Anda di halaman 1dari 28

TUGAS TERSRUKTUR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT ASEHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TRAUMA SPINAL PKM-M

Disusun oleh: LISTIA PUJI RAHMANIA GUST"M" RIDH" M# DIDI IRAWAN DIANA DEDE R# NA"MI 'ETT( (UNIK" G1D0090 ! G1D0090 $ G1D00%0 & G1D00%0 G1D00%0 ) G1D00%0 *

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KE+UDA(AAN NASI"NAL UNI,ERSITAS JENDERAL S"EDIRMAN 'AKULTAS KED"KTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN PURW"KERT" !01!

KATA PENGANTAR Cedera medulla spinalis adalah suatu kerusakan fungsi neurologis yang sering kali disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Trauma spinal ini mengakibatkan fungsi konduksi saraf terganggu, reflex dan fungsi motorik berkurang, terjadi perubahan sensasi, dan syok neurogenik. Tenaga keperawatan sangat penting dalam upaya peningkatan perkembangan kesehatan karena perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan terbanyak. Kualitas ilmu keperawatan dalam menangani masalah sangat dibutuhkan. Salah satunya dengan menerapkan asuhan keperawatan gawat darurat yang kritis dan bertujuan agar meningkatkan derajat kesehatan pasien. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini yaitu !. "llah S#T yang memberikan kesehatan serta kesempatan untuk membuat tugas ini $. %rangtua yang sangat membantu pemberian moti&asi serta nasehat yang bermanfaat dalam proses penulisan yang cukup banyak menyita waktu. '. (apak )idlwan Kamaludin, *.Kep dari +urusan Keperawatan ,K-K ./S%01 yang selalu membimbing kami. 2. Teman3teman lain yang telah memberi moti&asi bagi penulisan tugas ini. Karya ini diharapkan dapat memberikan masukan informasi serta wacana yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya. Purwokerto, %ktober $4!$

Penulis

DA'TAR ISI C%50) .............................................................................................................. K"T" P0/6"/T") ....................................................................................... -1",T") -S- ...................................................................................................... --("( - P0/1"7.8."/ .................................................................................. --". 8atar (elakang 9999999999999999999999 ! (. )umusan *asalah 99999999999999999999... ! C. Tujuan 9999999999999999999999999. ' 1. *anfaat 999999999999999999999999... ' ("( -- T-/+"."/ P.ST"K" 999999999999999999 --". 1efinisi 9999999999999999999999999 ! (. 0tiologi 9999999999999999999999999 ! C. Tanda dan 6ejala 999999999999999999999. ' 1. Patofisiologi 99999999999999999999999. ' 0. Komplikasi Klinis 999999999999999999999 ' ,. Pengkajian Kegawatdaruratan 9999999999999999. ' 6. Pemeriksaan Penunjang 999999999999999999... ' 7. -nter&ensi Kegawatdaruratan dan *onitoring 9999999999. ' -.. Penatalaksanaan *edis dan Kegawatdaruratan 999999999... ' +. Pemulangan Klien 999999999999999999999 ' ("( --- "S.7"/ K0P0)"#"T"/ 6"#"T 1").)"T 999999. --". Pengkajian 99999999999999999999999... ! (. 1iagnosa 999999999999999999999999.. ! C. -nter&ensi 999999999999999999999999. ' 1. 0&aluasi 999999999999999999999999... ' ("( -5 P0/.T.P 99999999999999999999999. --". Kesimpulan 99999999999999999999999.. ! (. Saran 99999999999999999999999999. !

