mlikiyah, Sy)iiyah dan %anbilah, ataupun >aydiyyah dan Ja)ariyah sebagai ma/hab yang sah dan diterima oleh orang Islam dan diakui Islam itu sendiri. .aham-paham tersebut dibangun oleh para

pendirinya, di mana perbedaan terhadap masingmasing dibenarkan, karena merupakan hasil i,tihad masing-masing mu,tahidnya. <ika demikian, maka Islam yang dikonotasikan dengan (ohammadenisme ini adalah sama. rtinya, kebenaran Islam masih bisa diperdebatkan, karena kebenaran Islam bersifat relatif, tidak mutlak. %arena Islam adalah a,aran yang didirikan oleh (uhammad sa). Dengan demikian konsep ini berusaha untuk menolak, bah)a Islam adalah murni dari llah, tanpa interDensi manusia. %arena itu, gagasan (ohammadenisme ini menga,ukan gagasan ketidakperluan fanatik terhadap a,aran Islam. 5ntuk menyanggah pandangan dan manipulasi ini ada dua hal yang dapat digunakan?ertama, hakikat Hadits yang men,adi sumber a,aran Islam fundamental= (edua, kedudukan (uhammad sebagai 'abi dan +asul, apakah dii/inkan untuk melakukan i+tihad1 %edua standar inilah yang men,adi standar untuk menolak pandangan H. .+. CI!! di atas untuk menghan&urkan Islam dengan mengeksploitasi pandangan ulama Islam. ?ertama, mengenai kedudukan Hadits. (engenai kedudukan Hadits sebagai sumber utama Islam selain al-Quran, ,elas tidak dapat dinafikan. !anyak ayat al-Quran yang se&ara /athi men,elaskan kedudukan Hadits. %adits,

Sunnah ataupun (habar adalah lafad/ yang berbeda, tetapi maknanya sama, yaitu pernyataan (/awl), perbuatan ()il) dan pengakuan (ta/rir) 'abi sa). (eskipun ini merupakan pernyataan, perbuatan dan pengakuan 'abi, tetapi sumbernya bukan dari 'abi sendiri, melainkan )ahyu llah "#$, sehingga %adits, Sunnah ataupun (habar tersebut hanya berbeda dengan al-Quran dari segi susunan teksnya, sedangkan isinya sama, yaitu sama-sama )ahyu dari llah "#$ sebagaimana firman llah-

,an apa sa+a yang dia "Muhammad# u&apkan itu, sesungguhnya bukan bersumber dari hawa na)sunya, melainkan wahyu yang diwahyukan "kepadanya#.! i#$%$ A+BND(, hj$

XV / : 9 t / O V

Aku sekali'kali tidak mengikuti selain apa yang diwahyukan kepadaku.! i#$%$ A&BA+]*(, Uj$

: / @G I 84 t ` XV

~ : / @G I 84 @2 G ` = M XV :\ ?

(atakanlah "Muhammad#< -Aku hanya akan mengikuti apa sa+a yang diwahyukan kepadaku oleh Tuhanku.! i#$%$ A&BA])*, cFj$

Aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku.! i#$%$ +%,-Uj$

: / @G I 84 t ` XV

Aku hanya akan mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku.! i#$% A&BAE*, .j$

J 5 J \ V 5 0V 2 XV / @G I 84 t `

(atakanlah "Muhammad#< -Aku hanya akan memberi peringatan kepada kamu dengan wahyu..! i#$% A&BA+y'*], hUj$

~ : =4 @2 / 3? = M 5 \@ l V

'as-nas di atas se&ara tegas dan 0athi men,elaskan, bah)a apa yang disampaikan oleh +asul yang berupa %adits, Sunnah ataupun (habar, baik berbentuk pernyataan (/awl), perbuatan ()il), maupun pengakuan (ta/r0r) beliau sa). bukan bersumber dari diri beliau sendiri, tetapi bersumber dari )ahyu. Di sinilah letak perbedaan antara

beliau dengan manusia biasa. 7akta inilah yang ditegaskan oleh llah melalui lisan beliau-

"@# (atakanlah< A5ahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan 3ang Maha Bsa, maka tetaplah pada +alan yang lurus menu+u kepada'Nya dan mohonlah ampun kepada'Nya. ,an ke&elakaan yang besarlah bagi orang'orang yang mempersekutukan "Nya#, (atakanlah "Muhammad#< -Aku adalah manusia biasa seperti halnya kamu. 5edanya aku diberi wahyu "sedangkan kalian tidak#.! i#$%$ %E%E'&D, ^j$

\ @= : 4 @2 J / 5 6 G = XV V /2 ;! 9 @L @ 2 0N 5 6g =4 2 9 ;! J 0 9 03 M 9J 9 [ b

(edua, kedudukan beliau sa). sebagai 'abi dan +asul yang diklaim melakukan i+tihd sama dengan manusia biasa adalah pandangan banyak ulama. (eskipun ini merupakan pendapat yang lemah. 5lama yang berpendapat, bah)a +asulullah sa). boleh beri,tihad adalah mayoritas ulama ushul.43 ntara lain, MDwEDy vD+D' yang mengatakan-

5ahwa beliau saw. telah diperintahkan untuk menunggu wahyu, apabila beliau menghadapi masalah atau kasus yang dikemukakan kepada beliau, ke&uali +ika dikhawatirkan akan hilang begitu sa+a. (emudian apabila beliau tidak diberi wahyu, maka beliau diperintahkan untuk beri+tihad. Namun, i+tihad beliau hanya sebatas -/iyas "melakukan analogi#.! (alah sebagian besar ahli ushul berpendapat, bah)a beliau tidak perlu menunggu )ahyu ketika beri,tihad. A%]D)'DE dan mayoritas M]Dw'&DE serta (utakallimin berpendapat, bah)a 'abi sa). tidak dii/inkan untuk beri,tihad yang menyangkut hukum syara. 'amun, sebagian di antara mereka ada yang berpendapat, bah)a hukumnya mubah bagi beliau sa). untuk beri,tihad dalalm kasus peperangan sa,a. 5lama yang ,uga berpendapat sama, bah)a 'abi sa). dibolehkan beri,tihad yang menyangkut hukum syara adalah D%BSE', termasuk ulama mutaakhir, seperti AyC D&BDE*y KED&&* dan sebagainya.46 (ereka, antara lain, menggunakan kasus penentuan ta)anan perang !adar sebagai argumentasi, di mana beliau sa). membiarkan mereka hidup, kemudian beliau sa). ditegur oleh llah "#$-

Tidak layak bagi seorang Nabi memiliki tawanan sebelum dapat melumpuhkan "dalam +umlah besar# musuh'musuhnya di muka bumi.! i#$%$ A&BA+*&, ^j$

/6 @G J 4: @3 4 ! d I X; V S :L ?

<uga kasus pemberian i/in beliau sa). kepada dua orang mukmin untuk tidak ikut ber,ihad, yang kemudian ditegur oleh llah-

5 45 = 1 g W @ b
Allah telah memaa)kan kamu, mengapa kamu i2inkan mereka.! i#$%$ ABTDyDE, hFj$ termasuk kasus teguran llah kepada beliau sa). ketika ter,adi konspirasi yang dilakukan oleh isyah dan Hafshah terhadap beliau agar tidak mendatangi "a)dah, sebagaimana yang dinyatakan oleh Ibn "aad dalam at'Thaba/t a$' (ubr mengenai istri-istri 'abi. s-"uyEthi dalam 9ubb an'Nu/*l 8i Asbb an'Nu2*l ,uga menukil beberapa ri)ayat yang berkaitan dengan kasus tersebut. da yang sahih dan lemah. +i)ayat dari at-$habr1ni yang sanadnya dari bE Hurayrah, bah)a 'abi sa). bersabda-

Sesungguhnya madu itu haram untukku.! karena ingin menyenangkan hati isyah dan Hafshah, kemudian llah menurunkan surat at$ahrim- 4 ini adalah ri)ayat yang lemah. dapun ri)ayat yang sahih adalah ri)ayat yang bersumber dari at-$habr1ni dari Ibn bb1s yang menyatakan6asulullah saw. telah meminum madu di rumah Sawdah, lalu mendatangi "giliran# Aisyah. Aisyah mengatakan< -Saya men&ium bau "yang tidak enak# dari mulutmu. 9alu beliau saw. mendatangi "giliran# %a)shah, dia +uga menyatakan hal yang sama. Nabi kemudian bersabda< -Jika demikian, mungkin karena minuman yang saya minum di rumah Sawdah. ,emi Allah, saya tidak akan meminumnya. kemudian turunlah ayat ini-4F

rV 4 @G 8 5 J 4@ M : } I @ g P @> ; I 8 W J : rG e K 5 ? 4 0V 9 9 ? /b W
Wahai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah kepadamu, karena kamu berusaha menyenangkan hati istri

kamu1 ,an Allah Maha ?engampun lagi Maha ?enyayang.! i#$%$ ABTDE)'(,-j$ 5ntuk menguatkan pandangan tersebut, ada beberapa hal yang harus dikemukakan- ?ertama, mengenai batasan i+tihd. $+tihd adalah.saha seorang )u/aha dalam men&urahkan seluruh kemampuannya untuk menggali -dhann dari hukum'hukum syara melalui dalil'dalil ta)sili "kasus per kasus#, di mana dia tidak mampu lagi untuk berbuat lebih dari apa yang telah di&apainya. Dengan demikian i,tihad mempunyai kemungkinan besar dan salah. %arena sifat i,tihad sebagai usaha untuk menentukan dhann. %arena itu 'abi sa). bersabda-

g ;e@L k { @L 5 5 3@} 6V L 9 4 J e L u L e 4 g 9 ;e Q 6V 9 J e 5
Apabila seorang hakim memutuskan perkara, kemudian beri+tihad dan benar, maka ianya mendapatkan dua pahala. ,an apabila beri)ihad dan salah, maka ianya mendapatkan satu pahala.! iv$)$ AE(DC BE*)' M%&'( Ay

