Anda di halaman 1dari 23

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI

KELAS XI SMA NEGERI 2 PROBOLINGGO

PROPOSAL

Oleh SEPRIAN EKO RACHMANTO NIM 100431401690

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN September 2013

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu ukuran kualitas kehidupan bangsa, karena tingkat pendidikan dapat menunjukkan kualitas sumber daya yang dimiliki oleh bangsa yang bersangkutan. Dewasa ini, pendidikan telah mengalami perkembangan yang semakin pesat, dimana informasi dan komunikasi juga berkembang setiap saat. Tujuan pendidikan nasional pada dasamya sejalan dengan tujuan nasional Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UndangUndang Dasar 1945, yaitu bahwa pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan, serta cinta pada tanah air agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang mampu membangun dirinya sendiri dan bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Dalam era pembangunan nasional di segala bidang pembangunan, pendidikan merupakan salah satu dari supra sistem pembangunan itu sendiri. Untuk mencapai tujuan nasional maka sub sistem yang ada di dalam sistem pendidikan perlu dibangun termasuk pembangunan atau pembaharuan dalam proses pembelajaran. Banyak hal yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional antara lain melalui berbagai pengadaan buku dan alat pelajaran, penyempurnaan kurikulum, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, serta pelatihan dan peningkatan kualitas guru. Namun

segala usaha pemerintah tersebut tidak akan berjalan lancar tanpa adanya dukungan siswa, guru, orang tua, dan masyarakat. Di dalam lembaga pendidikan (sekolah), terjadi hubungan timbal balik antara murid dan guru, guru sebagai pendidik dan murid sebagai peserta didik. Tugas utama seorang guru adalah memberikan pelajaran terhadap siswa, sedangkan siswa mengikuti pelajaran dengan baik. Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dapat kita lihat ketika guru mengajar terdapat siswa yang belajar dengan sungguh-sungguh dan ada pula yang tidak serius. Kondisi semacam ini tentunya akan berakibat pada hasil belajar siswa itu sendiri. Ketercapaian kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik jika pada dasarnya kondisi siswa dalam mengikuti pelajaran baik pula. Namun hal ini tidak semudah yang diinginkan karena kondisi dari masing-masing siswa tentunya berbeda. Pada dasarnya keberhasian kegiatan belajar di sekolah ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Slameto (2010:54) mengatakan: faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah yang ada di luar individu. Dalam hal ini pengaruh status sosial ekonomi keluarga dan minat belajar merupakan dua faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Status sosial ekonomi keluarga merupakan faktor yang penting dalam mempengaruhi hasil belajar siswa. Seorang anak yang sedang belajar tentunya membutuhkan berbagai kebutuhan seperti makanan dan pakaian, selain itu juga diperlukan fasilitas yang mendukung belajar seperti buku, teknologi, ruang

belajar, alat tulis, dan lain-lain. Tentunya fasilitas belajar itu hanya bisa dipenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang. Kondisi perekonomian keluarga yang kekurangan membuat siswa menjadi kesulitan dalam melakukan kegiatan pembelajaran karena terbatasnya fasilitas yang dimiliki, namun hal ini juga bisa dijadikan semangat bagi siswa untuk mencapai kesuksesan. Sedangkan bagi siswa yang perekonomiannya mapan, segala kebutuhan dan fasilitas akan terpenuhi. Namun hal ini bukan menjadi jaminan bagi siswa untuk mendapat hasil belajar yang baik. Minat merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan hasil belajar siswa. Dengan adanya minat dan tersedianya rangsangan yang ada sangkut pautnya dengan diri siswa, maka ia akan mendapatkan kepuasan batin dengan hasil belajar yang baik yang telah dicapai. Sebaliknya suatu kegiatan yang tidak dilakukan sesuai dengan minat akan menghasilkan hasil belajar yang kurang memuaskan. Tanpa minat yang kuat, sangat sulit bagi seorang siswa untuk mencapai prestasi yang maksimal. Slameto (2010:57) mengatakan bahwa minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan yang dipelajari tidak sesuai dengan minta siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Tujuan siswa melakukan kegiatan belajar yaitu untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil penangkapan dan pemahaman siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Sangat sulit mengukur dan mengetahui hasil belajar siswa karena tiap individu siswa dilatar belakangi oleh kondisi yang berbeda, tetapi hasil belajar yang mudah diukur adalah tingkat

