Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

RIBA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

1. AKHMAD RAKMA BOMA (165502686)


2. GALUH FATMA NURAINI (165502733)
3. HIKMAT YASIN (165502735)
4. NUR ‘AENI (165502767)

Dosen Pengampu

Eka Safitri, S.Pd.I, M.Pd.I


DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul .................................................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................................................ ii

Kata Pengantar ................................................................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1

BAB 2 PEMBAHASAN ..................................................................................................................2

A. Pengertian Riba ................................................................................................................ 2


B. Pengertian Riba Menurut Ulama ................................................................................... 3
C. Jenis Riba ........................................................................................................................... 4
D. Hukum Riba dalam Al Quran dan Hadits .................................................................... 6
E. Konsep Bunga Bank....................................................................................................... 10
F. Keputusan MUI tentang Bunga Bank ......................................................................... 11
G. Bermuamalah dengan Bank Konvensional................................................................. 12
H. Dasar Landasan Keputusan MUI ................................................................................ 13
I. Hikmah Diharamkan Riba ............................................................................................ 13
J. Cara Menghindari Riba dalam Ekonomi Islam ........................................................ 14
K. Manfaat Ekonomi tanpa Riba ...................................................................................... 15
L. Perbedaan antara Bank Syariah dengan Bank Konvensional ................................. 15

BAB 3 PENUTUP .......................................................................................................................... 18

A. Kesimpulan .....................................................................................................................18
B. Daftar Pustaka ................................................................................................................ 19

BAB 4 Tanya Jawab ...................................................................................................................... 20


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt yang karena anugerah dariNya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Riba” ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad saw, yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan
menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
Pendidikan Agama dengan judul “R iba”. Di samping itu, kami mengucapkan ban yak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini
berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan
jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya bisa diperbaiki.

Kebumen, 09 Desember 2016

Tim Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Riba merupakan praktek ekonomi yang sudah dijalankan sama tuanya dengan peradaban
umat manusia. Sejak manusia hidup di bumi praktek-praktek riba sudah ada sesuai dengan
perkembangan masyarakatdalam hal ekonomi pada masa tersebut.
Islam sebagai agama sempurna,dan agama yang memberi rahmat bagi sekalian alam juga
memberikan rambu-rambu dan regulasi berkaitan dengan praktek riba tersebut. Dalam Al-Qur’an
dan Hadist disebutkan secara jelas mengenai pengharaman dan manfaat di haramkannya riba.
Seiring dengan berkembangnya kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi serta
berkembangnya ekonomi secara nasional dan internasional, praktek riba juga mengikuti
perkembangannya. Saat ini banyak sekali praktek riba yang dilakukan oleh lembaga maupun
perorangan. Termasuk yang dilakukan oleh lembaga diantaranya perbankan asuransi,
perdagangan, pengadaian dan banyak lagi lainnya. Maka dengan dibuatnya makalah ini akan
membantu untuk menjawab tentang bagaimana hokum riba yang di mana masih dalam ambang
yang belum terang.
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah
“Riba”.
Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka
dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada :
1. Pengertian Riba
2. Pengertian Riba Menurut Ulama
3. Jenis Riba
4. Hukum Riba dalam Al Quran dan Hadits
5. Konsep Bunga Bank
6. Dasar Keputusan MUI tentang Bunga Bank
7. Hikmah Diharamkan Riba
8. Cara Menghindari Riba dalam Ekonomi Islam
9. Manfaat Ekonomi tanpa Riba
10. Perbedaan antara Bank Syariah dengan Bank Konvensional

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN RIBA
Riba secara bahasa bermakna ziyadah (tambahan). Dalam pengertian lain, secara
linguistic riba juga berarti tumbuh dan membesar. (Zainuddin Ali,2008: 37). Menurut istilah
teknis, riba berarti pengambilan tambahan dari harta dari harga pokok atau modal secara
batil (Zainuddin Ali, 2008: 88). Kata riba juga berarti ; bertumbuh menambah atau berlebih.
Al-riba atau ar-rima makna asalnya ialah tambah tumbuh dan subur.

