Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

FIQIH JINAYAH

“MONEY LOUNDERING (PENCUCIAN UANG)”

Dosen pengampu : Hj.Ani Wafiroh, M,Ag.

Disusun Oleh :

Zaenal Abidin Irfan Hadi (200204068)

FAKULTAS SYARI’AH

JURUSAN ILMU FALAK DAN ASTRONOMI ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan berkah, rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“MONEY LOUNDERING (PENCUCIAN UANG)”Shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. yang telah
membimbing kami dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang yakni agama
Islam.

Makalah ini memuat pendahuluan, pembahasan, penutup, dan daftar pustaka. Makalah
ini saya susun untuk memenuhi tugas mata kuliah”FIQIH JINAYAH”semester 2 Jurusan
Ilmu Falak dan Astronomi Islam Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Mataram.

Dengan menggunakan makalah ini semoga kegiatan belajar dalam memahami materi ini
dapat lebih menambah sumber-sumber pengetahuan. Saya sadar dalam penyusunan makalah
ini belum bisa dikatakan mencapai tingkat kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran tentu
Saya butuhkan. Mohon maaf apabila ada kesalahan cetak atau kutipan-kutipan yang kurang
berkenan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Penulis

Lombok timur,1 Maret 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN......................................................................................................................4

A,Latar belakang....................................................................................................................4

B.Rumusa masalah.................................................................................................................5

C.Tujuan pembahasan............................................................................................................5

BAB II........................................................................................................................................6

PEMBAHASAN........................................................................................................................6

A.Pengertian peraktik pencucian uang...............................................................................6

B.Sejarah dan perkembangan peraktik pencucian uanag....................................................6

C. Objek Pencucian Uang...................................................................................................7

D. Tujuan Pencucian Uang.................................................................................................8

E.Tahap-tahap peroses pencucian uang..............................................................................8

E.Pencegahan tindak pidana pencucian uang....................................................................9

BAB III.....................................................................................................................................10

PENUTUP................................................................................................................................10

1.Kesimpulan........................................................................................................................10

2. Keritik dan saran...............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A,Latar belakang
Tindak Pidana Pencucian uang (Money Laundering) merupakan upaya perbuatan untuk
menyembunyikan atau menyamarkan asal usul uang atau Harta Kekayaan hasil tindak pidana
melalui berbagai transaksi keuangan agar uang atau Harta Kekayaan tersebut tampak seolah-
olah berasal dari kegiatan yang legal. Ada tiga tahapan yang ditempuh untuk “mensucikan”
hasil kejahatan dalam money laundring. Pertama, uang yang dihasilkan dari suatu kegiatan

kejahatan di ubah ke dalam bentuk yang kurang atau tidak menimbulkan kecurigaan melalui
penempatan kepada sistem keuangan dengan berbagai cara (placement). Langkah kedua
adalah melakukan transaksi keuangan yang kompleks, berlapis dan anonim dengan tujuan
memisahkan hasil tindak pidana dari sumbernya ke berbagai rekening sehingga sulit untuk
dilacak asal muasal dana tersebut yang dengan kata lain menyembunyikan atau menyamarkan
asal usul harta kekayaan hasil tindak pidana tersebut (layering). Langkah yang terakhir adalah
tahapan dimana pelaku memasukkan kembali dana yang sudah kabur asal usulnya ke dalam
Harta Kekayaan yang telah tampak sah baik untuk dinikmati langsung, diinvestasikan ke
dalam berbagai bentuk kekayaan material maupun keuangan, dipergunakan untuk membiayai
kegaiatan bisnis yang sah ataupun untuk membiayai kembali kegiatan tindak pidana
(integrasi).Kata Kunci: Pencucian Uang, Kejahatan Ekonomi, TPPU, Jarimah, Ta’zir

Tindak Pidana Pencucian uang merupakan kejahatan yang mempunyai ciri khas yakni,
kejahatan ini bukan merupakan kejahatan tunggal akan tetapi kejahatan ganda. Kejahatan ini
ditandai dengan bentuk pencucian uang merupakan kejahatan yang bersifat follow up crime

atau kejahatan lanjutan, sedangkan kejahatan utamanya atau kejahatan asalnya disebut
sebagai predicate offense atau core crime atau ada negara yang merumuskannya sebagai
unlawful actifity yaitu kejahatan asal yang menghasilkan uang yang kemudian dilakukan
proses pencucian.