kemampuan penguasaan ilmu yang dicapai sesuai dengan tujuan yang ditentukan dalam proses pembelajaran di kelas, yaitu melalui nilai ulangan harian siswa. SMA Negeri 2 Probolinggo adalah sekolah yang beralamatkan di Jalan Ki Hajar Dewantara Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo. Peneliti memilih SMA Negeri 2 Probolinggo sebagai tempat penelitian dikarenakan yang pertama status sosial ekonomi keluarga dari siswa yang heterogen walaupun sekolah ini merupakan salah satu SMA yang paling diminati di kota Probolinggo, sehingga dapat diketahui bagaimana pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa. Kedua SMA Negeri 2 Probolinggo merupakan sekolah yang unggul dalam bidang ekstrakurikulernya sehingga menarik minta para siswa untuk masuk ke sekolah ini, oleh karena itu peneliti disini ingin mengetahui bagaimana minat siswa khususnya dalam pelajaran ekonomi dalam mempengaruhi hasil belajarnya. Sedangkan peneliti memilih siswa kelas XI sebagai bahan penelitian dikarenakan siswa kelas XI sudah memilki kesiapan yang lebih dalam pembelajaran dan tidak banyak terganggu oleh berbagai kegiatan. Berdasarkan uraian di atas, judul yang diambil oleh peneliti dalam penelitian ini adalah Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI SMAN 2 Probolinggo.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah pengaruh status sosial ekonomi keluarga terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi kelas XI SMA Negeri 2 Probolinggo? 2. Bagaimanakah pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi kelas XI SMA Negeri 2 Probolinggo? 3. Bagaimanakah pengaruh status status sosial ekonomi keluarga dan minat belajar secara simultan terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi kelas XI SMA Negeri 2 Probolinggo?

C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh status sosial ekonomi keluarga terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi kelas XI SMA Negeri 2 Probolinggo. 2. Untuk mengetahui pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi kelas XI SMA Negeri 2 Probolinggo. 3. Untuk mengetahui pengaruh status status sosial ekonomi keluarga dan minat belajar secara simultan terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi kelas XI SMA Negeri 2 Probolinggo.

D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian teori status sosial ekonomi keluarga dan minat belajar terhadap hasil belajar dapat dinyatakan bahwa: 1. Ada pengaruh status sosial ekonomi keluarga terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi kelas XI SMA Negeri 2 Probolinggo.

2. Ada pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi kelas XI SMA Negeri 2 Probolinggo. 3. Ada pengaruh status status sosial ekonomi keluarga dan minat belajar secara simultan terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi kelas XI SMA Negeri 2 Probolinggo.

E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam memecahkan suatu masalah baik langsung maupun tidak langsung dan juga diharapkan dapat memberi manfaat yang berguna bagi berbagai pihak, antara lain: 1. Bagi Guru Mata Pelajaran Ekonomi Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi guru untuk mengetahui kondisi yang dialami oleh siswanya, sehingga dapat menerapkan metode pengajaran yang tepat dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Bagi Siswa SMA Negeri 2 Probolinggo Hasil penelitian ini dapat memberikan siswa gambaran mengenai pengaruh status sosial ekonomi keluarga dan minat belajar terhadap hasil belajar mereka sehingga dapat lebih meningkatkan belajarnya. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya dengan melihat kelebihan dan kekurangannnya yang ada dalam penelitian ini.

F. Asumsi Penelitian Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kondisi status sosial ekonomi keluarga siswa kelas XI di SMAN 2 Probolinggo bervariasi. 2. Minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Ekonomi kelas XI SMAN 2 Probolinggo berbeda beda sebab ketertarikan dan kemampuan siswa pada pelajaran ekonomi bervariasi. 3. Setiap siswa kelas XI di SMAN 2 Probolinggo memiliki hasil belajar terhadap mata pelajaran Ekonomi yang bervariasi. 4. Respon memahami isi angket dan memberikan jawaban dengan benar sesuai dengan cara pengisian, selain itu juga jujur dalam pengisian yang disesuaikan dengan kondisi sebenarnya.

G. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian Ruang lingkup penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan arah mengenai informasi permasalahan inti yang ada dalam suatu penelitian. Adapun ruang lingkup dari penelitian ini terdiri atas: 1. Subyek yang diteliti adalah siswa kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 di SMAN 2 Probolinggo. 2. Lokasi di SMAN 2 Probolinggo Jalan Ki Hajar Dewantara Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo. 3. Variabel yang diteliti ada tiga yang terdiri dari satu variabel dependen yaitu hasil belajar mata pelajaran Ekonomi dan dua variabel independen yaitu tingkat status sosil ekonomi keluarga dan minat belajar siswa.

Keterbatasan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tingkat status sosial ekonomi keluarga dilihat dari tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan, jumlah tanggungan, dan partisipasi orang tua. 2. Minat belajar hanya dipandang dari sikap dan perilaku siswa. 3. Hasil belajar hanya dilihat dari rata-rata kognitif. 4. Penelitian ini hanya dipandang dari sudut pandang siswa. 5. Instrumen yang digunakan untuk menyimpulkan data dalam penelitian ini adalah angket.

H. Definisi Operasional 1. Status sosial ekonomi keluarga adalah kondisi yang dialami oleh keluarga yang diukur dari segi tingkat pendidikan orang tua, penghasilan orang tua, jumlah tanggungan anak, dan partisipasi orang tua dalam memenuhi kebutuhan anaknya. 2. Minat belajar adalah ketertarikan siswa terhadap hal yang dipelajari tanpa adanya paksaan orang lain. Mina belajar dapat diukur dari perasaan senang dan antusias siswa dalam mengikuti mata pelajaran Ekonomi. 3. Hasil belajar adalah nilai yang diperoleh siswa setelah menerima metari yang diajarkan oleh guru. Nilai tersebuat dapat dilihat setelah siswa melakukan ulangan harian, ulangan tengah semester, ujian akhir sekolah, dan juga nilai raport pada mata pelajaran ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar belakang penelitian agar mendapat data yang valid sesuai dengan karakterisktik variabel dan tujuan penelitian. Rancangan penelitian pada dasarnya merupakan strategi agar kegiatan penelitian sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kauntitatif yaitu semua fakta berupa kuesioner dari sumber yang diamati, disajikan, dan digambarkan yang selanjutnya ditelaah untuk menemukan makna. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksplanasi. Apabila ditinjau dari tingkat eksplanasinya termasuk dalam penelitian tingkat eksplanasi asosiatif yaitu untuk menemukan ada tidaknya pengaruh, dan apabila ada berapa besar pengaruh variabel independen tergadap variabel dependennya. Variabel independen dalam penelitian ini adalah status sosial ekonomi keluarga dan minat belajar siswa sedangkan variabel dependennya adalah hasil belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Probolinggo. Dalam penelitian ini dilakukan analisis untuk mengetahui pengaruh antara status sosial ekonomi keluarga (variabel independen) dan minat belajar siswa (variabel independen) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi (variable dependen). Adapun rancangan penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

23

24

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian Variabel Bebas

X1 X2

Variabel Terikat

Keterangan : X1 X2 Y : Status Sosil Ekonomi Keluarga : Minat Belajar : Hasil Belajar : Pengaruh variabel X terhadap Y secara parsial : Pengaruh variabel X terhadap Y secara simultan Penelitian dilakukan melalui tahap-tahap secara umum seperti : a) Memilih dan mengidentifikasikan masalah. Sebuah masalah merupakan hipotesis atau pertanyaan terhadap masalah pendidik yang dapat di uji atau dijawab melalui pengumpulan dan analisis data. b) Menetapkan prosedur penelitian mencakup seluruh proses penelitian yang akan dilakukan, temasuk pemilihan subjek, dan pengembangan instrumen pengukuran. c) Mengumpulkan data. Setelah menetapkan prosedur penelitian langkah selanjutnya adalah pengumpulan data. Pengumpulan data merupakan realisasi dari prosedur penelitian yang telah ditetapkan.

25

d) Menganalisis data. Analisis data mencakjup penerapan satu atau lebih teknik analisis data. Melalui analisis data memungkinkan peneliti menguji hipotesis penelitian atau menjawab pertanyaan penelitian. e) Menggambarkan dan menetapkan kesimpulan. Kesimpulan didasarkan analisis data. Kesimpulan menunjukkan apakah hipotesis yang telah ditetapkan tidak ditolak atau ditolak.

