Anda di halaman 1dari 2

ROCKY YANITRA – 201710026

HUKUM PIDANA TRANSNASIONAL


TPPU (Money Laundry) sebagai suatu kejahatan mempunyai ciri khas yaitu bahwa kejahatan
ini merupakan kejahatan GANDA BUKAN TUNGGAL. BENTUK KEGIATAN
PENCUCIAN UANG DITANDAI DENGAN bentuk pencucian uang sebagai kejahatan yang
bersifat FOLLOW UP CRIME (kejahatan lanjutan), sedangkan kejahatan asalnya disebut
sebagai PREDICATE OFFENSE/CORE CRIME atau sebagai unlawful activity yaitu
kejahatan asal yang menghasilkan uang yang kemudian dilakukan proses pencucian.
Secara harfiah istilah “money laundering” dalam bahasa indonesia dapat diterjemahkan
sebagai “pencucian uang” atau dahulu juga dikenal dengan istilah “pemutihan uang”. UU
No.15 tahun 2002 tidak memberikan definisi pencucian uang secara tegas, hanya saja dalam
penjelasan UU No.15 tahun 2002 disejelaskan bahwa pencucian uang adalah upaya untuk
menyembunyikan atau menyamarkan asal usul harta kekayaan yang diperoleh dari tindak
pidana sebagaimana dimaksud dalam UU No.15 tahun 2002.
UU 25/2003 PASAL 1 ANGKA 1: Pencucian uang adalah perbuatan menempatkan,
mentrasfer, membayarkan, membelanjakan, menyumbangkan, menitipkan, membawa ke luar
negeri, menukarkan, atau perbuatan lainnya atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut
diduga merupakan tindak pidana dengan maksud untuk menyembunyikan atau menyamarkan
asal usul harta kekayaan sehingga seolah-olah menjadi harta kekayaaan yang sah.
UU 8/2010 PASAL 1 ANGKA 1: Pencucian uang adalah segala perbuatan yang memenuhi
unsur-unsur tindak pidana sesuai dengan ketentuan dalam UU ini.
RUANG LINGKUP TPPU: PASAL 2 AYAT (1) dan (2) UU NO.8 TAHUN 2010:
1. HASIL TINDAK PIDANA ADALAH HARTA KEKAYAAN YANG DIPEROLEH
DARI TINDAK PIDANA : KORUPSI, PENYUAPAN, NARKOBA,
PSIKOTROPIKA, PENYELEUNDUPAN TENAGA KERJA, PENYELUNDUPAN
MIGRAN, DI BIDANG PERBANKAN, DI BIDANG PASAR MODAL, DI
BIDANG PERASURANSIAN, KEPABEAN, CUKAI, PERDAGANGAN ORANG,
PERDAGANGAN SENJATA GELAP, TERORISME, PENCULIKAN,
PENCURIAN, PENGGELAPAN, PENIPUAN, PEMALSUAN UANG,
PERJUDIAN, PROSTITUSI, DI BIDANG PERPAJAKAN, DI BIDANG
KEHUTANAN, DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP, DI BIDANG KELAUTAN
DAN PERIKANAN, ATAU TINDAK PIDANA LAIN YANG DIANCAM
DENGAN PIDANA PENJARA 4 TAHUN ATAU LEBIH yang dilakukan di wilayah
NKRI atau di luar wilayah NKRI dan tindak pidana tersebut juga merupakan tindak
pidana menurut hukum Indonesia.
2. Harta kekayaan yang diketahui atau patut diduga akan digunakan dan/atau digunakan
secara langsung atau tidak langsung untuk kegiatan terorisme, organisasi teroris, atau
perseorangan disamakan sebagai hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf n.
Tipikal TPPU :
Ada 3 (tiga) tahapan proses pencucian uang, yaitu:
1. PENEMPATAN (Placement);
2. TRANSFER (layering) ;
3. MENGGUNAKAN HARTA KEKAYAAN (Integration) .

1. PENEMPATAN (Placement)
PENEMPATAN = UPAYA MENEMPATKAN DANA yang dihasilkan dari suatu
kegiatan tindak pidana ke dalam SISTEM KEUANGAN, Bentuk kegiatan ini al:
➢MENEMPATKAN DANA PADAA BANK, Kadang-kadang kegiatan ini diikuti
dengan pengajuan kredit/pembiayaan
➢MENYETOR UANG PADA PJK sebagai pembayaran kredit untuk mengaburkan
audit trail. ➢MENYELEUNDUPKAN UANG TUNAI dari suatu negara ke negara
lain.
➢MEMBIAYAI SUATU USAHA YANG SEOLAH-OLAH SAH atau terkait
dengan usaha yang sah berupa kredit/pembiayaan, sehingga mengubah kas menjadi
kredit/pembiayaan. ➢MEMBELI BARANG-BARANG BERHARGA yang bernilai
tinggi untuk kepentingan pribadi, membeli hadiah yang nilainya mahal sebagai
penghargaan/hadiah kepada pihak lain yang pembayaran melaui pjk.

2. TRANSFER (layering)
LAYERING adalah memisahkan hasil tindak pidana dari sumbernya yaitu tindak
pidananya melalui beberapa tahap transaksi keuangan untuk menyembunyikan atau
menyamarkan asal-usul dana. Dalam kegiatan ini terdapat proses pemindahan dana
dari beberapa rekening atau lokasi tertentu sebagai hasil placement ke tempat lain
melalui serangkaian transaksi yang kompleks dan didesain untuk MENYAMARKAN
DAN MENGHILANGKAN JEJAK SUMBER DANA . Bentuk kegiatan an:
➢TRANSFER DANA dari satu bank ke bank lain dan atau antar wilayah/negara.
➢PENGGUNAAN SIMPANAN TUNAI tunai sebagai agunan untuk mendukung
transaksi yang sah.
➢MEMINDAHKAN UANG TUNAI lintas batas negara melalui jaringan kegiatan
usaha yang sah maupun shell company.

3. Menggunakan Harta Kekayaan (Integration)


UPAYA menggunakan harta kekayaan yang TELAH TAMPAK SAH, baik untuk
dinikmati langsung, diinvestasikan ke dalam berbagai bentuk kekayaan material
maupun keuangan, dipergunakan untuk membiayai kegiatan bisnis yang sah, ataupun
untuk membiayai kembali kegiatan tindak pidana. Dalam melakukan pencucian uang,
PELAKU TIDAK TERLALU MEMPERTIMBANGKAN HASIL YANG AKAN
DIPERLEH DAN BESAR BIAYA YANG HARUS DIKELUARKAN, karena
TUJUAN UTAMA ADALAH untuk menyamarkan atau menghilangkan asal-usul
uang sehingga hasil akhirnya dapat dinikmati atau digunakan secara aman.

Anda mungkin juga menyukai