Anda di halaman 1dari 5

Kiat Sukses ML (Money Laundering/Pencucian Uang)

gambar dari harian jogja

Kasus Melinda Dee, pegawai Citibank yang diduga menyelundupkan dana nasabah,
mulai merambat kemana-mana. Sekarang ada dugaan pencucian uang yang
dilakukan oknum pejabat jendral ‘big boss’ penggemar ‘big size’ (sudah bukan big
lagi, tapi monsterrrr :p). Ngomong-ngomong, apa sih ML (money
laundering/pencucian uang) itu? Tulisan ini mencoba memaparkan pengertian ML
dan modus-modus yang biasa dipakai.

Tujuannya? Jika Anda orang baik, setidaknya Anda akan tahu bentuk2white collar
crime zaman sekarang. Jika Anda orang jahat, maka jika Anda mendapatkan uang
dari hasil korupsi atau berjualan narkoba suatu hari nanti, Anda tidak akan mudah
tertangkap.
Apa itu Money Laundering???
Money laundering (ML) adalah usaha untuk mengubah harta haram menjadi seolah-
olah halal. Pakai simulasi aja deh. Misalnya Anda adalah seorang pegawai yang
memiliki usaha sampingan peternakan tuyul. Dalam semalam ‘nuyul‘, Anda bisa
memperoleh dana segar 10 juta. Tentu penghasilan Anda 300 juta sebulan.
Nah, misalkan Anda ingin membeli mobil mewah seharga 1 milyar. Anda bisa saja
langsung membeli dari hasil nuyul selama 4 bulan. Tapi apa pendapat teman-teman
kantor? Anda pasti akan menjadi biang gossip jika keesokan hari langsung
membawa mobil baru. Lha wong kepala kantor Anda aja nggak akan mampu
membeli mobil itu kecuali puasa sekeluarga selama 15 tahun.
Usaha untuk menciptakan alasan datangnya harta secara halal itulah disebut ML.
Anda harus melakukan ML sehingga dana haram hasil nuyul terkesan berasal dari
sumber yang halal. Nanti akan saya jelaskan teknik-teknik yang bisa Anda pakai.
Sejarah ML
Ternyata praktik ML sudah dilakukan sejak 2000 tahun yang lalu dimasa-masa
kerajaan China. Untuk menghindari pajak dari pemerintah, banyak pedagang
menyelundupkan dan menyembunyikan harta yang dimilikinya. Istilah money
laundrysendiri berasal dari dedengkot gangster Chicago Al Capone pada tahun 1920-
an, yang membeli jaringan laundry bernama Sanitary Cleaning Shops, dan
menjadikan bisnis ini sebagai kedok jual beli alcohol illegal.
Jika ada yang bertanya darimana Al Capone membiayai hidup mewahnya, maka dia
cukup menjawab; “well, ternyata semakin banyak orang sibuk yang mencucikan
pakaiannya ditempat saya”. Orang2 takkan tahu jika pendapatan terbesarnya
berasal dari penjualan miras illegal.
Bagaimana Caranya?

dari jurnal

Secara garis besar, ML melibatkan tiga fase: placement,


layering dan integration.Placement berarti menempatkan harta haram kita kedalam
berbagai jenis asset (uang, saham, real estate, surat berharga, dll). Layering adalah
tahap “pengocokan”. Mengaburkan status kepemilikan asset haram tersebut,
sehingga seolah-olah dimiliki dari hasil halal. Lalu tahap integration adalah kembali
menggabungkan harta yang dikocok dan sudah dicuci tadi. Harta haram pun siap
dinikmati.
Modus-modus ML dapat digolongkan menjadi modus tradisional atau kontemporer.
Dalam modus tradisional, biasanya pelaku ML menggunakan institusi keuangan
untuk melakukan teknik dibawah ini:

Smurfing
Dengan smurfing, uang dipecah-pecah menjadi rekening kecil yang tidak terdeteksi.
Mengapa dipecah menjadi kecil-kecil? Karena ada kewajiban bagi pihak bank untuk
melaporkan ke PPATK transaksi dalam jumlah tertentu (kalo ga salah 500 juta).
Sedangkan di Amerika, jumlahnya $10,000. Jika lebih dari itu maka pihak bank
wajib menulis Currency Transaction Report (CTR) kepada Financial Crimes
Enforcement Network (FinCEN). Lonjakan transaksi yang drastis membuat sebuah
rekening mendapat pengawasan Suspicious Activity Reports (SARs).

Untuk itulah rekening dipecah, lalu ditransfer keberbagai bank. Smurfing melibatkan
banyak bank dengan banyak rekening (tergantung nominal yang ingin dicuci).
Pelaku biasanya menyiapkan bulk account (rekening tampungan) untuk menampung
dana hasil smurfing ini dengan data fiktif.
Off Shore Banking
Modus ini melibatkan institusi keuangan dinegara yang terkenal menjadi surga uang.
Biasanya perbankan didaerah Karibia. Mereka tidak menanyakan darimana uang
Anda berasal. Yang penting ada uang. Tujuan favorit para ML-ers adalah Caymand
Island, Hong Kong, dan Bahama. Dinegara-negara itu, data kerahasiaan Anda
dijamin oleh hukum Negara setempat. Cukup berikan uang haram Anda, mereka
yang bekerja mencuci uang itu.