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004:55). Sudjana (1984:5) menyatakan Totalitas nilai yang mungkin hasil menghitung dan mengukur kuantitatif maupun kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya dinamakan populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 2 Probolinggo. Jumlah siswa kelas XI SMA Negeri 2 Probolinggo dalam penelitian ini adalah:

Tabel 3.1 Jumlah siswa kelas XI IPS


No 1. 2. Kelas XI IPS-1 XI IPS-2 Jumlah Jumlah 45 46 91

26

2.

Sampel Menurut Sugiyono (2004:56) sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jika jumlah sampel yang 100% yang mewakili populasi adalah sama dengan populasi, karena jika semakin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan begitupun sebaliknya. Kesimpulan dari beberapa pendapat di atas bahwa sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang menjadi wakil dari populasi yang diteliti. Agar pengambilan sampel yang digunakan ideal, maka sampel harus menggambarkan seluruh populasi yang diteliti dan dapat dipercaya, dapat menentukan posisi dari hasil penelitian, sederhana dan dapat memberi keterangan. Untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan jika ukuran populasi diketahui, dapat digunakan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

Dimana: n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = kelonggaran ketidaktelitian sampel sebesar 0,05 (5%). Sesuai dengan data dari dokumen SMA Negeri 2 Probolinggo diperoleh data siswa kelas XI sebesar siswa. Sehingga diperoleh perhitungan sebagai berikut:

27

Dari perhitungan di atas diperoleh sampel sebanyak 74,134 dan dibulatkan menjadi 74 siswa. Adapun rincian sampel yang diambil dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 3.2 Sampel Penelitian
No 1 2 Siswa Kelas XI IPS 1 Kelas XI IPS 2 Populasi 45 46 91 Jumlah Sampel 37 37 74

Total Sumber data: SMAN 2 Probolinggo

C. Instrument Penelitian Arikunto (2002:136) berpendapat instrumen penelitian adalah alat peneliti menggunakan suatu metode. Instrumen penelitian digunakan berdasarkan pada konsepsi dasar dari teori yang melandasi dari variabel-variabel penelitian. Instrumen biasanya dipakai oleh peneliti untuk menanyakan dan mengamti responden sehingga diperoleh data yang diperlukan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan dokumentasi. Instrumen angket digunakan untuk menjaring data dari responden yaitu siswa tentang pengaruh status sosial ekonomi keluarga, minat belajar, dan hasil belajar mata pelajaran ekonomi. Hal-hal yang perlu diungkapkan dalam instrumen penelitian ini adalah. 1. Pengembangan Instrumen Setelah variabel dijabarkan sampai menjadi indikator maka dari indikator inilah kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan. Kemudian butir-butir

28

pertanyaan tersebut dikelompokkan menjadi bentuk-bentuk pertanyaan terstruktur sesuai dengan variabel melalui angket atau kuesioner. Adapun jabaran dari pengembangan instrumen pada penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrument
No 1 Variabel Variabel bebas: Status Sosial Ekonomi Orang Keluarga Sub Variabel Pendapatan Orang Tua Indikator Penghasilan ayah perbulan Penghasilan ibu perbulan Sumber Siswa Item

1. 2.

Tingkat pengeluaran dan pemenuhan kebutuhan hidup Jumlah tanggungan

1.

Pengeluaran orang tua untuk pemenuhan kebutuhan hidup, baik jasmani maupun rohani

1. Jumlah orang yang menjadi tanggungan orang tua 1. Pendidikan terakhir ayah 2. Pendidikan terakhir ibu

Tingkat pendidikan orang tua Kedudukan orang tua dalam masyarakat 2 Variabel Bebas: Minat belajar Minat belajar mata pelajaran ekonomi

1. Kedudukan sosial orang tua di masyarakat.

1.

2.

3.

4.

Tertarik untuk mempelajarai mata pelajaran ekonomi Merasa senang untuk mempelajari mata pelajaran ekonomi Terlibat aktif dalam proses kegiatan belajarmengajar mata pelajaran ekonomi. Mengerjakan tugas ekonomi yang diberikan dengan baik

Siswa

29

Variabel Terikat: Hasil belajar

Nilai raport

1.