D*C ABT')(Cw' A+BND%*]' Iy+ M*DE CD)' Ay v)D)DEj$4> (edua, kedudukan 'abi sa). sebagai /udwah (teladan) yang se&ara mutlak )a,ib diteladani. <ika beliau sa). melakukan i+tihd, kemudian i,tihad beliau salah, sementara beliau adalah /udwah, tentu ummat beliau akan ter,erumus dalam kesalahan. (aka ini mustahil ter,adi pada diri 'abi sa)., sekalipun kesalahan i+tihd beliau tidak sampai menyebabkannya melakukan kemaksiatan. (etiga, hukum-hukum yang dituduhkan oleh kebanyakan ulama mengenai i+tihd beliau sa). sebenarnya bukan merupakan i+tihd, melainkan tathb0/ al'ahkm (menerapkan hukum yang sudah ada), atau bukan dalam konteks tasyr0 (menetapkan hukum yang belum dinyatakan oleh llah). .adahal hukum-hukum di atas sebelumnya telah di,elaskan oleh llah "#$ dan dalam keadaan ketika kaum muslimin telah banyak melakukan pembunuhan terhadap orang-orang kafir, di mana peperangan tersebut dimenangkan oleh orang Islam, maka +asulullah menerima masukan bE !akar agar mena)an sisa-sisa orang kafir yang masih hidup. $indakan beliau sa). mengisyaratkan, bah)a hukum mena)an tersebut sebelumnya telah diterangkan oleh llah.4? "ebab, pandangan ini bukan hanya dimiliki oleh beliau tetapi ,uga men,adi pandangan sahabat yang lain, seperti bE

!akar. Hukum ini ,uga dikuatkan oleh surat (uhammad- 3, mengenai pembebasan ta)anan (al'mann) atau men,adikan mereka sebagai tebusan (al')id), yang berarti sebelumnya bisa dita)an, kemudian baru dibebaskan dengan tebusan. $indakan beliau sa). tersebut hanya menerangkan bah)a beliau sebagai manusia bisa memilih antara , !, dan 2 dalam menentukan kedudukan ta)anan perang, di mana alternatif hukum tersebut telah ditetapkan oleh llah "#$. "edangkan ayat yang berisi teguran yang ditu,ukan kepada beliau sa). karena memberi i/in untuk meninggalkan perang, yaitu surat at$a)bah33, ,uga sama. rtinya, beliau sa). tidak melakukan i+tihd sendiri, melainkan memilih salah satu alternatif hukum yang telah ditetapkan oleh llah. !eliau memilih untuk memberi i/in kepada dua orang sahabat, sedangkan mereka tidak mempunyai alasan apa pun untuk tidak ber,ihad. %arena tindakan inilah beliau sa). kemudian ditegur oleh llah. <ika ayat tersebut dihubungkan dengan surat an 'Er- F@, ,elas bah)a hukum memberikan i/in tadi diperbolehkan. 'amun dalam kasus tersebut, yaitu pada saat perang $abuk, di mana kondisi orang Islam sangat sulit, seharusnya yang lebih utama bagi beliau untuk tidak memberikan i/in kepada mereka. Inilah yang dimaksud oleh llah "#$.

Demikian ,uga dengan kasus ketiga. "ebenarnya beliau sa). tidak mengharamkan apa yang dihalalkan oleh llah, sebagaimana dalam ri)ayat at-$hab1ri dari Ibn bb1s di atas. "ebab beliau hanya bermaksud tidak meminum madu, karena ingin menyenangkan hati isyah dan Hafshah, yang ternyata itu merupakan konspirasi isyah dan Hafshah karena &emburu dengan "a)dah.@A Dengan demikian, ,elas bah)a +asulullah sa). tidak pernah melakukan i+tihd. pa yang beliau lakukan dalam kasus-kasus tersebut adalah tathb0/ al'ahkm (menerapkan hukum yang sudah ada), yang kemudian ditegur oleh llah karena hukum yang diterapkan bukan hukum yang lebih utama (al'awl).@4 %arena itu, dengan kedua argumentasi di atas, yaitu kedudukan Hadits yang sama dengan alQuran, dari segi bah)a maknanya sama-sama merupakan )ahyu dari llah, dan kedudukan beliau sa). yang se&ara syari tidak dii/inkan untuk melakukan i+tihd, maka dalam konteks apa pun, Islam tidak dapat disebut dengan istilah Mohammadenism. "ebuah a,aran yang didirikan oleh (uhammad sa). .ada dasarnya, (uhammad adalah manusia biasa tetapi beliau dilebihkan oleh llah karena diangkat sebagai 'abi sa). dengan diberinya )ahyu, sedangkan manusia yang lain tidak. !eliau ,uga mash*m terhadap semua bentuk

kemaksiatan, baik dosa ke&il maupun besar. 'amun 'abi (uhammad sa). bukan pendiri Islam, melainkan hanya sebagai penyampai, karena beliau tidak bisa menambah atau mengurangi a,aran Islam. "emuanya telah ditetapkan oleh )ahyu, baik berbentuk al-Quran maupun as"unnah. Dengan demikian, ,elas bah)a Islam adalah agama sama)i yang diturunkan oleh llah kepada 'abi sa). dengan memba)a kebenaran mutlak. Inilah yang di,elaskan oleh nas al-Quran-

8 L \? W | G =/6 G } J 2 ;2
(ebenaran "$slam# itu dari Tuhanmu, maka sekali'kali kamu +angan men+adi orang yang ragu.! i#$%$ A&BBDD)DE,-hj$@ (aka, menyebut Islam dengan sebutan Mohammadanism hukumnya adalah haram. "ebab, dari segi makna konotatifnya ,elas bertentangan dengan realias Islam. Disamping lafad/ tersebut berisi gagasan dan konotasi yang senga,a merusak kebenaran Islam.
+uang 8ingkup ,aran Islam

Islam adalah agama ataupun mabda7 yang lain. Dari segi )ilayah a,arannya, Islam bukan sa,a

agama yang mengurusi masalah r*hiyyah (spiritual), akan tetapi ,uga meliputi masalah politik (siysiyyah). tau dengan istilah lain, Islam adalah akidah spiritual dan politik (al'a/0dah ar'r*hiyyah wa as'siysiyah).@3 A/0dah ar'r*hiyyah (akidah spiritual) adalah akidah atau a,aran yang mengatur urusan keakhiratan, seperti surga, neraka, pahala, siksa dan dosa, termasuk masalah ibadah, seperti shalat, /akat, ha,i, puasa dan ,ihad. "edangkan a/0dah as'siysiyyah adalah akidah atau a,aran yang mengatur urusan keduniaan, seperti politik, ekonomi, sosial, pemerintahan, pendidikan, sanksi hukum dan sebagainya. %edua akidah atau a,aran tersebut, sama-sama dibangun berdasarkan akidah yang sama, yaitu akidah Islam. %arena itulah, Islam bisa disebut sebagai agama dan mabda7. "ebagai agama dan mabda7, Islam adalah a,aran yang meliputi akidah dan sistem (nidhm). tau dalam istilah lain, Islam adalah agama yang meliputi akidah dan syariah.@3 *ang dimaksud dengan akidah dalam konteks ini adalah keimanan kepada llah, (alaikat, +asul, %itab, Hari %iamat serta Qadha dan Qadar, di mana baik dan buruknya hanya dari llah "#$ semata. "edangkan nidhm atau syariah adalah kumpulan hukum syara yang mengatur seluruh masalah manusia. %arena itu, sistem atau syariah Islam merupakan hukum yang meliputi semua aspek kehidupan manusia, yang kesemuanya tadi telah di,elaskan

oleh sumber utamanya, al-Quran dan as-"unnah, se&ara umum dan global. "edangkan uraian dan deskripsi detailnya diserahkan kepada mu,tahid. @6 7irman llah "#$-

,an (ami turunkan kepada kamu (itab ini untuk menerangkan semua perkara.! i#$%$ A+B NDE&, T.j$