1",T") P.ST"K"......................................................................................... ---

+A+ I PENDAHULUAN A# L-.-/ +el-0-n1 Cidera medulla spinalis adalah suatu kerusakan fungsi neurologis yang disebabkan seringkali oleh kecelakaan lalu lintas. "pabila cedera itu mengenai daerah 8 !3$ dan:atau dibawahnya maka dapat nmengakibatkan hilangnya fungsi motorik dan sensorik serta kehilangan fungsi defekasi dan berkemih. Cidera medulla spinalis diklasifikasikan sebagai komplet kehilangan sensai fungsi motorik &olunteer total dan tidak komplet campuran kehilangan sensasi dan funghsi motorik &olunteer ; *arilynn 0. 1oenges, !<<<=''> ?. Cidera medulla spinalis adalah masalah kesehatan mayor yang mempengaruhi !@4.444 orang di "merika Serikat, dengan perkiraan !4.444 cedera baru yang terjadi setiap tahun. Kejadian ini lebih dominan pada pria muda sekitar lebiih dari A@B dari seluruh cedera ; SuCanne C. SmeltCer, $44! = $$$4 ?. 1ata dari bagian rekam medi )umah Sakit . mum Pusat ,atmawati didapatkan dalam @ bulan terakhir terhitung dari +anuari sampai +uni $44' angka kejadian untuk fraktur adalah !D@ orang yang di dalamnya termasuk anghka kejadian untuk cedera medulla spinalis yang berjumlah $4 orang ; !$,@B?. Pada usia 2@3sn fraktur banyak terjadi pada pria dibandingkan pada wanita karena olahraga, pekerjaan, dan kecelakaan bermotor. Tetapi belakangan ini wanita lebih banyak dibandingkan pria karena factor osteoporosis yang diasosiasikan dengan perubahan hormonal ;menopause? ;dikutip dari *edical Surgical /ursing, Charlene +. )ee&es, !<<<?. Klien yang mengalami cedera medulla spinalis khususnya bone loss pada 8$3' membutuhkan perhatian lebih diantaranya dalam pemenuhan kebutuhan "18 dan dalam pemenuhan kebutuhan untuk mobilisasi. Selain itu klien juga berrsiko mengalami komplikasi cedera spinal seperti syok spinal, thrombosis &ena profunda, gagal nafas,= pneumonia dan hiperfleksia

autonomic. *aka dari itu sebagai perawat merasa perlu untuk dapat membantu dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan cedera medulla spinalis dengan cara promotif, pre&entif, kuratof, dan rehabilitati&e sehingga masalahnya dapat teratasi dank lien dapat terhindar dari masalah yang paling buruk. (. )umusan *asalah (erdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, dirumuskan masalah (agaimana asuhan keperawatan untuk pasien yang mengalami cedera spinalE C. Tujuan !. Tujuan .mum *engetahui asuhan keperawatan untuk pasien dengan cedera medulla spinal. $. Tujuan Khusus a. *engidentifikasi pasien dengan cedera medulla spinal b. *engidentifikasi asuhan keperawatan untuk pasien dengan cedera medulla spinal. 1. *anfaat !. *ahasiswa mengetahui patofisiologi cedera : trauma spinal $. *ahasiswa mengetahui cara pengkajian pasien dengan trauma spinal '. *ahasiswa mengetahui diagnosa pasien dengan trauma spinal 2. *ahasiswa mengetahui inter&ensi pasien dengan trauma spinal @. *ahasiswa mengetahui penanganan kegawatdaruratan pasien dengan trauma spinal

+A+ II TINJAUAN PUSTAKA A# De2inisi *edula spinalis ;spinal cord? merupakan bagian susunan saraf pusat yang terletak di dalam kanalis &ertebralis dan menjulur dari foramen magnum ke bagian atas region lumbalis. Trauma pada medulla spinalis dapat ber&ariasi dari trauma ekstensi fiksasi ringan yang terjadi akibat benturan secara mendadak sampai yang menyebabkan transeksi lengkap dari medulla spinalis dengan Fuadriplegia ; ,ransisca (. (atticaca. $44> ?. Cedera medulla spinalis adalah suatu kerusakan fungsi neurologis yang sering kali disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. "pabila cedera itu mengenai daerah 8!3$ dan:atau dibawahnya maka akan dapat mengakibatkan hilangnya fungsi motorik dan sensorik serta kehilangan fungsi defekasi dan berkemih. ;1oengoes, !<<<= ''>? Cedera medulla spinalis adalah suatu kerusakan fungsi neurologis yang disebabkan oleh benturan pada daerah medulla spinalis. ;smeltCer, $44!?. Trauma spinal cord adalah cedera yang mengakibatkan fungsi konduksi saraf terganggu, reflex dan fungsi motorik berkurang, terjadi perubahan sensasi, dan syok neurogenik. ;Campbell, $442 = !'4? +# E.iolo1i !. Kecelakaan di jalan rasa ;penyebab paling sering? $. %lahraga '. *enyelam pada air yang dangkal 2. 8uka tembak atau luka tikam @. 6angguan lain yang dapat menyebabkan cedera medulla spinalis seperti spondiliosis ser&ikal dengan mielopati, yang menghasilkan saluran empit dan mengakibatkan cedera progresif terhadap medulla spinalis dan akar=

