Anda di halaman 1dari 25

TINDAK PIDANA PENCUCIAN

UANG (MONEY LAUNDERING)

BUDIARSIH, S.H., M.HUM., PH.D


• Money Laundering ; pencucian uang /pemutihan uang. Ada yang
menyebutnya dengan dirty money, hot money, illegal money atau illicit
money. Indonesia disebut , uang kotor, uang haram, uang panas atau uang
gelap. Istilah money laundering sendiri sudah merupakan istilah yang lazim
dipergunakan secara internasional.
• Belum ada definisi yang komprehensif dan universal tentang money
laundering, karena berbagai pihak seperti institusi investigasi, kalangan
pengusaha, negara-negara dan organisasi lainnya memiliki definisi-definisi
sendiri.
• Secara singkat money laundering adalah perbuatan yang bertujuan mengubah
suatu perolehan dana secara tidak sah supaya terlihat diperoleh dari dana
yang sah. Tidak mudah untuk membuktikan adanya money laundering karena
kegiatannya sangat kompleks sekali
LATAR BELAKANG

• Istilah Money Laundering pertama kalinya digunakan oleh surat kabar dalam
memberitakan skandal Watergate yang melibatkan Presiden Nixon di Amerika
Serikat pada tahun 1973. Sedangkan sebagai istilah hukum muncul untuk
pertama kalinya tahun 1982 dalam perkara US vs $4,255,625.3 551 F Supp.314.
Sejak itulah istilah ini resmi dipergunakan diseluruh dunia. Istilah ini merujuk
kepada pencucian uang oleh mafia, yaitu hasil usaha yang diperoleh secara
gelap yang dicampurkan dengan maksud untuk menjadikan seluruh hasil dari
tindakan money laundering tersebut diperoleh seolah-olah secara sah
• Money Laundry adalah tindakan-tindakan yang dilakukan seseorang atau organisasi yang bertujuan untuk
menyamar kan uang hasil tindak pidana,sehingga seolah-olah dihasilkan secara halal.
• Menurut Pasal 1 Undang-Undang No. 25 Tahun 2003 sebagai perubahan atasUndang-Undang No. 15 Tahun
2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang, bahwapencucian uang adalah perbuatan menempatkan,
mentransfer, membayarkan, membelanjakan, menghibahkan, atau perbuatan lainnya atas harta kekayaan
yangdiketahuinya atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana dengan maksud untukmenyembunyikan,
atau menyamarkan asal usul harta kekayaan sehingga seolah-olah menjadi harta kekayaan yang
sah.Sedangkan Pengertian TPPU dalam Pasal 3 UU Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan
Pemberantasan TPPU, adalah :
• “setiap orang yang menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan,
menghibahkan, menitipkan,membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang
atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya
merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dengan tujuan
menyembunyikan ataumenyelamatkan asal usul harta kekayaan”
TUJUAN
PEMANFAATAN BANK DALAM KEJAHATAN
PENCUCIAN UANG DAPAT BERUPA:

• Menyimpan uang hasil tindak pidana dengan nama palsu;


• Menyimpan uang di bank dalam bentuk deposito/tabungan rekening/giro;
• Pecahan uang hasil kejahatan dengan pecahan lainnya yang lebih besar atau kecil;
• Bank yang bersangkutan dapat diminta untuk memberikan kredit kepada nasabah pemilik simpanan
dengan jaminan uang yang disimpan pada bank yang bersangkutan;
• Menggunakan fasilitas transfer atau EFT (Electronic Fund Transfer);Melakukan transaksi ekspor
impor fiktif dengan menggunakan sarana LC dengan memalsukan dokumen-dokumen yang
dilakukan bekerja sarna dengan oknum pejabat terkait;
• Pendirian/pemanfaatan bank gelap
TAHAP-TAHAP PENCUCIAN UANG