0 6 =@ M @ A @0 6 W z =9 I 8 { @; o Z : f

5 6 7 5 6 1 2 3 4 /0 1 2 2 849 2 ? = 5 ! 0> " 5 6 1 < 6 0 9 :; @ A 7


%ari ini telah Aku sempurnakan agama kamu dan telah Aku &ukupkan nikmat'(u untukmu, serta Aku ridhai $slam sebagai agama kamu.! i#$%$ A&BM*'CDE, Fj$ Dari kedua nas di atas ,elas sekali, bah)a llah telah menyempurnakan agama-'ya, sehingga tidak ada satu masalah pun yang belum pernah dibahas atau diterangkan oleh llah "#$. $etapi, pen,elasan yang membahas seluruh masalah tersebut se&ara umum dinyatakan dalam bentuk

umum dan global dengan dallah yang bisa digali uraiannya. "ebab, nas-nas tersebut laksana pohon yang menghasilkan buah, sedangkan buahnya merupakan hukum yang bisa dimakan oleh banyak orang. $etapi, agar buah tersebut bisa dihidangkan kepada khalayak ramai, harus ada yang memetik dan menghidangkannya kepada mereka, dan mereka itulah mu,tahid. gar hasilnya baik serta bisa dimakan, seorang mu,tahid harus menggunakan alat i,tihad, yang dikenal dengan ush*l al')i/h dan syarat-syarat i,tihad lainnya. Dengan demikian, setiap masalah baru bisa dipe&ahkan oleh Islam melalui i,tihad seorang mu,tahid. %arena itu, hukum i,tihad adalah fardhu kifayah. (aka, tidak diperbolehkan dalam satu )aktu, tidak ada seorang mu,tahid pun yang bisa menggali hukum yang diambil oleh khalayak ramai.@F $etapi, setelah /aman kemunduran pemikiran kaum muslimin, banyak ulama yang tidak mampu melakukan i,tihad. "etelah itu, dikeluarkanlah fat)a penutupan pintu i,tihad oleh al-Qaff1l (). 36A (). "etelah itulah, seruan supaya pintu i,tihad ditutup semakin nyaring, yang ter,adi pada abad ke-3 HG4A (, atau di /aman Ibn Ha/m (??3-4AF3 () hingga /aman Ibn $aymiyyah (4@F343@> (). .ada /amannya, Ibn $aymiyyahlah orang yang menyerukan supaya pintu i,tihad dibuka. (emang, pintu i,tihad tidak pernah tertutup bagi orang yang mempunyai kelayakan(ahliyah), dan

memang pintu i,tihad selalu tertutup bagi orangorang yang tidak mempunyai kemampuan.@; Dengan demikian terlihat, bah)a syariat Islam adalah syariat yang lengkap, yang mengatur seluruh urusan manusia, baik di bidang ibadah, ekonomi, sosial, politik, pemerintahan, pendidikan, sanksi hukum dan sebagainya. "emuanya ini akan terlihat dengan ,elas ketika diterapkan oleh negara, yaitu %hilafah Islam. 'amun, setelah banyak ulama yang tidak mampu men,elaskan berbagai masalah baru dengan perspektif Islam, mereka kemudian menuduh Islam tidak lengkap. (aka, mereka mulai melirik a,aran lain di luar Islam dengan alasan, bah)a itu merupakan hikmah yang ada pada ummat lain.@> *ang kedua, tuduhan ini ,uga dilan&arkan oleh orang kafir yang senga,a ingin memadamkan &ahaya a,aran llah.@? kibatnya orang Islam pun men,adi pihak tertuduh yang kemudian harus men,a)ab tuduhan-tuduhan tersebut dengan kebodohan mereka, sehingga ter,adi berbagai apologi. Inilah yang kemudian melahirkan tuduhan, bah)a Islam hanya agama dan bukannya mabda7 serta pandangan hidup (way o) li)e). .andangan ini sebenarnya lebih karena disebabkan oleh proses generali2ation analogy, atau upaya hantam kromo, bah)a Islam sama dengan agama lain, atau semua agama sama, termasuk Islam. %arena agama lain tidak mempunyai konsep politik, yang mengatur

masalah kehidupan, dan Islam adalah agama, maka Islam ,uga sama dengan yang lain. "amasama tidak mengatur urusan kehidupan. $entu penafsiran seperti ini sangat sarat dengan pele&ehan, bahkan merupakan tuduhan ngawur, tanpa disertai pemahaman yang mendalam tentang Islam. "ebab, umumnya mereka yang mengka,i Islam tidak memahami realitas kehidupan, sedangkan mereka yang memahami realitas kehidupan ini tidak memahami Islam dengan benar. Hasilnya, tidak pernah ada kesimpulan yang lengkap, yang bisa mereka berikan. (asing-masing ber,alan dalam ruang yang sempit dan simplikatif. 'amun anehnya mereka sering mengklaim, bah)a orang-orang yang berpandangan menyeluruh tentang Islam sebagai a,aran spiritual dan politik, dituduh dengan melakukan apology (membela atau mempertahankan diri). (ereka menyamakan orang Islam dengan orang *ahudi dan 'asrani. %arena agama mereka tidak lengkap, kemudian mereka bersikap apologi untuk menutupi kelemahan agama mereka. <adi sebenarnya siapa yang melakukan apologiH Brang Islam yang memper,uangkan Islam yang unik dan komprehensif, ataukah orang yang mengaku Islam, yang memper,uangkan Islam parsial, di sisi lain mereka memper,uangkan ide-ide non-Islam dengan sikap de)ensi) apologetik.3A

Inilah perdebatan orang Islam mela)an 9orang Islam: yang men,adi alat orang-orang nonIslam. %arena itu, masalah ini membutuhkan ,a)aban yang memuaskan se&ara argumentatif dan rasional, yang disertai dengan bukti-bukti empiris. kidah Islam memerintahkan setiap indiDidu untuk menyembah llah "#$ sebagaimana yang telah diperintahkan dan ditun,ukkan oleh +asulullah sa). .enyembahan (ibdah) kepada llah "#$ ini tidak hanya termanifestasikan dalam tingkah laku pribadi. %arena, akidah Islam bukan sa,a mendorong terbentuknya akhlak Islam, tetapi ,uga memberikan penyelesaian yang menyeluruh terhadap semua urusan kemasyarakatan dan pemerintahan. Dalam hal ini, akidah Islam hanya membenarkan aspek kehidupan seorang muslim di,alankan mengikuti aturan Islam, di mana syariat dan sistem Islam dilaksanakan untuk tu,uan ini. "yariat Islam sendiri berisi aturan (sistem) yang bisa diklasifikasikan men,adi tiga ma&am4. .eraturan (sistem) yang menyangkut hubungan indiDidu dengan .en&iptanya ( llah "#$), seperti ibadah, baik shalat, puasa, /akat, ha,i maupun ,ihad. @. .eraturan (sistem) yang menyangkut hubungan indiDidu dengan dirinya sendiri, seperti hukum pakaian, makanan, minuman dan akhlak, yang men&erminkan sifat dan tingkah-laku seseorang.

3. .eraturan (sistem) yang menyangkut hubungan dengan orang lain, seperti masalah bisnis, pendidikan, sosial, pemerintahan, politik, sanksi hukum dan lain-lain. %etika seluruh aspek interaksi di atas diatur dengan syariat Islam, berarti orang tersebut telah mengimplementasikan tuntunan akidah Islam dengan benar. (emang tidak ada perbedaan dalam syariah, antara hukum yang menyangkut indiDidu maupun masyarakat. %arena kedua-duanya lahir dari akidah yang sama, Islam. %arena itu tidak ada satu hukum pun yang lebih penting, sementara yang lain dikatakan kurang penting. %arena semuanya sama-sama penting. (embedakan hukum satu dengan yang lain, sama sekali tidak ada dasarnya. 7irman llah "#$-

6 89 4 ;L 6 G 9J / I \ @; b { < I \ Z <
Apakah kamu beriman kepada sebagian isi al' (itab "Taurat# dan ingkar kepada sebagian yang lain1! i#$%$ A&BBDD)DE, TUj$

"eluruh hukum syara yang mengatur ketiga hubungan manusia sebagaimana yang telah dinyatakan di atas lahir dari akidah Islam, sebagai a/0dah r*hiyyah dan ,uga a/0dah siysiyyah, yang

)a,ib dilaksanakan dalam kehidupan kaum muslimin. (engabaikan pelaksanaan akidah Islam ini dapat dianggap membangkang dari perintah llah "#$. $indakan ini tentu akan men,erumuskan orang tersebut dalam kemurkaan llah "#$. !ahkan, bisa men,erumuskannya dalam kekufuran. <adi, tidak seorang pun boleh menyatakan, bah)a Islam mempunyai akidah yang sahih, ,ika hanya mengimani spiritualitasnya sa,a, minus a,aran politiknya. Ini, misalnya, terlihat pada prilaku ahli tarekat, sufi ataupun ,amaah yang hanya memfokuskan perhatiannya kepada aspek ritual dan akhlak semata. "ebab dengan begitu mereka telah melakukan dosa besar, karena meninggalkan sebagian perintah llah yang menyangkut urusan keduniaan (siysiyyah). "ementara untuk membuktikan keberpegangan ummat Islam pada konsepsi siasah Islam ini, mereka harus berusaha untuk melaksanakan aspek akidah ini dalam sebuah negara yang akan mengatur hubungan manusia dengan sesamanya dalam tatanan syariah yang lahir dari Islam se&ara utuh.
4. Islam gama .olitik dan "piritual

(asalahnya kemudian adalah mampukah Islam sebagai agama politik dan spiritualH 5ntuk men,a)abnya perlu dianalisis berdasarkan buktibukti normati), historis dan empiris.34 Dengan

melihat nas, dan fakta se,arah ke,ayaan yang pernah di&atat dalam lembaran se,arah kegemilangan Islam se,ak pertama kali tegaknya Islam di (adinah sebagai mabda7 sampai runtuhnya %hilafah Islam terakhir di $urki pada tanggal 3 (aret 4?@3, serta sisa-sisa penerapan Islam di negeri kaum muslimin, terbukti bah)a Islam merupakan agama politik dan spiritual. $iga bukti inilah yang akan mampu memberikan gambaran nyata kepada kita terhadap kemampuan Islam sebagai mabda7 dunia. ?ertama, se&ara normatif, kita bisa membuktikan kemampuan Islam sebagai a,aran politik dan spiritual dengan melihat elemen yang dimiliki oleh Islam, yaitu pemikiran (thought) dan metode (method). Ilementhought ini men&akup4. kidah Islam, yaitu keimanan kepada llah, (alaikat, +asul, %itab, Hari %iamat serta Qadha dan Qadar= @. .eme&ahan masalah kehidupan manusia, yang meliputi hukum syara yang berkaitan dengan seluruh masalah kehidupan manusia, baik dengan $uhannya, seperti ibadah, ataupun masalah manusia dengan sesamanya, seperti ekonomi, sosial, politik, pendidikan, sanksi hukum dan sebagainya, maupun masalah manusia dengan dirinya sendiri, seperti masalah makanan, pakaian dan akhlak.

