Anda di halaman 1dari 14

1

BUNGA BANK ADALAH RIBA Oleh : Ir. Muhammad Ismail Yusanto, MM Sabda Rasululullah SAW, "Akan datang kepada umat ini suatu masa nanti ketika orang-orang menghalalkan riba dengan alasan: aspek perdagangan" (HR Ibnu Bathah, dari Al 'Auzai) . !en"antar Dalam kehidupan kaum Muslimin yan yan Bahkan ada pendapat keterlibatan yan kaum semakin sulit ini, meman men halalkannya! sistem ada Ini tidak memperdulikan memperdulikan la i masalah halal dan haramnya bun a bank! teran "teran an Muslimin dalam kehidupan

dikarenakan

Sekularisme"#apitalisme Sekularisme"#apitalisme Barat serta sistem S$sialisme"Atheisme! Ba i yan masih berpe an te uh kepada hukum Syariat Islam, maka berusaha a ar bersih dan halal! %amun karena kehidupannya berdiri di atas keadaan yan

umat pada masa sekaran adalah umat yan lemah, b$d$h, dan tidak mampu membeda"bedakan antara satu pendapat den an pendapat lainnya, lainnya, maka mereka saat ini men&adi Dalam tulisan yan $l$n an yan palin bin un , di$mban "ambin in in $leh berba ai pendapat dan pemikiran! sin kat ini, ada beberapa aspek yan diketen ahkan tentan seputar masalah riba ' !ertama, bun a riba dalam tin&auan se&arah! Akan di&elaskan se(ara sin kat peran Bani Israil dan tin kah laku mereka dalam masalah riba! Kedua, diketen ahkan kelakuan $ran "$ran kaum )ahudi dalam men halalkan riba! Keti"a, masih dalam keran ka tin kah laku kaum )ahudi, di(eritakan &u a serba sedikit usaha"usaha mereka dalam memban un &arin an kehidupan dalam bidan ek$n$mi dan keuan an dunia, khususnya dalam bidan m$neter dan perbankan! Keem#at, men eten ahkan ba aimana bank pada a+alnya berdiri, serta keterlibatan umat Islam Ind$nesia dalam masalah perbankan pada dekade a+al abad ,, sampai sekaran ! )ahudi dalam men ubah syariatnya sendiri (Hukum Allah SW*)! Se(ara sin kat akan dipaparkan peran

Lihat Ibnu Qayyim Al Jauziyah, Ighatsatu Al Lahfan, Jilid I, halaman 352.

Kelima,

men eten ahkan

usaha"usaha

para

t$k$h

masyarakat

Islam

(intelektual dan kaum m$dernis) dalam men halalkan riba (bun a) bank! Keenam, men eten ahkan hukum riba yan #iamat! Ri$a dan Yahudi dalam %in&auan 'e&arah Se&ak dahulu, Allah SW* telah men haramkan riba! #eharamannya adalah abadi dan tidak b$leh diubah sampai Hari #iamat! Bahkan hukum ini telah dite askan dalam syariat %abi Musa as, Isa as, sampai pada masa %abi Muhammad sa+! *entan tentan hal tersebut, Al -ur"aan telah men abarkan dihukum Allah SW* akibat tindakan tin kah laku kaum )ahudi yan tetap haram sampai Hari

ke&am dan am$ral mereka, termasuk di dalamnya perbuatan memakan harta riba! .irman Allah SW*' "....disebabkan oleh kezhaliman orang-orang Yahudi, maka Kami telah haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) telah dihalalkan bagi mereka; dan ( uga) karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari alan Allah; serta disebabkan mereka memakan riba. !adahal sesungguhnya mereka telah dilarang memakannya, dan mereka memakan harta dengan alan yang bathil (seperti memakan uang sogok, merampas harta orang yang lemah. Kemudian) Kami telah menyediakan bagi orang-orang ka"ir di antara mereka itu siksa yang pedih" (-S An %isaa' ' /01" /0/)! Dalam se&arahnya, $ran )ahudi adalah kaum yan se&ak dahulu berusaha den an se ala (ara men halan i manusia untuk tidak melaksanakan syariat Allah SW*! Mereka membunuh para nabi, berusaha men ubah bentuk dan isi *aurat dan In&il, serta men halalkan apa sa&a yan telah diharamkan Allah a terkenallah den an erak SW*, misalnya men halalkan hubun an seksual antara anak den an ayah, memb$lehkan adanya praktek sihir, men halalkan riba sehin dari dahulu sampai sekaran adalah mereka' susah dipisahkan! *entan eratnya antara riba bah+a antara )ahudi den an perbuatan riba