• Placement
merupakan metode yang paling banyak digunakan oleh para pelaku dalam hubungan
dengan lembaga keuangan non bank.
Perusahaan asuransi misalnya dapat dimanfaatkan melalui pembelian asuransi jiwa
yang merupakan suatu tahapan melakukan placement dan sekaligus memuat unsur
layering dan integration.
Pengiriman uang melalui perusahaan pengiriman uang (money transfer),placement pada
lembaga pembiayaan dan venture capital serta pelunasan pinjaman pada perusahaan
sewa guna usaha (leasing) merupakan modus-modus yang dapat digunakan oleh para
pelaku pencucian uang dengan menggunakan non-bank financial institution.
• Fase ini memindahkan uang haram dari sumber dimana uang itu diperoleh untuk menghindarkan jejaknya.
Atau secara lebih sederhana agar sumber uang haram tidak diketahui oleh pihak penegak hukum.
• Placement atau penempatan ini dilakukan dengan mendepositokan uang haram tersebut ke dalam system
keuangan (financial system). Pada tahap placement tersebut, bentuk dari uang hasil kejahatan harus
dikonversi untuk menyembunyikan asal-usul yang tidak sah dari uang itu.
• Misal, hasil dari perdagangannarkoba uangnya terdiri atas uang-uang kecil dalam tumpukan besar dan
lebih berat dari narkobanya, lalu dikonversi ke dalam denominasi uang yang lebih besar. Lalu
didepositokan kedalam rekerning bank, dan dibelikan ke instrument-instrumen moneterseperti cheques,
money orders dan lain-lain. Metode yang paling umum dilakukan dari “placement” ini adalah apa yang
disebut sebagai “smurfing”. Melalui “smurfing” ini, maka keharusan untuk melaporkan transaksi uang
tunai sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dapat dikelabui atau dihindari.
BENTUK KEGIATAN PALACEMENT
ANTARA LAIN :

• Penyelundupan Dana (Menempatkan Dana pada Bank).


• Menyetorkan uang pada bank pada bank sebagai pembayaran kredit untuk mengaburkan
audit trail.
• Menyeludupkan uang tunai dari suatu Negara ke Negara lain.Membiayai suatu usaha yang
seolah-olah sah sehingga mengubah kas menjadi kredit pembiayaan.
• Membeli barang-barang berharga yang bernilai tinggi untuk keperluan pribadi, misalnya
bisnis properti,
• Membelikan hadiah yang nilainya tinggi / mahal sebagai penghargaan / hadiah kepada pihak
lain yang pembayarannya dilakukan melalui bank atau perusahaaan jasa keuangan lain.
• Tahap Pelapisan / layering
Pelapisan (layering) bertujuan menghilangkan jejak, baik ciri-ciri aslinya atau asal usul dari uang
tersebut.
• Bentuk kegiatan ini antara lain; Transfer dana dari suatu bank ke bank lain Penggunaan simpanan
tunai sebagai agunan untuk mendukung transaksi yang sah Memindahkan uang tunai lintas batas
Negara melalui jaringan kegiatan usaha yang sah.
• Layering atau heavy soaping, dalam tahap ini pencuci berusaha untuk memutuskan hubungan uang
hasil kejahatan itu dari sumbernya, dengan cara memindahkan uangtersebut dari satu bank ke bank
lain, hingga beberapa kali. Dengan cara memecah-mecahjumlahnya, dana tersebut dapat disalurkan
melalui pembelian dan penjualan investmentMengirimkan dari perusahaan gadungan yang satu ke
perusahaan gadunganyang lain
•  Tahap Penyatuan / integration
Tahap ini merupakan tahap menyatukan kembali uang-uang kotor tersebut setelah melalui tahap-
tahap placement atau layering di atas, yang untuk selanjutnya uang tersebut dipergunakan dalam
berbagai kegiatan-kegiatan legal. Sehingga uang kotor itu kelihatan sah
• Integration atau menyatukan kembali harta kekayaan hasil kejahatan yang tersebar, biasanya
dilakukan pelaku untuk mengaburkan, menyamarkan dan menyembunyikan hasil kejahatan agar tidak
terdeteksi dan terlacak aparat penega hukum.
• Hal ini dapat dilakukan dengan mengintegrasikan dana dengan cara legitimasi ke dalam proses
ekonomi yang normal, hal ini dilakukan dengan cara menyampaikan laporan palsu yang menyangkut
pinjaman uang, kesemua perbuatan dalam proses pencucian uang haram ini memungkinkan para raja
uang haram ini menggunakan dana yang begitu besar, dalam rangka mempertahankan ruang lingkup
kejahatan mereka, atau untuk terus berproses dalam dunia kejahatan yang menyangkut terutama
narkotika atau para pejabat yang korupsi
• Dalam upaya melancarkan aksinya pelaku pencucian uang seringkali bersekongkol dengan pihak-
pihak lain seperti: pejabat lembaga keuangan, pejabat/pegawai bank, pengacara, akuntan, atau
professional lainnya.
• Keterlibatan pihak- pihak tersebut tentu saja dapat melancarkan upaya pelaku untuk ”memutihkan
uangnya”, tanpa terdeteksi aparat penegak hukum. Pihak lain ini umumnya ditugaskan sebagai
perantara untuk membuat rekening baik di dalam maupun luar negeri untuk menyembunyikan atau
mengaburkan asal usul harta kekayaan si pelaku.
DAMPAK NEGATIF MONEY LAUNDRY