mielitis akibat proses inflamasi infeksi mauoun non3infeksi= osteoporosis yang disebabkan oleh fraktur kompresi pada &ertebra= siringmielia= tumor infiltrasi maupun kompresi dan penyakit &ascular. ; ,ransisca (. (atticaca. $44>.? 3# T-n4- 4-n Ge5-l+ika dalam keadaan sadar, pasien biasanya mengeluh nyeri akut pada bagian belakang belakang leher, menyebar sepanjang saraf yang terkena. Pasien sering mengatakan takut kalau leher atau punggungnya patah. Cedera saraf spinal dapat menyebabkan gambaran paraplegia atau Fuadriplegia. Skibat dari cedera kepala bergantung pada tingkat cedera pada medulla dan tipe cedera ; (runner G Suddarth. $44$ ?. Tingkat neurologic yang berhubungan dengan tingkat sensori dan motorik bagian bawah yang normal. Tingkat neurologic bagian bawah mengalami paralisis sensori dan motorik total, kehilangan kontrol kandung kemih dan usus besar ;biasanya terjadi retensi urin, penurunan keringat dan tonus &asomotor dan penurunan tekanan darah yang diawali dengan resistensi &askuler perifer?. Tipe cedera mengacu pada luasnya cedera medulla spinalis itu sendiri ; (runner G Suddarth. $44$ ?. *asalah pernafasan dikaitkan dengan penurunan fungsi pernapasan, beratnya bergantung pada tingkat cedera. %tot3otot yang berperan dalam pernapasan adalah abdominal, interkostal ;T!3T!!? dan diafragma. Pada cedera medulla ser&ikal tinggi, kegagalan pernapasan akut adalah penyebab utama kematian ; (runner G Suddarth. $44$ ?. Sedangkan menurut (aughman G 7ackley ;$444 >A? tanda dan gejala trauma spinal yaitu a. /yeri akut pada belakang leher yang menyebar sepanjang saraf yang terkena. (ila penderita sadar, pasti ada nyeri pada bagian tulang belakang yang terkena. *asalahnya adalah bahwa cukup sering ada cedera kepala ;penderita tidak sadar?, atau ada cedera yang lain seperti misalnya patah

tulang paha, yang jauh lebih nyeri dibandingkan nyeri pada tulang belakangnya. b. c. d. Paraplegia Tingkat neurologis Paralisis sensorik dan motorik total di bawah tingkat neurologis Kehilangan kontrol kandung kemih dan usus ;biasanya dengan retensi urine dan distensi kandung kemih? Kehilangan kemampuan berkeringat dan tonus &asomotor di bawah tingkat neurologis )eduksi tekanan darah yang sangat jelas akibat kehilangan tahanan &askular perifer. *asalah pernapasan Hang berhubungan dengan gangguan fungsi pernapasan = keparahan bergantung pada tingkat cidera 6agal napas akut mengarah pada kematian pada cidera medulla ser&ikal tinggi. *enurut menurut 0/" ;$444 2$D?, tanda dan gejala adalah sebagai berikut Pernapasan dangkal penggunaan otot3otot pernapasan pergerakan dinding dada 7ipotensi ;biasanya sistole kurang dari <4 mm7g? (radikardi Kulit teraba hangat dan kering Poikilotermi ;Ketidakmampuan mengatur suhu tubuh, yang mana suhu tubuh bergantung pada suhu lingkungan? kehilangan sebagian atau keseluruhan kemampuan bergerak Kehilangan sensasi terjadi paralisis, paraparesis, paraplegia atau Fuadriparesis:Fuadriplegia adanya spasme otot, kekakuan

*enurut menurut Campbell ;$442 = !''? Kelemahan otot "danya deformitas tulang belakang adanya nyeri ketika tulang belakang bergerak terjadinya perubahan bentuk tulang ser&ikal akibat cedera Kehilangan control dalam eliminasi urin dan feses, terjadinya gangguan pada ereksi penis ;priapism? Tanda dan gejala bergantung pada lokasi yang mengalami trauma dan apakah trauma terjadi secara parsial atau total. (erikut ini berdasarkan lokasi trauma a. "ntara C! sampai C@ )espiratori paralisis dan kuadriplegi, biasanya pasien meninggal b. "ntara C@ dan CD Paralisis kaki, tangan, pergelangan= abduksi bahu dan fleksi siku yang lemah= kehilangan refleks brachioradialis c. "ntara CD dan CA Paralisis kaki, pergelangan, dan tangan, tapi pergerakan bahu dan fleksi siku masih bisa dilakukan= kehilangan refleks bisep d. "ntara CA dan C> Paralisis kaki dan tangan e. C> sampai T! 7ornerIs syndrome ;ptosis, miotic pupils, facial anhidrosis?, paralisis kaki f. "ntara T!! dan T!$ Paralisis otot3otot kaki di atas dan bawah lutut

g. T!$ sampai 8! Paralisis di bawah lutut h. Cauda eFuina 7iporeflex atau paresis extremitas bawah, biasanya nyeri dan usually pain and hyperesthesia, kehilangan control bowel dan bladder i. S' sampai S@ atau conus medullaris pada 8! Kehilangan kontrol bowel dan bladder secara total