kehidupan kaum )ahudi, kita dapat men etahuinya di dalam kitab su(i

"#ikalau kamu memberikan pin aman uang kepada umatku, yaitu kepada orang-orang miskin yang ada di antara kamu, maka mengambil bunga daripadanya" (#eluaran, 22'23). Dalam kitab Imamat ($ran dari kalan an kaumnya sendiri' "$aka ikalau saudaramu telah men adi miskin dan tangannya gemetar 4e+i), tersebut pula laran an yan senada! anganlah kamu men adikan baginya sebagai orang penagih hutang yang keras, dan anganlah

5ada kitab tersebut disebutkan a ar $ran "$ran )ahudi tidak men ambil riba

besertamu ....., maka anganlah kamu mengambil daripadanya bunga dan laba yang terlalu (besar)...... angan kamu memberikan uangmu kepadanya dengan memakai bunga ....." (Imamat 63"67)! 8elaslah di dalam ayat"ayat tersebut bah+a $ran "$ran )ahudi telah dilaran memakan riba (bun a)! %amun dalam kenyataannya, mereka memban kan dan men abaikan laran an tersebut! Men apa mereka demikian berani melan ar ketentuan hukum *aurat itu9 Dalam hal ini, Buya Hamka (alm) men utip dari buku *aurat pada kitab :lan an pasal 26 ayat 212 ' "$aka dari bangsa lain, kamu boleh mengambil bunga (riba). %etapi dari saudaramu, maka tidak boleh kamu mengambilnya supaya diberkahi %uhan Allahmu, agar kamu dalam segala perkara tanganmu mampu memegang negeri, (seperti) yang kamu tu u (&ita-&itakan) sekarang adalah hendaklah (kamu) mengambilnya sebagai bagian dari harta pusakamu". Berdasarkan kutipan di atas, Buya Hamka menarik kesimpulan bah+a ayat tersebut telah men&adi pe an an kaum )ahudi sedunia sampai sekaran ! Mereka, biarpun tidak duduk pada kursi pemerintahan di suatu ne eri, tetapi merekalah yan &ustru men uasai pemerintahan ne eri tersebut melalui bentuk pin&aman riba+i (membun akan uan nya) yan men&erat leher! Yahudi dan !en"uasaan Moneter Internasional
2

Lihat Hamka, Tafsir Al Azhar, Juz VI halaman 64.

Dalam sebuah pen

alan naskah 5r$t$k$lat, yaitu berupa strate i &ahat ek$n$mi

)ahudi, disebutkan bah+a keban krutan berba ai ne ara di bidan men&erat leher ne ara n$n")ahudi yan takan laksana se$n Meman bidan $k benalu yan

adalah hasil kreasi emilan mereka, misalnya den an kredit (pin&aman) yan makin lama makin terasa sakit! telah dilakukan b$leh dika" men(erap habis se enap p$tensi )ahudi Mereka katakan bah+a bantuan luar ne eri yan perek$n$mian ne ara tersebut6! dalam kenyataannya pada masa sekaran , $ran "$ran telah berhasil men uasai sistem m$neter internasi$nal, khususnya dalam perbankan! Misalnya, pen uasaan mereka terhadap pusat keuan an di Wallstreet (%e+ )$rk)! *empat ini merupakan pan sa bursa (uan ) terbesar di dunia! Sirkulasi keuan an di Amerika Serikat telah dikuasai $leh $ran " $ran )ahudi se&ak a+al abad ,, sampai sekaran ! Di sampin itu, mereka &u a men uasai bidan "bidan industri (yan umumnya dibutuhkan $leh $ran banyak), perda an an internasi$nal (dalam tersebar di seluruh Amerika,

bentuk perusahaan"perusahaan raksasa), yan

;r$pa dan ne eri"ne eri di Asia dan A<rika! Seba ai misal, di Amerika, $ran " $ran )ahudi men uasai perusahaan 'eneral (le&tri&, )airstone, *tandard +il, %e,as dan $obil +il! Dalam perda an an =aluta asin , maka setiap /1 $ran br$ker, sembilan di antaranya adalah $ran "$ran yahudi! Di 5eran(is, seba ian saham yan adalah milik $ran "$ran ne eri, $ran "$ran )ahudi dan tersebar di berba ai bidan antek"anteknya ikut andil> kehidupan misalnya )ahudi! Dalam men han(urkan m$ral di suatu

