Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ETIKA KRISTEN

(MONEY LAUNDERING)

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 4

GURU PEMBIMBING:
BULAN JUITA SIMANJUNTAK S.Pd

T/A
2023/2024
KATA PEMBUKA
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga Ia dapat menyertai
kami dalam penyusunan makalah ini. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk menambah ilmu
dan pengetahuan bagi kita semua, yang di mana makala ini membahas apa itu money laundring
dan bagaimana pandangan alkitab mengenai money laundring.
Money laundering atau pencucian uang sendiri, adalah hal tabu yang dilakukan menurut
alkitab kerena hal ini menunjukkan bahwa jika kita sudah melakukan pencucian uang maka sama
saja kita sudah memiliki sifat cinta akan uang. Dari makalah ini lah kita akan mengulas lebih
jauh mengenai pencucian uang dan kiranya makalah yang kami ketik dan buat ini dapat
bermanfaat bagi kita semua yang membacanya. Shalom dan sekian terimakasih.

DAFTAR ISI
KATA PEMBUKA………….….……….….……………………………….…….i
DAFTAR ISI…………….……..…….…..…..…..…...….…….…………….........ii
BAB I……………………….….………………………………….......……...……1
1.1 Latar Belakang……………………….…..……..…………………....…1
BAB II……………………….….…………………………………........…………2
2.1 Sejarah dari Money Laundering di dunia……………………….…...…2
2.2 Tokoh terkenal dari pelaku Money laundering………………………...2
2.3 Tahap kerja Money Laundering……………………….….………....…3
2.4 Organisasi penanganan money laundering……………………….……5
2.5 Menurut alkitab tentang money laundering ……………………….…..6
2.6 Tindakan hukum terhadap money laundering…………..….….………8
BAB III……………………….….………………………………………........…10
3.1 Kesimpulan……………………….….…………………………….....10
3.2 Penutup……………………….….……………………….......………10

ii

BAB I
1.1 Latar Belakang

Money laundering atau yang biasa kita sebut dengan pencucian uang adalah suatu
perbuatan illegal dimana suatu upaya yang dilakukan seseorang untuk menyamarkan atau
menyembunyikan uang hasil dari tindak pidana/kejahatan melalui dari berbagai transaksi
keuangan sehingga uang itu terlihat berasal dari kegiatan sah.

Nah pencucian uang sendiri, sudah mulai banyak di bahas dalam kriminologi 1 karena
permasalahan ini masuk ke dalam dunia kejahatan yang di namakan “organized crime”, yang di
mana adanya pihak-pihak tertentu yang menikmati dari keuntungan uang haram tersebut.

Istilah pencucian uang sendiri sudah dikenal sejak tahun 1930 di Amerika Serikat,
dimana ketika suatu mafia membeli perusahaan yang sah dan resmi sebagai strateginya untuk
“menghalalkan” uang-uang tersebut. Berdasarkan dari statistic IMF 2 hasil kejahatan yang dicuci
melalui bank diperkirakan hampir mencapai nilai sebesar 1.500 milyar US$ per-tahunnya.

Menurut dari Michael Camdessus (Managing director IMF), memperkirakan bahwa dari
kejahatan yang dilakukan seperti kegiatan narcotics trafficking, arm trafficking, counterfeiting,
dan kejahatan yang sama seperti kejahatan tersebut, dapat menghasilkan 600 milyar US$
pertahunnya dari hasil pencucian uang yang dilakukan 3. Hasil dari pencucian ini sama dengan
5% GDP dari seluruh dunia.