"ementara elemen method ini meliputi bagaimana konsep tersebut diterapkan, dipertahankan dan dikembangkan, antara lain4. (etode menerapkan akidah dan hukum syara, yaitu melalui negara %hilafah Islam dan partai politik Islam yang menegakkan Islam= @. (etode mempertahankan akidah dan hukum syara melalui institusi pengadilan (al'/adh), dan penerapan sanksi hukum (u/*bt) kepada para pelaku pelanggaran akidah dan hukum syara, yang di,alankan oleh %hilafah Islam. (isalnya, orang murtad dibunuh, orang yang membangkang (bught) terhadap %hilafah Islam akan diperangi, orang yang meninggalkan shalat akan dikenai ta20r, pen&uri akan dipotong tangannya, pelaku /ina akan dira,am sampai mati, atau di&ambuk sampai seratus kali, orang yang membuka aurat di tempat umum akan dikenai ta20r, orang yang melakukan praktek suap dikenakan ta20r dan sebagainya. 3. (etode mengemban akidah dan hukum syara yang dilakukan melalui dak)ah yang diemban oleh indiDidu, partai politik dan negara, serta ,ihad )0 sabilillh baik defensif maupun ofensif, yang di,alankan oleh %hilafah Islam. <ihad ini dimaksud untuk menghan&urkan dinding penghalang yang menghalangi masuknya &ahaya Islam di )ilayah yang diperangi. Dengan begitu, para penduduk )ilayah tersebut akan

dapat menyaksikan &ahayanya dengan sempurna. <ihad ini dilakukan dengan melalui tiga fase4) Diseru untuk memeluk Islam= ketika bersedia menerima, mereka dibiarkan, di mana harta, darah dan kehormatan mereka di,aga oleh Islam= @) pabila tidak setu,u, mereka diserukan agar tunduk kepada pemerintahan Islam dengan &ara menerapkan semua hukum Islam yang menyangkut urusan sosial, ekonomi, politik, pendidikan, u/*bt (sanksi) dan hukumhukum lain, ke&uali akidah, ibadah, makanan, pakaian dan pernikahan (nikah dan &erai)= 3) pabila tidak setu,u, mereka akan diperangi habis-habisan sampai tunduk kepada Islam. (edua, se&ara historis, banyak bukti bisa dilihat dalam &a&atan se,arah, sebagaimana yang dibukukan oleh ahli se,arah, baik dalam s0rah maupun tr0kh, seperti S0rah $bn $sha/, Magh2i al' W/idi, Taba/t $bn Saad, S0rah $bn %isym, Tr0kh al'.mam Wa al'Mulk, Tr0kh $bn al'Ats0r, Tr0kh $bn (ats0r dan sebagainya. !uku-buku se,arah ini memberikan gambaran yang ,elas tentang bagaimana Islam diterapkan sepan,ang berabad-abad. Hanya dalam laporan se,arah sering kali tidak dipisahkan antara penerapan syariat yang gemilang dengan penyimpangan penerapannya. Dari sini bukti historis kadang

malah menyebabkan keraguan di hati pengka,i se,arah. (aka, satu-satunya bukti paling otentik penerapan syariat Islam adalah kodifikasi hukum Islam yang terbukukan dalam kitab-kitab fi0ih, mulai dari /aman +asulullah hingga /aman %hilafah 5thmaniyyah di $urki. %endatipun demikian se,arah telah men&atat &a&atan kegemilangan Islam selama 43AA tahun lebih ketika Islam diterapkan sebagai mabda7 yang memimpin dunia, di mana angka orang yang dipotong tangan akibat kasus pen&urian dan dikenai sanksi hud*d hanya @AA kasus. +ekor ini bisa diraih karena ketika mabda Islam diterapkan di tengah masyarakat, Islam akan membina masyarakat supaya men,adikan akidah Islam sebagai /iydah )ikriyyah atau intelle&tual leadership mereka. Dengan demikian akan lahir ketak)aan dalam diri anggota masyarakat, di mana ketak)aan tersebut akan meman&arkan sifat protektif (it/), sehingga mampu mengendalikan diri setiap indiDidu dan mendorong mereka untuk melaksanakan perintah llah "#$ serta meninggalkan larang-'ya. (asyarakatnya ,uga akan memba)a pemikiran dan perasaan Islam, sehingga man,adikan anggota masyarakatnya aktif dan peka dalam melakukan amar mar*) dan nahy munkar sebagai kontrol sosial agar senantiasa berada di ,alan Islam yang lurus. "ementara yang memainkan peranan paling penting dalam konteks

ini adalah pemikiran dan metode Islam yang diterapkan dalam sebuah negara. (etiga, se&ara empiris, banyak bukti bisa disaksikan hingga saat ini. $a0iy ad-DJn an'abh1ni3@ memberikan gambaran yang rin&i mengenai bukti tersebut yang terepresentasikan dalam dua aspek- ?ertama, melalui lembaga pengadilan (al/adh) yang bertugas menyelesaikan perselisihan di tengah masyarakat, baik kasus yang menyangkut anggota masyarakat dengan sesama anggota masyarakat, ataupun kasus antara anggota masyarakat dengan pe,abat pemerintahan. (edua, melalui institusi pemeritahan (al'hkim) yang bertugas melaksanakan seluruh hukum Islam di tengah masyarakat. (engenai pengadilan (al'/adh), belum pernah ada dalam se,arah Islam se,ak /aman 'abi sa). hingga abad ke-4? (, diterapkan hukum lain selain hukum Islam, sebagaimana yang terbukukan dalam kodifikasi hukum Islam yang tertuang dalam kitab-kitab fi0ih. "epan,ang 43 abad belum pernah ada satu masalah pun yang diselesaikan dengan menggunakan hukum lain, selain hukum Islam. !ahkan orang-orang non-Islam pun sangat menguasai hukum Islam dengan baik, sehingga ada di antara mereka yang mampu menulis kitab fi0ih Islam, seperti "alJm al-!1/, penulis syarah kitab undang-undang al'Ma+allah. 'amun, setelah

mahkamah dipe&ah men,adi sipil dan agama (syar0ah), setelah merosotnya penguasaan fi0ih Islam dan langkanya hakim syari, disamping karena mengikuti model perundang-undangan !arat, akibatnya kasus-kasus yang ada diselesaikan bukan dengan hukum Islam. "ekalipun demikian, dalam penerapannya hukum Islam tetap dilaksanakan di negeri-negeri kaum muslimin meski tidak utuh. (isalnya hukum potong tangan, ra,am dan &ambuk masih diterapkan di beberapa negeri kaum muslimin, baik di rab "audi, (alaysia maupun yang lain. (engenai bukti empiris penerapan Islam yang terepresentasikan dalam pemerintahan (al'hkim) yang menerapkan hukum Islam sangat ,elas. Ini dapat dilihat dalam buku-buku fi0ih, antara lain terlihat melalui struktur- (4) %halifah, (@) #akil khalifah (Muwin ta)w0dh), (@) .embantu administratif khalifah"Muwin Tan)0d2#, (3) .enguasa )ilayah dan daerah (Wullt wa al'umml), (6) !iro administrasi umum "al'Jih2 al' idri), (F) .anglima .erang (Am0r al'Jihd), (;) (a,lis 5mmat dan (>) .engadilan.33 Inilah fakta dan bukti-bukti empiris yang telah membuktikan keutuhan Islam sebagai a,aran agama yang komprehensif, baik menyangkut konsepsi politik maupun spiritualnya. "emuanya dengan gamblang telah dia,arkan Islam.