D# P-.o2isiolo1i "kibat suatu trauma mengenai tulang belakang , jatuh dari ketinggian, kecelakaan lalu lintas, kecelakaan olahraga, mengakibatkan patah tulang belakang= paling banyak cer&ikalis dan lumbalis. ,raktur dapat berupa patah tulang sederhana, kompresi, kominutif, dan dislokasi, sedangkan sumsum tulang belakang dapat berupa memar, kontusio, kerusakan melintang, laserasi dengan atau tanpa gangguan peredaran darah, blok saraf parasimpatis, pelepasan mediator kimia, kelumpuhan otot pernapasan, respon nyeri hebat dan akut anestesi. -skemia dan hipoksemia syok spinal, gangguan fungsi rektum, kandung kemih.(ila hemoragik terjadi pada daerah medulla spinalis, darah dapat merembes ke ekstradural, subdural atau daerah subarachnoid pada kanal spinal. Segera setelah terjadi kontusio atau robekan akibat cidera, serabut3serabut saraf mulai membengkak dan hancur. Sirkulasi terganggu. Tidak hanya ini saja yang terjadi pada cedera pembuluh darah medulla spinalis, tetapi proses patogenik dianggap menyebabkan kerusakan yang terjadi pada cedera medulla spinalis akut. Suatu rantai sekunder kejadian3 kejadian yang menimbulkan iskemia, hipoksia, edema, lesi, hemoragi. ;(runner G Suddarth. $44$?. Cedera medulla spinalis kebanyakan terjadi sebagai akibat cedera pada &ertebra. *edulla spinalis mengalami cedera biasanya berhubungan dengan akselerasi, deselerasi atau kelainan yang diakibatkan oleh berbegai tekanan yang mengenai tulang belakang. Tekanan cedera pada medulla spinalis mengalami kompresi, tertarik, atau merobek jaringan. 8okasi cedera umumnya mengenai C! dan C$, C2, CD, dan T!! atau 8$. ,leksi3fleksi, dislokasi, dislokasi fraktur, umumnya mengenai ser&ikal pada C@ dan CD. +ika mengenai spina torakolumbar, terjadi pada T!$38!. ,raktur lumbal adalah fraktur yang terjadi pada daerah tulang belakang bagian

bawah. (entuk cedera ini mengenai ligament, fraktur &ertebra, kerusakan pembuluh darah dan mengakibatkan iskemia pada medulla spinalis. 7iperekstensi. +enis cedera ini umumnya mengenai klien dengan usia dewasa yang memiliki perubahan degenerati&e &ertebra, usia muda yang mendapat kecelakaan lalu lintas saat mengendarai kendaraan dan usia muda yang mengalami cedera saat menyelam. +enis cedera ini menyebabkan medulla spinalis bertentangan dengan ligamenrum fla&a dan mengakibatkan kontusio kolom dan dislokasi &ertebrata. Transeksi lengkap dari medulla spinalis dapat mengikuti cedera hiperekstensi. 8esi lengkap dari medulla spinalis ,mengakibatkan kehilangan pergerakan &olunteer menurun pada daerah lesi dengan kehilangan fungsi reflex pada isolasi bagian medulla spinalis. Kompresi. Cedera kompresi sering disebabkan karena jatuh atau melompat dari ketinggian, dengan posisi kaki atau bokong ;duduk?. Tekanan mengakibatkan fraktur &ertebra dan menekan medulla spinalis. 1iskus dan fragmen tulang dapat masuk ke medulla spinalis. 8umbal dan toraks &ertebra umumnya akan mengalami cedera serta menyebabkan edema dan perdarahan. 0dema pada medulla spinalis mengakibatkan kehilangan fungsi sensasi. ;,ransisca (. (atticaca. $44>?

P-.h6-7
Kecelakaan lalu lintas, olahraga, tembakan senapan, serta bencana

Cedera medulla spinalis dan fraktur Gangguan pembuluh darah Iskemia

Pelepasan eksitotoksin, terutama glutamat Influks kalsium dan pembentukan radikal bebas dalam sel neuron karena nekrosis dan terputusnya akson Kematian sel neuron karena nekrosis dan terputusnya akson

Ketidak

efektifan

pola

pernapasan yang berhubungan dengan kelemahan :paralisis otot3otot intertiostal ketidakmampuan membersihkan sekresi. abdomen dan dan untuk

/yeri dengan

yang

berhubungan pengobatan lama, cedera

immobilitas

psikis dan alt traksi

Lesi dengan jaringan parut kecacatan

Kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan kerusakan fungsi motorik dan E# Ko89li0-si Klinis sesorik. a. /eurogenik shock. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. 7ipoksia. 6angguan paru3paru -nstabilitas spinal %rthostatic 7ipotensi -leus Paralitik -nfeksi saluran kemih Kontraktur 1ekubitus -nkontinensia blader Konstipasi

6angguan ("K berhubungan dengan penurunan isyarat kandung kemih atau kerusakan kemampuan untuk mengenali isyarat kandung kemih sekunder terhadap cedera medulla spinalis.

