Anda di halaman 1dari 8

RIVIEW BUKU

“SATANIC FINANCE” RIAWAN AMIN

DisusunOleh :

Krisna Jaya Negara ( 19.22.448)

Prodi :

Manajemen Syariah

Mata Kuliah :

Makro Ekonomi

SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM

HAMFARA

YOGYAKARTA

2020
KARAKTERISTIK BUKU

A.    JUDUL BUKU

Satanic Finance (True Conspiracies)

B.     NAMA PENULIS

Buku ini ditulis oleh A. Riawan Amin, Beliau adalah direktur utama bank muamalat indonesia.

C.    PENERBIT BUKU

Buku ini diterbitkan oleh Celestical Publishing

D.    TAHUN PENERBITAN

Buku ini diterbitkan pada tahun 2007 di Jakarta (Cetakan pertama).

A. Satanic Finance (True Conspiracies) Riawan Amin

Buku ini memiliki tebal 150 halaman, dalam buku ini menceritakan bagaimana bencana
finansial yang mengakibatkan krisis dan kesengsaraan yang  tercipta bukan dari proses
kebetulan, tetapi  kreasi dari para setan dan manusia-manusia yang menjadi agen binaannya.  

Buku ini membangkitkan kesadaran betapa krisis ekonomi itu sengaja diciptakan. Penulis
mengungkapkan cara setan merancang kehancuran ekonomi, siapa saja kolega mereka, dan apa
saja trik-triknya. Para pelaku satanic finance itu menggunakan ”Tiga Pilar Setan”, yakni fiat
money, fractional reserve requirement, dan interest (bunga bank) untuk menghisap para
korbannya, khuusnya negara-negara berkembang.

1.    Fiat money  

Uang Fiat/Token. Uang yang nilai nominalnya jauh lebih tinggi daripada bahan pembuat
uang tersebut. Uang tersebut ditetapkan oleh pemerintah sebagai alat yang sah pertukaran dalam
aktifitas ekonomi dengan nilai tertentu. Selembar uang Rp.50.000, bahan pembuatnya tidak sama
dengan nilai yang tertera di uang tersebut, namun dianggap sah dan setara untuk membeli
barang-barang dengan nilai Rp. 50.000. Uang kertas yang satu dengan uang kertas yang lain,
nilai pembuatnya mungkin sama, namun nominal keduanya bisa berbeda jauh.

Tanpa sadar, kita menggantungkan ekonomi hanya pada selembar kertas yang dinamakan
uang kertas (bank notes). Sebenarnya kekayaan kita apabila kita punya banyak uang maka
hanyalah ilusi karena uang kertas kita hanyalah kertas yang dijamin oleh pemerintah. Kemudian
yang pada awal kemunculan uang kertas itu adalah hanya sebuah simbol atas kepunyaan
simpanan mas yang di jadikan transaksi namun jaminan bahwa uang kita akan diganti oleh emas
(dollar) tidak akan bisa ditukar dengan emas di masa sekarang oleh pemilik dollar yaitu amerika.
Berita berikutnya yang mengejutkan adalah export terbesar dari amerika adalah uang kertas
dollar dan Tahukah anda bahwa The Fed (federal reserve ) sebagai pencetak uang dollar adalah
perusahaan swasta bukan milik pemerintah amerika.

Penerbitan fiat money menciptakan daya beli baru dari sesuatu yang tidak berharga.
Karena uang tersebut tidak memiliki harga tetapi merefleksikan harga semua barang, di
sinilah timbul ketidakadilan karena dari sesuatu yang tidak berharga (fiat money) bisa
ditukar dengan barang (sesuatu yang berharga). Dalam istilah ekonomi, uang tidak
memberikan kegunaan langsung (indirect utility function), tetapi dapat digunakan untuk
membeli barang yang bermanfaat. Fiat money jugamemberikan manfaat yang tidak adil dari
sisi penerbitannya, yang dikenal dengan istilah seigniorage yaitu laba atas penerbitan dari
uang tersebut bagi otoritas penerbitan uang.1

