Anda di halaman 1dari 5

PENGENALAN SISTEM KEUANGAN DUNIA DALAM FILM

THE COLLAPSE OF AMERICAN DREAM

Pendahuluan
Uang merupakan komponen penting dalam hidup ini, disetiap hal yang terjadi di
muka bumi ini kita membutuhkan uang. Terlihat dengan jelas betapa pentingnya peran
uang. Sebelum dikenalnya uang, masayarakat menggunakan metode lain untuk
melakukan keperluanya. Kerena pentingnya peran uang diperlukan sistem yang sangat
untuk mengatur sistem keuangan yang bisa membantu kehidupan bermasyarakat agar
tidak terjadi sesatu hal yang buruk dan membuat kehidupan bermasyarakat menjadi tidak
stabil.
Sering kita terhenyak dengan sebuah fakta ini yang membuat kita berucap “Ah,
dahulu, pada tahun sekian harga sebuah barang ini hanya sekian, kenapa sekarang bisa
semahal ini?”. Namun kita hanya menganggap lalu, kenaikan harga tersebut adalah suatu
hal lumrah. Lalu kita berusaha dengan keras, bekerja lebih giat, berusaha memenuhi
kebutuhan ekonomi yang dengan ‘lumrahnya’ terus merangkak naik harganya. Work hard
to make less.
Tetapi jika meninjau hal tersebut akan ada hal-hal yang terlihat janggal dan butuh
penjelasan lebih, salah satunya adalah, Apa yang menyebabkan kenaikan harga terjadi?
Didalam film animasi "The Collapse of American Dream" terdapat penjelasan tentang
penyebab dan akibat dari inflasi uang yang lebih mendalam, bukan hanya sekedar kerana
kebutuhan hidup lebih banyak dengan persedian yang mengurang. Memang hal itu juga
bisa menyebabkan inflasi terhadap sistem keuangan. Tetapi bukan hanya hal tersebut
penyebabnya, karena jika masalahnya hanya kekurangan sumber daya, maka dunia ini
bisa dengan mudah mengatasai masalah teresebut. Hal lain yang menyebabkan inflasi
sangat kompleks dan cukup mind blowing ketika saya mengetahui kenyataan yang terjadi
di dunia ini.
‘The American Dream’, sebuah film yang diproduksi dan ditulis oleh Tad
Lumpkin dan Harold Uhl ini berisi tentang konspirasi ekonomi, namun dikemas dengan
versi kartun dan gaya bahasa yang tidak kaku agar lebih menarik. Walaupun hanya
berdurasi kurang lebih 30 menit, film ini nyatanya mampu menyampaikan pesannya
dengan ringkas namun juga mudah untuk dipahami, dan sungguh pesan yang
tersampaikan menurut saya perlu kita sampaikan kepada semua orang.

Pemabahasan
Sejarah uang memiliki sejarah yang sangat panjang. Selama ini kita mengenal
uang adalah sebuah lembaran kertas yang menyatakan nominal dan dikeluarkan oleh bank
sentral negara, di Indonesia adalah Bank Indonesia. Secara umum Uang adalah alat
pembayaran untuk pembelian barang dan penggunaan jasa. Tapi, apakah memang sejak
dahulu uang adalah berbentuk kertas seperti ini? Dan film ini menceritakan sejarah
terbentuknya uang kertas yang kita pakai saat ini. Dulu disebut sebagai sistem barter.
Akan tetapi sistem barter. Memiliki banyak kekurangan yang menyebabkan beberapa
masalah.
Terlihat di dalam film ilustrasi manusia ketika berniaga pada zaman dahulu, kala
itu manusia pada saat itu bertransaksi dengan sistem barter. Ketika kita membutuhkan
beras maka kita membelinya dengan sesuatu yang kita miliki untuk ditukarkan, misalnya
jagung. Namun perbedaan penilaian kualitas terhadap barang menyebabkan sering
terjadinya permasalahan pada perdagangan, seperti dalam film dimana raspberries hendak
ditukarkan dengan kue pie.
