Anda di halaman 1dari 1

Beberapa orang sepertinya memiliki bakat khusus untuk mendapatkan kesan positif, menginspirasi, bahkan menggerakkan orang lain

melalui kata-katanya. Banyak dari kita berpikir bahwa itu adalah bakat yang tidak semua orang memilikinya, atau semacam keistimewaan dan kelebihan yang hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu. Tapi, itu semua tidak 100% benar, bakat memang penting, dan beberapa orang memang punya bakat khusus untuk menjadi magnet pengaruh, tapi tentu saja orang berbakatpun perlu latihan, dan mereka menggunakan strategi untuk melakukannya. Dan yang namanya strategi, pasti selalu bisa dipelajari, dan dilatihkan.Artinya, siapapun bisa mempelajarinya, tak terkecuali Anda. Jurus paling klasik yang masih relevan tentang pengaruh-mempengaruhi dalam konteks public speaking atau komunikasi secara umum adalah apa yang pernah diungkapkan oleh Mbah Aristoteles. Katanya untuk menjadi berpengaruh dan berdampak seseorang setidaknya harus memiliki 3 hal dalam komunikasi. Yaitu ethos, phatos, dan logos. Kita bahas satu-satu ya: Ethos, adalah tentang bagaimana karakter dan kredibilitas pembicara dapat membuat audiens/ orang lain mempercayainya. ITB Memperkirakan jakarta terancam tenggelam, lebih kredibel dan dipercayai daripada, Jaringan sopir angkot memperkirakan jakarta akan tenggelam. Sebagai personal, biasanya latar belakang pendidikan dan pengalaman itu akan menjadi pertimbangan audiens ketika kita bicara suatu topik. Apakah topik yang Anda bicarakan sesuai dengan latar belakang pendidikan, minat dan pengalaman Anda?. Intinya, ethos adalah jawaban Anda tentang pertanyaan Apa yang membuat Anda berhak menyampaikan topik yang akan Anda sampaikan? Phatos, adalah penggunaan emmotional appeals (imbauan emosi), untuk menggugah audiens atau mempersuasi mereka. Contoh terbaik dari phatos adalah kata-kata Steve Jobs saat merekrut John Sculley, presiden pepsi. John Sculley tetap keukeuh ga mau masuk apple, karena jelas kompensinya jauh lebih kecil dari apa yang didapatnya di pepsi. Tapi Steve Jobs tak kehilangan akal, dia menggunakan emmotional appeal, dengan mengatakan John, Anda mau seumur hidup jadi penjual minuman gula bersoda, atau mau mengambil kesempatan untuk mengubah dunia?. Sculley, langsung mengiyakan. Terakhir, logos. Seperti bunyinya, logos adalah tentang logika. Pesan Anda harus logis, entah alurnya deduktif atau induktif, yang penting harus terorganisasi dengan baik. Pembicaraan Anda harus masuk akal, dan ramah otak. Hindari mengawang-ngawang, mulailah dengan pertanyaan mengapa ini penting, untuk menggali manfaat-manfaat yang didapatkan audiens ketika menerima gagasan Anda, dan mendengarkan Anda sampai akhir. Itulah tiga hal, sekaligus tiga cara untuk membuat pembicaraan Anda berpengaruh. Tidak ada hal yang sulit kalau Anda mau mencoba dan mengasahnya. Dan semakin baik Anda menggunakan tiga aspek itu, maka semakin besar juga pengaruh pembicaraan Anda, dan tentunya pengaruh diri Anda sendiri terhadap audiens.

Anda mungkin juga menyukai