Anda di halaman 1dari 2

Masalah pencucian uang ini, sebenarnya telah lama dikenal.

Dalam sejarah hukum bisnis


munculnya money laundering dimulai dari negara Amerika Serikat sejak tahun 1830. Pada
waktu itu banyak orang yang membeli perusahaan dengan uang hasil kejahatan (uang panas)
seperti hasil perjudian, penjualan narkotika, minuman keras secara illegal dan hasil pelacuran.
2 Namun istilah money laundering baru muncul ketika Al Capone, salah satu mafia besar di
Amerika Serikat, pada sekitar Tahun 1930-an Al Capone dan Gang Mafia lainnya melakukan
perbuatan menyembunyikan hasil kejahatannya (perjudian, prostitusi, pemerasan, dan
penjualan gelap minuman keras). Untuk mengelabuhi pemerintah, para mafia mendirikan
perusahaan binatu (landromat), untuk mencampur hasil kejahatan mereka sehingga tidak
dicurigai terlibat kejahatan. Disinilah merupakan awal inspirasi yang pada akhirnya
melahirkan istilah money laundering. (1)
Walau demikian, Al Capone tidak dituntut dan dihukum dengan pidana pejara atas kejahatan
tersebut, akan tetapi lebih karena telah melakukan penggelapan pajak. Selain Al Capone,
terdapat juga Meyer Lansky, mafia yang menghasilkan uang dari kegiatan perjudian dan
menutupi bisnis ilegalnya itu dengan mendirkan bisnis hotel, lapangan golf dan perusahaan
pengemasan daging. Uang hasil bisnis ilegal ini dikirimkan ke beberapa bank-bank di Swiss
yang sangat mengutamakan kerahasiaan nasabah, untuk didepositokan. Deposito ini
kemudian diagunkan untuk mendapatkan pinjaman yang dipergunakan untuk membangun
bisnis legalnya. Berbeda dengan Al Capone, Meyer Lansky justru terbebas dari tuntutan
melakukan penggelapan pajak, tindak pidana termasuk tindak pidana pencucian uang yang
dilakukannya.
Istilah money laundering sebagai sebutan sebenarnya belum lama dipakai. Penggunaan
pertama kali dipakai pada surat kabar dikaitkan dengan pemberitaan mengenai skandal
Watergate di Amerika Serikat pada tahun 1973, sedangkan dalam konteks pengadilan atau
hukum, penggunaan istilah money laundering muncul pertama kali pada tahun 1982 dalam
suatu perkara US $ 4,255,625.39 (1982) 551 F Supp.314. Kasus tersebut menyangkut denda
terhadap pencucian uang hasil penjualan kokain Colombia. Sejak itu, istilah tersebut telah
diterima dan digunakan secara luas di seluruh dunia? Kemudian istilah ini populer pada tahun
1984, tatkala Interpol mengusut pemutihan uang mafia Amerika Serikat yang terkenal dengan
Pizza Connection yang menyangkut dana sekitar US $ 600 juta, yang ditransfer melalui
serangkaian transaksi finansial yang rumit ke sejumlah Bank di Swiss dan Italia. Transfer
tersebut dengan menggunakan restoran-restoran (2) pizza yang tersebar luas di seluruh
Amerika Serikat' sebagai sarana usaha untuk mengelabui sumber dana.
Dunia internasional bersepakat melarang kejahatan yang berhubungan dengan narkotika dan
Pencucian Uang. Kesepakatan ini dituangkan dalam sebuah konvensi the United Nation
Convention Against Illicit Trafic in Narcotics, Drugs and Psychotropic Substances of 1988,
yang biasa disebut dengan the Vienna Convention, disebut juga UN Drug Convention 1988
yang mewajibkan para anggotanya untuk menyatakan pidana terhadap pelaku tindakan
tertentu yang berhubungan dengan narkotika dan money laundering." Dalam
perkembangannya, proses yang dilakukan lebih kompleks lagi dan sering menggunakan cara
mutakhir sedemikian rupa sehingga seolah-olah uang yang diperoleh benar-benar alami.
Karena itu, wajar jika dalam The National Money Laundering Strategy for 2000 yang
merupakan blueprint Amerika Serikat dalam upaya menanggulangi money laundering telah
dikemukakan bahwa money laundering itu relatif mudah untuk diucapkan, akan tetapi sulit
dilakukan investigasi dan penuntutan. Khususnya, seseorang yang melakukan sebuah
transaksi keuangan dengan ketentuan bahwa dana atau kekayaan yang dilakukan transaksi itu
adalah hasil kejahatan.
Sifat money laundering menjadi universal dan menembus batas-batas yurisdiksi negara,
sehingga masalahnya bukan saja bersifat nasional, tetapi juga masalah regional dan
internasional. Praktik money laundering bisa dilakukan oleh seseorang tanpa harus, misanya
ia bepergian ke luar negeri. Hal ini bisa dicapai dengan kemajuan teknologi informasi melaui
sistem cyberspace (internet), di mana pembayaran dilakukan melalui bank secara elektronik
(cyberpayment). Begitu pula seseorang pelaku money laundering bisa mendepositokan uang
kotor (dirty money, hot money) kepada suatu bank tanpa mencantumkan identitas, seperti
halnya berlaku di negara Austria. 13
Upaya lain yang dilakukan oleh pelaku tindak pidana pencucian uang untuk mencuci harta
hasil kejahatan selain ke dalam sistem keuangan (3) (financial system) terutama ke dalam
sistem perbankan (banking system), juga melalui penyedia barang dan/atau jasa lain dan juga
penggunaan profesi sebagai gatekeeper.' Tindakan pencucian uang melalui penyedia barang
dan/atau jasa lain dapat berupa pembelian aset berharga seperti rumah mewah, mobil mewah,
emas batangan, permata, dan lain-lain baik untuk investasi maupun untuk dimanfaatkan
untuk kepentingan pribadi atau pihak lain. Selain memanfaatkan lembaga keuangan, para
pencuci uang juga memanfaatkan profesi-profesi tertentu di mana hubungan antara profesi
tersebut dengan kliennya dilindungi kerahasiaannya oleh undang-undang atau kode etik.
Hasil riset tipologi dan kasus-kasus tindak pidana pencucian uang mencuat ke permukaan,
menunjukkan bahwa profesi-profesi tertentu seperti solicitors, attorneys, accountants
financial advisor, notaries dan fiduciaries lainnya dimanfaatkan oleh para pelaku pencucian
uang untuk mengaburkan asal-usul uang atau dana yang sejatinya berasal dari tindak pidana.
16
Jasa layanan yang diberikan profesi tersebut dimanipulasi oleh para pelaku pencucian uang
untuk menyembunyikan identitas pelaku dan menyalurkan keuntungan-keuntungan yang
diperoleh dari tindak pidana. Lazimnya, kiat yang digunakan adalah dengan menggunakan
rekening para solicitors atau attorneys untuk melakukan penempatan dana melalui tahap
placement dan layering, misalnya pada bank, dengan cara menawarkan anonimitas hal
istimewa hubungan antara solicitor dan kliennya (the anonymity of the solicitor client
privilege). Dalam hubungan yang sama, pengacara atau akuntan biasanya mendirikan
perusahaan-perusahaan gadungan untuk membangun jaringan yang semakin kompleks dan
rumit dengan maksud menyembunyikan atau mengaburkan asal-usul dana hasil kejahatan dan
sekaligus menyembunyikan identitas pihak-pihak yang terkait. (4)

Anda mungkin juga menyukai