Karena permasalahan pada perdagangan tersebut akhirnya munculah gagasan
untuk menjadikan logam mulia seperti emas sebagai ukuran nilai dan alat tukar. Namun
lagi-lagi timbul masalah keamanan terhadap emas, hingga dalam film diceritakan
munculnya ide untuk menyimpan emas pada satu pihak dan pihak tersebut akan
mengeluarkan surat pernyataan kepemilikan atas emas dimana surat tersebut bisa
dipindahtangankan untuk keperluan transaksi. Disinilah asal-mula konsep perbankan
muncul, dan dari sini pula muncul bentuk uang kertas pertama di dunia. Surat pernyataan
kepemilikan atas emas, dalam film disebut I.O.U, singkatan dari I Owe yoU (Saya
Berhutang Kepadamu) juga merupakan salah satu bentuk dokumen utang non-formal
pertama di dunia.
Masa penggunaan I.O.U ini terus berlanjut, dan pihak yang menyimpan emas
terus mengeluarkan I.O.U hingga akhirnya jumlah I.O.U yang dikeluarkan tidak
seimbang terhadap nilai emas yang ada. Kebutuhan terus melunjak (pinjaman) sedangkan
alat bayar yang ada tidak setara nilainya, menyebabkan kenaikan harga pada komoditas
yang ada. Lain cerita di film dimana pelaku penyimpan emas tersebut dihukum gantung
sebab telah menlenyapkan emas mereka, dalam kenyataannya tidak ada kepastian
mengenai bagaimana konsep uang diback-up oleh emas ditentang oleh masyarakat.
Federal Reserve System, juga disebut Federal Reserve, atau secara informal The
Fed. Lembaga ini didirikan pada tahun 1913 dengan diberlakukannya Undang-Undang
Federal Reserve, terutama sebagai respon kepanikan finansial pada tahun 1907. Tugas
utama The Fed adalah[1]:
1. Menyelenggarakan kebijakan moneter negara dengan mempengaruhi kondisi
moneter dan kredit dalam ekonomi dengan tujuan penyerapan tenaga kerja yang
maksimal, harga yang stabil, serta tingkat suku bunga jangka panjang yang moderat.
2. Melakukan pengawasan dan regulasi atas institusi perbankan untuk menjamin
keamanan perbankan nasional dan sistem finansial nasional, serta melakukan
perlindyngan terhadap hak-hak kredit konsumen.
3. Menjaga stabilitas sistem finansial dan risiko sistemik di dalamnya yang dapat
muncul pada pasar finansial.
4. Menyediakan layanan finansial kepada lembaga penyimpanan, pemerintah Amerika
Serikat, serta institusi resmi asing, termasuk memainkan peran penting dalam
menjalankan sistem pembayaran nasional.
Dilihat dari tugas utamanya ,lalu apa salahnya The Fed mengendalikan sistem
moneter di Amerika? Dalam film Hartman menyatakan “Cause it’s unconstitutional!”.
Pada kenyataannya The Fed adalah sebuah lembaga keuangan milik pribadi dan dimiliki
oleh sejumlah stakeholder yang tidak diketahui namanya. Louis McFadden, Ketua
Komite Perbankan dan Mata Uang AS di tahun 1930-an menyatakan: “Beberapa orang
berpikir bahwa Federal Reserve Bank adalah lembaga Pemerintah Amerika Serikat.
Mereka adalah monopoli swasta yang memangsa orang-orang Amerika Serikat untuk
kepentingan diri mereka sendiri dan pelanggan asing mereka; spekulan dan penipu asing
dan domestik; orang kaya dan para predator pemberi pinjaman uang”.
The Fed menjadi mengerikan dalam sistem perekonomian AS sebab dengan
status kepemilikannya yang pribadi dan dipegang oleh pemegang saham menyebabkan
keputusan-keputusan yang diambil oleh The Fed patut dicurigai bukan untuk
kesejahteraan masyarakat Amerika, namun untuk keuntungan pemilik The Fed sendiri.
