PROYEK MERINGKAS MATERI MATEMATIKA WAJIB

Nama : Adiba Asha Dagmara

Kelas: X MIPA 6
Absen: 1
Materi Pertama

Persamaan Nilai Mutlak

Persamaan Nilai Mutlak adalah nilai mutlak dari angka yang dapat didefinisikan sebagai jarak angka di
atas titik 0 pada garis angka tanpa perlu memperhatikan bagaimana arahnya. Nilai mutlak disimbolkan
dengan simbol |x|.

Ada beberapa cara untuk menyelesaikan persamaan nilai mutlak, yaitu dengan cara definisi, kuadratkan,
dan cara±

Definisi W1 W2
| X−4| = 6
-2 6 10
X −4 , X ≥4
| X−4|= ∫ ❑
X +4 , X <4

W1 , X¿ 6 W2 ,X≥ 6
-X+¿ 4 = 6 -X - 4 = 6
- X= 2 X =10
X=-2

Kuadratkan
| X+ 3| = 5 Biasanya untuk cara kuadrat, tidak semua bilangan bisa
menjadi HP, maka kita akan menguji dengan nilai mutlak yang ada di soal.

| X+ 3| = 5 X= -2→|−2−3| = |−5| = 5
(X+3) (X+3) = 25 X= 8→|8−3| = |5| = 5

X2 - 3X - 3X + 9 = 25 Jadi, HP {−2 , 8 }
X2 - 6X - 16 = 0
(X-8) (X+12) = 0

X-8=0 X+2=0
X=8 X = -2

Cara±
| X−4| = 6 Catatan = Cara ini berlaku jika hanya ada 1 nilai mutlak dan 1 bilangan

X −¿4 = 6 X−¿ 4 = - 6
X = 10 X=-2

Contoh Soal: |9 X+ 9 X|=18−9

9 X + 9 X=18−9
18 X =9
X =¿2
Materi Kedua

Pertidaksamaan Mutlak

Pertidaksamaan Mutlak adalah jenis pertidaksamaan yang mengandung nilai mutlak didalamnya.

Nilai mutlak menghitung jarak pada suatu angka dari 0—misal, |x| mengukur jarak x dari nol.

Ada 3 cara untuk menyelesaikan persamaan mutlak, yaitu dengan cara sifat, definisi,dan kuadrat.

Sifat

1). |F ( X )|<¿, maka −a< f ( x )< a

|2 x−3| ¿ 5 HP: { X |−1< x < 4|}

−5<2 x−3<5
−2<2 x< 8
−1< x <4

2). |F (X )|>5 , maka F ( x ) <−a∪ F ( X ) >a

3). a<|F ( x )|<b , maka −b< f ( x )← a

a< f ( x )← b

4). |F ( x )|<|g ( x )|, maka [ F ( x ) +G(x) ] . [ F ( x )−G( x) ]

Definisi
3 3
|2 x−3|≤ 5 W 1:−2 W 2: 4
2 2

{
3
2 x−3 , x ≥
2
|2 x−3|≤ 5
3
HP: {−1 ≤ x ≤ 4 }
−2 x +3 , x ≤
2

3 3
W 1= X ≤ W 2= X ≥
2 2
−2 X +3 ≤ 5 2 X−2≤ 5
−2 x ≤ 2 2 X ≤8
x≥1 X ≤4

Kuadrat + - +
|2 x−3|≤ 5
HP: {−1 ≤ X ≤ 4 }
|2 x−3|≤ 5
( 2 X−3 )( 2 X −3 ) ≤ 25

4 X 2−12 X + 9≤ 25
2
4 X −12 X −16 ≤0
2
X −3 X−4 ≤ 0
( X −4 )−( X + 1 ) ≤ 0
X =4 , X=1
Contoh Soal: |8 X|−|3 X−5|≥ 4

1). X ≥ 4
8 X −( 3 X−5 ) ≥ 4
8 X −3 X−5 ≥ 4
X =−5
5 X =−1
5 X =4−5
X =−5
2). < 0
X
−8 X −(3 X −5)≥ 4
−8 X +3 X−5 ≥ 4
−5 X =4 +9
−9
X=
4
 Materi Ketiga

Pertidaksamaan Kuadrat

Pertidaksamaan Kuadrat adalah pertidaksamaan yang memiliki variabel paling tinggi berpangkat dua.
Bentuk umum pertidaksamaan kuadrat dalam variabel x.