Adapun pengertian tambahan dalam konteks riba adalah tambahanuang atas modal yang
diperoleh dengan cara yang tidak dibenarkan syara ‘ , apakah tambahan itu berjumlah
sedikit atau banyak seperti yang disyaratkan oleh Al-Quran . riba sering diterjemahkan
orang dalam bahasa inggris sebagai “usury’’ artinya “the act of lending money at an
exorbitant or illegal rate of interest” sementara para ulama fikih mendefinisikan riba dengan
“kelebihan harta dalam suatu muammalah dengan tidak ada imbalan atau gantinya”.

Maksud dari pernyataan ini adalah tambahan terhadap modal uang yang timbul akibat
transaksi utang piutang yang harus diberikan terutang kepada pemilik uang pada saat utang
jatuh tempo (Muhammad, 2000:147)

Ada beberapa pendapat dalam menjelaskan riba, namun secara umum terdapat benang
merah yang menegaskan bahwa riba adalah pengambilan tambahan baik dalam transaksi jual
beli , maupun pinjam meminjam secara batil atau bertentangan dengan prinsip mu’ammalat
dalam Islam. Mengenai hal ini Allah mengingatkan dalam AL-Quran Surat An-Nisa’: 29

2
39 (“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta
manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan
berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhoan Allah, maka (yang berbuat
demikian”) itulah orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya).

B. Fase kedua Al-Quran Surat An-Nisa’ : 160-161

160. “Maka disebabkan kedzaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan atas (memakan
makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dank arena mereka
banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah.

161. Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang
dari padanya, dank arena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. Kami
telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih”)
C. Fase ketiga Al-Quran Surat Al-Imran : 130.

130. (“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat
gandadan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan”). Yang
dimaksud di sini ialah Riba Nasi’ah. Menurut sebagian besar ulama bahwa riba nasi’ah itu
selamanya haram, walaupun tidak berlipat ganda.
D. Fase keempat Al-Quran Surat Al-Baqarah : 275-280

7
275. “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran tekanan penyakit jiwa (gila). Keadaan
mereka yang demikian itu disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli
itu sama dengan riba, padahal Allah SWT telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba”.
276. “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah SWT tidak menyukai
setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa.”.

8
277. “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal soleh, mendirikan sholat
dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka dan tidak (pula mereka bersedih hati) ” .
278. “Hai orang-orang yang beriman , bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa riba
(yang belum dipungut), jika kamu orang yang beriman.”
279. “Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba, maka ketahuilah, bahwa
Allah dan Rosulnya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba),
maka bagimu pokok hartamu, kamu tidak menganiaya dan tidak (pula dianiaya).”
280. “Dan jika (orang yang berhutang ini) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai
dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua hutang) itu, lebih baik
bagimu, jika kamu mengetahui.”

2. Hukum Riba dalam Al-Hadits.

Hakim meriwayatkan adri Ibnu Mas’ud bahwasanya Nabi saw. telah bersabda “Riba itu
mempunyai 73 tingkatan, yang paling rendah (dosanya), sama dengan orang yang berzina
dengan ibunya.” HR. Mutafakum ‘Alaihi

3. Hukum Memakan Riba, Penulis Administrasi Riba dan Saksi Riba


Dari Jabir RA. Ia berkata “Rosululloh saw. mengutuk orang yang memakan riba, orang
yang memberikan makan dari hasil riba, penulis dan saksinya, Rosululloh saw. bersabda
Mereka itu sama.” (HR. Muslim/Bulughul Maram : 853)

Bukhari juga meriwayatkan hadist semisal dari hadist Abu Juhaifah (HR Bukhari/
Bulughul maram 854)

“Dari Abdullah bin Mas’ud ra. Bahwa Nabi Saw bersabda : “Riba itu ada 73 bab. Yang
paling ringan ialah seperti seorang lelaki menikahi ibunya dan riba yang paling berat ialah
mencemarkan kehormatan seorang muslim”. (HR. Ibnu Majah dengan singkat, Hakim
dengan cukup sempurna dan telah disahihkan . Bulughul maram 855).