men el$la usaha #asin$, %i th ?lub, atau perda an an $bat bius! Umat Islam Indonesia dan !er$an(an Sistem perbankan telah mun(ul di dunia Islam se&ak kedatan an pen&a&ah Barat menyerbu ke berba ai ne eri Islam! Di ne eri"ne eri &a&ahannya, mereka menerapkan sistem ek$n$mi #apitalisme yan sistem perbankan (riba)! Di Ind$nesia mun(ul bank pertama, yaitu Bank 5riyayi, tahun /@A0 di 5ur+$kert$, den an pendirinya Raden Bei 5atih Aria Wiryaatma&a dari kalan an kerat$n! #emudian se(ara meluas di berba ai daerah, berdiri Bank
3

bertumpu kepada

Lihat Dr Ma id !ailani, Bahaya Zionisme, hal. 25"d#t.

Rakyat (-olksbank)> antara lain di Barut (/@C@), Sumatera Barat (/@CC), dan Menad$ (/@CC)! Dalam menanamkan sistem perbankan ini, pen&a&ah Belanda mendirikan Sentral #as, tahun /C/2, yan ber<un si seba ai pusat keuan an! Dari kalan an intelektual, didirikanlah Ind$nesis(he Studie ?lub di Surabaya tahun /C2C! #emudian Belanda, dalam menyuburkan sistem riba, mendirikan Al emene D$lks(redit Bank (ADB) tahun /C6A! 5ada tahun"tahun pertama setelah terusirnya pe&a&ah Belanda dari Ind$nesia, didirikanlah )ayasan 5usat Bank Ind$nesia tahun /CA3, yan men&adi (ikal bakal Bank Ind$nesia sekali us memberikan rek$mendasi pendirian bank"bank yan ada! Melalui 55 %$!/, tahun /CA0, lahirlah Bank sama, menyusul berdirinya Bank Rakyat Ind$nesia (BRI)! 5ada tahun yan

%e ara Ind$nesia (B%I) /CA0! #emudian &umlah bank semakin bertambah banyak! Di antaranya Bank Industri %e ara (BI%, /C32), Bank Bumi Daya (BBD, /C A ustus /C3C)! Bank 5emban unan Industri (B5I, /C01), Bank Da an %e ara (BD%, 2 April /C01), Bank ;Ep$rt"Imp$rt Ind$nesia (Bank dinasi$nalisasikan pada 61 %$pember /C01! 5ada tahun"tahun ;Eim) yan

berikutnya sampai sekaran , dunia perbankan tumbuh seperti &amur di musim hu&an! Se(ara bank yan aris besar, dunia perbankan di Ind$nesia did$minasi $leh bank" men&adi Badan :saha Milik %e araFB:M% (misalnya B%I /CA0, kedua, ia terba i ke dalam ti a kate $ri>

BRI, BD%) dan bank"bank milik s+asta! :ntuk yan pertama, &umlahnya tidak terlalu banyak! *etapi untuk yan yaitu s+asta asli Ind$nesia (misalnya Bank Susila Bakti, Bank Arta 5usara, Bank :mum Ma&apahit), s+asta mer er bank luar (misalnya 4ipp$ Bank, B?A, Bank Summa), dan bank luar tulen (misalnya .hase $anhattan, /euts&he 0ank, 1ongkong 0ank, 0ank o" Ameri&a)! :ntuk melihat perkemban an perbankan di Ind$nesia, saat ini telah diban un se&umlah 2032 bank (tidak termasuk BRI dan BRI :nit Desanya)! Menurut standard Amerika ditilik dari &umlah penduduk Ind$nesia, maka ne eri ini masih memerlukan 7@11 bank la i! 'istem !er$an(an dan Or"anisasi Kea"amaan Sebelum tahun /CC1"an umat Islam Ind$nesia belum terlibat lan sun ! Sistem ini se&ak dahulu hanya diminati $leh kalan an k$n l$merat! %amun

se&ak diadakan penandatan an ker&a sama antara Bank Summa den an Gr anisasi kea amaan %: tan telah mulai dilibatkan lan sun al 2 8uni /CC1, maka umat Islam Ind$nesia dalam praktek perbankan! Dalam per&an&ian