2
X −2 X−8< 0
X =0=¿ 0−0−8=−8< 0
X =1=¿ 1−2−8=−9<0
X =−1=¿ 1+2−8=−5 <0

Karena banyaknya bilangan dengan cara ini, tidak mungkin kita menggunakan cara ini untuk
menyelesaikan soal dengan cara ini. Maka dengan itu, gunakanlah cara kuadrat.

Kuadrat

Contoh 1: +−+¿
2
X −2 X−8< 0 HP: {−2< X< 4 }
2
X −2 X−8=0
( X −4 ) ( X +2 )=0
X =4 X=−2
Contoh 2: −+−¿
2
X −3 X +10 ≤0 HP: { X ≤−5 ∪ X ≥2}

−10

−5 2
−5= =2 −+−¿
1 1

Contoh 3: HP: {12 < X <2}

2
−2 X +5 X−2> 0

−4

44 1
2= =
22 2
Materi Keempat

Pertidaksamaan Rasional

Pertidaksamaan Rasional adalah suatu bentuk pertidaksamaan yang memuat fungsi rasional, yaitu fungsi

yang dapat dinyatakan dalam bentuk f(x)g(x) f ( x ) g ( x ) dengan syarat g(x) ≠ 0.

Sebelum masuk ke materi ini, kita harus tau tentang nilai-nilai yang seperti ini.
0 4
=0 ( Definisi ) =( Tidak Definisi )
2 0

Langkah-langkah untuk menyelesaikan soal pertidaksamaan rasional :

 Usahakan ruas kiri menjadi 0.
 Samakan penyebut.
 Cari pembuat nol pembilang dan penyebut.
 Buat garis bilangan .
 Uji disalah satu titik.

Contoh 1:
X +3
>0 +−+¿
X−5
−3 5
X +3=0 X −5=0
X =−3 X =5 HP :{ X ←3 ∪ X >5 }

+¿
Uji Titik X =0 → −¿=−¿ ¿
¿

Contoh 2:
4 x −2
≤0 +−+¿
3 X +1
−1 1
3 2
4 X−2=0 3 X +1=0
1 −1 1 1
X = X= HP :{− < X ≤ }
2 3 3 2

−¿ ¿
Uji Titik X =0 → +¿=−¿ ¿

Contoh 3: +−+−+ ¿
2
x −5 x−6
2
≤0 −3−2−1 6
x + 5 x +6
2 2
x −5 x−6 x + 5 x +6 HP: {−3< x−3∪−1 ≤ x ≤6 }

−6 6

1 −6 2 3
1= =6 −2= =−3
−1 −1 −1 −1
 −¿ ¿
Uji Titik X =0 → +¿=−¿ ¿

Contoh 4:
2 2
x −5 x−4 x −5 x−4−X −3
≥1 ≥0 x +3=0
x+3 x +3
x=−3
2 2
x −5 x−4 x −6 x−7 −¿
−1≥ 0 ≥0 Uji Titik x=0 → +¿=−¿ ¿
¿
x+3 x +3
2 2
x −5 x−4 1 x −6 x−7
− ≥0 ≥0
x+3 1 x +3

x2 −5 x−4−( x +3) 2
≥0 x −6 x−7
x+ 3
( x−7 )( x +1 )
x=7 x=−1

−+−+¿

−3−17

HP:{−3< X ≤−1∪ X ≥ 7 }

x2 −5 x +2 −1
Contoh Soal: ≤
2
x +3 x x+1
2
x −5 x +2 −1
+ ≤0 2
x −4 x+2 x +3=0
x 2 +3 x x +1
2
x −5 x +2 −1
+ b 2−4 ac x=−3
x (x +3) ( x+ 1)
x2 −5 x +2+1 x 2
≤0 (−4) −4 x 1 x 2
x ( x+3)
2
x −4 x +2
8 (m)
x(x +3)

+−+¿

-3 8

HP: {−3< X ≤ 8 }
Materi Kelima

Pertidaksamaan Irasional Bagian 1

Pertidaksamaan Irasional  adalah suatu bentuk pertidaksamaan yang fungsi-fungsi pembentuknya
berada dibawah tanda akar, baik fungsi pada ruas kiri, ruas kanan ataupun pada kedua ruasnya.