Shell companies
Perusahaan kerang? Jangan bayangkan Krusty Krab dengan Spongebob didalamnya.
Shell company adalah perusahaan fiktif yang sengaja diciptakan untuk transaksi
keuangan fiktif. Misalnya Anda tercatat sebagai komisaris PT Abal-Abal Tbk di
Christmas Island sana. Perusahaan itu tidak pernah beroperasi (bahkan tak pernah
ada). Tapi Anda mengakui menerima gaji dari perusahaan itu. Lagipula, siapa yang
pernah pergi ke Christmas Island??? (hey, pulau ini benar-benar nyata!)

Infiltrasi Investasi (Troya)


Istilah ini saya ciptakan sendiri. Gampangnya begini: Anda memecah uang haram
Anda untuk dibelikan produk-produk investasi di institusi resmi. Entah reksadana,
saham, obligasi ritel, atau apa saja. Tujuannya? Seperti kuda troya. Kita
menyusupkan uang haram kedalam institusi halal. Dan voila, kita mendapatkan
return investasi yang legal. Jika kasus MD di Citibank terbukti ada indikasi ML, maka
modus inilah yang digunakan. Saran saya: tempatkan uang Anda dalam jumlah kecil
untuk menghindari kecurigaan.

Modus Kontemporer
Melakukan ML disektor keuangan semakin sulit dan rumit. Pengawasan semakin
ketat. Tapi tenang bos, karena zaman semakin canggih, maka kita sebagai penjahat
masa depan harus berpikir lebih canggih lagi. Ada beberapa modus non keuangan
yang bisa Anda pakai.
Export-Import
Dibutuhkan kesabaran dan kerjasama untuk melakukan modus ini. Anda tidak bisa
melakukannya seorang diri. Yang perlu Anda lakukan hanya melakukan perubahan
nilai barang. Jadi misal Anda ingin mencuci uang 1 milyar. Cukup belikan barang
ekspor, misalnya kerajinan senilai 100 juta. Lalu naikkan dokumen ekspornya
menjadi senilai 1 milyar. Eksportir (perusahaan fiktif yang juga Anda miliki)
melakukan pembayaran 1 milyar untuk barang yang sebenarnya hanya bernilai 100
juta. Dan 1 milyar itu sudah menjadi harta legal saat ini.

Barang-barang Seni
ini adalah modus yang jarang terendus. Ada berbagai cara. Pencuci uang bisa
membeli dipasar gelap, memalsukan dokumen perolehan barang seni tersebut, lalu
menjualnya kebalai lelang diluar negeri. Atau membeli dari balai lelang resmi,
menurunkan nilainya didokumen ekspor-impor, membawanya kenegara asal, lalu
menjualnya diharga pasar. Jikapun tidak laku, nilai barang seni terbukti terus
meningkat sepanjang tahun. Modus Ini dipilih karena belum ada regulasi keuangan
yang mengatur balai lelang. Mereka bebas melakukan transaksi tanpa ada
kewajiban melaporkan kepihak yang berwajib.

Yayasan Sosial
Modus ini hanya boleh Anda lakukan jika Anda tidak percaya akhirat atau sudah siap
untuk hidup dineraka jahanam. Karena memang kita akan menggunakan yayasan
social sebagai kedok kejahatan illegal. Simple saja, dirikan yayasan. Biayai
operasionalnya. Ciptakan donator fiktif. Lalu biayai gaya hidup mewah Anda atas
nama yayasan. Mau beli rumah, tinggal pakai atas nama yayasan. Beli mobil juga
gitu.

Semakin sip jika Anda punya bisnis riil. Misalnya Anda punya catering, maka
ciptakan transaksi fiktif pemesanan buka bersama anak yatim atas nama yayasan
tersebut. Meskipun tidak pernah ada buka bersama anak yatim, dan tidak pernah
ada masakan yang dimasak. Tapi rekam transaksi akuntansi menunjukkan uang
yang benar-benar ada. Dan itu legal. Yayasan juga tidak diwajibkan untuk diaudit
oleh akuntan public. Benar-benar surga dunia…

Tips Menjadi Penjahat Hebat


Ilmu pencucian uang lebih mirip sebuah seni. Dibutuhkan kecerdasan, kesabaran,
dan keberanian. Untuk menjadi pencuci uang yang sukses, juga dibutuhkan modal
social. Anda bisa membaca tipsnya ditulisan saya sebelumnya “Menjadi Penjahat
yang Paling Jahat”.
Dengan mengamalkan ilmu pencucian uang ini ditambah tips yang saya sarankan,
saya percaya di neraka nanti, Cesare Lambroso (bapak kriminologi Italia abad 16)
akan datang kepada Anda. Memberikan selamat, pelukan hangat, dan gelar
kehormatan: L’grande Delinquente!!!.
Selamat mencoba.

modus2 pencucian uang (Yoga:2011)

Daftar Pusaka
Alldridge, Pater. 2008. Money Laundering and Globalization. Journal of Law and
Society Vol 35 number 4 Gaidelys, Vaidas dan Gediminas Buciunas. 2008. Money
Laundering and its Economic Impacts in the Context of the Fight Against
Terrorism.Engineering Economics no 3 (58)
Ispas, Roxana. 2009. Money Laundering Through Offshore Area. Annals of the
University of Petrosani Economics 9(2)
Purkey, Hannah. 2010. The Art of Money Laundering. Florida Journal of International
Law vol 22.
Zdanawicz, John S. 2009. Trade Based Money Laundering and Terrorist
Financing.Review of Law and Economics 5:2

Anda mungkin juga menyukai