'# Pen10-5i-n Ke1-6-.4-/u/-.-n a. Pengkajian Primer !?. "irway. +ika penderita dapat berbicara maka jalan napas kemungkinan besar dalam keadaan adekuat. %bstruksi jalan napas sering terjadi pada penderita yang tidak sadar, yang dapat disebabkan oleh benda asing, muntahan, jatuhnya pangkal lidah,

atau akibat fraktur tulang wajah. .saha untuk membebaskan jalan napas harus melindungi &ertebra ser&ikalis ;cer&ical spine control?, yaitu tidak boleh melakukan ekstensi, fleksi, atau rotasi yang berlebihan dari leher. 1alam hal ini, kita dapat melakukan chin lift atau jaw thrust sambil merasakan hembusan napas yang keluar melalui hidung. (ila ada sumbatan maka dapat dihilangkan dengan cara membersihkan dengan jari atau suction jika tersedia. .ntuk menjaga patensi jalan napas selanjutnya dilakukan pemasangan pipa orofaring. (ila hembusan napas tidak adekuat, perlu bantuan napas. $?. (reathing (antuan napas dari mulut ke mulut akan sangat bermanfaat. "pabila tersedia, %$ dapat diberikan dalam jumlah yang memadai. +ika penguasaan jalan napas belum dapat memberikan oksigenasi yang adekuat, bila memungkinkan sebaiknya dilakukan intubasi endotrakheal!,',@,D,A,>. '?. Circulation Status sirkulasi dapat dinilai secara cepat dengan memeriksa tingkat kesadaran dan denyut nadi Tindakan lain yang dapat dilakukan adalah mencari ada tidaknya perdarahan eksternal, menilai warna serta temperatur kulit, dan mengukur tekanan darah. 1enyut nadi perifer yang teratur, penuh, dan lambat biasanya menunjukkan status sirkulasi yang relatif normo&olemik 2?. 1isability *elihat secara keseluruhan kemampuan pasien diantaranya kesadaran pasien. @?. 0xprosure

*elihat secara keseluruhan keadaan pasien. Pasien dalam keadaan sadar ;6CS !@? dengan Simple head injury bila tanpa deficit neurology a? 1ilakukan rawat luka b? Pemeriksaan radiology c? Pasien dipulangkan dan keluarga diminta untuk obser&asi bila terjadi penurunan kesadaran segera bawa ke rumah sakit G# P8e/i0s--n Penun5-n1 Pemeriksaan penunjang yang dilakukan antara lain !? J3)ay spinal menentukan lokasi dan jenis cedera tulang ;fraktur atau dislokasi? $? CT Scan untuk menentukan tempat luka:jejas, menge&aluasi gangguan struktural. '? *)- untuk mengidentifikasi kerusakan syaraf spinal, edema dan kompresi 2? *ielografi .ntuk memperlihatkan kolumna spinalis ;kanal &ertebral? jika faktor patologisnya tidak jelas atau dicurigai adannya dilusi pada ruang sub arakhnoid medulla spinalis ;biasanya tidak akan dilakukan setelah mengalami luka penetrasi?. @? ,oto rongent thorak mengetahui keadaan paru ;contoh diafragma, atelektasis? D? Pemeriksaan fungsi paru ;kapasitas &ital, &olume tidal? mengukur &olume inspirasi maksimal khususnya pada pasien dengan trauma ser&ikat bagian bawah atau pada trauma torakal dengan gangguan pada saraf frenikus :otot interkostal?. A? "61 menunjukkan keefektifan pertukaran gas dan upaya &entilasi H# In.e/:ensi Ke1-6-.4-/u/-.-n 4-n Moni.o/in1 perubahan pada