BAB II
2.1 Sejarah dari Money Laundering di dunia
1
Ilmu yang mempelajari kejahatan.
2
Yunus Husein, “Money Laundering:Sampai Dimana Langkah Negara Kita”, dalam pengembangan perbankan,
Mei-Juni 2001.
3
US Government, Secretary of the Treasury dan Attorney General, The National Money Laundering Strategy 2000,
March 2000.
Money laundering sudah dikenal sejak tahun 1930 di Amerika Serikat. Pada waktu itu
para mafia di Amerika Serikat memperoleh uang dari hasil kejahatan seperti pemerasan,
prostitusi, perjudian, dan penjualan minuman alcohol illegal serta perdagangan narkotika illegal.
Para mafia ini kemudian membeli perusahaan yang sah dan resmi sebagai salah satu strateginya
dengan menggabungkan uang haram hasil kejahatan tersebut dengan uang yang diperoleh secara
sah dari kegiatan usaha untuk menutupi sumber dananya agar seolah-olah berasal dari sumber
yang sah. Investasi terbesar adalah perusahaan pencucian pakaian yakni Laundromats yang
waktu itu terkenal di Amerika Serikat. Investasi terbesar adalah perusahaan pencucian pakaian
yakni Laundromats yang waktu itu terkenal di Amerika Serikat. Usaha pencucian ini kemudian
semakin maju dan berbagai uang hasil kejahatan yang diperoleh ditanamkan pada usaha
pencucian pakaian ini. Pencucian uang secara sederhana merupakan upaya menyembunyikan
atau menyamarkan uang atau dana yang diperoleh dari suatu aksi kejahatan atau hasil tindak
pidana sehingga seolah-olah tampak menjadi harta kekayaan yang sah. Money laundering sendiri
masuk ke Indonesia pada tahun 1980.

2.2 Tokoh terkenal dari pelaku Money Laundering

Salah satu tokoh yang paling di kenang dari organisasi mafia adalah Alphone Gabriel
Capone, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Al Capone. Alphone Gabriel Capone, atau Al
Capone lahir pada 17 januari 1899 dan meninggal pada 25 januari 1947. Dari dokumentasi yang
di dapat, kejahatan yang dilakukan Al Capone adalah:

1. Penjualan minuman keras secara illegal


2. Penyelundupan
3. Perjudian
4. Prostitusi

Nah dari kejahatan yang dilakukannya ini ia dapat menghasilkan uang sebanyak:

1. Penjualan minuman keras secara illegal = $ 25.000.000


2. Penyelundupan = $ 60.000.000
3. Perjudian = $ 10.000.000
4. Prostitusi = $ 10.000.000

Jadi, pendapataan Al Capone pertahunnya adalah sebesar $ 105.000.000, yang jika


dirupiahkan adalah sebesar Rp. 1.626.801.750.000,00 (1,6 Triliun). Sudah sangat terlihat dengan
jelas bahwa uang yang di miliki Capone, adalah uang illegal. Pada saat itu para pemerintah
sangat susah untuk melacak dari mana uang yang didapatkan nya itu berasal karena uang dari
hasil judi, prostitusi mengharuskan para konsumen untuk membayar cash terutama dalam bentuk
recehan. Karena uang yang dimiliki oleh Capone sangatlah banyak sehingga ia tidak tahu
dimana meletakkan uang tersebut dimana lagi, ia berpikir keras bagaimana cara “menghalalkan”
uang tersebut. Karena, jika ia menyetor seluruh uangnya kepada pihak bank, maka pihak bank
akan curiga kepada ia dari mana ia bisa menghasilkan uang sebanyak itu. Maka dari itu ia pun
berpikir selama seminggu, dan ia pun mendapatkan ide untuk membuka usaha laundry sehingga
orang akan berfikir bahwa uang yang dihasilkannya itu berasal dari usaha pencucian baju
laundry. Tetapi tidak hanya itu saja, ia juga melakukan jual-beli property yang malahan membuat
ia menghasilkan lebih banyak uang lagi. Tetapi, segala kejayaannya terjatuh pada 17 oktober
1931 dimana ia ditangkan oleh suatu organisasi yang memiliki sebutan “the untouchables”4
yang dipimpin oleh Eliot Ness. Ia dijebloskan di salah satu penjara paling terketat di dunia, yaitu
penjara Alcatraz yang dijatuhi hukuman selama 11 tahun tetapi ia hanya menghabiskan
waktunya di Alcatraz selama 8 tahun dikarenakan ia berlaku baik di sana. Tetapi kesehatannya
memburuk karena terkena penyakit sifilis(raja singa) yang dimana akhirnya ia menutup usia pada
umurnya yang ke 48 tahun.