@. %edudukan

khlak dalam Islam

!anyak ulama telah mengklasifikan Islam men,adi tiga bagian, yaitu- akidah, syariah dan akhlak. 'amun ada ,uga ulama yang hanya mengklasifikan a,aran men,adi dua bagian, yaituakidah dan syariah, atau dengan kata lain- akidah dan sistem.33 !agaimana sebenarnya kedudukan akhlak dalam a,aran IslamH Dalam pandangan Islam, akhlak bukan hanya sekedar sifat baik buruk, sehingga ketika berupa sifat baik, disebut akhl/ mahm*dah, dan disebut akhl/ mad2m*mah ketika berupa kebalikannya. khlak memang sifat perbuatan, tetapi persoalan sifat tersebut tidak sesederhana itu. "ebab, sifat perbuatan baik dan buruk tersebut tidak mun&ul dengan sendirinya dari perbuatan itu sendiri. (isalnya duduk. Duduk tidak bisa dinilai baik atau buruk semata-mata karena substansi duduknya itu sendiri. %arena substansi duduk adalah sama, tidak ada bedanya antara satu dengan yang lain. Demikian halnya dengan membunuh, ,uga tidak dapat dinyatakan baik atau buruknya berdasarkan substansi membunuhnya itu sendiri, melainkan harus dilihat dari aspek lain. Iktikaf di mas,id adalah duduk, yang dinilai baik karena diperintahkan oleh llah, bukan karena substansi duduknya. (embunuh orang murtad diperintahkan sebagai bentuk sanksi hukum atas kemurtadannya ,elas baik, bukan

karena substansi membunuhnya, melainkan karena llah telah menetapkan hukum bunuh untuk menggan,arnya. !erbeda dengan membunuh orang yang haram darahnya (mash*m ad'damm), seperti orang Islam atau kafir d/immi ,elas buruk, karena diharamkan oleh llah. %arena itu ini merupakan perbuatan ter&ela. Dengan demikian yang menentukan sifat perbuatan baik dan buruk bukan perbuatan itu sendiri, melainkan aspek di luar perbuatan, yaitu4. Tu+uan perbuatan- 5ntuk apa perbuatan tersebut dilakukanH pakah men&ari ridha llah atau bukanH @. Standar dan balasan perbuatan< pakah perbuatan yang dilakukan sesuai dengan hukum syara atau tidakH pakah perbuatan tersebut mengakibatkan pahala atau dosa, termasuk surga dan nerakaH Dengan demikian, akhlak bukan sekedar sifat baik atau buruk, tetapi lebih dari itu, akhlak merupakan hukum syara yang menyangkut sifat perbuatan. <u,ur, amanah, khianat dan sebagainya, misalnya, tidak bisa dilihat hanya sebagai sifat baik, tetapi harus dilihat sebagai hukum syara yang memang )a,ib dilaksanakan. Brang yang melakukan atau meninggalkannya bukan hanya dianggap melakukan perbuatan baik atau buruk, tetapi harus dianggap melakukan ke)a,iban, kesunahan atau keharaman dan kemakruhan.

%etika akhlak dinilai melalui paradigma baik atau buruk sa,a, tentu akhlak akan berubah-ubah mengikuti pandangan temporal manusia terhadap sifat tersebut. %arena itu, kebaikan dan keburukan harus diukur dengan standar yang ,elas, yaitu hukum syara. 2ontohnya, ,u,ur kadang baik, dan kadang buruk. <u,ur men,adi tidak baik ketika seseorang dita)an musuh kemudian diinterograsi agar membo&orkan rahasia pasukannya. <u,ur dalam konteks seperti ini tidak baik, ketika berbohong alias tidak ,u,ur ,ustru dibolehkan, karena alasan terpaksa. %asih sayang ,uga demikian tidak selamanya berarti baik. %adang harus bersikap tegas dan tidak mengenal kasih sayang kepada orang lain. 2ontohnya orang yang men&intai saudara sesama muslim adalah baik, tetapi men&intai orang non-muslim ,ustru sebaliknya. !elas kasihan kepada orang yang dikenai sanksi, misalnya, adalah sifat yang tidak baik. %arena itu, akhlak didefinisikan dengan si)at' si)at yang diperintahkan oleh Allah kepada seorang muslim agar men+adi identitasnya pada saat melakukan aktiCitas. khlak adalah bagian dari hukum Islam. (aka, akhlak merupakan perintah dan larangan llah "#$ yang berhubungan dengan sifat, seperti ,u,ur, sabar, lemah-lembut ketika berdiskusi dengan orang lain, mengutamakan orang lain dibanding dengan dirinya dalam hal

kebaikan, bersikap adil ataupun khusy* dalam shalat dan sebagainya. "emuanya ini merupakan hukum syara yang berkaitan dengan sifat, baik )a,ib, sunnah, haram maupun makruh. Dengan demikian, akhlak sebagai bagian dari a,aran Islam tidak berdiri sendiri, tetapi men,adi bagian dari hukum syara yang lain. %arena itu, akhlak tidak dapat dipisahkan dengan hukum syara yang lain. "ebab, sifat tersebut tidak menon,ol pada seseorang, ke&uali ketika melaksanakan aktiDitas tertentu. %arena itu, orang yang melaksanakannya bukan hanya mendapatkan kemuliaan di mata manusia, tetapi ,uga mendapat pahala dari llah "#$, sehingga ketika 'abi sa). ditanyaApa yang paling banyak mempengaruhi seseorang agar bisa masuk surga1! !eliau sa). men,a)ab- Takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia.! 36

8k u| / 9 V N S

"edangkan identitas ketak)aan seseorang terlihat ketika dia melaksanakan seluruh hukum llah dan meninggalkan semua larangan'ya. tau dengan bahasa yang tegas, tak)a adalah tindakan men+aga diri dari siksa neraka sebagai konsekuensi ketika melaksanakan atau meninggalkan perbuatan. Inilah makna tak)a yang sesungguhnya. Dengan demikian, sebenarnya

ketak)aan dan akhlak tersebut sama-sama merupakan hasil implementasi dari hukum syara. 3F
"tandar %ebenaran gama dan Mabda

"etelah membahas konsep Islam dan kufur , bah)a semua agama maupun mabda7 non-Islam adalah kufur, serta ruang lingkup a,aran Islam, bah)a Islam bukan sekedar a,aran spiritual, tetapi ,uga politik, maka dapat disimpulkan bah)a Islam adalah agama dan ,uga mabda7. !erbeda dengan %risten atau *ahudi yang hanya merupakan agama, dan bukannya mabda7. tau %apitalisme dan "osialisme, yang merupakan mabda7, minus spiritualitas. (asalahnya kemudian adalah, bagaimana &ara kita menakar kebenaran masing-masing se&ara logisH %arena setiap muslim )a,ib memahami kebenaran pilihannya se&ara logis, yang bisa dipertahankan se&ara argumentatif sebagaimana perdebatan antara Islam dengan kekufuran yang banyak di&ontohkan dalam alQuran se&ara memuaskan (mu/niah)3; disamping pembuktian normatif (na/l), melalui nas al-Quran dan as-"unnah. Dari sisi perbedaan, antara Islam dengan agama dan mabda7 lain memang sangat mendasar, baik konsepsional (a/0dah) maupun mekanisme operasional (nidhm)-nya. Disamping itu, setiap a,aran, baik agama maupun mabda7,

sama-sama tidak bisa hanya diambil akidahnya sa,a, sementara sistemnya diambil dari agama atau mabda7 lain. "ebaliknya, sistem apapun harus diambil dari akidah tertentu yang melahirkannya. "ebab, setiap sistem pasti bersumber dari akidah yang berbeda.3> %etika ada seseorang yang mengambil sistem dari agama dan mabda7 lain, pasti orang tersebut meyakini akidah yang melahirkan sistemnya, apakah se&ara keseluruhan ataupun sebagian. (eskipun agama dan mabda7 ada yang mempunyai sistem se&ara parsial, misalnya hanya menga,arkan a/0dah r*hiyyah, dan hanya mempunyai sistem yang menyangkut kebutuhan spiritual manusia sa,a, atau seperti mabda7 yang hanya menga,arkan a/0dah siysiyyah, dan hanya mempunyai sistem yang menyangkut urusan keduniaan, seperti sosial, ekonomi, politik, pemerintahan, pendidikan, sanksi hukum dan lainlain, tetapi masing-masing tetap mempunyai akidah dan sistem. %arena itu, tidak dapat dinafikan, bah)a setiap orang yang mengadopsi sistem dari agama dan mabda7 tertentu, pasti ,uga meyakini kebenaran konsepsi agama dan mabda7 yang melahirkannya. Dalam konteks agama, kita bisa melihat ritualitas pengikut "ikh., yang dalam mekanisme ritualnya menggabungkan antara Islam dengan Hindu. "istem ibadah seperti ini, tidak mungkin

diambil, ketika seseorang tidak meyakini konsepsi akidah yang melahirkannya. "ementara dalam konteks mabda7, kita bisa melihat para penganut sistem Demokrasi, yang mustahil tidak meyakini kebenaran %apitalisme yang melahirkan Demokrasi. (eskipun tingkat keyakinannya mungkin hanya sebagian. %arena ketika mereka tidak yakin, pasti mereka tidak akan melakukan atau menegakkan sistem tersebut. %arena itulah, diperlukan pen,elasan mengenai letak perbedaan antara Islam dengan agama dan mabda7 non-Islam. ?ertama, Islam menga,arkan konsepsi spiritual (a/0dah r*hiyyah) pan politik (a/0dah siysiyyah) sekaligus, di mana spiritualitas dan politik tersebut men,adi bagian yang integral dalam a,aran Islam. "edangkan %risten, *ahudi, Hindu, !udha, %onghu&u dan lain-lain hanya menga,arkan konsepsi spiritual, sementara politiknya tidak. "ebaliknya, %apitalisme dan "osialisme atau mabda7 non-Islam lainnya, hanya menga,arkan konsepsi politik, sedangkan konsepsi spiritualnya tidak. (edua, karena Islam menga,arkan a/0dah r*hiyyah, sementara setiap akidah mempunyai nidhm (sistem), maka Islam ,uga menga,arkan sistem yang menyangkut urusan spiritual dengan ,elas. %arena Islam ,uga menga,arkan a/0dah siysiyyah, Islam ,uga mempunyai sistem yang