Tujuan penatalaksanaan adalah untuk mencegah cedera medulla spinalis lebih lanjut dan untuk mengobser&asi gejala perkembangan defisit neurologis. 8akukan resusitasi sesuai kebutuhan dan pertahankan oksigenasi dan kestabilan kardio&askuler. ,armakoterapi (erikan steroid dosis tinggi ;metilpredisolon? untuk melawan edema medula. "irway +ika penderita dapat berbicara maka jalan napas kemungkinan besar dalam keadaan adekuat. %bstruksi jalan napas sering terjadi pada penderita yang tidak sadar, yang dapat disebabkan oleh benda asing, muntahan, jatuhnya pangkal lidah, atau akibat fraktur tulang wajah. .saha untuk membebaskan jalan napas harus melindungi &ertebra ser&ikalis ;cer&ical spine control?, yaitu tidak boleh melakukan ekstensi, fleksi, atau rotasi yang berlebihan dari leher. 1alam hal ini, dapat dilakukan chin lift atau jaw thrust sambil merasakan hembusan napas yang keluar melalui hidung. (ila ada sumbatan maka dapat dihilangkan dengan cara membersihkan dengan jari atau suction jika tersedia. .ntuk menjaga patensi jalan napas selanjutnya dilakukan pemasangan pipa orofaring. (reathing (ila hembusan napas tidak adekuat, perlu bantuan napas. (antuan napas dari mulut ke mulut akan sangat bermanfaat. "pabila tersedia, %$ dapat diberikan dalam jumlah yang memadai. Pada penderita dengan cedera kepala berat atau jika penguasaan jalan napas belum dapat memberikan oksigenasi yang adekuat, bila memungkinkan sebaiknya dilakukan intubasi endotrakheal. Sirkulasi Status sirkulasi dapat dinilai secara cepat dengan memeriksa tingkat kesadaran dan denyut nadi. Tindakan lain yang dapat dilakukan adalah mencari ada tidaknya perdarahan eksternal, menilai warna serta temperatur kulit, dan mengukur tekanan darah. 1enyut nadi perifer yang teratur, penuh,

dan lambat biasanya menunjukkan status sirkulasi yang relatif normo&olemik. Pada penderita dengan cedera kepala, tekanan darah sistolik sebaiknya dipertahankan di atas !44 mm7g untuk mempertahankan perfusi ke otak yang adekuat. 1enyut nadi dapat digunakan secara kasar untuk memperkirakan tekanan sistolik. (ila denyut arteri radialis dapat teraba maka tekanan sistolik lebih dari <4 mm7g. (ila denyut arteri femoralis yang dapat teraba maka tekanan sistolik lebih dari A4 mm7g. Sedangkan bila denyut nadi hanya teraba pada arteri karotis maka tekanan sistolik hanya berkisar @4 mm7g. (ila ada perdarahan eksterna, segera hentikan dengan penekanan pada luka. Cairan resusitasi yang dipakai adalah )inger 8aktat atau /aCl 4,<B, sebaiknya dengan dua jalur intra &ena. Pemberian cairan jangan ragu3ragu, karena cedera sekunder akibat hipotensi lebih berbahaya terhadap cedera otak dibandingkan keadaan edema otak akibat pemberian cairan yang berlebihan. Posisi tidur yang baik adalah kepala dalam posisi datar, cegah head down ;kepala lebih rendah dari leher? karena dapat menyebabkan bendungan &ena di kepala dan menaikkan tekanan intrakranial ;(oswick, !<<>?. -. Penatalaksanaan *edis pada Kegawatdaruratan a. Penatalaksanaan Kedaruratan Penatalaksanaan pasien segera ditempat kejadian adalah sangat penting, karena penatalaksanaan yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan kehilangan fungsi neurologik.Korban kecelakaan kendaraan bermotor atau kecelakaan berkendara , cedera olahraga kontak, jatuh,atau trauma langsung pada kepala dan leher dan leher harus dipertimbangkan mengalami cedera medula spinalis sampai bukti cedera ini disingkirkan. !? 1itempat kecelakaan, korban harus dimobilisasi pada papan spinal; punggung? ,dengan kepala dan leher dalam posisi netral, untuk mencegah cedera komplit.