Pencucian uang merupakan suatu upaya perbuatan untuk menyembunyikan atau


menyamarkan asal usul uang/dana atau harta kekayaan hasil tindak pidana melalui berbagai
transaksi keuangan agar uang atau harta kekayaan tersebut tampak seolah-olah berasal dari
kegiatan yang sah/legal. Hal ini bermula terjadi di Amerika pada tahun 1930, dimana pada
masa itu mafia kejahatan membeli perusahaan pencucian pakaian sebagai tempat untuk
mencuci uang dari hasil kejahatannya, dari sinilah istilah money laundring berkembang
(Ratna, 2016: 336). Sebelumnya, pada tahun 1900-an Alphonso Capone atau yang lebih
dikenal dengan Al Capone, penjahat terbesar di Amerika masa lalu, mencuci uang hitam dari
usaha kejahatannya dengan memakai si genius Meyer Lansky, orang Polandia. Lansky,
seorang akuntan yang mencuci uang kejahatan Al Capone melalui usaha binatu (Laundry).
Demikianlah asal muasal muncul nama Money.1

B.Rumusa masalah

1. Pengertian peraktik pencucian uang


2. Sejarah dan perkembangan peraktik pencucian uanag
3. Objek pencucian uang
4. Tujuan pencucian uang
5. Tahap-tahap peroses pencucian uang
6. Pencegahan tindak pidana pencucian uang

C.Tujuan pembahasan
1. Untukmengetahui pengertian peraktik pencucian uang

2. Untuk mengetahui sejarah dan perkembangan peraktik pencucian uang

3. Untuk mengetahui Objek pencucian uang

4. Untuk mengetahui Tujuan pencucian uang

5. Untuk mengetahui Tahap-tahap peroses pencucian uang

6. Untuk mngetahui Pencegahan tindak pidana pencucian uang

Tindak Pidana Kejahatan Pencucian Uang (Money Laundering) dalam ...


https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/tawazun/article/download/5223/pdf%23:~:text
%3DTindak%2520pidana%2520pencucian%2520uang%2520adalah,kejahatan%2520tersebut%2520menjadi%2520kelihatan
%2520legal.&ved=2ahUKEwid2azp1ZLvAhVMVH0KHRMcBogQFjABegQIAhAG&usg=AOvVaw3Ber1TH9mB4M9Avp1L8vHJ
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian peraktik pencucian uang


Pencucian uang adalah proses atau perbuatan yang menggunakan uang hasil tindak
pidana atau uang haram istilahnya proceed of crime. Dengan perbuatan itu, uang
disembunyikan atau dikaburkan asal usulnya oleh si pelaku, sehingga kemudian seolah-olah
muncul uang yang sah atau yang halal. Jadi dalam pengertian popular, pencucian uang itu,
ada uang haram atau uang tidak sah kemudian dengan perbuatan dan proses tertentu,
dikaburkan atau disembunyikan asal usulnya dijauhkan kemudian seolah-olah nanti muncul
uang yang sah atau uang yang halal .

Dalam pengertian yuridis pencucian uang dibedakan dalam dua tindak


pidana : pertama tindak pidana aktif, di mana seseorang dengan sengaja menempatkan,
mentransfer, membayarkan, membelanjakan, menghibahkan, menyumbangkan, menitipkan,
membawa ke luar negeri, menukarkan, atau perbuatan lainnya atas Harta Kekayaan yang
diketahuinya atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana dengan maksud untuk
menyembunyikan, atau menyamarkan asal usul Harta Kekayaan sehingga seolah-olah
menjadi Harta Kekayaan yang sah.2

B.Sejarah dan perkembangan peraktik pencucian uanag


Asal muasal money laundry dilakukan oleh organisasi criminal yang sering dikenal
dengan sebutan mafia. Money laundry biasanya dilakukan atas beberapa alasan, seperti
karena dana yang dimiliki adalah hasil curian/korupsi, hasil kejahatan (semisal pada sindikat
kriminal), penjualan ganja, pelacuran, penggelapan pajak, dan sebagainya. Atas hal tersebut
maka uang tersebut harus “dicuci” atau ditransaksikan ke pihak ketiga, lewat badan hukum,
atau melalui negara dunia ketiga. Sehingga uang tersebut dapat diterima kembali oleh pemilik
asal uang tersebut seolah-olah berasal dari hasil usaha yang legal.