2.3 Tahap kerja Money Laundering

Jadi ada 3 tahap yang dilakukan untuk melakukan pencucian uang yaitu:

4
Suatu tim khusus anti suap
1. Placement/penempatan
Tahap ini konversi uang tunai yang diubah dalam bentuk deposito bank, Real
Estate (properti), saham atau dalam bentuk mata uang atau transfer ke dalam
valuta asing. Pada tahapan ini, pergerakan uang sangat rawan untuk dideteksi,
maka untuk menghindari terdeteksinya pola ini, cara yang biasa dilakukan adalah
dengan memecah uang menjadi satuan yang lebih kecil agar tidak mudah
dicurigai.
2. Layering
Membuat transaksi keuangan menjadi sangat rumit dan kompleks dengan tujuan
untuk menghilangkan jejak. Cara yang biasa digunakan adalah dengan membeli
aset, berinvestasi, atau dengan menyebar uang tersebut melalui pembukaan
rekening bank di beberapa negara.
3. Integration
Merupakan upaya menggabungkan atau menggunakan harta kekayaan yang telah
tampak sah, baik untuk dinikmati langsung, diinvestasikan ke dalam berbagai
jenis produk keuangan dan bentuk material lainnya, dipergunakan untuk
membiayai kegiatan bisnis yang sah, ataupun untuk membiayai kembali kegiatan
tindak pidana. Adapun cara yang biasa dilakukan adalah dengan melakukan
investasi pada suatu kegiatan usaha, penjualan dan pembelian aset, serta
pembiayaan korporasi.

2.4 Organisasi penanganan money laundering


Salah satu organisasi yang dapat menangani pencucian uang, ialah adanya peran
Penyedia Jasa Keuangan(PJK). Berikut peran PJK dan masyarakat dalam menanggulangi money
laundering:

A. Peran Penyedia Jasa Keungan (PJK)


 Menerapkan program anti pencucian uang dengan Customer Due
Dilligence (CDD) dan Enhanced Due Dilligence (EDD) dalam penerimaan
nasabah dimulai dari identifikasi, verifikasi, monitoring, serta profil
nasabah dan pengkiniannya (prinsip mengenali pengguna jasa).
 Menyimpan data statistik atas rekening yang telah dilaporkan.
 Menyampaikan Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT), Laporan
Transaksi Keuangan Mencurigakan (LKTM), Laporan Transaksi
Keuangan Transfer Dana Dari dan Ke Luar Negeri (LTKL) kepada Pusat
Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
B. Peran masyarakat nasabah PJK
 Wajib memberikan identitas dan informasi yang benar yang dibutuhkan
oleh Pihak Pelapor dan sekurang-kurangnya memuat identitas diri, sumber
dana, dan tujuan Transaksi dengan mengisi formulir yang disediakan oleh
Pihak Pelapor dan melampirkan dokumen pendukungnya.
 Tegas menolak untuk menyimpan dana orang lain pada rekening yang
dimiliki tanpa kejelasan asal usul sumber dana
C. Peran masyarakat umum
 Tidak membeli harta yang tidak jelas status kepemilikannya
 Tegas menolak pemberian sumbangan dana tanpa kejelasan
peruntukannya
 Tidak terlibat dalam pengumpulan dana oleh yayasan bagi kegiatan yang
tidak berhubungan dengan fungsi yayasan tersebut

2.5 Menurut alkitab tentang money laundering


Jika kita berfikir secara logika maupun theologis, kita pasti akan langsung mengatakan
bahwa money laundering adalah hal yang salah ataupun dosa. Tidak ada ayat alkitab yang
memang fokusnya membahas mengenai pencucian uang. Tetapi, kami disini akan mengambil 1
ayat alkitab yang pastinya sudah diketahui oleh orang-orang Kristen, yaitu yang terdapat dalam
kitab 1 Timotius 6:105, yang membahas cinta akan uang.