Apapun yang didalam akar (kecuali akar) mempunya isyarat ≥ 0

√ 5 ¿ 2 → Akar sepertiini jika dikalkulatorkan ,akan mendapat nilai .

√ 0 ¿ 0 → Akar 0 akan hanya memiliki nilai 0.
√−4 ¿ Tidak Definisi → Jikadikalkulatorkan , akar ini tidak akan mempunyai nilai .
Langkah Pengerjaan:
1) Kuadratkan kedua ruas.
2) Selesaikan bentuk pertidaksamaan.
3) Cari HP nya.
4) Ingat syarat akar, cari HP dari bentuk akar.
5) Iriskan hasilnya.

Contoh 1:
√ 5 x−1 ¿ 4
5 x+ 1<16
−1
5 x< 15 3
5
x <3
HP: {−15 ≤ x <3}
Syarat: 5 x+ 1≥ 0
5 x ≥−1
−1
x≥
5

Contoh 2:
√ x 2+ 4 x−5 ¿ 4
x 2+ 4 x−5< 16 + - +
2
x + 4 x−5< 0 −7 3
+−+−+ ¿
-21 −7−5 13
 7 −3
−7= =3 HP:{−7< X ←5 ∪1 ≤ X ≤3 }
−1 −1

Syarat:
2
x + 4 x−5 ≥ 0 +−+¿
( x +5 ) ( x −1 )=0 −5 1
x=−5 x=1

Contoh 3:
√ x 2−3 x+2 ¿ √ x+7
2
x −3 x+ 2< x+7 Syarat 1: Syarat 3:
2 2
x −4 x−5<0 x −3 x+ 2≥ 0 x +7 ≥ 0
( x−5 ) (x +1)< 0 ( x−1 ) (x−3) ≥ 0 x ≥−7
x=5 x=−1 x=1 x=2

+−+¿ +−+¿
−1 5 12 -7

−7−11 2 5

HP: −7 {−1< X ≤ 1∪ 2 ≤ X <5 }

Contoh Soal: √ 4 x −5 ¿1

4 x−5−1< 0 Syarat:4 x−5−1 ≥ 0

4 x−6<0 x 4≥0
5
4 x< 6 x≥
4
6
x<
4

56
44

5 6
HP: { ≤ X < }
4 4
Materi Keenam

Peritdaksamaan Irasional bagian 2

Bilangan negative tidak bisa menggunakan metode kuadratkan

−10<2 →100< 4 (Salah) 3< 4 → 9<16( Benar)

−1<5 →1<25 (Benar ) 10<11 →106< 121(Benar )

Contoh 1:
√ x+ 2≥ x
−¿
√ x+ 2≥ x
+¿
X Negatif x <0 X Positif x ≥ 0
√ x+ 2≥ x √ x+ 2≥ x Syarat: x +2≥ 0
Semua bilangan real terpenuhi x +2≥ x 2 X >−2
2
x + x+2 ≥ 0
Syarat akar= x +2≥ x ( x +2 )( x−1 ) =0
X >−2 x=2 x=−1

−+−¿
−2< X < 0 −1 2

Gabungan : HP: {−2< X< 2 }

−2 0 2

Contoh 2:

√ x 2−5 x−5 ≤2 x+1

1
x←
2
√ x 2−5 x−5 ≤2 x+1
1
x>
2
1 1
Negatif x ← Positif x ≥
2 2

Positif≤ Negatif √ x 2−5 x−5 ≤2 x+ 12

2 2
HP: { } x −5 x−5 ≤ 4 x + 4 x +1
Syarat: x 2−5 x−5 2
−3 x −9 x−6 ≤ 0
5+ √ 25+20
:
20
5± 3 √ 5 2
: x + 3 x +2 ≥ 0
2
( x +2 )( x−1 ) =0
+−+¿ x=2 x=−1
5−3 √ 5 5+3 √ 5
2 2
+−+¿
−2−1

5−3 √ 5 −1 5+3 √ 5
−2−1
2 2 2