Nilai ulangan harian mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS

Siswa

Angket yang digunakan oleh peneliti terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dikembangkan dari indikator-indikator. Data yang diperoleh dari penyebaran angket masih merupakan data kualitatif, oleh karena itu setiap jawaban responden diberi nilai atau skor untuk mengubah data tersebut menjadi data kuantitatif. Terdapat lima option yang digunakan oleh peneliti dalam pembuatan angket. Adapun skor-skor dari variabel status sosial ekonomi keluarga, minat belajar dan hasil belajar, pengukuran variabelnya menggunakan skala likert yang mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif: Alternatif jawaban A Alternatif jawaban B Alternatif jawaban C Alternatif jawaban D Alternatif jawaban E :5 :4 :3 :2 :1

2.

Uji Validitas Instrumen Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Arikunto (2002:168) menyatakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Suatu instrumen dikatakan valid bahwa r hitung > r tabel.

30

Menurut (Sudarmanto, 2005: 89), apabila terdapat harga koefisien korelasi hitung yang lebih kecil dari 0,30 maka item tersebut dikatakan tidak valid. Oleh karena itu perlu dieliminir atau diperbaiki. 3. Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa satu instrumen cukup dapat dipercaya unutk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat reliabilitas digunakan rumus alpha. Dalam penelitian ini uji validitas ini menggunakan bantuan program SPSS 16 for windows untuk mengetahui rhitung. Selanjutnya koefisien reabilitas yang diperoleh dibandingkan dengan alpha minimal 0,60. Jika koefisien reliabilitas lebih besar dari alpha (0,60) maka soal yang ditanyakan reliabel dan koefisien reliabilitas lebih kecil dari alpha (0,60) maka soal yang ditanyakan tidak reliabel. Hal ini sesuai dengan pendapat widayat (2004:87) bahwa suatu pengukuran dikatan reliabel bilamana paling tidak nilai alphanya lebih besar dari 0,60. Dari pendapat tersebut maka pada penelitian ini dasar pengambilan keputusan apakah suatu item reliabel atau tidak adalah rumus alpha () 0,60.

D. Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan upaya menghimpun data yang diperlukan dalam rangka untuk memnuhi tujuan penelitian. Menurut Nasir (2005: 174), pengumpulan data adalah prosedur yang sistemik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Prosedur yang ditempuh dalam kegiatan pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan penelitian maka diperlukan:

31

1. Jenis dan Sumber Data a. Jenis Data Bila dilihat secara umum karakteristik data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu berupa angka-angka atau diangkakan. Data kuantitatif yang diangkakan pada penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hasil kuesioner atau angket untuk mengukur variabel status sosial ekonomi keluarga, minat belajar dan hasil belajar mata pelajaran ekonomi , yang kemudian data tersebut diangkakan untuk kepentingan statistik. b. Sumber Data 1) Data Primer Data yang diambil dari pernyataan yang sesuai dengan variabel penelitian yaitu status sosial ekonomi keluarga, minat belajar, hasil belajar mata pelajaran ekonomi pada kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Probolinggo dengan menggunakan kuesioner atau angket tertutup. 2) Data Sekunder Data yang diambil dari dokumen sekolah berupa nilai raport siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Probolinggo pada mata pelajaran ekonomi. 2. Metode Pengumpulan Data a. Metode Kuesioner Atau Angket Menurut Nasir (2005: 203) kuesioner atau schedule adalah tidak lain adalah sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis. Menurut Bugin (2006: 123) angket adalah serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian

32

dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikembalikan oleh peneliti. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutp sehingga responden tinggal memilih jawaban yang disediakan oleh peneliti. Nasir (2005: 207) yang menggunkan istilah pertanyaan berstruktur untuk kata kuesioner tertutup menyatakan, pertanyaan berstruktur adalah pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa, sehingga responden dibatasi dalm memberi jawaban kepada beberapa alternative saja ataupun kepada satu jawaban saja. Metode kuesioner atau angket dalam penelitian ini dipergunakan untuk mendapatkan data variabel bebas. b. Metode Dokumentasi Menurut Arikunto (2002: 231) mengatakan dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Dalam penelitian ini, metode dokumentasi untuk memperoleh data hasil nilai raport mata pelajaran ekonomi pada kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Probolinggo.

E. Analisis Data Dalam penelitian ini data yang digunakan berupa angket dan dokumentasi. Data tersebut dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Analisis Data Deskriptif Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yang dinyatakan dalam angka dan dianalaisis dengan teknik statistik. Data ini diperoleh dari hasil penskoran angket atas jawaban yang diberikan responden.

