NIM : 1312000331
KELAS : TPE (C)
TUGAS 5
MEMBUAT MATERI TPPU
GANJIL
1. Istilah dan Pengertian Pada Pencucian Uang dan Tindak Pidana Pencucian Uang
Istilah pencucian uang atau money laundering muncul pertama kali pada tahun 1920 di Amerika
Serikat. Pada waktu itu para mafia di Amerika Serikat memperoleh uang dari hasil kejahatan seperti
pemerasan, prostitusi, perjudian, dan penjualan minuman beralkohol ilegal serta perdagangan
narkotika. Para mafia ini kemudian membeli perusahaan yang sah dan resmi sebagai salah satu
strateginya dengan menggabungkan uang haram hasil kejahatan tersebut dengan uang yang diperoleh
secara sah dari kegiatan usaha untuk menutupi sumber dananya agar seolah-olah berasal dari sumber
yang sah. Pencucian uang secara sederhana merupakan upaya menyembunyikan atau menyamarkan
uang atau dana yang diperoleh dari suatu aksi kejahatan atau hasil tindak pidana sehingga seolah-olah
tampak menjadi harta kekayaan yang sah.
i. Di Indonesia, tindak pidana ini diatur dalam UU No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Adapun perbuatan-perbuatan yang menjadi
tindak pidana pencucian uang menurut UU No. 8/2010 adalah sebagai berikut:
Menempatkan,mentransfer,mengalihkan,membelanjakan,membayarkan,menghibahkan,menitip
kan,membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat
berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya
merupakan hasil tindak pidana dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul
harta kekayaan.
Menyembunyikan atau menyamarkan asal usul, sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan hak-
hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut
diduganya merupakan hasil tindak pidana.
Pertama : Menyembunyikan uang atau harta kekayaan yang diperoleh dari kejahatan. Hal ini
bertujuan agar uang atau kekayaan tersebut tidak dipermasalahkan secara hukum dan tidak disita oleh
pihak yang berwajib atau juga agar tidak dicurigai banyak orang.
Kedua : Menghindari penyelidikan dan/atau tuntutan hukum. Pelaku kejahatan ingin melindungi
atau menghindari tuntutan hukum dengan cara “menjauhkan” diri mereka sendiri dari uang atau harta
kekayaan, misalnya dengan menyimpannya atas nama orang lain.
Ketiga : Meningkatkan keuntungan. Pelaku kejahatan bisa saja mempunyai beberapa usaha lain
yang legal. Seringkali, uang hasil kejahatan disertakan ke dalam perputaran usaha-usaha mereka yang
sah tersebut. Akibatnya, uang hasil kejahatan bisa melebur ke dalam usaha atau bisnis yang sah,
menjadi lebih sulit terdeteksi sebagai hasil kejahatan, dan juga dapat meningkatkan keuntungan bisnis
yang sah tersebut.