ker&asama tersebut telah disepakati untuk didirikan sebanyak 2111 buah Bank 5erkreditan Rakyat (B5R) di seluruh Ind$nesia! %amun sebelumnya B5R telah berdiri tan al 23 .ebruari /CC1! B5R ini memberikan pin&aman kredit ke(il, petani, dan untuk umum kredit uhnya bukan masalah baru dalam berba ai sebesar antara /11!111 sampai 311!111 rupiah den an bun a 2,23H per bulan, untuk pen usaha Fpeda an tersebut berkisar antara 23 sampai 211 &uta rupiah! Ren(ana %: untuk mendirikan B5R sesun la i! Ide itu telah ada dan dibahas berulan "ulan

kesempatan k$n res besar %:! 5ada a+alnya %: men haramkannya> kemudian memberikan alternati< <at+a yaitu haram, halal dan subhat> dan terakhir tan al 22 8uli /CC1, %: melalui Abdurrahman Wahid seba ai 5B %: telah men halalkannya! .at+a %: ini lalu diikuti $leh Muhammadiyah melalui AS 5r$&$kusum$ (seba ai 5B Muhammadiyah)! Alasan yan dikemukannya adalah karena dikenal telah <at+a tersebut diputuskan melalui perdebatan para ulama yan

mendalami masalah"masalah hukum Islam! Ma&elis :lama Ind$nesia, melalui #H Hasan Basri, menyambut baik keputusan %: ini! Menurut beliau, keputusan tersebut dikeluarkan atas dasar musya+arah para ulama yan memahami hukum Islam! .at+a ini menimbulkan reaksi antara yan pr$ dan k$ntra di kalan an tidak setu&u, mun(ullah ulama dan intelektual Muslim! Dari kubu yan berkata bah+a bank yan rusnya bank yan bank yan

pernyataan dari Dekan .akultas Syariah IAI% 8akarta, Dr 5eun$h Daly! Ia dibentuk $leh %: maupun Muhammadiyah seha" hanya men&adi alat untuk belumlah ada Islami, bukan bank yan

pemerataan riba! Beliau menandaskan bah+a sampai sekaran muamalah yan

bersi<at Islami di Ind$nesia! Ia merasa heran men apa sistem telah diatur $leh Islam, yaitu sistem muamalah mudlarabah,

Iiradh dan salam itu tidak dihidupkan! "Akibatnya, umat 2slam ter erat ke dalam sistem bank yang mengandung riba", (elanya! Di kalan an %: sendiri, ternyata ada suara yan tidak puas atas <at+a ini! #alan an <un si$naris Syuriah 5B %:, misalnya, menilai bah+a <at+a tersebut tidak se&alan den an aris kebi&akan mereka! Sebab, menurut mereka, %:

seharusnya membentuk bank muamalah mudlarabah (berda an yan salin men untun kan), bukan bank umum yan men anut sistem rente! Ba aimana silan

bersama

lebih (enderun

pendapat di kalan an intelektual dan ulama m$dernis di

ne eri ini9 Sesuaikah pendapat mereka den an ketentuan syara'9 Dapatkah pendapat mereka diterima9 4ebih &auh dari itu, apakah mereka b$leh disebut mu&tahid atau lebih baik disebut seba ai muIallid9 !enda#at Intele(tual dan Ulama Modernis Di antara peker&aan yan dikel$la bank, maka yan men&adi t$pik permasalahan dalam .ikih Islam adalah s$al bun a (rente) bank! Sebab, se(ara umum tu&uan usaha bank adalah untuk memper$leh keuntun an dari perda an an kredit! Bank memberikan kredit kepada $ran mun ut bun a melalui pembayaran kredit (yan besarnya kredit)! Selisih pembayaran yan yan men&adi keuntun an usaha bank! Dalam masalah ini, para intelektual dan ulama m$dernis mempunyai pendapat yan berbeda"beda, ter antun dari sudut pandan mereka! Ada se $l$n an dari mereka yan men haramkannya karena bun a bank tersebut dipandan seba ai riba! *etapi se $l$n an lainnya men halalkannya! #e tersebutlah dalam kubu pertama Saud (yan men haramkan 5enasehat bun a bank), Mahmud Abu (Mantan Bank 5akistan), luar den an me" &umlahnya lebih besar dari

biasanya disebut bun a, itulah

berpendapat bah+a se ala bentuk rente (bank) yan perek$n$mian sekaran :ni=ersitas kepada ?air$ yan

terkenal dalam sistem

ini adalah ribaA! 4alu kita &u a menden ar pendapat memandan $ran bah+a )ahudi riba yan %asi'ah saat ini sudah yan &elas