menyangkut urusan siysiyyah. !erbeda dengan %risten, *ahudi, Hindu, !udha, %onghu&u dan yang lain-lain, yang hanya menga,arkan a/0dah r*hiyyah, maka agama-agama tadi ,uga hanya mempunyai sistem yang menyangkut urusan r*hiyyah sa,a, seperti &ara melakukan ritual, sedangkan sistem yang menyangkut urusan keduniaan tidak diatur. !egitu ,uga dengan %apitalisme dan "osialisme hanya mempunyai sistem yang menyangkut urusan siysiyyah sa,a, seperti &ara melakukan aktiDitas ekonomi, politik,sosial, pendidikan dan sebagainya, sementara dimensi r*hiyyah'nya tidak ada. %arena masing-masing agama dan mabda7 tersebut tidak lengkap, maka para permeluknya akan mengkombinasiknn keduanya, sehingga bisa memperoleh tuntunan yang lengkap dalam hidupnya. 2ontohnya, ketika seseorang memeluk agama *ahudi, dia tidak dapat hidup hanya dengan agama *ahudi sa,a, tetapi pasti akan mengadopsi a,aran %apitalisme atau bahkan mungkin "osialisme, sehingga akhirnya ter,erumus sebagai atheis. $u,uannya adalah agar ,alan hidupnya lengkap. Di sinilah masalah utama yang dihadalpi oleh penganut agama lain, selain Islam. (ereka sering kali mengalami kegon&angan akibat ter,adinya kontradiksi antara satu konsep dengan konsep lain yang mereka adopsi.

"ebagai &ontoh dam "mith. Dia dikenal sebagai !apak Ikonomi .olitik, pendiri ma/hab ekonomi klasik yang kemudian men,adi sumber a,aran ekomomi %apitalis, dan merupakan a,aran %apitalisme yang paling menon,ol. Dia adalah seorang pendeta %risten asal "&otlandia. "ebagai orang yang sangat memahami a,aran agamanya, yang mengagung-agungkan &inta kasih dan persaudaraan, ternyata dam "mith bisa mendirikan ma/hab yang bukan hanya mengutamakan materi, malah bertentangan seratus delapan puluh dera,at dengan a,aran agamanya. (a/hab ini kemudian dikritik karena kerakusanya yang tidak mengenal perikemanusiaan. .ada akhirnya ia ditinggalkan. "etelah itu mun&ul ma/hab baru, "osialisme, sebagai perla)anan terhadap ke/aliman %apitalisme. %enyataan ini bisa ter,adi karena agama %risten tidak menga,arkan masalah siysiyyah, keduniaan. Demikian sebaliknya, konsepsi %apitalisme yang tidak menga,arkan spiritualitas itu akhirnya menimbulkan krisis kemanusiaan. kibatnya, ter,adilah pertentangan yang dahsyat antara kedua konsepsi tersebut. !erbeda dengan Islam. <ika seorang muslim tidak mengambil Islam se&ara menyeluruh sebagai a/0dah r*hiyyah dan siysiyyah, ,ustru akan mengalami pertentangan dan keka&auan yang luar biasa dalam hidupnya. Ini ,ustru ter,adi ketika

orang Islam meninggalkan sebagian a,aran agamanya yang komprehensif tadi. (isalnya, ketika seorang muslim mengadopsi %apitalisme dalam berpolitik sedangkan spiritualitasnya Islam, orang tersebut pasti bisa melakukan kebohongan publik dengan pen,elasan yang manipulatif, padahal tindakan tersebut bertentangan dengan konsepsi spiritualnya. Brang Islam seperti ini ,uga akan mengalami perang batin yang dahsyat, akibat benturan dua konsep yang berbeda tadi dalam dirinya. Dari uraian di atas, dengan ,elas bah)a agama dan mabda7 lain, selain Islam nyata tidak lengkap. $etapi gambaran di atas belum menun,ukkan kebenaran atau kesalahan agama dan mabda7 tersebut. dapun standar kebenaran konsepsi agama dan mabda7 tersebut ditentukan oleh dua hal- ?ertama, keserasian kaidah berfikirnya dengan fitrah manusia. (edua, asas yang men,adi landasannya, apakah dibangun berdasarkan akal atau tidak. %edua kaidah inilah yang bisa men,adi tolok ukur kebenaran agama dan mabda7 tersebut. $entu ketika akidahnya salah, agama dan mabda7 tersebut pasti salah. "ebab, akidah merupakan asas. <ika asasnya rusak, buah dan bangunan yang dihasilkannya pasti ,uga sama. Ini sebagaimana yang digambarkan oleh llah "#$ dalam al-Quran-

8 X 4 / \ 4 G 2 =@0 L ! N 0Q ? 4J 4 G ! Z / > 9 ? f X ? Z J @b \ =@L =@0 @g e Z @O 5 :L \ ? e g @=


Apakah orang yang mendirikan bangunannya di atas asas takwa dan keridhaan Allah itu lebih baik, ataukah orang yang mendirikannya di tepi +urang yang runtuh, lalu bangunannya itu runtuh bersama'samanya ke dalam neraka +ahanam1! i#$%$ ABTDyDE,-.j.
4. %esalahan *ahudi dan 'asrani

l-Quran telah men,elaskan kesalahan *ahudi dan 'asrani dalam beberapa ayat. (uatan ayat tersebut bisa dianalisis dengan kedua standar di atas supaya dapat diketahui kebenaran dan kesalahannya se&ara logis dan argumentatif. 7irman llah menyatakan-

9 @ o \ 4 ~@ = ? /g 0 1 } 9 @ 7 [ @I ~ M 49 V
,an orang'orang 3ahudi serta Nasrani mengatakan< -(ami adalah anak'anak Allah dan kekasih'Nya.! i#$%$ A&BM*'CDE,-Tj$

9 9 1 7 ~@ ~@ /g 0 1 \ J z 2 0 \ ? @
,an orang'orang 3ahudi mengatakan< .2ayr adalah putra Allah. ,an orang'orang Nasrani +uga mengatakan< -Al'Masih adalah putra Allah.! i#$%$ ABTDyDE, Fj$ %edua ayat di atas, menurut Ibn al-<a)/i, men,elaskan pandangan akidah *ahudi dan 'asrani. Dari kedua ayat di atas dapat disimpulkan, bah)a *ahudi dan 'asrani sama-sama mengakui $uhan mempunyai anak. $entu sa,a konsepsi akidah seperti ini adalah salah, ,ika dianalisis berdasarkan kedua standar di atas. ?ertama, dilihat dari segi asasnya yang dibangun berdasarkan, dapat difahami bah)a manusia yang mempunyai fitrah beragama (mutadayyin) karena naluri beragamanya, pasti membutuhkan sesuatu untuk disu&ikan, dikultuskan dan diagungkan. Kat yang mahd*d (mempunyai keterbatasan) dan muht+ (mempunyai kebutuhan) memang bisa dikultuskan dan diagung-agungkan oleh manusia. 'amun, ini bertentangan dengan fitrahnya yang memerlukan Kat *ang (aha. Kat yang tidak memerlukan kepada yang lain, dan tidak mempunyai

keterbatasan. %etika $uhan digambarkan mempunyai anak, artinya $uhan memerlukan manusia dan mempunyai keterbatasan, seperti halnya manusia biasa. (aka, ketika $uhan seperti ini digunakan untuk memenuhi fitrah manusia, manusia tidak akan pernah puas. "ebab, dorongan naluri beragamanya mendorong ta/d0s (pensu&ian). 5ntuk itu, dia memerlukan /at yang disu&ikan, yaitu /at yang su&i atau bersih dari berbagai kekurangan, kelemahan dan tuduhan yang bertentangan dengan sifat kesu&ian tersebut. Disamping itu, ketika $uhan mempunyai anak, berarti sama dengan makhluk yang mahd*d dan muht+. Dengan begitu Dia tidak a2ali. %arena masih memerlukan kepada yang lain. <uga berarti, bah)a Dia adalah had0ts (baru). %arena baru, berarti Dia ,uga makhluk sama dengan yang lain. $entu sa,a ini adalah mustahil ter,adi pada $uhan. %arena itu, ini dibantah oleh llah "#$-

/O ~ 5 2 V 4 M / 5 9 3 V 4 / 6 5 9 A b

(atakanlah "Muhammad#< -,ia adalah Allah, Tuhan 3ang Maha Bsa. Allah tidak bergantung "memerlukan# pada yang lain. ,ia tidak mempunyai anak dan tidak akan diperanakkan. ,an tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan' Nya. i#$%$ A&BIE&*%,-Bhj$ (edua, dilihat dari segi keserasiannya dengan fitrah manusia, dapat difahami bah)a akidah tersebut bertentangan dengan fitrah manusia. %arena agama *ahudi dan 'asrani tidak mempunyai a,aran yang lengkap mengenai kehidupan manusia. Ini artinya, bah)a dalam masalah kehidupan, manusia diberi kebebasan untuk mengambil akidah yang berbeda dengan spiritualitasnya. kibat ketidaklengkapannya, penganut kedua agama tersebut akan mengkombinasikan a/0dah r*hiyyah *ahudi atau 'asrani dengan a/0dah siysiyyah %apitalisme atau "osialisme. Ini akan menimbulkan konflik batin, dan hilangnya ketenteraman hati sebagaimana yang di&ari oleh penganut agama. Disamping itu, penyerahan urusan kehidupan kepada manusia ,elas bertentangan dengan fitrahnya. %arena dengan begitu, ta/d0s pemeluk agama tersebut kepada al'(hli/ telah hilang, digantikan dengan ta/d0s kepada /at yang serba lemah, yaitu manusia. kibat keberpalingannya dari al'(hli/ kepada makhluk.