2
Sytan Remy Sjahdeini, Seluk Beluk Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pembiayaan Terorisme, Pustaka Utama
Grafiti, Jakarta, 2004.
Menurut Billy Steel istilah “money laundering” aslinya berasal dari bisnis Laundromats
(tempat cuci otomatis) milik mafia di Amerika Serikat. Para gangster di sana telah
3
memperoleh penghasilan yang besar dari pemerasan, pelacuran, judi dan penyelundupan
minuman keras. Mereka menginginkan agar uang yang mereka peroleh tersebut terlihat
sebagai uang yang halal. Salah satu caranya adalah dengan membeli atau mendirikan
perusahaan yang bergerak di bisnis halal dan mencampurkan uang hasil kejahatannya dengan
uang halal tersebut. Laundromats dipilih oleh para gangster ini sebab usaha Laundromats
dilakukan dengan menggunakan uang tunai dan pasti menguntungkan sebagaimana yang
dilakukan oleh Al Capone .

Ada dua sumber dana haram yang biasanya digunakan dalam praktek money laundry, yaitu
dana yang berasal dari dalam negeri dan luar negeri. Dana tersebut bergentayangan dan
dicarikan tempat yang aman untuk menyimpannya oleh pemiliknya. Hal tersebut dapat dilihat
dengan munculnya “Dragon Bank”. “DRAGON BANK” merupakan salah satu lembaga
keuangan yang mengelola “uang haram” setelah menerima pemutihan ( money laundering )
dari pemilik dana dan berpusat di Vanuatu Pasifik selatan.

Kemudian sesuai dengan dinamisnya perkembangan peradaban, cara-cara memperoleh uang


kotor dikategorikan menjadi dua. Pertama, memperoleh uang melalui cara-cara yang
melanggar hukum, yakni dengan drugs trafficking, bribery, prostitution, terrorism, dan lain-
lain. Kedua, dengan pengelakan pajak, yakni memperoleh uang secara halal namun hanya
sebagian yang dilaporkan kepada pemerintah4

C. Objek Pencucian Uang


Objek dari Pencucian Uang menurut Sarah N. Welling, money laundering dimulai
dengan adanya Dirty money atau “uang kotor” atau “uang haram”. Menurut Welling, uang
dapat menjadi kotor dengan dua cara, cara pertama ialah melalui pengelakan pajak (tax
evasion). Yang dimaksud dengan “pengelakan pajak” ialah memperoleh uang secara legal
atau halal, tetapi jumlah yang dilaporkan kepada pemerintah untuk keperluan perhitungan
pajak lebih sedikit daripada yang sebenarnya diperoleh. Cara yang kedua ialah memperoleh
uang dengan cara melanggar hukum.5

3
Tindak pidana pencucian uang ,Adrian sutedi, S.H,M.H .PT.Citra Aditya bakti 2008. 08 TH .373
http:/books.google.co.id/books?id=2AQrAQBAJ&printsec=frontcover&dq
4
Azamul Fadhly Noor, Sejarah Pencucian Uang, wordpress.com
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://draganhard1971.wordpress.com/2013/10/28/money-loundry-latar-
belakang-sejarah-dan-cara-penanggulangannya-dari-sudut-hukum-nasional-dan-pidana-
5
Sutan Remy Sjahdeidi, Op. Cit, hlm 7.
D. Tujuan Pencucian Uang
Pencucian uang dapat dilakukan untuk berbagai tujuan diantaranya22 :

Pertama : menyembunyikan uang atau harta kekayaan yang diperoleh dari kejahatan. Hal ini
bertujuan agar uang atau kekayaan tersebut tidak dipermasalahkan secara hukum dan tidak
disita oleh pihak yang berwajib atau juga agar tidak dicurigai banyak orang.

Kedua : menghindari penyelidikan dan/atau tuntutan hukum. Pelaku kejahatan ingin


melindungi atau menghindari tuntutan hukum dengan cara “menjauhkan” diri mereka sendiri
dari uang atau harta kekayaan, misalnya dengan menyimpannya atas nama orang lain.