Muhammad Abu Jahrah, Buru Besar Hukum Islam pada .akultas Hukum keharamannya dalam Al -ur"aan! Akan tetapi banyak $ran sistem perek$n$mian perek$n$mian dunia! Mereka memandan darurat yan yan tertarik

men uasai

bah+a sistem riba itu kini bersi<at

tidak mun kin dapat dielakkan! 4antas mereka mena'+ilkan dan ada de+asa ini, dan tidak ada

membahas makna riba! 5adahal sudah &elas bah+a makna riba itu adalah riba dilakukan $leh semua bank yan

Lihat Dr H Hamzah $a%&ub, Kode Etik Dagang Menurut Islam, halaman '(4.

kera uan la i tentan

keharamannya 3! Buya Hamka0 se(ara sederhana

memberikan batasan bah+a arti riba adalah tambahan! Maka, apakah ia tambahan lipat" anda, atau tambahan /1 men&adi //, atau tambahan 0H atau tambahan /1H, dan seba ainya, tidak dapat tidak tentulah terhitun riba &u a! Gleh karena itu, susahlah buat tidak men atakan bah+a memin&am uan dari bank den an rente sekian adalah riba! (Den an demikian) #e dalam kubu kedua (yan memandan yan yan yan se$ran bah+a bun a bank yan men halalkan bun a bank), peminatnya berlaku sekaran ini dalam batas"batas menyimpan den an bun a sekian (dep$sit$) artinya makan riba &u a! kebanyakan berasal dari kalan an intelektual dan ulama m$dernis! Mereka +a&ar, tidaklah dapat dipandan haram! *ersebutlah A! Hasan 7, salah men emukakan bah+a riba si<atnya ber anda dan yan sedikit dan

pemuka 5ersatuan Islam (5ersis), yan

sudah tentu haramnya itu ialah yan

memba+a (menyebabkan) ia ber anda! Menurut beliau, riba yan bah+a riba yan tidak haram adalah riba yan

tidak memba+a kepada ber anda, maka itu b$leh! Ia menambahkan tidak mahal (besar) dan yan

berupa pin&aman untuk tu&uan berda an , bertani, berusaha, pertukan an dan seba ainya, yakni yan bersi<at pr$dukti<! Drs Syarbini Harahap@ berpendapat bah+a bun a k$nsumti< yan dipun ut $leh bank tidaklah sama den an riba! #arena, menurutnya, di sana tidak terdapat unsur pen aniayaan! Adapun &ika bun a k$nsumti< itu dipun ut $leh lintah darat, maka ia dapat dipandan seba ai riba! Sebab, praktek tersebut memberikan kemun kinan adanya pen aniayaan dan unsur pemerasan antarsesama +ar a masyarakat, men in at bah+a lintah darat hanya men e&ar keuntun an untuk dirinya sendiri! Adapun &ika bun a tersebut dipun ut dari $ran yan memin&am untuk tu&uan"tu&uan yan pr$dukti< seperti untuk pernia aan, asalkan sa&a tidak ada dalam teknis pemun utan tersebut unsur paksaan atau pemerasan, maka tidaklah salah dan tidak ada keharaman padanya!

Lihat Dr H Hamzah $a%&ub, ibid, halaman '(5. Lihat u)a *ada halaman"halaman #+lan utnya *+nda*at A,i, Abdul -attah .habarah, Muhammad Munir Ad Dima#y/i, Dr $u#u, Mu#a, HM 0u#tami Ibrahim, !+*utu#an 12 tan))al 25 D+#+mb+r '(53 di 4ur56k+rt6 7halaman '(4"'(68. Lihat Hamka, Tafsir Al Azhar, Juz III, halaman 26. Lihat A Ha#an, iba, halaman 62. Lihat u)a dalam bukunya !oal "a#ab, Jilid II, halaman 693. Dalam buku ini #+&ara t+ran)"t+ran)an b+liau b+rkata, "Bunga bank mesti kita ambil, dan kalau ada yang tidak suka pada bunga itu maka tolong ambil dan kirimkan pada kami" Lihat Dr# :yarbini Haraha*, Bunga $ang dan iba dalam %ukum Islam, halaman '3;"'53.