Al-Maqrizi (1366-1441 M/766-845 H) mem perkuat pendapat ini dengan alasan,


bahwa ketika roda perekonomian dijalankan dengan basis pertukaran emas dan perak akan
tercipta keadilan pada masyarakat. Sebalik-nya jika posisi emas dan perak digantikan oleh
mata uang lain seperti fulûs, maka perekonomian akan mengalami keterpurukan. Sebab
berdasarkan hasil pengamatannya, ia menemukan bukti kekacauan moneter bersumber dari
kebijakan pemerintah yang mencetak fulûs secara berlebihan (riwâj al-fulûs) pada abad ke-14
Masehi, yang digunakan untuk menutupi defisit anggaran belanja negara dikarenakan
penguasa yang korup dan gaya hidup yang berlebihan-lebihan (mewah).2

1
FIAT MONEY DALAM PERSPEKTIF EKONOMI DAN HUKUM ISLAM
2
FIAT MONEY DALAM PERSPEKTIF EKONOMI DAN HUKUM ISLAM
2.     Fractional Reserve Requirement (FRR)

Persentase Cadangan minimal Bank-bank termasuk bank sentral di seluruh dunia hanya
menyediakan FRR 10% atau cadangan minimal kekayaan nya hanya 10% artinya Bank hanya
perlu cadangan modal 10 trilyun untuk mendapat kekayaan masyarakat 100 Trilyun. Bila semua
nasabah mengambil uang simpanan di bank, bank tersebut tidak akan mampu membayar.
Demikian pula negara. Kalo semua negara menguangkan devisa dollarnya maka Banker yg
punya dollar tidak akan mampu membayar (liquiditas).

Di dalam buku ini menggambarkan ada dua pulau dengan dua suku, masing- masing
Tukus & Sukus. masing-masing suku makmur sejahtera dan punya emas banyak. Syahdan ada 2
orang baru datang. mereka memperkenalkan uang kertas ke suku tersebut. dan mereka
menyimpankan emas penduduk dng ketentuan 1 uang kertas untuk 1 gram emas. di pulau
terdapat 100.000 gram emas maka uang yg beredar adalah 100.000 uang kertas. Di tahun-2
pertama penduduk bisa menukarkan uang kertasnya dengan emas. Lama kelamaan karena
terpercaya maka tidak ada yang menukar uang dengan emas lagi.

Nah orang baru tersebut menambah uang kertas sebanyak 900.000 shg jumlah uang
menjadi 1.000.000. (tanpa ada emas sebgai penggantinya) uang tersebut dipinjamkan dengan
bunga 15% pertahun. maka dalam satu tahun harusnya ada uang kertas :

- 100.000

- 900.000 (yg dipinjamkan)

- 135.000 (bunga dr pinjaman 900.000)

total 1.135.000

Padahal jumlah uang kertas yang ada hanya 1.000.000 darimana yg lain bisa
mendapatkan 135.000. yaiti dari asset dua suku tersebut Rumah, tanah, mas dan lain-lain akan
disita bertahun tahun kemudian semua aset akan menjadi milik orang baru tersebut, intinya
hanya bermodal mesin pencetak uang maka orang baru tersebut bisa menguasai aset di pulau
tersebut. Cerita ini juga bersambung dan berkaitan dengan Interest (bunga bank) dan bahayanya
bagi perekonomian seperti yang di ceritakan di atas.
Hülsmann dalam tulisannya yang berjudul “Has Fractional-Reserve Banking Really Passed the
Market Test?” banyak melontarkan kritikan pedas mengenai dampak fractional reserve banking yang
selama ini diterapkan. Menurutnya, sistem ini akan merusakbahasaekonommoneter dananaliskeuangan
serta memuntahkan implikasi dan “bola kebingungan” diantaranya:, ketidakseimbangan antara deposito
dengan cadangan (reserve) akan mengundang guncangan bahkan krisis moneter yang
berkesinambungan (booms and busts).3

Irving Fischer di dalam karyanya yang berjudul 100% Money (1935) menyarankan cara
pengaturan yang lebih sederhana dan lebih efektif dibanding dengan penggunaan instrument moneter
yang ada serta tidak pula menghancurkan kesempatan kerja dan usaha, yakni implementasi rasio
cadangan 100% bagi segenap perbankan.

