ANAMNESIS
Identitas Keluhan utama
Keluhan penyerta
Tiba-tiba bertambah biru setelah menangis Riwayat penyakit sekarang KU; pasien dikatakan menderita kebocoran jantung; Riwayat penyakit dahulu pernah terjadi sebelumnya saat pasien habis BAB
Riwayat Anak
keluhan menetek sebentarsebentar dan cepat lelah (+); Keluhan BB sulit naik (+).
Riwayat keluarga
Pemeriksaan Fisik
1.
Pemeriksaan tanda vital (TD, Suhu afebris, RR 52/menit, Nadi 150x/menit), keadaan umum, gizi, kulit, BB, TB,
1.
Inspeksi
2. 3.
Mata: anemis (-/-), ikterik (-/-) Jantung: sistolik murmur sepanjang regio parsternal kiri; gallop(-)
Palpasi
Auskultasi
4.
/-)
5.
: clubbing
Pemeriksaan penunjang
Lab Hb & Ht karena sat. O2 pH Pasien dgn Hb & Ht yg = mungkin anemia def.fe Radiologis aliran darah pulmonal, pembesaran jantung(-). EKG Pada EKG sumbu QRS hampir selalu berdeviasi ke kanan. Tampak pula hipertrofi ventrikel kanan. Pada anak besar dijumpai P pulmonal Ekokardiografi Dilatasi aorta; overriding aorta dgn
Diagnosis Banding
Defek septum ventrikel (DVS) (PJB) yang paling sering ditemukan, sekitar 30% dari semua jenis PJB. Pada DVS kecil terjadi pirai dari ki-ka yang minimal sehingga tidak terjadi gangguan hemodinamik yang berarti. Pada defek sedang & besar terjadi pirau yang bermakna dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan.
seluruh PJB.
DPA sering dijumpai pada bayi
prematur
Pada bayi baru lahir, duktus
arteriosus yang semula mengalirkan darah dari a.pulmonalis ke aorta akan berfungsi sebaliknya karena resistensi vascular paru menurun dengan tajam dan secara normal mulai menutup.
Ketiga jenis stenosis pulmoner tersebut tersebut akan muncul dengan bising sistolik didaerah garis sternal kiri atas.
Dalam keadaan normal, aorta berhubungan dengan ventrikel kiri jantung dan arteri pulmonalis berhubungan dengan ventrikel kanan jantung. Pada transposisi arteri besar yang terjadi adalah kebalikannya.
kelainan dimana bilik kanan memiliki jalan keluar ganda, yaitu aorta dan arteri pulmonalis
bilik kanan harusnya terhubung dengan ateri pulmonalis dan bilik kiri
tersambung dengan aorta.
Etiologi
Faktor endogen : kelainan
Epidemiologi
TOF= PJB no. 4 setelah VSD, ASD
& DPA.
10-15% dr seluruh PJB sianotik,
hipertensi, PJ.
Faktor eksogen : ikut program KB
Patologi
Pada Tetralogi of Fallot terdapat kombinasi 4 hal yang abnormal,
Manifestasi Klinis
Pada mulanya sering kali tiada gejala (Ada sianosis bila berat
yaitu :
Stenosis Pulmonal Hiipertrofi Ventrikel kana Overriding Aorta Defek Septum Ventrikel
Patofisiologi
Komplikasi
Trombosis pulmonal = viskositas darah karena polistemia.
otak. Aliran darah lambat infark kecil di otak tempat abses timbul.
Perdarahan = Bayi dengan sianosis disertai dengan lamanya
Penatalaksanaan
Medikamentosa
1.
Morphine sulfat 0,1-0,2 mg/kg SC, IM atau IV untuk menekan pusat pernafasan dan mengatasi takipneu.
Propanolol 0,01-0,25 mg/kg IV perlahan-lahan untuk menurunkan denyut jantung sehingga serangan dapat diatasi
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa
1.
Pembedahan
1.
dan gigi untuk meniadakan sumber infeksi terjadinya endokarditis infektif atau
pulmonal dengan
menghubungkan a.subklavia dengan
abses otak.
3.
a.pulmonalis yang
ipsilateral.
Hindari dehidrasi
Prognosis
Jika tidak dilakukan tindakan operasi maka rata-rata
Kesimpulan
Dari anamnesis diketahui bahwa pasien mengalami sianosis yang
TOF sehingga dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk konfirmasi. Selain itu terdapat juga diagnosis banding lain seperti VSD, atresia pulmonal, stenosis pulmonal, dan TGA.