6
7

5ernyataan Syarbini Harahap ini dalam perkemban an selan&utnya, ternyata sama nadanya den an apa yan #asman Sin $dime&$, dan lain"lain! Bert$lak dari alasan bah+a transaksi kredit merupakan ke iatan perda an an den an uan seba ai k$m$diti, Da+an Rahard&$ C, men atakan tin kat bun anya berlipat anda dan bah+a kalau transaksi kredit dilakukan den an prinsip perda an an (ti arah), maka hal tersebut dihalalkan! Riba yan dihalalkan! Berba ai pendapat dan <at+a yan berani tersebut dalam upaya men halalkan riba dalam bentuk bun a bank telah melibatkan &utaan kaum Muslimin ke dalam ke iatan perbankan! Walaupun demikian masih terdapat &utaan lainnya yan memben(i praktek dan men&auhi dari memakan harta babi! Gleh karena itu masih banyak di riba! #eben(ian mereka terhadap praktek riba tersebut sama halnya den an keben(ian mereka memakan da in kalan an kaum Muslimin yan tidak mau memin&am dan menyimpan uan diharamkan itu perlu di antikan den an mekanisme perda an an yan di<at+akan %: =ia Abdurrahman +ahid, atau le+at pernyataan Sya<ruddin 5ra+irane ara, Muhammad Hatta,

bank karena takut terlibat riba, +alaupun di kalan an kaum Muslimin tidak banyak men erti se&auh mana aspek hukum dan ke iatan perbankan, serta banyak pula di antara mereka yan bin un terhadap hukum yan sebenarnya tentan riba (bun a) bank! Boleh(an Kita Men"halal(an Ri$a ) Gran Islam yan a+am sekalipun pasti tahu bah+a memakan harta riba palin besar setelah d$sa syirik, praktek sihir, adalah d$sa besar! Bahkan dalam sebuah hadits disebutkan bah+a memakan harta riba termasuk d$sa yan membunuh, dan memakan harta anak yatim /1! Malah dalam sebuah Hadits lainnya disebutkan bah+a perbuatan riba itu dera&atnya 60 kali lebih besar d$sanya dibandin kan den an d$sa berzina! Rasul SAW bersabda
//

riba (bun a) bank! Itulah <akta tentan

keadaan umat

Islam setelah umat ini dira ukan dan dikaburkan pen ertian mereka terhadap

'

Lihat Ma alah, Tem&o, 16 '5, tahun << " ( Juni '((;, k6l6m hal 99. H= 0ukhari"Mu#lim, Abu Da5ud, An 1a#a%i, dari Abu Hurairah. Lihat Imam Al Ha,izh :yam#uddin Az >ahabi, Al Kabair, halaman 3. 11 Ibid, halaman 64.
10

10

"*atu dirham yang diperoleh oleh seseorang dari (perbuatan) riba lebih besar dosanya 34 kali daripada perbuatan zina di dalam 2slam (setelah masuk 2slam)" (HR Al BaihaIy, dari Anas bin Malik)! Gleh karena itu, tidak ada satupun perbuatan yan SW* selain riba! Sehin bah+a $ran "$ran 27C)! 8ika pada a+alnya riba yan diharamkan hanya yan (-S Al BaIarah dari ayat 27@"2@/) yan berlipat anda, akan tetapi sebelum Rasulullah sa+ +a<at, telah diturunkan yaitu ayat"ayat riba menurut asbabun nuzul"nya anda atau merupakan ayat"ayat terakhir dari Al -ur"aan! Dalam ran kaian ayat"ayat tersebut dite askan bah+a riba, baik ke(il maupun besar, berlipat tidak, maka ia tetap diharamkan sampai Hari #iamat! 4ebih dari itu, melalui ayat 273 dari ran kaian ayat"ayat tersebut, Allah SW* telah men haramkan se ala &enis riba, termasuklah di antaranya riba (bun a) bank' "$ereka berkata (berpendapat bah5a) sesungguhnya dengan riba; padahal riba. Allah telah menghalalkan yang telah mengharamkan +rang-orang ual beli itu sama beli dan telah kepada mereka yan lebih dilaknat Allah keras

a Allah SW* memberikan perin atan yan

memakan riba akan diperan i (-S Al BaIarah '

ual

sampai

larangan tersebut dari 6abbnya lalu berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya (dipungut) pada 5aktu dulu (sebelum datangnya larang ini) dan urusannya (terserah) Allah. *edangkan bagi orangorang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang-orang tersebut adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya" (-S Al BaIarah ' 273)! Dalam hal ini, Ibnu Abbas berkata/2' "*iapa sa a yang masih tetap mengambil riba dan tidak mau

meninggalkannya, maka telah men adi ke5a iban bagi seorang 2mam (Kepala 7egara 2slam) untuk menasehati orang-orang tersebut. %etapi kalau mereka masih tetap membandel, maka seorang 2mam dibolehkan memenggal lehernya"!