“Tidak boleh ada dua akad dalam suatu akad jual beli. Sesungguhnya Rasulullah melaknat
pemakan riba,yang member makan orang lain dengan riba,dua saksinya , dan pecatatnya”.

9
Daftar Pustaka
Ali, Zainuddin.,2008, Hukum perbankan Syari’ah, Jakarta, Sinar Grafika.
Dzulkifli , Sunarto., 2007, Perbankan syariah, Jakarta ; Zikrul Hakim.
Effendi , Satria., 1988, Riba Dalam Pandangan Fiqih, Kajian Islam Tentang Berbagai
masalah Kontemporer, Jakarta, Syahid Indah.
Ghazali, Abdul Rahman., 2015, Fiqih Muamalah,Jakarta,Prenadamedia.
Muhammad, Lembaga-lembaga Keuangan Umat kontemporer, 2000, Jogjakarta : UII Insani
press.
Safi’i, Muhammad Antonio., 2011, Bank Syari’ah Dari Teori ke Praktik, Jakarta, Gema
Insani Press.
Sabiq , Sayid., 2006, Fiqih Al-sunnah, Beirut, Darul Fikri.
Sunarto Dzulkifli,Perbankan syariah,2007, Jakarta ; Zikrul Hakim,hal. 2-4.
http://islam-full.blogspot.co.id/2010/12/haramkah-jual-beli-emas.html
https://konsultasi.wordpress.com/2014/10/08/riba-pengertian-jenis-dan-contohnya/
https://almanhaj.or.id/4045-riba-nasi-ah-riba-fadhl-jual-beli-emas-lama-dengan-emas-
baru.html
http://www.kuliah.info/2015/05/pengertian-dan-perbedaan-bank.html
http://islamiwiki.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-riba-hukum-dan-
bahayanya.html#.WET7PdJ97IU
http://pengusahamuslim.com/1834-tahukah-anda-apa-itu-riba-jahiliyah.html
http://trysutriani.blogspot.co.id/2014/12/makalah-riba-dalam-ekonomi-islam.html

19
BAB 4

Tanya Jawab

1. Bagaimana cara menghindari riba? (Anwar)


Jawab :
a. Harus melakukan akad terlebih dahulu sebelum melakukan pinjam meminjam
b. Paham hukum riba dan mengerti terlebih dahulu bahaya riba

2. Apakah makelar tanah termasuk riba atau tidak? (Trubus Triono)


Jawab :
Jika Komisi untuk makelar dibebankan pada harga yang mesti dibayar pembeli tanpa
sepengetahuan pemilik maka tidak diperbolehkan. Jika komisi bagi makelar dibebankan
pada pembeli dengan sepengetahuan si pemilik maka dibolehkan

3. Apa yang dimaksud dengan mencemarkan seorang muslim pada hadits “Dari Abdullah
bin Mas’ud ra. Bahwa Nabi Saw bersabda : “Riba itu ada 73 bab. Yang paling ringan
ialah seperti seorang lelaki menikahi ibunya dan riba yang paling berat ialah
mencemarkan kehormatan seorang muslim”. (HR. Ibnu Majah dengan singkat, Hakim
dengan cukup sempurna dan telah disahihkan . Bulughul maram 855). (Mulyanto)
Jawab :
Mencemarkan kehormatan seorang muslim disini diartikan bahwa setiap muslim
diharamkan untuk mencemarkan kehormatan seorang muslim lainnya, dikarenakan dapat
menimbulkan fitnah. Misal : Gossip atau menggunjing orang lain, mencemarkan nama
baik di sosial media dan kegiatan fitnah yang lain.

4. Mengapa pemberi riba dan yang melakukan riba dosanya sama? (Rian Syaiful Rohman)
Jawab :
Karena hakikat larangan tersebut tegas, mutlak dan tidak mengandung perdebatan. Tidak
ada ruang bahwa riba hanya mengacu sekedar pinjaman dan bukan bunga, karena Nabi
melarang mengambil, meskipun kecil pemberian jasa atau kebaikan sebagai syarat
pinjaman, sebagai tambahan dari uang pokok.

20

Anda mungkin juga menyukai