Kesimpulan penting yang dapat diambil dari buku Fischer adalah bahwa hak perusahaan swasta
(bank komersial) untuk menciptkan uang harus dihilangkan dan bahwa negara berdasarkan konstitusi,
harus mengambil fungsi secara keseluruhan. Dari sekarang dan selanjutnya, hanya Negara yang
mempunyai otoritas untuk menciptakan uang. Di dalam pendahuluan bukunya, Fischer menggambarkan
bagaimana total uang beredar di AS pada tahun 1929 adalah $27 milyar, di mana $23 juta merupakan
uang giral. Menjelang tahun 1933, total uang beredar telah mengalami kontraksi menjadi $20 milyar,
dimana komponen terbesar kontraksi sebesar $15 milyar adalah uang giral. Bank-bank komersial telah
menghilangkan yang mereka ciptakan sendiri sebesar $8 milyar, sementara Negara telah mengeluarkan
$1 milyar bagi mata uangnya.4

3. Interest : (Bunga Bank)

Kita semua mengetahui sendiri bahwa bunga bank adalah Riba. Bunga bank
memperbesar kesenjangan antara si kaya dan si miskin anda tau kan bahwa sekali jadi orang
kaya itu susah jadi miskin. Ketiga pilar ini disatukan maka, sesuai rumus ekonomi :

MV=PY dimana

M : Jumlah uang kertas

V : Kecepatan uang beredar

3
FRACTIONAL RESERVE BANKING: SEBUAH REPRESENTASI EKONOMI SEMU (TINJAUAN EKONOMI ISLAM)
4
FRACTIONAL RESERVE BANKING: SEBUAH REPRESENTASI EKONOMI SEMU (TINJAUAN EKONOMI ISLAM)
P : Volume barang dan jasa yang ada

Y : rata-2 harga barang dan jasa

MV = Jumlah uang kertas yang beredar ( sektor moneter)

PY = Sektor Riil (jumlah nilai barang & jasa)

Apabila MV (jumlah uang beredar) terus ditambah (untuk menambal kekurangan


anggaran misalnya) apabila dengan P yang tetap karena kapasitas produksi barang dan jasa
terbatas maka Y akan terus naik itulah inflasi. sampai kapan, sampae perekonomian kolaps dan
terjadi pengguntingan uang kertas dan hal ini terus berputar.

Pendapat yang dikemukakan oleh para ahli fiqih yang berkaitan dengan berbagai
pengertian atau definisi riba, antara lain sebagai berikut. Menurut Al-Mali pengertian riba
adalah akad yang terjadi atas pertukaran barang atau komoditas tertentu yang tidak diketahui
perimbagan menurut syara, ketika berakad atau mengakhiri penukaran kedua belah pihak
atau salah satu dari keduanya. Kemudian Abdul Rahman Al-Jaziri mengemukakan pengertian
riba sebagai berikut. Riba adalah akad yang terjadi dengan pertukaran tertentu, atau terlambat
salah satunya.5 tidak diketahui sama atau tidak menurut syara.
Menurut pendapat Syeikh Muhammad Abduh bahwa pengertian riba adalah
penambahan-penambahan yang disyaratkan oleh orang yang memiliki harta kepada orang
yang meminjam hartanya (uangnya), karena pengunduran janji pembayaran oleh peminjam
dari waktu yang telah ditentukan6

Tanggapan Atas Buku :

Pandangan saya dengan buku Satanic Finance (True Conspiracies) adalah sangat setuju


terlebih saya adalah mahasiswa prodi manajemen syariah yang notaben adalah mahasiswa
Ekonomi yang sering mengkaji sistem ekonomi islam dan benar adanya bahwa firman Allah.Swt