Dengan demikian, dari segi akidah, *ahudi maupun 'asrani, sama-sama bertentangan dengan fitrah manusia dan tidak dapat memuaskan akal mereka. %arena itu, kedua akidah tersebut adalah akidah yang salah. <ika akidah yang melahirkan sistem tersebut salah, tentu sistem yang lahir darinya ,uga salah.
@. %esalahan %apitalisme dan "osialisme

%apitalisme dan "osialisme adalah mabda7 yang lahir akibat ke/aliman manusia. Mabda7 ini lahir setelah ter,adinya penindasan Cere,a pada abad pertengahan. Dorongan yang lahir )aktu itu menolak interDensi agama sama sekali atau menerima dengan syarat. Dari sinilah, se,arah %apitalisme dan "osialisme sebagai mabda7 kemudian bermuara dan berkembang. Dari segi sumber a,aran, masing-masing mabda7 tersebut bersumber dari akal. kalah yang menentukan segalanya, baik yang berkaitan dengan akidah maupun sistemnya. "emuanya ditentukan oleh akal manusia. Dari segi akidah, %apitalisme dibangun berdasarkan ide pemisahan antara agama dengan kehidupan ()ahsl ad'd0n -an al'hayt) atau yang populer dengan istilah "ekularisme. %apitalisme masih mengakui eksistensi agama, tetapi agama tidak dibolehkan mengatur urusan kehidupan manusia. gama hanya diberi otoritas untuk

mengatur hubungan manusia dengan $uhan dalam masalah ritual dan spiritual, sedangkan dalam masalah kehidupan, manusialah yang berhak mengatur sendiri urusannya. "ebab ini merupakan urusan manusia dengan manusia, bukan manusia dengan $uhan. %arena akidahnya seperti ini, maka pandangan hidupnya men,adi pragmatis, yang melakukan dan meninggalkan sesuatu berdasarkan asas manfaat (pertimbangan untung dan rugi). rtinya, ,ika ada keuntungan akan dilakukan, tetapi kalau menyebabkan kerugian akan ditinggalkan. Inilah asas manfaat yang men,adi pandangan orang %apitalis. gar pandangan tersebut bisa direalisasikan, orang %apitalis menetapkan 8iberalisme (kebebasan) sebagai metodenya.3A Dengan kedua standar di atas, kesalahan %apitalisme dapat di,elaskan, antara lain?ertama, dari segi kesesuaiannya dengan fitrah manusia, dapat di,elaskan, bah)a manusia mempunyai fitrah beragama yang dengan fitrah tersebut dia memerlukan Kat *ang (aha gung dan itulah $uhan. %ebutuhan manusia pada $uhan sesungguhnya tidak terbatas pada )aktu ibadah, sebab di luar ibadah pun manusia tetap manusia, yang mempunyai kelemahan, kekurangan dan karena itu memerlukan Kat *ang (aha gung. %ebutuhan manusia kepada Kat *ang (aha gung ini merupakan fitrah. (eskipun ketika keperluan ini tidak dipenuhi tidak akan menyebabkan kematian.

'amun harus difahami, bah)a kelemahan dan kekurangan manusia mengharuskan adanya kebutuhan manusia pada Kat *ang (aha. Hal ini memustahilkan fitrah manusia terpuaskan oleh sesamanya. %arena itu, ,ika konsepsi mabda7 ini menga,arkan pemisahan agama dari kehidupan, artinya akidah tersebut bertentangan dengan fitrah manusia yang lemah, yang seakan-akan manusia mempunyai fitrah (aha %uasa, termasuk kekuasaan mengatur kehidupannya. !elum lagi akal yang menghasilkan mabda7 ini &enderung berubah, mempunyai keterbatasan dan tidak konsisten. <ika sumber mabda7 tersebut seperti ini, berarti produk mabda7-nya ,uga sama, yakni samasama ka&au, lemah dam terbatas. 2ontoh terbaik adalah ketidakkonsistenan konsep ekonomi %apitalis. Dalam %apitalisme tidak pernah ada keadilan, tetapi karena mabda7 ini diambang kehan&uran akibat serangan "osialisme, maka dirumuskanlah ide keadilan sosial, agar bisa memberantas ketimpangan sosial yang ditimbulkannya. %asus lain adalah perubahan konsep ekonomi klasik dam "mith dan DaDid +i&hardo. %onsep ini ini kemudian banyak ditinggalkan seiring dengan perubahan /aman. "etelah itu berdirilah ma/hab baru, seperti MarDis, (eynesian, Neo'(eynesian, dan Neo(lasik. Ini sudah &ukup untuk membuktikan kelemahan

mabda7 tersebut dari segi ketidaksesuaiannya dengan fitrah manusia. (edua, kesalahan mabda7 tersebut dilihat dari segi asas karena tidak dibangun berdasarkan akal, dapat difahami, bah)a %apitalisme adalah mabda7 yang dibangun berdasarkan prinsip kompromi (al' hall al'wasath) antara tokoh gere,a dengan filsuf. !ukan karena partimbangan logis menurut akal. rtinya, mereka menetapkan langkah kompromi untuk mendamaikan konflik yang ter,adi antara pihak gere,a dengan kaum intelektual. (aka, dalam berbagai aspek mabda ini telah mengkompromikan antara yang ha/ dengan yang batil, antara Islam dengan kekufuran, dan antara petun,uk dengan kesesatan. %arena itu, %apitalisme yang dibangun berdasarkan ide pemisahan antara agama dengan kehidupan itu bukan karena partimbangan rasional, melainkan karena usaha untuk mendamaikan konflik yang ter,adi.34 "edangkan "osialisme dan %omunisme, dari segi akidahnya dibangun berdasarkan materi. Dalam pandangan "osialisme, alam, manusia dan kehidupan berasal dari materi. "emua yang ada merupakan u,ud materi. .erubahan dari satu bentuk benda kepada bentuk benda lain ,uga merupakan proses perubahan materi (materialism diale&ti&#. "emua yang ada hanya men&erminkan u,ud materi. Inilah yang disebut Materialisme.

kidah "osialisme dan %omunisme mengatakan, bah)a materi merupakan asal segala )u,ud dan tidak ada yang lain. (ereka menolak adanya llah sebagai "ang .en&ipta. Dengan begitu ,elas mereka menolak agama. "ebaliknya mereka men&iptakan 9agama: baru dengan menyembah dan mengagungagungkan benda. (ereka mengatakan, bah)a agama adalah &andu yang akan merusak masyarakat. Inilah yang men,adi kenyakinan (arLisme, 8eninisme, $itoisme dan sebagainya. %arena akidahnya menolak agama, sistem kehidupannya kemudian dibangun berasaskan akal yang hampa dari a,aran agama. Dalam pandangan akal mereka, materi berubah dari satu bentuk kepada bentuk lain adalah u,ud perubahan materi, yang biasanya dikenal dengan sebutan dialetika materialisme.3@ "edangkan &ara untuk me)u,udkan perubahan tersebut adalah dengan men&iptakan pertentangan antara satu materi dengan materi yang lain= atau men&iptakan konflik antara satu pihak dengan pihak lain.33 Dari uraian di atas, kesalahan "osialisme dapat difahami, antara lain- ?ertama, berdasarkan standar ketidaksesuaiannya dengan fitrah manusia, yang dapat disimpulkan, bah)a fitrah manusia memerlukan agama dan lemah itu telah dinafikan oleh "osialisme. lasannya karena agama telah dianggap sebagai &andu bagi masyarakat. Dengan

begitu, naluri beragama manusia telah dibunuh dan dikubur hidup-hidup. Ini ,elas bertentangan dengan fitrah manusia. (edua, dilihat dari segi akidah "osialisme yang tidak dibangun berdasarkan akal, sebaliknya berdasarkan materi. Ini artinya, bah)a materi dalam pandangan "osialisme adalah a2ali. $entu ini sangat bertentangan dengan akal, karena /at yang a2ali seharusnya tidak memerlukan kepada yang lain dan tidak terbatas. "ebaliknya materi ,elas memerlukan kepada yang lain dan terbatas. "ebagai &ontoh, materi dianggap sebagai sumber kehidupan, sedangkan materi itu sendiri tidak dapat melahirkan dirinya sendiri. Disamping itu, materi mempunyai kelemahan dan keterbatasan. (atahari, misalnya, ketika terbit dari timur ke barat dan terus-menerus se&ara konsisten, tentu memerlukan garis orbit yang sekaligus merupakan sistem bagi terbit dan tenggelamnya matahari. .ertanyaannya adalah benarkah matahari mengikuti garis orbitnya tanpa ada yang mengaturH $entu mustahil. (aka, benarkah matahari yang memerlukan garis orbit itu disebut tidak memerlukan apapun atau memerlukan siapapunH $entu tidak masuk akal. Ini adalah salah satu &ontoh. Dengan demikian, "osialisme telah gagal men,elaskan, bah)a materi bersifat a2ali. Demikian halnya konsep dialektika materialisme Hegel yang kemudian dikembangkan