Ketiga : Meningkatkan keuntungan. Pelaku kejahatan bisa saja mempunyai beberapa usaha
lain yang legal. Seringkali, uang hasil kejahatan disertakan ke dalam perputaran usaha-usaha
mereka yang sah tersebut. Akibatnya, uang hasil kejahatan bisa melebur ke dalam usaha atau
bisnis yang sah, menjadi lebih sulit terdeteksi sebagai hasil kejahatan, dan juga dapat
meningkatkan keuntungan bisnis yang sah tersebut. 6

E.Tahap-tahap peroses pencucian uang


setidaknya ada 3 proses pencucian uang yakni penempatan (placement), transfer
(layering), dan menggunakan harta kekayaan (integration).

1.Tahap Penempatan (palacement)yakni upaya menempatkan dana yang dihasilkan suatu


kegiatan tindak pidana ke sistem keuangan seperti penempatan dana pada bank, membiayai
suatu usaha yang seolah-seolah sah seperti pemberian kredit atau pembiayaan (mengubah kas
menjadi kredit).Contoh lain dari penempatan pencucian uang adalah membeli barang-barang
berharga yang bernilai tinggi untuk kepentingan pribadi.

2.Tahap transfer (layering)memisahkan hasil tindak pidana dari sumbernya yaitu tindak
pidananya melalui beberapa tahap transaksi keuangan untuk menyembunyikan atau
menyamarkan asal-usul dana.Dalam kegiatan ini terdapat proses pemindahan dana dari
beberapa rekening atau lokasi tertentu sebagai hasil placement ke tempat lain melalui
serangkaian transaksi yang kompleks dan didesain untuk menyamarkan dan menghilangkan
jejak sumber dana.

6
http://elearning.ppatk.go.id. 14 Oktober 2015. 12.58
Tb. Irman S, Hukum Pembuktian Pencucian Uang, Cetakan 1, Bandung : MQS Publishing, hlm 41.
3. Tahap integration atau menggunakan harta kekayaan, yakni upaya menggunakan
harta kekayaan yang telah tampak sah, baik untuk dinikmati langsung, diinvestasikan ke
dalam berbagai bentuk kekayaan material maupun keuangan, dipergunakan untuk membiayai
kegiatan bisnis yang sah, ataupun untuk membiayai kembali kegiatan tindak pidana.Dalam
melakukan pencucian uang, pelaku tidak terlalu mempertimbangkan hasil yang akan
diperoleh dan besar biaya yang harus dikeluarkan.Karena tujuan utama adalah untuk
menyamarkan atau menghilangkan asal-usul uang sehingga hasil akhirnya dapat dinikmati
atau digunakan secara aman.7

E.Pencegahan tindak pidana pencucian uang


pemikiran bagaimana cara untuk mencegah terjadinya praktek pencucian ini. Sebab-sebab
terjadinya pencucian uang ini pada dasarnya terletak pada faktor antara lain kelemahan dalam
peraturan keuangan atau perbankan serta keseriusan pihak perbankan atau pemerintah dari
suatu negara untuk memberantas praktek pencucian uang. Oleh karena itu upaya-upaya yang
dapat dilakukan dalam mencegah praktek pencucian uang ini adalah dengan bekerjasama
negara-negara dunia (kerjasama internasional) terutama dengan menerapkan prinsip
mengenal nasabah.

Di Indonesia usaha itu telah dilakukan dengan mengeluarkan kebijakan kriminalisasi


pencucian uang yang kemudian dirubah dengan Undang-undang No.25 Tahun 2003. Untuk
menunjang pemberlakuan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang ini, telah
dikeluarkan begitu banyak peraturan-peraturan lainnya di bidang moneter, yang pada
hakekatnya sebagai upaya pencegahannya dari praktek pencucian uang.8

7
Apa Itu Pencucian Uang atau Money Laundering? Halaman all ...
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://amp.kompas.com/money/read/2020/05/30/090200026/apa-itu-
pencucian-uang-atau-money-laundering-
&ved=2ahUKEwiLudPlgaXvAhUkqksFHUWsDMUQFjABegQIBBAG&usg=AOvVaw0hj2zi0X6mNVrbn49hxJ6U&ampcf=1
8
https://books.google.co.id/books?
id=o6CbAAAAMAAJ&q=upaya+pencegahan+praktik+pencucian+uang&dq=upaya+pencegahan+praktik+pencucian+uang&hl
=id&sa=X&ved=2ahUKEwjFy-2Lk6XvAhWRcn0KHbThDdwQ6wEwAnoECAIQBQ
BAB III