12

Lihat Tafsir Ibnu Katsir, Jilid I, halaman 33'.

11

8u a Al Hasan bin Ali dan Ibnu Sirin berkata/6' "/emi Allah, orang-orang yang memper ualbelikan mata-uang (money

&hanger) adalah orang-orang yang memakan riba. $ereka telah diingatkan dengan an&aman akan diperangi oleh Allah dan 6asul7ya. 0ila ada seorang 2mam yang adil (Kepala 7egara 2slam), maka si 2mam harus memberikan nasehat agar orang tersebut bertaubat (yaitu meninggalkan riba). 0ila orangorang tersebut menolak, maka mereka tersebut 5a ib diperangi" ! Apa sesun uhnya riba itu9 Se(ara l$bal dapatlah disebutkan bah+a

de<inisi riba adalah ' "Tambahan yang terdapat dalam akad yang berasal dari salah satu pihak, baik dari segi (perolehan) uang, materi/barang, dan atau waktu, tanpa ada usaha dari pihak yang menerima tambahan tersebut"! De<inisi ini kiranya mampu men(akup semua &enis dan bentuk riba, baik yan yan pernah ada pada masa &ahiliyah (riba .adhal, riba %asi'ah, riba Al ada pada masa sekaran ini, seperti riba bank dan uan ! pada men(akup bun a dari pin&aman kredit, in=estasi dep$sit$, &ual"beli terakhir ini ($nt$hnya banyak dan dapat berkemban -ardh), maupun riba yan

saham dan surat berhar a lainnya, dan atau riba &ual"beli baran :ntuk riba yan setiap masa!

Berdasarkan de<inisi ini, maka +alaupun nama dan &enisnya berbeda namun riba dapat men(akup banyak ma(am yan kiranya melebihi 76 ma(am menurut keteran an dari Hadits Rasulullah sa+! Rasulullah sa+ melalui pen lihatan haib yan bersandarkan kepada +ahyu, telah men etahui tertera pada hadits pembuka tulisan ini! akan dan seterusnya) akan meliputi berba ai akhirnya akan bah+a suatu saat nanti umat Islam akan men halalkan riba den an alasan perda an an (bisnis), seperti yan datan (misalnya zaman sekaran 4ebih dari itu, beliau telah diberitahukan bah+a riba pada masa yan akti=itas bidan kehidupan ek$n$mi dan keuan an yan

melibatkan seluruh kaum Muslimin! Sabda Rasulullah sa+'

13

Lihat Tafsir Ibnu Katsir, Jilid I, halaman 332.

12

"6iba itu mempunyai 83 ma&am. *edangkan (dosa) yang paling ringan (dari ma&am-ma&am riba tersebut) adalah seperti seseorang yang menikahi (menzinai) ibu kandungnya sendiri..." (HR Ibnu Ma&ah, hadits %$!2273> dan Al Hakim, 8ilid II halaman 67> dari Ibnu Mas'ud, den an sanad yan shahih)! 8u a sabda Rasulullah sa+' "*ungguh akan datang pada manusia suatu masa (ketika) tiada seorangpun di antara mereka yang tidak akan memakan (harta) riba. *iapa sa a yang (berusaha) tidak memakannya, maka ia tetap akan terkena debu (riba)nya" (HR Ibnu Ma&ah, hadits %$!227@ dan Sunan Abu Da+ud, hadits %$!666/> dari Abu Hurairah)! Semua dalil di atas menun&ukkan bah+a se ala bentuk dan &enis riba adalah haram tanpa melihat la i apakah riba tersebut telah ada pada masa &ahiliyah atau riba yan mun(ul pada zaman sekaran ! 5en ertian ini nyata dite askan pada ayat 273 surat Al BaIarah tersebut isinya bersi<at umum, yakni hukumnya men(akup semua bentuk dan &enis riba> baik yan maupun tersembunyi, sedikit persentasenya atau berlipat maupun pr$dukti<! 4a<azh yan bersi<at umum menurut kaidah :shul .iIih tidaklah b$leh dibatasi dan disempitkan pen ertiannya! #aidah :shul itu berbunyi' "Lafazh umum akan tetap bersifat umum selama tidak terdapat dalil (syar'iy) yang mentakhsishkannya (yang mengecualikannya)" Dalam hal ini tidak terdapat satu ayat maupun hadits yan men haramkan seba ian yan lainnya (misalnya riba yan men halalkan berlipat anda, anda, k$nsumti<