Didalam kehidupan kita sehari-hari kita pasti sangat memerlukan uang. Dari sinilah kita
bisa melihat bahwa cycle di dalam kehidupan kita itu berputar-putar yang artinya adalah dimana
manusia memerlukan makanan, minuman dan tempat tinggal. Tetapi, untuk mendapatkan hal
tersebut kita memerlukan yang namanya uang dan untuk mendapatkan uang kita memerlukan
energy dari tubuh kita. Jadi, untuk memenuhi energy kita kembali, kita memerlukan makanan,
minuman dan tempat tinggal. Jadi, kehidupan manusia itu cycle nya sebenarnya hanya mutar-
mutar saja seperti lingkaran. Tetapi, permasalahan utamanya adalah bagaimana cara kita bisa
mendapatkan uang tersebut. Apakah hasil uang itu haram atau halal?

Ada pepatah yang mengatakan bahwa uang itu tidak di bawa mati. Tetapi, tanpa adanya
uang kita manusia pastinya akan mati. Dari uanglah akar segala kejahatan dapat timbul di dalam
manusia seperti yang telah dikatakan oleh 1 Timotius 6:10. Salah satu contoh kejahatan yang
dapat dilakukan manusia untuk mendapatkan uang secara instan adalah seperti money laundering
yang kita bahas sebelumnya. Kita bisa lihat bukti nyatanya dari kejahatan Al Capone yang bisa
menghasilkan uang sebesar 1,6 triliun per-tahunnya. Tetapi, lihatlah hasil akhirnya dimana
nyawanya diregut oleh penyakit yang memalukan yaitu sifilis sehingga uang yang dihasilkannya
pun sia-sia dan tidak bisa dinikmati sepenuhnya.

Ada beberapa masalah yang dapat ditimbulkan dari cinta akan uang seperti berikut:

1. U = Unfaithful (ketidakpercayaan)
5
“Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang
dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.”
Cinta akan uang membuat orang menjadi tidak setia atau tidak memiliki
kepercayaan terhadap orang lain. Dalam dunia nyata, kita sangat mudah mencari
orang yang pandai akan tetapi sangat sulit mencari orang yang dapat dipercaya.
Apalagi kalau kita mencari orang pintar dan dipercaya, hal ini sudah menjadi
suatu hal yang sangat langka untuk ditemukan. Karena uang, orang rela
mengkhianati cinta kasihnya kepada orang yang dicintainya.
2. A = Arrogant (kesombongan)
Cinta akan uang membuat orang menjadi sombong dan selalu melihat ke atas dan
tidak pernah melihat ke bawah, tidak peduli akan kehidupan sesama manusia.
Orang berlomba-lomba mencari uang untuk mengangkat harkat dirinya sehingga
masuk ke dalam jajaran daftar orang-orang terkaya. Orang akan besar kepala
jikalau dia mengatakan memiliki rumah di kawasan elite daripada mengatakan
tinggal di daerah kumuh.
3. N = Needs (kebutuhan)
Kebutuhan yang meningkat dan disertai dengan keinginan-keinginan yang bersifat
konsumtif juga membuat orang memburu uang dengan segala cara sehingga orang
rela melakukan hal-hal yang jahat sekalipun, seperti korupsi, mencuri,
memanipulasi hingga pencucian uang.
4. Gods (Mendewakan)
Cinta akan uang membuat orang-orang mendewakan uang atau menjadikan uang
sebagai tuhan mereka. Memiliki uang yang banyak sepertinya akan memberikan
kebahagiaan, kepuasan, kebanggaan dalam kehidupan mereka. Oleh karena itu,
mereka selalu mendewakan uang terlebih dulu daripada Kristus. Tidak sedikit
orang yang rela kehilangan imannya demi mendapatkan materi yang
diinginkannya. Mereka dengan sadar mengabaikan ajaran Kristus demi uang.
Bahkan mereka memanfaatkan ayat-ayat Alkitab untuk menipu sesamanya.

Nah dari sifat cinta akan uang ini, banyak sekali orang-orang didunia yang tidak
terkecuali maupun ia adalah seorang hamba Tuhan/orang percaya rela meninggalkan imannya
kepada Tuhan demi memiliki harta kekayaan yang semata-mata akan menjanjinkan ketenangan
dan kedamaian hidup. Tetapi nyatanya, jika kita lihat secara realita, banyak sekali orang-orang
kaya diluar sana menderita didalam spiritual dan mental seperti contohnya Jeff Bezos(CEO
Amazon, orang terkaya ke-3), Elon Musk(CEO Tesla, orang terkaya ke-2) dan Bernard
Arnault(CEO LV, orang terkaya ke-1) yang dimana di kehidupan pernikahannya hancur.