• Money laundering memungkinkan para penjual dan pengedar narkoba, para


penyelundup dan para penjahat lainnya untuk dapat memperluas kegiatan
operasinya. Hal ini akan meningkatkan budaya penegakan hukum untuk
memberantasnya dan biaya perawatan serta pengobatan kesehatan bagi para
korban atau para pecandu narkoba.
• Kegiatan money laundering mempunyai potensi merongrong keuangan
masyarakat, hal ini sebagai akibat dari besarnya jumlah uang yang terlibat
dalam kegiatan tersebut. Potensi untuk melakukan korupsi meningkat bersama
dengan peredaran jumlah uang haram yang sangat besar.
• Money laundering juga dapat mengurangi pendapatan pemerintah dari sektor pajak dan secara tidak
langsung merugikan para pembayar pajak yang jujur dan mengurangi kesempatan kerja yang sah.
• Mudahnya uang masuk ke negara-negara maju telah menarik unsur yang tidak diiginkan melalui
perbatasan, menurunkan tingkat kualitas hidup dan meningkatkan kekhawatiran terhadap keamanan
nasional. Sifat money laundering sudah menjadi universal dan bersifat international yakni melintasi
batasan-batasan yuridis negara. Transaksi dari negara ke negara sekarang sudah sangat mudah, yaitu
melaui system internet, pembayaran dilakukan melalui bank secara elektronik. Maka tidak heran jika
money laundering sudah biasa disebut sebagi kejahatan transnasional, karena praktik money
laundering dapat dilakukan oleh seseorang tanpa harus berpergian keluar negeri.
 FAKTOR-FAKTOR PENDORONG
MARAKNYA PENCUCIAN UANG
• Globalisasi
yakni dapat memanfaatkan sistem financial dan perbankan Internasial untuk melakukan
kegiatannya.
• Perkembangan Teknologi
yakni seperti perkembangan internet dapat mempermulus aksi mereka untuk me-money
launderaing.
• Ketentuan Kerahasiaan Bank
yakni dapat mempersulit pihak bank untuk memeriksa rekening yang terkait.
• Menyimpan Uang Dibank Dengan Nama Samaran Munculnya Uang Jenis BaruTidak
Adanya Dikriminalalisasi Tentang Perbuatan Pencurian Uang
•BAGAIMANA MENGATASI
Pencucian uang berpotensi menimbulkanMONEY
konsekuensi LAUNDRY
ekonomi, keamanan, dan sosial
yang menghancurkan. Pencucian uang adalah proses yang penting untuk membuat
kejahatan menjadi bermanfaat. Ini menyediakan bahan bakar bagi pengedar narkoba,
penyelundup, teroris, pengedar senjata ilegal, pejabat publik yang korup, dan lainnya
untuk mengoperasikan dan memperluas perusahaan kriminal mereka. Pencucian uang
mengurangi pendapatan pajak pemerintah dan oleh karena itu, secara tidak langsung
merugikan pembayar pajak yang jujur. Itu juga membuat pengumpulan pajak
pemerintah lebih sulit. Untuk memerangi Pencucian Uang, Bank harus selalu
memberikan perhatian khusus pada prinsip dasar praktik bisnis yang baik- „kenali
nasabah Anda‟. Memiliki pengetahuan yang baik tentang bisnis pelanggan dan pola
transaksi keuangan dan komitmen adalah salah satu metode terbaik yang digunakan
Bank dan Pejabatnya untuk mengenali upaya pencucian uang.

Anda mungkin juga menyukai