PENUTUP

1.Kesimpulan
Secara umum pencucian uang diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan untuk
merubah hasil kejahatan seperti, korupsi, kejahtan narkotika, perjudian, penyeludupan dan
kejahatan lainnya, sehingga hasil kejahatan tersebut menjadi nampak seperti hasil kejahatan
yang sah karena asal usulnya sudah disamarkan/disembunyikan. Dalam praktek pencucian
uang sebagian besar mengandalkan sarana lembaga keuangan, terutama perbankan dengan
memanfaatkan ketentuan rahasia bank, yang ada pada akhirnya timbul pemikiran bagaimana
cara untuk mencegah terjadinya praktek pencucian ini. Sebab-sebab terjadinya pencucian
uang ini pada dasarnya terletak pada faktor antara lain kelemahan dalam peraturan keuangan
atau perbankan serta keseriusan pihak perbankan atau pemerintah dari suatu negara untuk
memberantas praktek pencucian uang. Oleh karena itu upaya-upaya yang dapat dilakukan
dalam mencegah praktek pencucian uang ini adalah dengan bekerjasama negara-negara dunia
(kerjasama internasional) terutama dengan menerapkan prinsip mengenal nasabah. Di
Indonesia usaha itu telah dilakukan dengan mengeluarkan kebijakan kriminalisasi pencucian
uang yang kemudian dirubah dengan Undang-undang No.25 Tahun 2003. Untuk menunjang
pemberlakuan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang ini, telah dikeluarkan begitu
banyak peraturan-peraturan lainnya di bidang moneter, yang pada hakekatnya sebagai upaya
pencegahannya dari praktek pencucian uang.

2. Keritik dan saran

Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan ini meskipun penulisan ini jauh
dari sempurna munimal para pembaca dapat mengimplementasikan tulisan ini. Selain itu,
makalah ini masih banyak memiliki kesalahan dari segi pnulisan, sumber materi, dan lainnya,
karena penulis juga merupakan manusia yang adalah tempat salah dan dosa: dalam hadits “al
insanu minal khotto’ wan nisyan”, dan juga kami butuh saran serta kritik agar bisa menjadi
motivasi untuk masa depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA

-Tindak Pidana Kejahatan Pencucian Uang (Money Laundering) dalam ...


https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/tawazun/article/down
load/5223/pdf%23:~:text%3DTindak%2520pidana%2520pencucian%2520uang
%2520adalah,kejahatan%2520tersebut%2520menjadi%2520kelihatan
%2520legal.&ved=2ahUKEwid2azp1ZLvAhVMVH0KHRMcBogQFjABegQIAhAG&usg=
AOvVaw3Ber1TH9mB4M9Avp1L8vHJ

-Sytan Remy Sjahdeini, Seluk Beluk Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pembiayaan
Terorisme, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 2004.
-Tindak pidana pencucian uang ,Adrian sutedi, S.H,M.H .PT.Citra Aditya bakti 2008. 08 TH .
373
http:/books.google.co.id/books?id=2AQrAQBAJ&printsec=frontcover&dq
-Azamul Fadhly Noor, Sejarah Pencucian Uang, wordpress.com
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://draganhard1971.wordpress.com/2013/10/28/money-
loundry-latar-belakang-sejarah-dan-cara-penanggulangannya-dari-sudut-hukum-nasional-
dan-pidana-
-Sutan Remy Sjahdeidi, Op. Cit, hlm 7.
-http://elearning.ppatk.go.id. 14 Oktober 2015. 12.58
Tb. Irman S, Hukum Pembuktian Pencucian Uang, Cetakan 1, Bandung : MQS Publishing,
hlm 41.
-Apa Itu Pencucian Uang atau Money Laundering? Halaman all ...
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://amp.kompas.com/money/read/2020/05/30/090200026/a
pa-itu-pencucian-uang-atau-money-laundering-
&ved=2ahUKEwiLudPlgaXvAhUkqksFHUWsDMUQFjABegQIBBAG&usg=AOvVaw0hj2
zi0X6mNVrbn49hxJ6U&ampcf=1
-https://books.google.co.id/books?
id=o6CbAAAAMAAJ&q=upaya+pencegahan+praktik+pencucian+uang&dq=upaya+penceg
ahan+praktik+pencucian+uang&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjFy-
2Lk6XvAhWRcn0KHbThDdwQ6wEwAnoECAIQBQ

Anda mungkin juga menyukai