$? Salah satu anggota tim harus menggontrol kepala pasien untuk mencegah fleksi, rotasi atau ekstensi kepala. '? Tangan ditempatkan pada kedua sisi dekat telinga untuk mempertahankan traksi dan kesejajaran sementara papan spinalatau alat imobilisasi ser&ikal dipasang. 2? Paling sedikit empat orangharus mengangkat korban dengan hati3 hati keatas papan untuk memindahkan memindahkan kerumah sakit. "danya gerakan memuntir dapat merusak medula spinais ire&ersibel yang menyebabkan fragmen tulang &ertebra terputus, patah, atau memotong medula komplit. Sebaiknya pasien dirujuk kecedera spinal regional atau pusat trauma karena personel multidisiplin dan pelayanan pendukung dituntut untuk menghadapi perubahan dekstruktif yang tejadi beberapa jam pertama setelah cedera. *emindahkan pasien, selama pengobatan didepartemen kedaruratan dan radiologi,pasien dipertahankan diatas papan pemindahan . Pemindahan pasien ketempat tidur menunjukkan masalah perawat yang pasti. Pasien harus dipertahankan dalam posisi eksternal . Tidak ada bagian tubuh yang terpuntir atau tertekuk, juga tidak boleh pasien dibiarkan mengambil posisi duduk. Pasien harus ditempatkan diatas sebuah stryker atau kerangka pembalik lain ketika merencanakan pemindahan ketempat tidur. Selanjutnya jika sudah terbukti bahwa ini bukan cedera medula, pasien dapat dipindahkan ketempat tidur biasa tanpa bahaya.Sebaliknya kadang3 kadang tindakan ini tidak benar. +ika stryker atau kerangka pembalik lain tidak tersedia pasien harus ditempatkan diatas matras padat dengan papan tempat tidur dibawahnya. b. Penatalaksanaan Cedera *edula Spinalis ; ,ase "kut?

Tujuan penatalaksanaan adalah untuk mencegah cedera medula spinalis lebih lanjut dan untuk mengobser&asi gejala perkembangan defisit neurologis. 8akukan resusitasi sesuai kebutuhan dan pertahankan oksigenasi dan kestabilan kardio&askuler. ,armakoterapi (erikan steroid dosis tinggi ;metilpredisolon? untuk melawan edema medulla. Tindakan )espiratori !? (erikan oksigen untuk mempertahankan P%$ arterial yang tinggi. $? Terapkan perawatan yang sangat berhati3hati untuk menghindari fleksi atau eksistensi leher bila diperlukan inkubasi endrotakeal. '? Pertimbangan alat pacu diafragma ;stimulasi listrik saraf frenikus? untuk pasien dengan lesi ser&ikal yang tinggi. )eduksi dan ,raksi skeletal !? Cedera medulla spinalis membutuhkan immobilisasi, reduksi, dislokasi, dan stabilisasi koluma &ertebrata. $? Kurangi fraktur ser&ikal dan luruskan spinal ser&ikal dengan suatu bentuk traksi skeletal, yaitu teknik tong :capiller skeletal atau halo &est. '? 6antung pemberat dengan batas sehinga tidak menggangu traksi -nter&ensi bedah K 8aminektomi 1ilakukan (ila !? 1eformitas tidak dapat dikurangi dengan fraksi $? Terdapat ketidakstabilan signifikan dari spinal ser&ikal '? Cedera terjadi pada region lumbar atau torakal 2? Status /eurologis mengalami penyimpanan untuk mengurangi fraktur spinal atau dislokasi atau dekompres medulla. ;1iane C. (raughman, $444 = >>3><? +. Pemulangan Klien

Tujuan pemulangan !. fungsi pernapasan adkuat sesuai kebutuhan indi&idu $. trauma spinal dapat dikurangi atau stabil '. komplikasi dapat dicgah atau dikontrol 2. kebutuhan kebersihan diri: kep. 1iri terpenuhi secara mandiri atau bantuan tergantung pada keadaan @. pasien mulai menerimakenyataan yang ada atau membuat rencana untuk kehidupan dimasa selanjutnya D. keadaan peyakit, prognosis, obat3obatan atau komplikasi yang mungkin terjadi dapat dipahami ;0ngram, (arbara. $444?

+A+ III ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT A# Pen10-5i-n !?. "ktifitas :-stirahat Kelumpuhan otot ;terjadi kelemahan selama syok pada bawah lesi. Kelemahan umum :kelemahan otot ;trauma dan adanya kompresi saraf?. $?. Sirkulasi 7ipotensi, 7ipotensi posturak, bradikardi, ekstremitas dingin dan pucat. '?. 0liminasi )etensi urine, distensi abdomen, peristaltik usus hilang, melena, emisis berwarna seperti kopi tanah :hematemesis. 2?. -ntegritas 0go @?. Takut, cemas, gelisah, menarik diri. D?. *akanan :cairan *engalami distensi abdomen, peristaltik usus hilang ;ileus paralitik? A?. 7igiene Sangat ketergantungan dalam melakukan aktifitas sehari3hari ;ber&ariasi?