Krisis pada tahun 2008 menjadi salah satu bukti bahwa The Fed, dengan
pengaruhnya pada pemerintahan Amerika Serikat, lebih berpihak untuk menyelamatkan
uangnya beserta sumber penghasilannya daripada menyelamatkan masyarakat Amerika
Serikat yang tercekik sebab jeratan utang yang membengkak akibat kenaikan suku bunga
oleh The Fed. Keputusan pemerintah Amerika Serikat dalam menanggapi krisis pada
tahun 2008 yaitu dengan menyelamatkan terlebih dahulu lembaga-lembaga keuangan
yang ‘too big to fail’ dan menyuntikkan dana bebas bunga kepada lembaga-lembaga
tersebut, bukan memberikan dukungan finansial kepada masyarakat dapatlah disebut
sebagai bukti nyatanya. Kenyataan ini pun juga disinggung oleh film The American
Dream di bagian menjelang akhir.
Krisis pada tahun 2008 adalah krisis yang terjadi di Amerika Serikat, lalu
mengapa negara-negara lain di dunia seperti Thailand, Jepang bahkan Indonesia terkena
dampak krisis tersebut. Simply saying para ekonom memberitahukan kita “Sebab US
Dollar adalah mata uang yang ditransaksikan di seluruh dunia. Ketika suku bunga
dinaikkan, peredaran mata uang US Dollar secara tidak langsung ditarik dari masyarakat,
keberadaan mata uang tersebut menjadi langka dan mahal. Bila ditukarkan dengan mata
uang negara ini, harganya sangatlah tinggi”.
Dan lagi-lagi, pernahkah kita lebih jauh mempertanyakan bagaimana kronologis
US Dollar disepakati oleh hampir seluruh negara di dunia sebagai world currency? JP
Morgan Chase and Co. dalam publikasinya menjabarkan sejarahnya sebagai berikut:
“Under the terms of the Bretton Woods Arrangement, signed in July 1944, the
United States agreed to exchange U.S. dollars for gold at a fixed rare of $35 per ounce.
Currencies of signatory nations were pegged to the U.S. dollar within a 1% deviation
limit. Central banks would buy or sell U.S. dollars to keep their currency within the
permitted fluctuation band. Thus, the U.S. dollar became the world’s official reserve
currency.
The arrangement continued until August 1971 when the United States, lacking
sufficient gold reserves to back the dollar, unilaterally broke the terms of the agreement.
Since then, the U.S. dollar has remained the most important currency for international
transactions. According ti the Bank for International Settlements, 86% of all foreign
exchange transactions that took place in the month of April 2007 were against the U.S.
dollar. In effect, the U.S. dollar is still the world’s reserve currency even though it is no
longer backed by gold”[2].
Dan ternyata, cerita sejarah uang pun selaras dengan sejarah Dollar AS sebagai
world’s reserve currency. Konsep dalam sejarah uang tersebut menginspirasi mereka
yang berambisi untuk menguasai kekayaan, dan terbentuklah sistem perbankan yang
sekarang bisa kita lihat dan rasakan. Dengan Dollar AS sebagai world’s reserve currency,
dimana Dollar AS dikeluarkan oleh The Fed yang ternyata dikendalikan oleh sekelompok
orang sebagai pemegang saham, maka bencana mana lagi yang dapat mengerikan
daripada ini? Perekonomian negara-negara di dunia dapat dikontrol oleh hanya
sekelompok orang.
Film ini mengambil langkah pertama pembahasan dengan membawa penonton ke
tahun 2008, yang merupakan jarak waktu terdekat dimana dunia terutama Amerika
Serikat terkena guncangan ekonomi. Disebut sebagai ‘subprime-mortgage crisis’, saat
boomingnya berbagai macam kredit membawa Amerika Serikat pada kondisi keuangan
yang luar biasa buruk. perekonomian ikut memburuk, dan ikut menerpa kondisi
perekonomian di negara-negara lain yang menggunakan US Dollar sebagai mata uang
utama dalam transaksi luar negeri.