33

Untuk menentukan klasifikasi kondisi tiap-tiap variabel terlebih dahulu ditentukan perhitungan panjang kelas interval. Rumus yang digunakan untuk menghitung penjang kelas interval adalah sebagai berikut.

Setelah ditentukan panjang interval total nilai tiap item dimasukkan ke dalam tiap interval, sehingga dapat difrekuensikan tiap klasifikasi. Dari frekuensi tersebut, skor yang didapat kemudian dihitung dengan tingkat persentasenya untuk selanjutnya dikualifikasi. Unutk menentukan prosentase digunakan rumus.

Keterangan: P = Persentase F = Frekuensi (benyaknya responden yang menjawab) N = Jumalah responden 2. Analisis Data Inferensial a. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan untuk memenuhi persyaratan penggunaan model uji regresi linear berganda, uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model regresi layak digunakan dalam penelitian. 1) Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji kenormalan sebuah data dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model korelasi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.

34

Ghozali (2007:135) pengambilan keputusan untuk mendeteksi normalitas sebagai berikut. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah mgaris diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas ,jika nila Z hitung lebih kecil Z tabel, maka data itu merupakan distribusi normal. Dan jika nilai Z hitung lebih besar Z tabel, maka data itu merupakan distribusi tidak normal. 2) Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk menunjukan adanya hubungan liniear antar variabel-variabel bebas dalam regresi. Multikolinieritas pada dasarnya merupakan fenomena (regresi) sampel. Pengambilan keputusan untuk mendeteksi multikolinearitas dapat diketahui dengan uji VIF (Varian Inflation Faktor). Model regresi yang bebas multikolinearitas memiliki kekuatan bahwa nilai VIF lebih dari . Jika nilai VIF lebih dari , maka variabel-variabel tersebut tidak mempunyai persoalan multikolinearitas. Selain itu juga dapat dilihat dari tolerance lebih kecil dari 0,05. 3) Uji heteroskedastisitas Gujarati (2002:194) mengatakan bahwa suatu asumsi kritis dari model regresi linear klasik adalah bahwa gangguan untuk semuanya mempunyai varians yang sama. Jika asumsi ini tidak dipenuhi, maka mempunyai heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas untuk menguji terjadinya ketidaksamaan varian dari residual atau pengamatan ke pengamatan lain.

35

Dan kriteria ada tidaknya heteroskedastisitas sebagai berikut. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang menyebar, maka mengidentifikasi telah terjadi heteroskedastisitas dan apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. b. Uji Hipotesis 1) Uji t Untuk menguji secara parsial maka dilakukan uji t. Cara ini digunakan untuk mengetahui pengaruh tiap-tiap variabel bebas terhadap variabel terikat. Setelah dilakukan analisis data dan dapat diketahui hasil perhitungan, maka langkah selanjutnya adalah membandingkan peluang t (signifikan t) dengan taraf signifikansi 0,05 (5%) pada derajat bebas df = n-k-1. Dan untuk menarik kesimpulan apakah hipotesis pengaruh parsial diterima atau tidak dengan membandingkan t hitung dan t tabel dengan taraf signifikansi t 0,05 atau signifikansi t > 0,05. Dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan apakah hipotesis nol (Ho) atau hipotesis alternative (Ha) tersebut ditolak atau diterima. Kriteria untuk penerimaan dan penolakan suatu hipotesis adalah sebagai berikut. Nilai t hitung t tabel maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima. Sedangkan nilai t hitung < t tabel maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternative (Ha) ditolak. Atau apabila signifikansi t 0,05 maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima. Dan signifikansi t>0,05 maka hipotesis nol (Ho) ditermia dan hipotesis altenative (Ha) ditolak.

36

2) Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat pengaruh variabel bebas secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel terikat. Untuk menarik kesimpulan apakah hipotesis pengaruh simultan diterima atau ditolak adalah dengan membandingan peluang F (signifikansi F) dengan taraf signifikansi 0,05% dengan ketentuan sebagai berikut. Apabila Sig. F 0,05, maka Ha diterima, artinya terdapat pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat. Dan apabila signifikansi F > 0,05, maka Ho ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat.

Anda mungkin juga menyukai