>?. /eurosensori Kelumpuhan, kelemahan ;kejang dapat berkembang saat terjadi perubahan pada syok spinal?. Kehilangan sensasi ;derajat ber&ariasi dapat kembaki normak setelah syok spinal sembuh?. Kehilangan tonus otot :&asomotor, kehilangan refleks :refleks asimetris termasuk tendon dalam. Perubahan reaksi pupil, ptosis, hilangnya keringat bagian tubuh yang terkena karena pengaruh trauma spinal. <?. /yeri :kenyamanan *engalami deformitas, postur, nyeri tekan &ertebral. !4?. Pernapasan Pernapasan dangkal :labored, periode apnea, penurunan bunyi napas, ronki, pucat, sianosis. !!?. Keamanan Suhu yang berfluktasi L;suhu tubuh ini diambil dalam suhu kamar?. !$?. Seksualitas 0reksi tidak terkendali ;priapisme?, menstruasi tidak teratur. +# Di-1nosa. Ketidak efektifan pola pernapasan yang berhubungan dengan kelemahan :paralisis otot3otot abdomen dan intertiostal dan ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi. b. Kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan kerusakan fungsi motorik dan sesorik. c. /yeri yang berhubungan dengan pengobatan immobilitas lama, cedera psikis dan alt traksi d. 6angguan ("K berhubungan dengan penurunan isyarat kandung kemih atau kerusakan kemampuan untuk mengenali isyarat kandung kemih sekunder terhadap cedera medulla spinalis.

3# In.e/:ensi D# E:-lu-si a. Klien dapat meningkatkan pernafasan yang adekuat b. Klien dapat memperbaiki mobilitas c. klien mengalami peningkatan eliminasi urine d. Klien menyatakan rasa nyaman ;*arilyn 0. 1oenges !<<< = '24 M '@>, 1iane C (aurghman, $444 <! M <'? +A+ I, PENUTUP A# Kesi89ul-n Cidera medula spinalis adalah suatu kerusakan fungsi neurologis yang disebabkan oleh benturan pada daerah medulla spinalis ;(runner G Suddarth, $44!?.Penyebab dari cidera medulla spinalis yaitu kecelakaan otomobil, industri terjatuh, olah3raga, menyelam ,luka tusuk, tembak dan tumor. (ila hemoragi terjadi pada daerah medulla spinalis, darah dapat merembes ke ekstradul subdural atau daerah suaranoid pada kanal spinal, segera sebelum terjadi kontusio atau robekan pada cedera, serabut3serabut saraf mulai membengkak dan hancur. Sirkulasi darah ke medulla spinalis menjadi terganggu, tidak hanya ini saja tetapi proses patogenik menyebabkan kerusakan yang terjadi pada cidera medulla spinalis akut. Suatu rantai sekunder kejadian3kejadian yang menimbulakn iskemia, hipoksia, edema, lesi, hemorargi.

Penatalaksanaan pasien segera ditempat kejadian adalah sangat penting, karena penatalaksanaan yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan kehilangan fungsi neurologik.Pada kepala dan leher dan leher harus dipertimbangkan mengalami cedera medula spinalis sampai bukti cedera ini disingkirkan. *emindahkan pasien, selama pengobatan didepartemen kedaruratan dan radiologi,pasien dipertahankan diatas papan pemindahan. "suhan Keperawatan yang diberikan pada pasien dengan cedera medula spinalis berbeda penanganannya dengan perawatan terhadap penyakit lainnya,karena kesalah dalam memberikan asuhan keperawatan dapat menyebabkan cedera semakin komplit dan dapat menyebabkan kematian. +# S-/-n

1engan adanya makalah ini diharapkan kepada mahasiswa agar dapat menjaga kesehatannya terutama pada bagian tulang belakang agar cedera medula spinalis dapat terhindar. "dapun jika sudah terjadi , mahasiswa dapat melakukan perawatan dan mengaplikasikan seperti yang telah tertulis dalam makalah ini.

DA'TAR PUSTAKA SmeltCer C. SuCanne, (runner G Suddarth. $44$. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. 06C +akarta ;0/" ;0mergency /urse "ssociation ?$444.0mergency /ursing Core Curiculum , @th,.S" #.(.Saunders Company

*arilynn 0, 1oengoes. $444. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. 06C +akarta ,ransisca (. (atticaca. $44>. "suhan Keperawatan pada Klien dengan gangguan persarafan. +akarta Penerbit Salemba *edika Campbell, +hon Pe. $442. Basic Trauma Life Support. /ew +ersy Person Prentice 7all. (aughman, 1iane C dan +o"nn C. 7ackley. $444. Keperawatan *edikal (edah ;alih bahasa oleh Hasmin "sih?. +akarta Penerbit (uku Kedokteran 06C 0ngram, (arbara. $444. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. +akarta 06C. (oswick, +ohn ". !<<>. Perawatan awat !arurat" +akarta 06C.

Anda mungkin juga menyukai