seba ian dari bentuk dan &enis riba (misalnya riba pr$dukti<), dan atau hanya k$nsumti<, riba lintah darat)! Den an demikian, telah &elas ba i kita bah+a semua bentuk dan &enis riba adalah haram dan tetap haram sampai Hari #iamat! Gleh karena itu, atas dasar apa para intelektual dan ulama m$dernis sampai berani men halalkan riba bun a bank9 Mereka telah berani mem" beda"bedakan halal"haramnya berdasarkan si<at k$nsumti< dan pr$dukti<, padahal Allah SW* dan Rasul"%ya tidak pernah membeda"bedakan bentuk

13

dan &enis riba! *idak ada satupun illat (sebab ditetapkannya hukum) ba i keharaman riba! Apakah kaum intelektual dan ulama m$dernis in in men ubah hukum Allah SW* dari haram men&adi halal hanya karena <akt$r kemaslahatan, semisal untuk pemban unan, men atasi kemiskinan> atau karena pada masa sekaran ke iatan perbankan yan berlandaskan kepada akti=itas riba sudah mera&alela dalam masyarakat kaum Muslimin9 Baran kali kaum intelektual dan ulama m$dernis tidak takut la i kepada an(aman dan siksa dari Allah SW*' "0ila mun&ul perzinaan dan berbagai enis dan bentuk riba di suatu kampung, maka benar-benar orang sudah mengabaikan (tak perduli) sama sekali terhadap siksa dari Allah yang akan menimpa mereka (pada suatu saat nanti)" (HR *habrani, Al Hakim, dan Ibnu Abbas> 4ihat )usu< An %abahani, !ath "l #abir, 8ilid I, halaman /62)! 5endapat dan <at+a yan m$dernis sesun syarat ba i $ran yan mun(ul dari kalan an intelektual dan ulama untuk beri&tihad serta tidak layak disebut

uhnya tidak pada tempatnya dan tidak pula memenuhi ber+enan

seba ai ulama mu&tahid! Gleh karena itu mereka tidak berhak men eluarkan <at+a, apala i untuk men ubah hukum Allah SW* dan Rasul"%ya K :mat Islam diperintahkan untuk men$lak setiap <at+a yan di(e ah setiap hukum yan tidak berlandaskan kepada syariat Islam! #ita +a&ib men$laknya, bahkan +a&ib berlandaskan kepada akal dan ha+a na<su! Sebab, manusia tidak berhak menentukan satu hukumpun! Ia harus tunduk kepada hukum Allah SW* dan Rasul%ya semata! Bila kita menaati intelektual dan ulama m$dernis yan men halalkan riba, maka itu sama artinya kita disembah! Itulah yan pernah men&adikan mereka seba ai *uhan yan menyampaikan <irman Allah SW*' "$ereka mengangkat pendeta-pendeta dan rahib-rahibnya sebagai %uhan selain Allah, dan ( uga mereka mempertuhankan) Al $asih putra $ariyam; padahal mereka hanya disuruh menyembah %uhan Yang *atu: %iada %uhan ke&uali /ia. $aha *u&i (Allah *9%) dari yang mereka persekutukan" (-S At *aubah ' 6/)!

dikatakan $leh Rasulullah sa+ kepada 'Adiy bin Hatim, ketika beliau

14

#emudian Adiy bin Hatim berkata ' "Kami tidak menyembah mereka (para 6ahib dan !endeta) itu". 6asulullah men a5ab: "*esungguhnya mereka telah menghalalkan apa yang telah dahulu diharamkan, mengharamkan apa yang telah dihalalkan, lalu kalian menaati mereka. 2tulah bentuk penyembahan kalian terhadap mereka" (HR Imam Ahmad, *irmidzi, Ibnu 8arir, dari 'Adiy bin Hatim! 4ihat Tafsir $bnu #atsir, 8ilid I, halaman 6AC)! Apakah umat Islam in in men&adikan ulama seperti di atas seba ai *uhan sesembahan perbuatan9 )a Allah, kami sudah menyampaikannya! Saksikanlah K * + yan berhak menentukan halal dan haramnya sesuatu

Anda mungkin juga menyukai