2.6 Tindakan hukum terhadap money laundering

Dari pandangan hukum, tindakan ini adalah tindakan yang tercela. Dan tentu saja, hukum
tidak tinggal diam saja menghadapi tindak pidana ini. Maka dari itu, dikeluarkan lah Undang-
undang (UU) Nomor 25 Tahun 2003 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun
2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang. UU Nomor 15 Tahun 2002 di ubah dikarenakan
ketentuan dan tindak pidana yang tertera dalam UU tersebut belum memenuhi standar
internasional sehingga badan Financian Action Task Force on Money Laundering (FATF) 6, pun
menyarankan agar adanya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang serta
mencegah pendanaan terorisme dan juga UU ini tidak memenuhi standar aspirasi yang di
inginkan masyarakat. Maka dari itu, dikeluarkanlah UU Nomor 25 Tahun 2003. Berdasarkan
sanksi yang di berlakukan, terbagi menjadi 3 kategori yang , yaitu:

1. Pidana penjara paling lama 15 tahun dan pidana denda paling banyak kategori
VII
“Setiap Orang yang menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan,
membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah
bentuk, menukarkan dengan mata uang atau Surat berharga atau perbuatan lain atas
harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak
pidana dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul harta kekayaan,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan pidana denda paling banyak
kategori VII ( Rp5 miliar rupiah).”

6
anggota yang membahas kebijakan standar internasional memerangi pencucian uang dan pendanaan teroris
2. Pidana penjara paling lama 15 tahun dan pidana denda paling banyak kategori
VII
“Setiap orang yang menyembunyikan atau menyamarkan asal usul, sumber, lokasi,
peruntukan, pengalihan hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas harta
kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan pidana denda paling banyak
kategori VI (Rp2 miliar).”
3. Pidana penjara paling lama 5 tahun dan pidana denda paling banyak kategori
VI
“Setiap orang yang menerima atau menguasai penempatan, pentransferan,
pembayaran, hibah, sumbangan, penitipan, penukaran, atau menggunakan Harta
Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil Tindak Pidana,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda paling
banyak kategori VI (Rp2 miliar).”

9
BAB III
3.1 Kesimpulan

Jadi apa yang bisa kita simpulkan dari makala ini? Ada beberapa poin yaitu:

1. Berdasarkan secara hukum dan theology, money laundering adalah hal yang sangat
salah dan illegal untuk di lakukan.
2. Jangan kita menjadi pribadi yang cinta akan uang, karena sudah jelas bahwa alkitab
mengatakan bahwa akar dari segala permasalahan ialah uang dan uang.
3. Jikalau kita berani berbuat demikian, maka terimalah ganjarannya dari dunia maupun
dari Tuhan. Karena seseorang tidak akan bisa lari dari yang namanya hukum dunia
dan kutuk Tuhan.
4. Selalu pegang teguh akan perintah-perintah Allah dan kuatkanlah iman mu karena
kita tidak tahu godaan-godaan apa saja yang sudah menunggu kita di dunia luar.
5. Taatilah hukum yang telah berlaku dan yang telah di sahkan oleh badan-badan yang
berwenang, jadilah rakyat yang baik dan jadi lah murid Tuhan yang taat dan patuh.
3.2 Penutup

Kami dari kelompok 3 mengucapkan terimakasih atas perhatiannya karena sudah


membaca makalah kami ini. Kiranya makala ini dapat menjadi bekal bagi masa depan
kita semuanya. Ambil lah nilai positif nya dan maaf jika makala kami masih terlihat
rancu karena manusia tidak pernah terlepas dari yang namanya kesalahan. Sekali lagi
kami ucapkan terimakasih dan Tuhan Yesus memberkati kita semua.

10

Anda mungkin juga menyukai