5
Sistem Ekonomi Perbankan Berlandaskan Bunga (Analisis Perdebatan Bunga Bank Termasuk Riba Atau Tidak)

6
Sistem Ekonomi Perbankan Berlandaskan Bunga (Analisis Perdebatan Bunga Bank Termasuk Riba Atau Tidak)
bahwa riba itu haram. Dalam buku tersebut tergambarkan secara rinci beserta contohnya yang
juga diperjelas dan penggambaran dengan cerita yang dikemas dengan sederhana, yang
menceritakan bahaya riba dan dampaknya bagi suatu perekonomian yang di ceritakan dalam
kisah dua suku tersebut.

Isi dan pesan buku sangat jelas, yang dinyatakan dalam pernyataan lugas dan sederhana.
Beberapa kalimat dalam kata pengantar penulisnya bahkan telah memberi kesimpulan sejak
awal sehingga memudahkan pembaca untuk mengerti alur pemikiran yang di bawa oleh penulis
kemudian pembahasan tambah mendalam dan kemudian fokus pada tiga pilar setan yang di
sengaja di konsep untuk mengatur perekonomian yaitu yakni fiat money, fractional reserve
requirement, dan interest (bunga bank) untuk menghisap para korbannya, khuusnya negara-
negara berkembang.

Kekurangan :

Terdapat bayak sekali kata-kata yang typo dan menggunakan istilah yang tidak
diterangkan artinya.

Kelebihan :

Menggunakan media cerita dalam menggambarkan suatu topic permasalahan, sehingga


pembaca dapat lebih mengerti akan alur persoalan dalam kerancuan konsep yang mengatur
perekonomian yang diceritakan oleh setan sebagai pihak pertama permasalahan yang
mempengaruhi agen-agennya.

Sangat rinci dan jelas dalam mengungkapkan kebusukan system kapitalisme.

Kesimpulannya :

kemiskinan dan krisis di dunia adalah di sengaja dan di rencanakan oleh para pelaku
yang mendukung pilar-pilar satanic finance dan jelas terlihat bahayanya hal ini kita sadari akan
proses pilar-pilar setan bekerja dalam keuangan untuk berusaha ikut berperan menjauhi riba
salah satunya adalah menggunakan rekening BMT/Bank Syariah dan mulai menggunakan
transaksi dengan dinar dirham.
DAFTAR PUSTAKA

1. Ummi Kalsum, 2014. FIAT MONEY DALAM PERSPEKTIF EKONOMI DAN


HUKUM ISLAM. Sulawesi Tenggara : STAIN Kendari, XII (2), 2.

2. Ummi Kalsum, 2014. FIAT MONEY DALAM PERSPEKTIF EKONOMI DAN


HUKUM ISLAM. Sulawesi Tenggara : STAIN Kendari, XII (2), 2.

3. Ayief Fathurrahman, 2012. FRACTIONAL RESERVE BANKING: SEBUAH


REPRESENTASI EKONOMI SEMU (TINJAUAN EKONOMI ISLAM) , VI (2), 9.

4. Ayief Fathurrahman, 2012. FRACTIONAL RESERVE BANKING: SEBUAH


REPRESENTASI EKONOMI SEMU (TINJAUAN EKONOMI ISLAM) , VI (2), 9.

5. Abdul Haris, Muhammad Tho’in, Agung Wahyudi, 2012. Sistem Ekonomi Perbankan
Berlandaskan Bunga (Analisis Perdebatan Bunga Bank Termasuk Riba Atau Tidak) ,
13 (01), 25.

6. Abdul Haris, Muhammad Tho’in, Agung Wahyudi, 2012. Sistem Ekonomi Perbankan
Berlandaskan Bunga (Analisis Perdebatan Bunga Bank Termasuk Riba Atau Tidak) ,
13 (01), 25.

Anda mungkin juga menyukai