Dampak dari kejadian terorisme pada 11 September 2001 (9/11) di The Twin
Tower World Trade Center (WTC) menggiring The Fed untuk mengeluarkan kebijakan
moneter yang fenomenal, yaitu menurunkan suku bunganya hingga mencapai titik
terendah dalam sejarah Amerika pada kurun waktu 40 tahun. Dengan kendali pada suku
bunga dan percetakan uang, sejak tahun 2001 hingga menjelang ‘subprime mortgage
crisis’, The Fed menurunkan suku bunganya, menyebabkan masyarakat Amerika Serikat
dapat meminjam uang dengan kewajiban membayar bunga yang rendah. Mengutip dari
pendapat Tung, hal ini menyebabkan banyaknya uang yang beredar di masyarakat (excess
liquidity) hingga memancing perhatian para investor untuk memperluas investasinya, dan
berakhir di subprime mortgage sebagai sarana berinvestasi di bidang properti. Subprime
mortgage menurut Luthfi Hamidi dalam bukunya The Crisis; Krisis Manalagi Yang
Engkau Dustakan menjadi salah satu pemicu krisis pada tahun 2008.
“Untuk menjaga kemerdekaan kita, kita tidak boleh membiarkan hidup kita selalu
terjerat dalam utang yang tak berkesudahan. Kita harus mengambil keputusan antara
ekonomi dan kebebasan atau kekayaan dan perbudakan. Aku menempatkan ekonomi di
atas segalanya untuk negara ini, dan utang negara adalah sesuatu yang paling
menakutkan”( Thomas Jefferson).
Kutipan di atas yang terdapat dalam film mencerminkan bahwa sebab
dibiarkannya adanya Bank Sentral Amerika, perkataan Thomas Jefferson kemudian
menjadi kenyataan pada tahun 2008. Pemerintah Amerika Serikat harus berutang untuk
mengatasi dampak dari krisis dan untuk menyelamatkan lembaga-lembaga keuangan
yang ‘too big to fail’. Dan utang ini sampai saat sekarang tidak menunjukkan tanda
menyusut, malah semakin berkembang. Dikutip dari TradingEconomics.com, utang
Amerika Serikat terhadap PDB (gross debt to GDP) telah mencapai angka 104.17% pada
tahun 2016. Dengan adanya pernyataan Austan Golsbee yaitu bila utang telah melampaui
angka 110% diprediksi akan terjadi guncangan ekonomi yang luar biasa melebihi yang
terjadi pada tahun 2008, maka sejauh mana menurut Anda urgensi untuk menghilangkan
bank sentral yang dikuasai oleh pihak-pihak tertentu, seperti The Fed? Tad Lumpkin dan
Harold Uhl memandang ini sangat genting sehingga mereka membuat film ini.
Penutup
Dalam akhir film ada kutipan dari Ben Franklin, “ He who sacrefices freedom for
security, deserves neither”. Sesuai dengan kutipan tersebut jika bergantung pada Bank
maka kita juga terkena kebijakan dari Bank yang akan berdampak pada Inflasi
berkelanjutan yang hanya akan menimbulkan masalah baru. Untuk menghindari hal
tersebut kerena kebijakan Bank yang dinilai kurana efektif, ada beberapa alternatif lain.
Salah satu alternatif tersebut adalah ekonomi Islam. Dimana dalam ekonimi Islam
dikenakan sistem kebijakan yang lebih trasnparan, sehingga tidak ada kecurigaan yang
terjadi. Selain dengan cara itu kita juga sebaiknya merubah gaya hidup kita menjadi lebih
hemat. Kerena jika kita memiliki gaya hidup yang sangat konsumtif, maka nilai
kebutuhan uang akan meningkat. Hal ini bisa menyebabnya inflasi berkepanjagan dan
bisa membuat kebangkrutan negara.
Oleh karena itu mari kita jaga sistem Ekonomi dan Keuangan kita untuk
kelanjutan masa depan dunia.

Daftar Pustaka
[1] Wikipedia, Federal Reserve System.
[2] F. del Vecchio, “Questioning the U . S . Dollar ’ s Status as a Reserve Currency,”
Management, no. October, 2009.
 

Anda mungkin juga menyukai