oleh %arl (arL yang menyatakan, bah)a perubahan bentuk se&ara material dari satu bentuk kepada bentuk lain adalah dialektika materialisme dari satu kesatuan eksistensi yang di dalamnya terdapat tesis, antitesis dan sintesis. (ereka, misalnya, mengatakan bah)a kulit yang mengelupas dan proses terbentuknya kulit baru merupakan u,ud dialektika materialisme. "ebab, di dalam struktur sel yang menyusun kulit terdapat protoplasma dan sitoplasma yang saling bertarung, sehingga terbentuk kulit baru setelah kulit yang lama mengelupas karena matinya sel yang ada di dalamnya. (ereka, berkesimpulan, bah)a setiap perubahan hakikatnya ter,adi se&ara alami mengikuti kesatuan eksistensi. $entu sa,a kesimpulan ini terlalu menyederhanakan masalah, yang sekaligus menun,ukkan bah)a kesimpulan berfikir ini tidak dibangun dengan kerangka argumentasi yang rasional. %asus kulit mati dan berubah men,adi kulit baru di atas tidak bisa disederhanakan karena adanya protoplasma dan sitoplasma dalam struktur sel sa,a, sebab ada faktor-faktor lain yang ,uga ikut mempengaruhi, seperti kondisi &ua&a, kekurangan /at tertentu dalam tubuh manusia atau pengaruh keadaan di luar diri manusia, yang semuanya itu ,ustru menun,ukkan bah)a perubahan material tersebut mustahil ter,adi se&ara automatis karena adanya tesis, antitesis, dan sintesis dalam satu

eksistensi material. Disamping itu, hakikatnya ini merupakan kemau,udan dan kemusnahan satu materi, dimana setiap materi akan mengalami kemau,udan dan kehan&uran. <adi ini sebenarnya bukan merupakan u,ud kontradiksi yang ter,adi dalam diri manusia.33 2ontoh yang lain adalah proses kloning he)an yang men&ampurkan antara sel sperma ,antan dengan sel telur betina sehingga menghasilkan keturunan baru merupakan u,ud dialektika materialisme. %etika ada dua hal yang saling berla)anan dalam satu kesatuan eksistensi, yaitu sel sperma dan sel telur. 'amun, uniknya sel sperma dan sel telur tersebut agar bisa men,adi ,anin, harus mempunyai kromosom yang ber,umlah @3 dengan @3 sehingga sama dengan 3F kromosom. <ika ,umlah kromosomnya kurang, maka tidak akan dapat dibuai men,adi 2ygot. Ini membuktikan, bah)a adanya sel sperma dan sel telur sa,a belum &ukup, tetapi harus ada ,umlah tertentu. <umlah tertentu ini merupakan sunnatullah yang tidak dapat dilalui oleh siapapun. "etelah disatukan dalam ,umlah yang pas, masih ada sunnatullah yang lain, yaitu harus dimasukkan dalam rahim he)an dan bukan tabung ataupun yang lain. Ini ,uga tidak dapat dihindarkan oleh manusia. <adi ini bukan merupakan proses dialetika materialisme, sebaliknya ,ustru membuktikan eksistensi Kat *ang da di balik pen&iptaan

tersebut. Kat yang menentukan keunikan proses dan keistime)aan masing-masing materi. Dengan demikian ,elas, bah)a akidah "osialisme ini tidak dibangun berdasarkan akal, tetapi dibangun berdasarkan materi. 2iri dan sifat-sifat material itulah yang mempengaruhi pandangan akidah tersebut.
F$ -+%' I%&D( %-yDD' AD(D CD+ A&-)+D' Mabda'

Dalam konteks Islam sebagai agama dan mabda7 de)asa ini memang tidak diemban lagi oleh sebuah negara, sehingga kesan Islam yang utuh dan komprehensif memang tidak kelihatan. $etapi, kenyataan ini tidak membuktikan bah)a Islam tidak absah dan layak untuk men,adi agama dan mabdaM alternatif. "ebab, harus dipisahkan antara realitas Islam saat ini dengan muatan a,arannya. <ika realitas Islam saat ini dipergunakan untuk menentukan kebenaran atau kesalahan muatan a,arannya, tentu merupakan tindakan yang menyesatkan. 8ebih-lebih ketiadaan Islam dalam realitas kehidupan masyarakat dan negara saat ini bukan karena kelemahan Islam, tetapi karena usaha orang-orang kafir yang senga,a menghan&urkan Islam dengan berbagai gerakan destruktif dalam %hilafah Islam )aktu itu. %arena itulah, maka untuk menentukan sah dan tidaknya,

tidak dapat dilihat dengan standar ini, tapi harus dikembalikan kepada kedua standar di atas. 5ntuk itu harus difahami, bah)a asas akidah Islam adalah keimanan kepada llah "#$, (alaikat, %itab, +asul, Hari %iamat serta Qadha dan Qadar. Dengan asas akidah Islam seperti ini, Islam sebagai agama dan mabda7 telah mengakui adanya .en&ipta alam, manusia dan kehidupan. "ang .en&ipta itu ,uga diakui sebagai Kat *ang (aha segalanya. %arena Dia tidak dapat disamakan dengan apapun dalam kehidupan mereka. Islam ,uga mengakui kelemahan dan keterbatasan manusia yang merupakan fitrahnya. %arena itu, manusia tidak dapat memisahkan diri dengan llah "#$ dalam keadaan apapun. Inilah yang melahirkan kesedaran mengenai perlunya aturan kehidupan dari llah dan bukan dari yang lain, baik dalam bidang ibadah, ekonomi, politik, sosial, pendidikan, pemerintahan, sanksi hukum dan sebagainya. Di sinilah penghargaan Islam kepada fitrah manusia. 7itrah manusia tersebut tidak dibunuh atau dibiarkan memenuhi keperluannya sendiri, namun diatur dengan baik sehingga seluruh keperluannya dapat dipenuhi dengan baik dan sistematis. Ini membuktikan, bah)a baik dalam konteks spiritual maupun politik, Islam tidak bertentangan dengan fitrah manusia. "edangkan dari segi Islam dibangun berdasarkan akal dan bukan materi, ataupun ,alan

kompromi dapat dilihat dalam konsep tawh0d, yaitu konsep yang menga,arkan, bah)a llah adalah Kat *ang (aha Isa dari segi ul*hiyyah maupun rub*biyyah. %onsep tawh0d ul*hiyyah adalah konsep pengesaan llah sebagai satu-satunya Kat *ang disembah (wahdniyyah al'ibdah). Inilah makna ilh yaitu al'mab*d (Kat yang disembah). "edangkan tawh0d rub*biyyah, menga,arkan pengesaan llah sebagai satu-satunya Kat *ang (aha .en&ipta dan (engatur "wahdniyah al'khal/ wa at'tadb0r) seluruh makhluk yang ada. %onsep tauhid ini berangkat dari konsep pengesaan Kat llah, bah)a tidak ada Kat lain yang berhak disebut sebagai $uhan. Dengan demikian, rasionalitas konsep ketuhanan ini dapat dibuktikan- ?ertama, dari aspek monoteis, ketika Islam menga,arkan bah)a llah adalah Kat yang (aha Isa, yang se&ara logis ,ika ada tuhan lain selain llah, dunia ini pasti akan han&ur. Dengan begitu, konsep (onoteisme, bah)a llah adalah Kat yang (aha Isa adalah konsep yang rasional dan tidak bertentangan dengan realitas. (edua, dari segi Kat, bah)a $uhan harus a/ali sedangkan Kat *ang A2ali itu harus tidak memerlukan (ghayr almuht+) pada yang lain dan tidak mempunyai keterbatasan (ghayr al' mahd*d). "e&ara nyata semua yang nampak pada alam, manusia dan kehidupan ini tidak ada satupun yang mempunyai &iri seperti itu, sehingga tidak

satupun yang ada di dunia ini berhak untuk di,adikan sebagai $uhan, baik manusia, alam atau kehidupan. %arena tidak ada yang lain, dan Dialah satu-satunya Kat tadi, maka Dialah yang berhak dipertuhankan. %onsepsi tawh0d ini ,uga menyatakan bah)a tidak ada yang berhak untuk men&iptakan maupun mengatur manusia, alam dan kehidupan ini ke&uali llah "#$. Inilah konsep tawh0d yang dia,arkan Islam. %arena itu, llah bukan hanya diesakan ketika sedang melakukan ibadah, tetapi ,uga diesakan dalam interaksi sosial, ekonomi, politik, pemerintahan dan sebagainya. Dengan demikian, Islam anti "ekularisme apalagi theisme. %arena itu, pandangan hidup seorang muslim harus dibentuk dengan dasar akidah ini, yaitu akidah yang memandang segala sesuatu yang menyangkut perbuatan dan benda yang digunakan untuk melakukan perbuatan berdasarkan standar halal-haram, atau berdasarkan perintah dan larangan llah. adapun &ara untuk me)u,udkan pandangan halal-haram tersebut adalah dengan terikat dengan hukum llah "#$.

Anda mungkin juga menyukai